REVIEW JURNAL
PENGARUH BENTUK HUTAN KOTA TERHADAP KENYAMANAN TERMAL DI SEKITAR HUTAN KOTA AY U R AT N A P E R T I W I / S 1 4 1 8 0 8 0 0 2
Identitas Artikel Judul Jurnal
: Pengaruh Bentuk Hutan Kota Terhadap Kenyamanan Termal di Sekitar Hutan Kota
Nama Penulis
: Rizki Alfian, Tati Budiarti, Nizar Nasrullah
Jumlah Halaman
: 10 halaman
Sumber Jurnal
: Buana Sains Jurnal Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Alur Penelitian Pengaruh Bentuk Hutan Kota Terhadap Kenyamanan Termal Di Sekitar Hutan Kota Hasil
Penentuan Permasalahan
Keragaman spesies HK Hubungan bentuk HK dengan kenyamanan termal lingkungan
Prasurvei
Tahap Survei
1. HK Velodrome 2. HK Malabar 3. HK Jalan Jakarta
Data Vegetasi
1. Waktu 2. Jarak 3. Arah
Data Suhu (Pagi, Siang, Malam) ( 0-125m, interval 5m) (Timur, Barat, Utara, Selatan)
Analisis
1. Keragaman 2. Frekuensi 3. Dominansi
(Pengaruh Bentuk Hutan Kota Terhadap Kenyamanan Termal Di Sekitar Hutan Kota)
Dominansi
Waktu Arah
Bentuk Dan Keragaman Spesies Hutan Kota Bentuk dan Struktur Hutan Kota No
Hutan Kota
Jml Vegetasi
Luas (m2)
Bentuk
Struktur
1
Malabar
1.592
11.896
Bergerombol
Strata Banyak
2
Velodrome
1.161
16.718
Menyebar
Strata Banyak
3
Jalan Jakarta
2.070
12.500
Menjalur
Strata Banyak
π½ππ πππππ£πππ’ π π’ππ‘π’ π πππ πππ π₯ 100% πΏπ’ππ π πππ’ππ’β πππ‘ππ πΎππππππ‘ππ π πππ πππ πΎππππππ‘ππ π
ππππ‘ππ = π₯ 100% πΎππππππ‘ππ π‘ππ‘ππ π πππ πππ πΎππππππ‘ππ =
Kerapatan, Frekuensi No
Hutan Kota
Vegetasi
Nilai Kerapatan Relatif
Nilai Frekuensi Relatif
1
Malabar
Flamboyan (Delonix regia)
38.10%
38.11%
2
Velodrome
Palem raja (Roystonea regia)
25%
25%
3
Jalan Jakarta
Gamelina (Gmelina arborea)
31.75%
31.73%
Hutan Kota
Vegetasi
Nilai Dominansi Relatif
πΉππππ’πππ π =
π½ππ πππ‘ππ π‘ππππ π π π’ππ‘π’ π πππ πππ π½π’πππβ π πππ’ππ’β πππ‘ππ
πΉπππ π
ππππ‘ππ =
πΉππππ’πππ π π πππ πππ π₯ 100% πΉπππ π‘ππ‘ππ π πππ πππ
Dominansi No 1
Malabar
Flamboyan (Delonix regia)
46.19%
2
Velodrome
Sengon (Albiziachinensis)
33.50%
3
Jalan Jakarta
Mahoni (Swietenia mahagoni)
49.72%
πΏπ’ππ ππππ¦πππ π ππππππ πΏπ’ππ π πππ’ππ’β πππ‘ππ π·ππππππ π π πππ πππ π·ππππππ π π
ππππ‘ππ = π·ππππππ π π‘ππ‘ππ π πππ πππ π·ππππππ π =
Keragaman No 1 2 3
Hutan Kota Malabar Velodrome Jalan Jakarta
Dominansi 48,73 74,77 46,28
INP 300,04 300,00 299,94
H 0.52 0.53 0.52
π» = ββππ πΌπ ππ dengan ππ = ππ/π π‘ππ‘ππ Keterangan : H
: Indeks keragaman Shanon-Wiener
Pi
: Jumlah individu suatu spesies/jumlah total seluruh spesies
Ni
: Jumlah individu spesies i
N total
: jumlah total individu
Nilai perhitungan indeks keragaman (H) tersebut dapat menunjukkan bahwa jika :
H<1,
keragaman spesies rendah
1
keragaman spesies sedang
H>3,
keragaman spesies tinggi.
Suhu 29 ΒΊC 28 ΒΊC 29 ΒΊC
RH 61.12% 56.83% 59.39%
Hubungan Bentuk Hutan Kota Dengan Kenyamanan Lingkungan Perkotaan Komposisi Hutan Kota
Persamaan Regresi
Korelasi
Dominansi
Y = 30.399 - 0.032 X*
99%
Indeks Nilai Penting
Y = 818.029 - 2.632 X
24%
Indeks Keragaman
Y = 111.61 - 156.22 X
97%
* signifikan pada p < 0.05
a.
Pengaruh signifikan antara suhu dan komposisi hutan kota hanya terdapat pada dominansi. Pada dominansi hutan kota, apabila terjadi peningkatan 10 satuan dominansi maka akan terjadi penurunan suhu sebesar 0.32 Β°C
b.
Jika dominansi bernilai 0 maka suhu hutan kota diduga menjadi 30.3Β°C.
c.
Nilai RΒ² (koefisien keragaman) yang diperoleh menunjukkan bahwa keragaman suhu udara hutan kota dapat dijelaskan oleh dominansi sebesar 99% dan sisanya dijelaskan oleh faktor lain.
d.
Kelembaban lebih dipengaruhi oleh indeks keragaman dengan nilai RΒ² (koefisien keragaman) menunjukkan bahwa keragaman kelembaban hutan kota dapat dijelaskan oleh indeks keragaman sebesar 87.2%.
e.
Jika indeks keragaman bernilai 0 maka kelembaban hutan kota diduga menjadi 61.4%Β°C.
Hasil Penelitian a.
Hutan kota di Kota Malang terdiri dari tiga yaitu hutan kota Malabar dengan bentuk bergerombol, Velodrome dengan bentuk menyebar, dan Jl Jakarta yang memiliki bentuk menjalur yang ketiganya memiliki kategori strata banyak.
b.
Berdasarkan rata-rata suhu dan kelembaban yang terdapat pada ketiga hutan kota, rata-rata suhu tertinggi adalah di Jalan Jakarta dan rata-rata kelembaban tertinggi adalah Malabar.
c.
Berdasarkan hasil analisis suhu, jarak dari garis terluar hutan kota tidak berpengaruh nyata terhadap suhu namun variabel arah dan waktu berpengaruh nyata terhadap kondisi suhu dan kelembaban.
d. Dominansi vegetasi berpengaruh nyata terhadap penurunan suhu, hal ini dibuktikan pada hutan kota velodrome dengan bentuk menyebar dan nilai dominansi tertinggi (74.77) memiliki suhu rata-rata terendah 28ΛC dibanding hutan kota lainnya.
Kritik dan Saran 1.
Penelitian ini sudah baik dalam penginterpretasian data, dalam arti hasil analisis berupa angka sudah diartikan dan dibahasakan dengan baik dan jelas sehingga pembaca dapat mengerti dengan mudah hasil dari penelitian ini.
2.
Penelitian ini belum menampilkan grafik yang diperoleh dari hasil pengolahan data sehingga pembaca kurang dapat bisa membandingkan hasil dari analisis ketiga hutan kota tersebut.
3.
Data tidak ditampilkan sehingga tidak dapat dilakukan penghitungan kembali oleh peneliti lain.
4.
Hasil penelitian kurang relevan dengan judul penelitian yaitu βPengaruh Bentuk Hutan Kota Terhadap Kenyamanan Termal Di Sekitar Hutan Kotaβ. Sebaiknya dilakukan penghitungan kenyamanan termal terkait dengan hasil yang diperoleh sebelumnya, yaitu bahwa dominansi vegetasi berpengaruh nyata terhadap penurunan suhu di sekitar hutan kota
PMV = Predicted Mean Vote merupakan index untuk mengindikasikan rasa dingin dan hangat yang dirasakan oleh manusia. PPD = Predicted Percentage Of Dissatisfied merupakan banyaknya orang (dalam presentase) yang tidak puas terhadap lingkungan. PMV β¦ H
= (0,303.e-0,036M+0,028)[(M-W)-H-Ec-Cres-Eres] = Ξ΅Ο (Ar/ADU)fcl[(tcl+273)4]+fclhc(tcl-ta)
Keterangan : M = Kecepatan metabolisme, W/m2 W = Tenaga mekanis efektif, W/m2
β¦ tcl
= tsk β Iclklfcl[(tcl+273)4 β (tr+273)4] β Iclfclhc(tcl-ta)
β¦ kl
= Ξ΅Ο (Ar/ADU) = 39,60.10-9
β¦ hc
= 2,38.(tcl-ta)0,25 atau 12,1.(Var)0,5dipilih lebih besar
β¦ Fcl
= 1,00 + 1,29. Icl apabila Icl<0,078m2oC/W atau
fcl = Faktor area pakaian.
1,05 + 0,645. Icl apabila Iclβ₯ 0,078m2oC/W
Var = Kecepatan angin relatif. m/dtk
β¦ tsk
= 35,7 β 0,028.(M-W)
tcl = Temperatur permukaan pakaian, oC
β¦ Ec
= 3,05.10-3.[5733 β 6,99.(M-W) β pa]+0,42.(M-W-58,15)
β¦ Cres
= 0,0014.M.(34-ta)
β¦ Eres
= 1,72.1-5.M.(5867-pa)
Pa = Kelembaban, tekanan parsial uap air, Pa ta = Temperatur udara, oC tf = Temperatur permukaan rata-rata, oC
Icl = Isolator pakaian, m2 oC/W Ec = Pertukaran panas secara penguapan pada kulit manusia netral, W/m2 Cres = Pertukaran panas konvektif respiratori, W/m2 Eres = Pertukarana panas evaporatif respiratori, W/m2 Tsk = Temperatur kulit, oC
PPD = 100-95.e
-(0,03353.PMV^4+0,2179.PMV^2)
H = Kehilangan panas kering (Sumber: Innova, 1997)
Hubungan antara PMV dan PPD
Semakin besar presentase PPD semakin banyak ketidakpuasan terhadap kenyamanan thermal tersebut (Sumber: Innova, 1997)
Terimakasih