PENERAPAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
TEKNOLOGI KOMUNIKASI membentuk suatu tatanan masyarakat informasi (Rogers, 1986 : 23). Sejalan dengan pikiran Toffler tentang Masyarakat Gelombang Ketiga.
Teknologi komunikasi telah berkembang hingga saat ini pada era Komunikasi Interaktif. Sehingga menurut Rogers,1986:31 dan George Gebner:1972), Era Komunikan sebagai individu pasif telah berakhir.
Revolusi Teknologi Komunikasi : konvergensi dari 6 teknologi yg masing2 berkembang secara agak terpisah yaitu : percetakan, penyiaran, telekomunikasi titik ke titik (point to point comm), komputer, satelit dan mikroprosessor REVOLUSI INDUSTRI KE DUA
RAMALAN BELL (1979) Orang bisa belanja hanya dengan menekan tombol2 komputer di rumah. Orang bisa mencari informasi dan menelusurinya kemudian memperoleh copynya dalam sekejab mata. Segala informasi mengenai segala rupa kebutuhan seperti berita, cuaca, iklan dan katalog produk dapat dilihat lewat layar televisi di rumah masing-masing. Pengiriman dokumen secara elektronik. Jaringan komputer interaktif yg memungkinkan orang berdiskusi melalui komputer.
Tanda-tanda kemajuan teknologi komunikasi 1. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih diantara berbagai metode dan alat untuk melayani kebutuhan komunikasi. dengan demikian kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan. 2. Kemungkinan mengkombinasikan teknologi, metode dan sistem-sistem berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi dan informasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian tersebut. 3. Kecenderungan ke arah desentralisasi, individualisasi dalam konsep dan pola pemakaian teknologi komunikasi.
Penerapan Teknologi Komunikasi ditentukan oleh sejauh mana teknologi komunikasi mampu membuka akses pada berbagai pelayanan dan jaringan informasi. I. PROSES PENERAPAN Comm Technologies (CT) , Rogers (1983) INISIASI
Agenda Setting
IMPLEMENTASI
Redefining Matching
Clarifying Routinizing
Inisiasi : Usaha untuk mengumpulkan informasi tentang teknologi komunikasi dan merencanakan untuk mengadopsinya.
Agenda Agenda Setting Setting
Ketika Ketika organisasi organisasi merumuskan merumuskan untuk untuk mendefinisikan mendefinisikan secara secara umum umum masalah masalah dan dan kebutuhan kebutuhan organisasinya. organisasinya.
Matching Matching
Mencocokkan Mencocokkan antara antara kebutuhan/masalah kebutuhan/masalah organisasi organisasi dengan dengan teknologi teknologi yang yang akan akan diadopsi diadopsi dan dan kemampuan kemampuan untuk untuk mengadopsinya. mengadopsinya.
INISIASI MEASUREMENT
Matching
oke
4
Belum muncul keinginan untuk mengadopsi CT
-2 bad
4 -1
Agenda setting
Muncul keinginan untuk mengadopsi CT
TAHAPAN IMPLEMENTASI
Clarifying
routinizin g
Redefining
Adalah restructuring, ketika CT mulai diterapkan. CT didefinisi ulang utk mengakomadasi kebutuhan dan struktur org
Adalah ketika secara perlahan CT digunakan secara meluas dan anggota organisasi semakin familiar dan memahami CT yg diadopsi.
Adalah ketika CT telah menjadi bagian hidup keseharian organisasi
II. PERSPEKTIF PANDANGAN ORGANISASI DLM PENERAPAN CT 1. Manajemen Sistem CT sebagai sarana untuk mengelola sistem dlm organisasi tersebut exp. HRIS Modul dll 2. Proses Birokrasi CT sebagai sarana untuk melakukan proses Birokrasi, exp. SAP, ORACLE dll 3. Pengembangan Organisasi CT sebagai sarana untuk memperluas cakupan, ukuran , struktur organisasi, exp. Sistem Cetak Jarak Jauh (CJJ), Intranet, Teleconferencing dll 4. Proses Tawar Menawar CT sebagai andalan/faktor yang menentukan dalam proses tawar menawar dengan investor atau dengan client.
PERSPEKTIF TENTANG PENERAPAN CT
1.TEKNOSENTRIK 2.SOSIOCENTRIK 3.KONFLIK 4.DESAIN SISTEM Teknosentrik menfokuskan diri pada penggunaan dan adopsi teknologi yang sedang berkembang saat ini, biasanya terjadi pada organisasi yg berbasis technology inovation. Sosiocentrik CT diterapkan untuk lebih mengutamakan hubungan antar individu dalam organisasi dan antar organisasi. Konflik CT diterapkan dalam rangka untuk menghindari konflik dalam organisasi dengan improving communication and undersatnding. Exp. penggunaan milist, broadcast sms & imel, e-zine Desain sistem penerapan teknologi komunikasi telah menjadi bagian dari pada desain sistem yang diterapkan dalam organisasi. Exp. milist, intranet, ezine
III. PELAKU Communications Technology
PEMAKAI
PELAKU Communications Technology
PERUSAHAAN PENYEDIA JASA TELEKOMUNIKASI
PELAKU Communications Technology
PRODUSEN PERALATAN KOMUNIKASI
PELAKU Communications Technology
BADAN YANG MENGATUR/MENGKOORDINIR SELURUH KEGIATAN KOMUNIKASI DARI SEGI EKONOMIS & TEKNIS DALAM MENGADAKAN PERATURAN, STANDAR, HARGA PATOKAN DLL Tanggal 11 Juli 2003 akhirnya pemerintah mengeluarkan Keputusan Menteri Perhubungan No. 31/2003 tentang penetapan Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI).
IV. Unsur-unsur CT 1. INFORMASI, dapat berupa tulisan, suara, musil, gambar dan data yg memiliki spektrum frekuensi dan bentuk-bentuk yg berbeda 2. Alat yg digunakan untuk meneruskan informasi dengan media transmisi dan sistem modulasi 3. Dengan cara yg sesuai, bentuk akhir (output) harus serupa mungkin dgn bentuk awal (input informasi) dan dlm batas2 distorsi yg dapat ditolerir. 4. Dalam jumlah maupun kecepatan yg semakin meningkat. 5. Melalui jarak yg semakin jauh. 6. Dengan biaya yg seekonomis mungkin.
V. PERFORMANCE SISTEM KOMUNIKASI Factors yg menentukan dalam performansi sistem komunikasi :
1. Berita/ informasi harus dapat dimengerti oleh penerima 2. Karakteristik sistem komunikasi 3. Gangguan selama pengiriman informasi
VI. METODE PENYAMPAIAN INFORMASI 1. KOMUNIKASI POINT TO POINT (ptp)
A
B
2. KOMUNIKASI POINT TO MULTIPOINT (ptm)
A X
B C
1. KOMUNIKASI POINT TO POINT (ptp), Informasi dari satu sumber hanya disampaikan kepada satu penerima saja
Contoh (media dan bentuk pesan yg dideliver)
2. KOMUNIKASI POINT TO MULTIPOINT (ptm) / broadcasting, -informasi dapat diambil oleh siapapun yang memerlukan dari sumber -Dan disebarluaskan ke seluruh penjuru secara bersamaan.
Contoh (media dan bentuk pesan yg dideliver)
THINK OUT OF YOUR BOX !!!!!!!
SIE SIE