Pengambilan Sampel.docx

  • Uploaded by: rismawati manalu
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pengambilan Sampel.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,672
  • Pages: 7
2.4 Pengambilan Sampel (Sampling) 2.4.1 Pengambilan Sampel Sampel merupakan suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi. Misalnya, suatu perusahaan sedang diaudit tingkat kesalahan dalam pencatatan rekeningnya. Daripada mengamati semua rekening dalam suatu perusahaan yang jumlahnya, misalnya 5.500 rekening, seorang auditor bisa saja memilih dan mengamati sampel hanya sebanyak 100 rekening (Kuncoro, 2013 : 118-119). 1. Mengapa Sampel Ada beberapa alasan yang mendorong pengambilan sampel, yaitu:  Kendala Sumber Dana Kendala waktu, dana, dan sumber daya lainnya yang terbatas jumlannya. Penggunaan sampel akan menghemat sumber daya untuk menghasilkan penelitian yang lebih dapat dipercaya daripada sensus.  Ketepatan Melalui pemilihan desain sampel yang baik, peneliti akan memperoleh data yang akurat, dengan tingkat kesalahan yang relative rendah.  Pengukuran Destruktif Kadang-kadang pengukuran yang dilakukan merupakan pengukuran destruktif. Sebagai contoh, apabila perusahaan kita memproduksi ban dan kita harus menguji seberapa kemampuan tiap ban dalam menyimpan udara dengan meniup setiap ban sampai meletus, maka kita tidak memiliki lagi ban yang dijual ke pasar (Kuncoro, 2013 : 119-120). 2. Bagaimana Sampel yang Baik Sampel yang baik umumnya memiliki beberapa karakteristik. Karakteristik yang dimaksud meiliputi:  Sampel yang baik memungkinkan peneliti untuk mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang dikehendaki.  Sampel yang baik mengidentifikasi probabilitas dari setiap unit analisis untuk menjadi sampel.  Sampel yang baik memungkinkan penelit menghitung akurasi dan pengaruh ( misalnya kesalahan ) dalam pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus.  Sampel yang baik memungkinkan peneliti mengitung derajat kepercayaan yang ditetapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika (Kuncoro, 2013 : 120). 2.4.2 Jenis-Jenis Desain Sampel Anggota-anggota sampel dipilih menggunakan prosedur probabilitas dan nonprobabilitas. Pengambilan sampel nonprobabilitas adalah pengambilan sampel yang berubah-ubah dan

subyektif: apabila kita memilih sampel secara subyektif, biasanya hal yang sama berlaku pula pada pola atau skema dalam pikiran (misalnya, hanya berbicara dengan orang muda atau hanya bicara dengan wanita). Pengambilan sampel probabilitas didasrkan pada konsep seleksi random sebuah prosedur terkontrol yang memastikan bahwa elemen populasi mempunyai kesempatan dipilih sebagai sampel (Chooper & Schindler, 2006 : 118-119). 2.4.3 Langkah_langkah dalam Desain Pengambilan Sampel 1. Penentuan Populasi Proses yang pertama untuk melakukan pemilihan sampel adalah penentuan populasi. Populasi adalah suatu kelompok dari elemen penelitian, dimana elemen adalah unit terkecil yang merupakan sumber dari data yang diperlukan. Elemen dapat dianalogikan sebagai unit analisis, sepanjang pengumpulan data untuk penelitian bisnis dilakukan hanya pada responden. Unit analisis berupa sebagai individu (misalnya: pengecer, penyalur, perusahaan manufaktur), atau bisa juga merupakan produk perusahaan (misalnya: mobil dan pasta gigi). Dalam penelitian bisnis, populasi yang digunakan merupakan populasi terbatas maupun tak terbatas. Sebagian populasi terpilih sebagai sumber data disebut sampel penelitian, atau sering disebutsampel. 2. Penentuan Unit Pemilihan Sampel Unit pemilihan sampel adalah kelompok elemen. Dari populasi penelitian, elemen yang akan dikelompokkan menjadi satu atau beberapa kelompok tergantung kepada desain sampel yang dipergunakan peneliti. Dengan demikian, dari populasi yang sama dapat diklasifikasikan menjadi satu atau lebih unit sampel. 3. Penentuan Kerangka Pemilihan sampel Kerangka pemilihan sampel adalah daftar elemen dari setiap unit pemilihan sampel. Penelitian terhadap mahasiswa tahnun pertama misalnya dapat menggunakan daftar nama mahasiswa tahun pertama yang dapat diperoleh di bagian administrasi. Apabila populasi akan diteliti adalah perusahaan manufaktur di Indonesia, kerangka pemilihan sampel bisa diperoleh dari Daftar Direktori Perusahaan Manufaktur di seluruh Indonesia. 4. Penentuan Desain Sampel Desain sampel adalah metode untuk memilih sampel dari pupolasi yang ada. Ada beberapa macam desain sampel yang dapat digunakan oleh peneliti. Setiap desain sampel mempunyai kelebihan dan kelemahan tersendiri. Peneliti perlu memilih desain sampel yang paling sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. 5. Penentuan Jumlah Sampel Sebagaimana diketahui, data yang akan dianalisis diperoleh dari sampel penelitian. Dengan demikian semakin besar jumlah sampel, dengan desain sampel yang benar, tentunya data yang diperoleh akan semakin mewakili populasi yang diteliti. Namun demikian dalam hubungannya dengan biaya penelitian, semakin besar jumlah sampel, biaya penelitian juga semakin besar. Hal yang perlu dipertimbangkan dalam penelitian adalah bagaimana menentukan jumlah sampel yang dapat mewakili populasi dengan baik sekaligus dengan jumlah biaya yang terjangkau oleh peneliti.

6. Pemilihan Sampel Langkah terakhir dalam proses pemilihan sampel adalah memilih sampel yang diperlukan. Dalam langkah ini peneliti menentukan elemen yang akan menjadi sampel dari penelitian yang dilakukan (Kuncoro, 2013 : 123-124). 2.4.4 Pertimbangan Pemilihan Desain Sampel Ada beberapa alternatif cara pengambilan sampel. Secara umum desain sampel terdiri dari dua macam, yaitu desain probabilitas dan desain nonprobabilitas. Pertimbangan menggunakan desain sampel meliputi biaya, akurasi, waktu, penerimaan hasil, dan kemampuan generalisasi. Pertimbangan ini karena menentukan biaya total dan kualitas hasil penelitian. Pertimbangan memilih sampel probabilitas atau nonprobabilitas tergantung dari apakah masalah keterwakilan sampel merupakan aspek penting yang dipertimbangan atau tidak. Pertimbangan Probabilitas Nonprobabilitas Biaya Lebih mahal Lebih murah Akurasi Lebih tepat Kurang tepat Waktu Lebih lama Lebih cepat Penerimaan hasil Penerimaan universal Penerimaan masuk akal Kemampuan generalisasi Baik Jelek Sumber Buku: Metode Riset untuk Bisnis & Ekonomi, Kuncoro (2013: 126) 2.4.5 Pengambilan Sampel Probabilitas Sampel probabilitas mengandung arti bahwa setiap sampel dipilih berdasarkan prosedur seleksi dan mimiliki peluang yang sama untuk dipilih. 1. Sampel Random Sederhana (Simple Random Sampling) Pemilihan sampel random sederhana adalah desain pemilihan sampel yang paling sederhana dan mudah. Prinsip pemilihan sampel dalam desain ini adalah setiap elemen dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih. 2. Sampel Sistematis (Systematic Sampling) Pemilihan sistem merupakan cara pemilihan yang hampir sama dengan pemilihan random sederhana. Satu-satunya perbedaan terletak pada cara pemilihan elemen untuk menjadi sampel. 3. Sampel Stratifikasi (Stratified Sampling) Sehubungan dengan proporsi jumlah sampel yang diambil dengan jumlah elemenn pada setiap unit sampel, pemilihan random stratifikasi ini dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu proporsional dan non proporsional. Dalam pemilihan sampel random stratifikasi proporsional, banyaknya sampel akan proporsional dengan jumlah elemen setiap unit pemilihan samapel. Dan stratifikasi nonproporsional, yaitu alokasi optimal dan sampel tak sepadan. 4. Sampel Kluster (Cluster Sampling)

Alasan yang mendorong digunakannya sampel kluster adalah adanya kebutuhan efisiensi ekonomis yang tidak tersedianya kerangka sampel untuk elemen tertentu. Jenis sampel yang kluster yang paling populer digunakan adalah sampel area. Metode ini mampu mengatasi masalah tingginya biaya pengambilan sampel dan tidak tersedianya kerangka sampel yang praktis untuk elemen tertentu. 5. Sampel Daerah Multitahap (Multistage Area Sampling) Multistage area sampling adalah prosedur pengambilan sampel yang melibatkan penggunaan kombinasi teknik sampel probabilitas yang telah dibahas pada bagian terdahulu (Kuncoro, 2013 : 127-137). 2.4.6 Perbandingan Desain Sampel Probabilitas Jenis Sampel Random Sederhana

Kelebihan Hanya membutuhkan pengetahuan yang sedikit. Mudah digunakan

Sistematis

Sederhana untuk mendesain. Mudah untuk dicari distribusi data. Lebih murah dibandingkan sample random. Hasilnya lebih mewakili populasi secara keseluruhan sehingga meningkatkan efisiensi secara statistik. Peneliti mengontrol jumlah sampel dalam strata. Memberikan beberapa alternatif metode strata. Hasilnya tidak bias. Lebih efisien secara ekonomi dibandingkan sampel random sederhana. Biaya lebih rendah, apalagi bila kluster berdasarkan daerah.mudah digunakan tanpa membuat daftar

Stratifikasi

Kluster

Kekurangan Membutuhkan daftar elemen populasi yang banyak. Responden mungkin mempunyai penyebaran yang sangat besar. Perlu waktu lama dan biaya yang besar. Membutuhkan jumlah sampel yang banyak. Menghasilkan kesalahan yang besar. Populasi yang bersifat periodic memungkinkan data dan hasil berdistribusi tidak normal. Jika daftar populasi mempunyai trend monotomik, hasil estimasi akan bias. Jika subsampel dipilih dengan dasar yang erbeda akan meningkatkan kesalahan. Mahal, apalagi bila strata dalam populasi harus dibuat dahulu.

Mempunyai nilai statistik yang kurang efisien ( banyak kesalahan ). Peneliti harus mempunyai kemampuan untuk membagi ke dalam kluster yang benarbenar spesifik. Data awal yang bias akan terminimalisir

Multitahap

populasi. Memberikan informasi lebih akurat. Memberikan informasi yang lebih akurat.

Peneliti mungkin enggan melakukan karena harus berulang-ulang.

2.4.7 Pengambilan Sampel Nonprobabilitas Perbedaan utama dengan sampel probabilitas, adalah bahwa sampel nonprobabilitas dipilih secara arbitrer oleh peneliti. Dengan kata lain, probabilitas masing-masing anggota populasi tidak diketahui . 1. Convenience Sampling Convenience sampling adalah prosedur untuk mendapatkan unit sampel menurut keinginan peneliti. Pada umumnya, peneliti menggunakan metode ini untuk memperoleh daftar pertanyaan dalam jumlah yang besar dan lengkap secara cepat dan hemat. Sampel convenience paling sesuai digunakan untuk peneliti eksploratif sebagai pendahuluan sebuah penelitian yang menggunakan desain sampel probabilitas. 2. Judgement Sampling Judgement sampling adalah salah satu jenis purposive sampling selain quota sampling dimana peneliti memiliki sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa karakteristik anggota sampel yang disesuaikan dengan maksud penelitian. 3. Quota Sampling Quota sampling adalah jenis quota dari purposive sampling. Metode ini digunakan untuk memastikan bahwa berbagai subgrup dalam populasi telah terwakili dengan berbagai karakteristik sampel sampai batas tertentu seperti yang dikehendaki oleh peneliti. Dalam quota sampling, peneliti menentukan target kuota yang dikehendaki. 4. Snowball Sampling Snowball sampling yaitu sebuah prosedur pengambilan sampel di mana responden selanjutnya diperoleh dari informasi yang diberikan oleh responden yang pertama (Kuncoro, 2013: 138-141).

2.4.8 Perbandingan Teknik Sampel Nonprobabilitas Jenis Sampel Convenience

Judgement

Kelebihan Kekurangan Tidak memerlukan daftar populasi Variabilitas dan estimasi yang bias yang panjang. tidak dapat diukur atau dikontrol. Proyeksi data dari sampel yang diperoleh tidak sesuai. Bermanfaat untuk tipe-tipe estimasi Hasil bias karena sampel tidak tertentu. Biaya moderat. Sampel representative. Proyeksi data dari sampel tidak cocok.

Quota

Snowball

memastikan bahwa tujuan yang akan dicapai pasti tercapai. Mengenalkan beberapa stratifikasi Memberikan hasil klasifikasi yang populasi. Biayamoderat. Tidak bias. Penyimpangan dari populasi memerlukan data populasi lagi. tidak dapat diperkirakan karena penggunaan seleksi yang non random. Proyeksi data dari sampel tidak dapat dilakukan. Biaya rendah. Bermanfaat dalam Hasil bias karena jumlah sampel pengalokasian anggota dari populasi tidak independen. Proyeksi data di yang jumlahnya sedikit. luar sampel tidak sesuai.

Kesimpulan Sampel merupakan bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian. Agar informasi yang diperoleh dari sampel benar-benar mewakili populasi, sampel tersebut harus mewakili karakkteristik populasi yang diwakilinya. Untuk memperoleh sampel yang dapat mewakili karakteristik populasi, diperlukan metode pemilihan sampel yang tepat. Informasi dari sampel yang baik akan dapat mencerminkan informasi dari populasi secara keseluruhan.

Sampel yang baik adalah mengambil keputusan yang berhubungan dengan besaran sampel untuk memperoleh jawaban yang dikehendaki, mengidentifikasi probabilitas dari setiap unit analisis untuk menjadi sampel,menghitung akurasi dan pengaruh ( misalnya kesalahan ) dalam pemilihan sampel daripada harus melakukan sensus dan mengitung derajat kepercayaan yang ditetapkan dalam estimasi populasi yang disusun dari sampel statistika. Sampel probabilitas mengandung arti bahwa setiap sampel dipilih berdasarkan prosedur seleksi dan mimiliki peluang yang sama untuk dipilih. Perbedaan utama dengan sampel probabilitas, adalah bahwa sampel nonprobabilitas dipilih secara arbitrer oleh peneliti. Dengan kata lain, probabilitas masing-masing anggota populasi tidak diketahui .

Related Documents

Pengambilan Keputusan.docx
November 2019 33
Pengambilan Sampel.docx
December 2019 28
Pengambilan Sampel
June 2020 21
Pengambilan Keputusan
November 2019 33
Pengambilan Sampel
May 2020 29

More Documents from ""

Skdn.xlsx
December 2019 30
Skdn Maret 2018.docx
December 2019 41
Form Tabulasi-rev-fitri.xlsx
December 2019 33
Korelasi Tata Jenjang.docx
December 2019 29
Konstruksi Dan Tahapan.docx
December 2019 31