Kimia Bahan Alam (Natural Product Chemistry)
Merupakan cabang dari Kimia Kimia Organik (Kimia senyawa Karbon) Kimia Organik Metabolit Primer dari Makhluk hidup (Biokimia, Physiological Chemistry) Metabolit Sekunder (Kimia Organik Bahan Alam, Natural Product Chemistry) Kimia Farmasi (Pharmaceutical Chemistry) Kimia Medisinal (Medicinal Chemistry) Kimia Alisiklik (Alicyclic Cemistry) Kimia Organik Metalik (Organometalic Chemistry) Kimia Heterosiklik (Heterocyclic Chemistry) Kimia Minyak (Petrol Chemistry) Kimia Polimer (Polimer Chemistry) dll
Sejarah singkat KBA
tidak terpisahkan dengan senyawa organik yang bermanfaat.
Usaha
isolasi senyawa organik dimulai oleh Wilhelm Scheele (1742-1746) yang berhasil mengisolasi beberapa senyawa organik spt: gliserol, asam laktat, asam tartrat, asam oksalat.
Friedrich
W. Serturner (1783-1841) berhasil mengisolasi morfin (1806).
Pelletier
dan Caventou mengisolasi striknin, brusin, kinin, sinkonin dan keffein.
Beberapa tahun penting Isolasi
1806 1818 1845 1859 1864 1909 1934 1938 1949
bahan alam penting morfin Serturner striknin Pelletier – Caventou kamfer Bouchardat kokain Niemann bilirubin Stadeler kolesterol Windaus Progesteron Butenandt Penicillin Florey and Chain Aureomisin Lederle Lab.
Elusidasi struktur 1932 1946 1954 1955 1960
kolesterol striknin sintesis striknin Vit B12 sintesis klorofil
Wieland Robinson\ Woodward Hodgkin Woodward
Penelitian Biogenetik 1953 1955 1956 1959 1964
hipotesis asetat Birch langkah sikimat Davis penemuan as mevalonat Merck Hk. Isopren Ruzicka kopling oksidatif Barton
Senyawa Bahan Alam (Natural products)
Bagi makhluk hidup itu sendiri fungsi senyawa Bahan Alam ini sangat beragam malah masih banyak yang belum dimengerti dengan baik. terdapat/dikenal sebagai:
Zat warna Aromatik Feromon Racun-racun Insektisida Allelopati Antibiotik dll
Karena perannya itu disebut juga sebagai “agent of communication”
Kimia Bahan Alam Kimia organik yang mempelajari tentang senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam makhluk hidup spt al: Alkaloid, Terpenoid/steroid, flavonoid, kumarin, kuinon, poliketida dll Objective :
Biosintesis, Isolasi/karakterisasi/elusidasi struktur, Sintesis
Senyawa metabolit sekunder itu sendiri
Pesan Metabolit Sekunder terhadap sesama/makhluk lain
Racun/aromatik
Tumbuhan (Allelopati)
toksin
Hewan/Manusia toksin antibiotik
antibiotik
(pheromon)
insektisida racun/bisa insektisida attractant antibiotik
Bakteri/Jamur (antibiotik)
toxin
Serangga (pheromon)
Biosintesis Metabolit Makhluk hidup CO2 +H2O klorofil / hv
Metabolt Primer
polisakharida
Metabolit sekunder glikosida
Glukosa pentosa/ tetrosa
Triosa
protein
aromatik/ asam amino alifatik/ as amino
lemak
asam asetat as mevalonat
as nukleat
TCA
alkaloid flavonoid fenilpropanoid kumarin kuinon poliketida terpenoid/ steroid tetrapirrol
Alur biosintesis beberapa MS Asam asetat
Kuinon Alkaloid
Poliketida Asam lemak
MVA/GPP
Alkaloid
Terpenoid/steroid Poli-isopren Alkaloid indolloganin monoterpenoid Senyawa prenil
Asam shikimat Fenil propanoid Fenilalanin/ Tyrosin
Flavonoid Asam sinamat
Kumarin
Alkaloid
Asam korismat Fenolik-Tannin
Asam antranilat
tryptophan Alkaloid
Biosintesis Berdasarkan pola biogenetis (retrosintesis) dilakukan eksperimen dengan menggunakan prekursor, selanjutnya dianalisis apa memang terbentuk produk yang sesuai. (menggunakan preskursor yang dilabel dengan al. 3H, 13 dan 14 C, 18O, dll. Kalau sudah terbukti proses disebut biosintesis
Teknik Biosintesis Silviculture/aquaculture Feeding
(oral)
Injeksi Diffusi Scarring
method Cutting the stalk Brush method Cotton wick method
Biosintesis dan Biogenesis
Biogenesis, Berdasarkan prinsip reaksi diramalkan prekursor dan produk antara yang mungkin Langkah biogenetik proses linear :
a -
konvergen
C --------
A - B -
b -
c -
d……..X -
X D - E ----------
E ramified
A --- B --- C --- D ……………X
F metabolik grid
A -----B-----C D-----E-----F G-----H-----X
Y
Penelusuran Biosintesis Dengan
menggunakan senyawa berlabel isotop radio aktif Dilakukan percobaan “feeding” Selang waktu tertentu dipanen. Diisolasi, Diencerkan dengan senyawa yang sama tapi tidak berlabel (radioaktif). Dideteksi dengan Geiger Counter
Menggunakan isotop C 13
Sda Dideteksi
dengan spektrometer 13C RMI
Senyawa standar
13
C
Senyawa berlabel
Applikasi Biosintesis Al.
Produksi antibiotika oleh mikroba. Dicari strain unggul Diberikan prekursor yang sesuai, Dicari medium yang unggul Diisolasi Dimurnikan Modifikasi struktur
Enzim Tiokinase “Mixed-function Metil
oxygenase”
tranferase Dekarboksilase dan transaminase Asam amino Dll.
Kimia Bahan Alam & Obat
Dimulai pada zaman Sumeria. Hippocrates (460-377 CC) mencatat lk 400 jenis tumbuhan obat. Merupakan bahagian integral dari pengobatan di India (Aryuveda), India Mesir sp sekarang. Menurut WHO 3.4 M penduduk dunia (88%) samapai sekarang masih tergantung dengan pengobatan tradisional. Beberapa senayawa bahan alam i.e. morfin (dari Papaver somniferum, Taxol (Taxus brevifolia), Penicillin (Penicilium notatum), Sekarang penggunaan “scientific base” obat tradisional dan food suplemen merupakan bisnis yang sangat berkembang dan maju.
KBA & Pencarian Obat Baru
61% dari 877 bahan kimia baru obat yang ditemukan dari 1981-2002 berasal dari senyawa bahan alam. 6% senyawa bahan alam 27% senyawa turunan (derivative) 5 % senyawa sintetik berdasarkan kerangka BA 23% mirip kerangka struktur BA
Pada tahun 2001, 30 jenis obat yang paling panyak dipakai adalah senyawa BA atau turunannya dengan total nilai US 16 M
Pencarian Obat baru (klasik) contoh
ekstrak
ekstraksi
bioassay
fraksionasi bioassay
Senyawa yang teridentifikasi
Isolasi/
identifikasi
bioassay
pemurnian
Senyawa aktif yang teridentifikasi
Fraksi aktif
Modern method source
extracts
Rapid extraction i.e. sokhlet extraction
Chemical finger Printing/dereplication LC-PDA, LC-MS, LC-NMR
Isolated compounds
Rapid isolation/ Purification /HPLC
Dereplication extracts
Identification UV,IR.NMR,MS
Identified compounds (compound library)
HTS
Generation of “hit”
Large Production production
Formulation In vivo assay Clinical trial
To be continued !