Penemuan Tokoh Sefis Tia.docx

  • Uploaded by: Eka Novita Sari
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Penemuan Tokoh Sefis Tia.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,510
  • Pages: 16
PENEMUAN TOKOH-TOKOH BIDANG ASTRONOMI ZAMAN ROMAWI

Disusun Oleh : Nama Amartia Andina Kholki Deni Sadly Mutia faizah Fatin Penty Mareta Sari

NIM 06111181823012 06111281823050 06111281823024 06111281823064

Dosen Pembimbing : Drs. Abidin Pasaribu, M.M.

Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan MIPA Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya 2019

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Romawi adalah sebuah kota yang selalu disandingkan dengan Yunani, yang mempunyai hubungan erat antara kedua kota ini. Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat dikota Roma masa kini. Peradaban Romawi dikembangkan suku Latia yang menetap di lembah sungai Tiber. Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertranian. Penduduk latium kemudian disebut bangsa Latin. Pada mulanya, didaerah Latium inilah bangsa latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya. Kota Roma yang menjadi pusat kebudayaan mereka terletak dimuara sungai Tiber. Waktu berdirinya kota Roma yang terletak dilembah sungai Tiber tidak diketahui secara pasti. Legenda menyebut bahwa Roma didirika oleh dua bersaudara keturunan Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus pada tahun 750 SM. Romus dan Romulus ini anak Rhea Silva,turunan Aenas-seorang pahlawan Troya juga dapat melarikan diri waktu Troya dikalahkan dan dibakar oleh bangsa Yunani. Orang-orang Romawi memiliki kepercayaan terhadap dewa-dewa di Romawi berbeda dengan di Yunani. Sebelum itu, sekitar tahun 492 SM, daerah Latium sebagai tempat berdirinya kota Roma dikuasai oleh kerajaan Etruskia, yang terletak disebelah utara sampai pada tahun 500 SM. Pada tahun 500 SM, bangsa Latium memberontak terhadap kerajaan Etruskia dan berhasil memerdekakan diri

1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah : 1. Bagaimana perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Romawi 2. Apa saja penemuan tokoh-tokoh zaman Romawi

1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan dari makalh ini adalah : 1. Untuk mengetahui perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman Romawi

2. Untuk mengetahui penemuan tokoh-tokoh pada zaman Romawi

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Letak Geografis Romawi Di daerah Romawi, yaitu didaerah semenanjung Apenina (Italia). Daerah Italia terdiri atas daerah pegunungan dan daratan rendah. Masyarakat yang hidup didaerah pegunungan dan daratan rendan mempunyai mata pencaharian bidang pertanian,hasil bumi bangsa Romawi terdiri atas gandum, jagung, padi, sayur-sayuran, dan anggur. Untuk daerah padang rumput digunakan untuk peternakan. Pegunungan Apenina menghasilkan bahan mineral yaitu, Biji besi, tembaga, emas, dan batu pualam. Semenanjung Apenina hanya memiliki lebar 125 Mil dengan garis pantai sepanjang 2000 Mil. Romawi terletak di semenanjung Alpenina (sekarang Italia). Batas-batasnya adalah:  Di utara adalah pegunungan Alpen,  Di timur adalah Laut Adriatik dan Laut Ionia,  Di selatan adalah laut sicilia,  Dan di barat adalah Laut Tirenia serta laut Liguri. Dari segi geografis, Romawi merupakan daerah yang strategi dikawasan laut tengah, yang memungkinkan lahirnya perdagangan didaerah ini, saat akan berdagang mereka menggunakan peta yang digambar digulungan kertas.Lembah pegunungan Apenina merupakan lahan subur dan cocok dijadikan sebagai lahan pertanian. Oleh karena itu,bangsa Romawi hidup dari bercocok tanam

yang menghasilkan jagung,gandum,sayur-sayuran,padi,anggur dan lain-lain. Di

pegunungan Alpenina juga di temukan berbagai tambang mineral. Karena letak Romawi yang dikelilingi Lautan dan gunung juga menghindari serbuan dari bangsa lain. Menurut mitos, romawi kuno didirikan oleh dua saudara keturunan Aenas dari Yunani yaitu, Remus dan Romulus pada abad 8 SM ditepi sungai Tiber. Prbedaan romawi kuno banyak mendapat pengaruh dari Yunani kuno baik dalam bidang seni, sastra, filsafat, maupun budaya. Seperti tradisi Etruscan yang seperti alfabet yang dipelajari dari peradaban Yunani, kemudian bangsa Roma mengembangkannya menjadi alfabet yang dikenal sekarang.

2.2 Sistem Pemerintahan Romawi Secara garis besar sejarah Romawi kuno dibagi menjadi tiga, yaitu: 1. Zaman kerajaan (750-510 SM) yaitu zaman ketika seorang raja didampingi oleh senate (wakil dari para suku disekitar Roma) 2. Zaman Repoblik (510-31 SM) yaitu zaman ketika Roma tumbuh dari Negara kota kecil menjadi Repoblik yang luas. Sistim pemerintahannya yaitu: 

Kepala pemerintahan dipegang dua orang konsul dan didampingi senat.



Senat berkedudukan sebagai badan penasehat.



Dewan rakyat atau Comite Curiata



Pontifex Maximus, yaitu kepala agama



Tribuni Plebis, yaitu dewan daerah.

3. Zaman kekaisaran (31 SM – 476 SM) Zaman kekaisaran (31 SM-476 M) yaitu zaman berkuasanya Monarik pada awalnya, Romawi dipimpin oleh raja yang dibantu oleh senat. Ketika Repoblik Romawi pertama kali didirikan yang terdiri pada 500 SM, raja diganti oleh dua orang yang disebut konsul, sedangkan senat tetap ada. Perempuan tidak diperbolehkan menjadi konsul. Kedua konsul memegang kendali atas pasukan, berhak menyatakan perang , menetukan jumlah pajak dan membuat hukum. Suatu keputusan harus disetujui oleh kedua konsul, jika salah seorang mengatakan “veto” (aku toalak), maka keputusan tidak jadi dilaksanakan. Konsul dibantu oleh senat dengan dewan penasehat. Senat terdiri dari keluarga-keluarga kaya di Romawi. Perempuan tidak diperbolehkan menjadi anggota senat. Jabatan senator (anggota senat) merupakan jabatan seumur hidup. Kebanyakan konsul pada akhirnya bergabung dengan senat, dan kebanyakan senator memiliki ayah atau kakek yang dulunya juga menjabat di senat. Para konsul sering melaksanakan apa yang diusulkan oleh senat. Ada juga prefek di Romawi, mereka bertugas mengurus kota, beberapa mengadili kasus, beberapa yang lainnya mengatur pasar atau pelabuhan. Selain itu, ada Tribunus yaitu orang-orang disenat yang mewakili rakyat miskin. Tribunus dipilih oleh Majelis. Tribunus berthak memveto keputusan senat yang berkenaan dengan rakyat miskin. Sementara Majelis adalah kumpulan dari para pria dewasa dan merdeka di Romawi. Mereka berhak memberikan suara jika dimintai oleh konsul, misalnya harus pergi berperang atau tidak. Majelis juga memilih konsul, prefek, dan senator. Namun Majelis sudah

diatur sedemikian rupa sehingga orang kaya bisa lebih banyak memilih dari pada orang miskin. Baik prefek, Tribunus, atau Majelis hanya boleh diisi oleh laki-laki. Setelah romawi menaklukkan sebagai daerah yang jauh dari kota Roma, mereka pun menerapkan sistem provinsi. Gubernur biasanya berasal dari kalangan jendral. Menjelang tahun 50 SM, yakni masanya Julius Caesar (Memimpin di tahun 49 SM dan mati ditikam lima tahun kemudian), jendral-jendral ini mulai mengambil ahlih pemerintahan dan mengabaikan senat serta konsul. Mereka bisa melakukannya karena memilih pasukan. Augustus, pada 31 SM, adalah salah satu jenderal ini. Dia berhasil mendirikan suatu sistem baru. Lembaga senat dan jabatan konsul tetap diteruskan namun Augustus menjadikan dirinya memiliki kekuasaan tertinggi sehingga Augustus bisa memveto keputusan senat yang tidak disukai. Augustus juga memegang kendali atas pasukan sehingga dia bisa menyingkirkan orang yang menghalangi jalannya. Sistem ini, yaitu Romawi dipimpin oleh kaisar namun senat dan konsul tetap ada,terus berjalan selama 1500 tahun sampai akhirnya Romawi runtuh yang diakibatkan oleh korup, lemah dan serangan dari perbatasan terutama Inggris utara, jerman utara, dan daerah yang dekat laut hitam.

2.3 Kebudayaan bangsa Romawi Kebudayaan Romawi mendapat unsur-unsur pokok dari kebudayaan Etrusia dan Yunani. Hal ini berarti kebudayaan Romawi merupakan hasil perpaduan dari kebudayaan yunani dan Etrusia, tanpa ada unsur-unsur dari kebudayaan romawi sendiri. Masa Octavianus merupakan masa penyempurnaan seni dan budaya Romawi. Pengaruh budaya Yunani mulai masuk dengan kuatnya sejak tahun 146 SM bersamaan dengan usaha bangsa Romawi melakukan penaklukan di Laut Tengah. Selama kekuasaan Romawi, seni Romawi disebarkan ke Eropa dan sekitar Laut Tengah. Orang Romawi senang menciptakan sesuatu secara besar-besaran karena mereka suka sesuatu yang megah, mewah, dan monumental, serta menarik perhatian. Semua hasil karya budaya terutama karya seni rupa, baik berupa seni bangunan, seni patung atau relief, maupun seni lukisnya dibuat serba besar, megah, dan penuh hiasan. Orang-orang Romawi menciptakan karya teknik bangunan yang mengagumkan, seperti bangunan saluran air (aquaduct), jembatan, gedung besar untuk balai pertemuan dan pasar, bangunan untuk olahraga dan pentas seni (thermen, theater, amphitheater). Selain bangunan diatas, juga terdapat banguan kuil untuk persemayam dewa. Orang Romawi melanjutkan pengetahuan orang Yunani antara lain bangunan dengan kontruksi lengkung untuk membuat ruangan-ruangan menjadi luas. Bangunan atap kubah

untuk pertama kali diciptakan kurang lebih tahun 30 SM untuk bangunan Thermae di Baaie. Mereka juga membangun bangunan umum seperti jalan raya. Jalan raya yang terkenal adalah jalan Via Apia. Rumah-rumah dewa atau kuil yang dibangun memiliki ukuran besar. Kuil-kuil yang berukuran besar tersebut antara lain Temple Jupiter (abad ke-6 SM), Appolo dan Venus di Roma. Untuk setiap bangunan kuil tersebut di gunakan tinga-tiang penyangga. Batang tiang penyanggga atap menggunakan kepala tiang dengan ciri-ciri Yunani seperti Doria, Ionia, dan Korinthia. Bangsa Romawi juga ahli dalam pembuatan patung terutama patung setangah dada atau potret. Bangsa Romawi juga senang pada keindahan rumahnya. Dinding bagian dalam rumah dihias dengan lukisan untuk memberikan kesan luas. Kegiatan memperindah dinding ini biasa pada dinding rumah dengan cara melukis pemandangan alam dan bangunan-bangunan rumah yang seolah-olah terlihat dari jendela. selain di bidang seni, romawi juga mengembangkan kebudayaan lain yaitu : 1. Nama-nama Dewa : Dewa Zeus diganti Jupiter, Aphrodite diganti Venus, Ares diganti Mars. 2. Nama-nama bulan januari = jenus yaitu dewa bermuka dua, februari = februa yaitu pesta makan menyambut tahun baru dan angka-angka romawi. pada zaman yulius caesar urutan bulan diubah karena dia ingin memasukan namanya yaitu juli = 7, begitu juga masa octavianus agustus = 8, sehingga menjadi kacaulah urutan bulan yaitu : september = 9, oktober=10, dst. 3. Organisasi negara dan kemiliteran, pendidikan, kesenian, filsafat ilmu pengetahuan, hukum (codex justinianus).

2.4 Kepercayaan bangsa Romawi Pada masa Gothik (100 – 1400 M), kebudayaan Romawi tidak dapat dipisahkan dari perkembangan agama kristen. Agama kristen atau Nasrani sebenarnya telah berkembang sejak jaman pemerintahan Tiberius. Agama ini disiarkan oleh Yesus (Isa) dari nazareth, yang dilahirkan di Palestina. Agama Kristen ini berbeda dengan kepercayaan rakyat Romawi yang poltheis. Agama Nasrani memiliki kepercayaan monoteis. Dengan pertimbangan-pertimbangan politik dan kemanan negara, Tiberius menjatuhkan hukuman mati kepada Yesus pada tahun 33. Tetapi kematian Yesus ini tidak berarti agama Kristen lenyap dari kehiduapan masyarakat Romawi, malahan sebaliknya.

Setelah Yesus atau Nabi Isa disalib dibukit Gologota, agama kristen berkembang sampai Mesir, Syria, Asia Kecil, dan ke Roma. Hampir selama tiga abad para pengikut agama Kristen dalam ketakutan dan dikejar-kejar oleh penguasa Roma. Pada tahun 395 agama kristen ditetapkan sebagai agama negara. Dari masyarakat pemeluknya lambat laun timbul suatu bentuk kelompok kegerejaan yang disusun menurut organisasi-organisasi yang ada di Imperium Romanum (penguasa Roma). Periode Gothik seni Kristen mengalami hambatan-hambatan yang disebabkan oleh p erpindahan pemerintahan dari Konsatantinopel ke Byzantium. Kekaisaran romawi mengalami perpecahan menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur. Romawi Barat mengalami keruntuhan tahun 335 M. Ketika penguasa Roma masih memusuhi para pengikut agam kristen, di Roma sendiri secara sembuyi-sembunyi berkembang seni Katamba. Sejak saat itulah lahir seni Katakomba yang meruapakn tanda lahirnya seni kristen awal. Katakomba sendiri merupakan kuburankuburan bawah tanah. Kemudian dalam masyarakat Romawi pada masa Gothik ini selalu melakukan kebiasaan untuk berkumpul di ruangan terowongan dengan tujuan mengadakan kegiatan agama. Dari seringnya diadakan perkumpulan, kemudian berkembang kebiasaan masyarakat untuk menghiasi dinding dengan motif jaman kuno. Motif-motif klasik yang digambar dalam dinding-dinding terowongan ini, kemudian tergeser oleh perkembangan motifmotif modern atau baru. Motif-motif yang baru ini biasanya berbentuk manusia dan binatang yang digambarkan secara simbolik untuk kepentingan agama kristen. Karya seni kristen awal ini anatara lain lukisan-lukisan kristus sebagai “gembala yang baik”. Pada umumnya yang mengembangkan seni Katakomba ini adalah bukan seniman. Bagi mereka yang erpenting adalah dapat mengungkapkan arti dan ide melalui lukisan dan sebagai bakti mereka kepada agama kristen. Namun, justru “seniman-seniman” Katakomba ini menjadi pelopor seni nonrelistik pada abad pertengahan. Ketika gereja mengalami kemerdekaan kembali pada abad ke-4, kemudian agama kristen dijadikan agama resmi, mulailah perkembangan seni banguan gereja.

2.5 Ilmu pengetahuan zaman Romawi dibidang astronomi, kesehatan dan sains a.

Bidang astronomi Pada waktu itu, Claudius Ptolemaeus mengemukakan paham geosentris (benda langit

beredar mengelilingi bumi). Asumsi ini cocok dengan anggapan bahwa manusia adalah

pusat alam dan dianut oleh Katedral (gereja). Asumsi ini bertahan sampai zaman kebangkitan. selain teori tersebut pengetahuan yang berkembang pada zaman romawi adalah sistem penaggalan / kalender. Sebelum Romawi menjadi negara adikuasa (abad ke-1 SM), mereka juga menerima kalender dari Yunani Kuno . Romawi menyusun kalender matahari yang berubah-ubah yang kemudian distandardisasi oleh Julius Ceaser . Kalender inilah yang kemudian menjadi kalender internasional yang kita pergunakan sekarang (disempurnakan oleh Paus Gregorius. Julius Ceaser menugaskan Sosigenes menstandarkan

kalender.

Kalender Romawi kuno ditetapkan oleh raja pertamanya pada abad ke-7 atau ke-8 sebelum Masehi. Pada ketentuan raja Romulus ini, awal tahun dimulai pada bulan Martius dan diakhiri pada bulan December (desi = 10). Panjang tahun adalah 10 bulan. Setiap bulan terdiri atas 30 atau 31 hari sehingga di dalam setahun terdapat 304 hari. Setelah itu terdapat celah musim dingin yang tidak ada kalendernya. Raja kedua Numa Pompilius membagi celah musim dingin itu menjadi dua bulan yakni bulan Januarius dan Februarius. Dua bulan tambahan sebanyak 50 hari ini diletakkan di akhir tahun sehingga di dalam setahun terdapat 354 hari. Kemudian pada bulan Januarius ditambahkan satu hari lagi sehingga di dalam setahun terdapat 355 hari. Raja kelima Tarquinius Priscus (616 – 579 sM) adalah orang Etruscan. Kalender diubah menjadi kalender republik. Pada kalender republik ini, Februarius 28 hari ; Martius, Maius, Julius (waktu itu masih bernama Quintilis), dan October, masingmasing 31 hari ; serta Januarius, Aprilis, Junius, Augustus (waktu itu masih bernama Sextilis), dan December, masing-masing 29 hari. Di dalam setahun terdapat 355 hari. Raja ini juga memindahkan awal tahun ke bulan Januarius namun pada tahun 510 sM, melalui pengusiran orang Estrucan, awal tahun dikembalikan ke bulan Maret. Pada setiap akhir tahun, orang Romawi melakukan pembayaran upah. Sering upah berkenaan dengan pekerjaan di dalam musim yang dipengaruhi oleh kedudukan matahari. Namun dengan 355 hari setahun, kedudukan matahari bergeser dari akhir tahun ke akhir tahun. Karena itu orang Romawi menambahkan 22 dan 23 hari selang-seling pada setiap dua tahun, dan tambahan diselipkan di antara tanggal 23 dan 24 Februarius. Dengan demikian, setiap empat tahun terdapat 1465 hari atau

rerata di dalam setahun terdapat 366,25 hari. Julius Ceaser

memanggil Sosigenes untuk membenahi kalender. Sosigenes menggunakan tahun dengan 365,25 hari. Pada tahun 46 sM, Sosigenes menambah 67 hari ke dalam kalender sehingga pada tahun itu terdapat 445 hari. Mulai tahun 45 sM, Romawi menggunakan kalender baru

yakni tahun dimulai pada tanggal 1 Januarius. Bulan Januarius, Martius, Maius, Quintilis (Juli), September, November terdiri atas 31 hari. Bulan Aprilis, Junius, Sextilis (Agustus), October, dan December terdiri atas 30 hari. Bulan Februarius terdiri atas 29 hari. Di dalam setahun terdapat 365 hari. Dan setiap empat tahun, di antara tanggal 23 dan 24 Februari ditambah satu hari. Pada tahun 44 sM, Senat Romawi mengusulkan bulan Quintilis diubah menjadi Julius untuk menghormati Julius Caesar serta pada tahun 8 sM, Senat mengusulkan bulan Sextilis diubah menjadi Augustus untuk menghormati Agustus Caesar. Kedua kaisar ini harus sama besarnya sehingga bulan Julius dan Augustus masing-masing harus terdiri atas 31 hari. Satu hari tambahan pada bulan Agustus diambil dari bulan Februarius sehingga bulan Februarius berkurang menjadi 28 hari. Karena terdapat berturut-turut Julius, Augustus, September sebesar 31 hari, maka diadakan perubahan. Dengan perubahan itu, September dan November terdiri atas 30 hari serta October dan December menjadi 31 hari. Di dalam setahun terdapat 365 hari. Dan setiap empat tahun, bulan Februarius terdiri atas 29 hari. Ternyata penambahan satu hari di dalam empat tahun adalah terlalu banyak. Satu tahun tropis terdiri atas 365,242199 hari sehingga setelah lebih dari 15 abad, kelebihan itu menjadi sepuluh hari. Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII memangkas kalender sebanyak 10 hari sehingga setelah tanggal 4 October, besoknya menjadi tanggal 15 October. Selain itu, setiap empat abad, dikurangi 3 hari. Pengurangan ini ditempuh dengan menghilangkan tahun kabisat pada tahun ratusan yang tidak habis dibagi empat ratus. Ini berarti tahun 1700, 1800, dan 1900 bukan tahun kabisat tetapi tahun 1600 dan 2000 adalah tahun kabisat. Sebelum menggunakan kalender baru, tahun terakhir berlangsung selama 445 hari. Kalender ini yang kita gunakan sekarang (pada abad ke-15 dikoreksi oleh Paus Gregorius) dengan mengurangi tiga hari pada setiap empat abad; ketika diterapkan, terjadi lompatan 10 hari.

b.

Bidang kesehatan Bangsa Romawi pertama kali mempelajari ilmu pengobatan dari bangsa Yunani.

Faktanya, sebagian besar dokter Romawi berasal dari Yunani, atau merupakan keturunan Yunani. Seperti bangsa Yunani, bangsa Romawi percaya pada empat cairan (empedu hitam, empedu kuning, lendir, dan darah) dan metode pengobatan dengan cara pengeluaran darah. Dokter Romawi yang paling penting adalah Galen, yang hidup pada tahun 100-an Masehi dan menulis sebuah buku tentang pengobatan. Buku Galen tersebut (sebenarnya merupakan

versi pendeknya) menjadi buku pengobatan utama yang digunakan oleh para dokter di Eropa selama ratusan tahun berikutnya. Galen mengulangi banyak penelitian Hippokrates mengenai empat cairan, namun dia juga menambahkan banyak sekali hasil penelitiannya tentang tubuh manusia. Galen mempelajari bagian dalam tubuh manusia dengan cara memeriksanya langsung. Biasanya dia mengamati tubuh prajurit atau gladiator yang terluka. Dan dia membedah banyak hewan untuk mengetahui cara kerja tubuh mereka. Galen tentunya mengetahui tentang anatomi lebih banyak daripada Hippokrates. Galen memahami bahwa darah dialirkan ke seluruh tubuh oleh jantung. Dan dia sudah mengungkap bahwa saraf mengendalikan gerakan tubuh, dan bahwa manusia berpikir menggunakan otak. Namun dia tidak membuat banyak kemajuan dalam hal metode pengobatan terhadap manusia. Dia masih berpikiran bahwa metode pengeluaran darah adalah cara yang baik. c.

Bidang Sains Dibidang sains yaitu penemuan angka romawi. Bangsa romawi mempergunakan

beberapa sistem berbeda untuk penulisan angka. Kadang mereka menulis angka seperti ini: I ,II ,III ,IV V dan di lain waktu mereka mempergunakan angka Yunani. Angka Romawi tidak selalu ditulis dengan cara yang sama.

2.6 Tokoh-tokoh pada zaman Romawi 1.

Pliny the Elder Gayus Plinius Sekundus (23 AD - 25 Agustus 79 Masehi), lebih dikenal sebagai Pliny

the Elder, adalah seorang Romawipenulis, naturalis, dan filsuf alam, serta komandan angkatan laut dan tentara awal Kekaisaran Romawi, serta teman pribadi dari kaisar Vespasianus. Menghabiskan sebagian besar waktu luangnya untuk belajar, menulis atau menyelidiki fenomena alam dan geografis di lapangan, ia menulis sebuah karya ensiklopedis, Naturalis Historia,

yang menjadi model untuk semua karya-karya yang ditulis kemudian.

NaturalisHistoria adalah sebuah ensiklopedia yang diterbitkan sekitar tahun 77-79 Masehi oleh Pliny the Elder. Ini adalah salah satu karya terbesar yang selamat dari Kekaisaran Romawi ke modern dan menyatakan untuk menutupi seluruh bidang pengetahuan kuno, berdasarkan otoritas terbaik yang tersedia untuk Pliny. Pliny the Elder meninggal pada tanggal 25 Agustus 79 Masehi, ketika mencoba menyelamatkan teman dan keluarganya dengan kapal dari letusan gunung vesuvius yang baru

saja menghancurkan kota Pompeii dan Herculaneum. Angin yang terjadi saat itu tidak mengizinkan kapalnya untuk meninggalkan pantai.

2.

Ptolemy Ptolemy (100 -165 SM) adalah salah satu astronom terbesar dan ahli geografi dari

zaman kuno. Ia juga dikenal sebagai Claudius Ptolemaeus. Sedikit yang diketahui tentang kehidupan yang lain dari itu ia membuat pengamatan astronomi di Alexandra, Mesir. Pengamatan Ptolemy yang diawetkan dalam sebuah karya bagian 13 disebut sintaks Mathematike, Komposisi Matematika. Karyanya dikagumi begitu banyak sehingga menjadi dikenal sebagai Almagest, sebuah kata yang merupakan kombinasi Yunani-istilah Arab yang berarti terbesar. a.

Bidang Astronomi Sistem Ptolemy astronomi, yang ditulis dalam bukunya sintaks tersebut, diterima sampai

1543. Dalam sistem, ia ditempatkan bumi di pusat bumi dan menempatkan bintang-bintang pada bola berputar besar. Antara bumi dan bintang, ia ditempatkan matahari dan planet-planet yang bergerak di sekitar titik dekat dengan bumi. Dia menggambarkan gerakan planet dengan meminta mereka bergerak sesuai dengan konstruksi matematika yang kompleks. Ptolemy menggunakan tiga konstruksi matematika, epicycle, eksentrik, dan equant, untuk menjelaskan pergerakan planet-planet. Ini dibuat modelnya jauh lebih rumit tetapi memungkinkan dia untuk menjelaskan gerakan dari sudut pandang geosentris dengan tingkat akurasi yang adil. Sebuah konstruksi eksentrik adalah salah satu yang tidak berpusat pada bumi. Contoh dari ini adalah lingkaran yang memiliki pusat tidak pada pusat bumi, tetapi pada titik dalam ruang. Menggunakan jenis konstruksi melanggar konsep bumi berada di tengah alam semesta tetapi para astronom paling, itu adalah kompromi yang dapat diterima b. Optik Dalam Optik bukunya, Ptolemeus menulis tentang pembiasan cahaya ketika berpindah dari satu substansi ke yang lain, seperti di bagian atas atmosfer. Dalam bukunya ia memberikan tabel refraksi dan adalah orang pertama yang menemukan fenomena ini. Fenomena ini adalah alasan bahwa bintang "bersinar" c. Bermacam-macam

Ptolemeus menulis sebuah buku tentang empat volume astrologi. Pengobatan serius tentang subjek membantu menyebarkan studi tentang astrologi. Pada tahun 1977, Robert R. Newton menerbitkan bukunya The Kejahatan Claudius Ptolemeus di mana ia menuduh Ptolemy dari menjadi "penipuan paling sukses dalam sejarah". Newton dibebankan Ptolemy dengan berpura-pura pengamatan pendahulunya agar lebih sesuai dengan teorinya. Para sejarawan sains, menyatakan bahwa angka Ptolemy dikutip adalah orang-orang yang setuju dengan teori yang terbaik keluar dari tubuh yang lebih besar pengamat. Kesimpulan mereka, bagaimanapun, adalah bahwa kasus terhadap Ptolemy tidak terbukti.

3.

Strabo Strabo, Ahli geografi Yunani dan sejarawan yang Geografi adalah satu-satunya

pekerjaan yang masih ada mencakup seluruh jajaran bangsa dan negara diketahui oleh kedua orang Yunani dan Romawi pada masa pemerintahan Augustus sekitar 27 SM Dua

buku

pertama,

pada

dasarnya,

memberikan

definisi

tujuan

dan

metode geografi dengan mengkritik karya-karya sebelumnya dan penulis. Strabo menemukan kesalahan dengan peta merancang dari sarjana Yunani Eratosthenes , yang hidup dari tahun 276 ke 194. Eratosthenes telah menggabungkan data astronomi dengan pantai dan pengukuran jalan, tapi Strabo menemukan karyanya kurang presisi. Meskipun Strabo diikuti risalah melawan Eratosthenes dari astronom Yunani Hipparchus, yang hidup di abad ke2 SM, ia menyalahkan Hipparchus untuk mengabaikan deskripsi Bumi. Di sisi lain, ia menghargai Polybius, yang selain karya-karya sejarahnya, telah menulis dua buku tentang geografi Eropa yang dikagumi Strabo karena gambaran mereka tentang tempat dan orang. Meskipun ia memuji Posidonius, sejarawan dan filsuf Yunani yang hidup sekitar 135-51 SM, untuk pengetahuannya tentang geografi fisik dan etnografi, ia menolak teori Posidonius 'zona iklim dan terutama hipotesis bahwa zona khatulistiwa itu dihuni. Studi kritis membuatnya secara logis untuk memutuskan mendukung tipe deskriptif geografi, berdasarkan peta dengan proyeksi (tegak lurus) ortogonal. Dalam buku III sampai VI, Strabo menggambarkan berturut Iberia, Gaul, dan Italia, yang sumber utamanya adalah Polybius dan Posidonius, keduanya telah mengunjungi negaranegara ini, di samping itu, Artemidorus, seorang ahli geografi Yunani lahir sekitar 140 SM dan penulis buku yang menggambarkan perjalanan di sekitar bumi dihuni,

memberinya gambaran dari pantai dan dengan demikian dari bentuk dan ukuran negara. Buku VII didasarkan pada otoritas yang sama dan dijelaskan Cekungan Danube dan pantai Eropa dari Laut Hitam. Menulis tentang Yunani, dalam buku VIII ke X, ia masih diandalkan Artemidorus, tetapi sebagian besar informasinya diambil dari dua komentator dari HomerApollodorus Athena (2 abad SM) dan Demetrius dari Scepsis (lahir sekitar 205 SM). Strabo sangat menekankan mengidentifikasi kota-kota yang disebutkan dalam epik Yunani Iliad. Buku XI ke XIV menggambarkan pantai Asia dari Laut Hitam, Kaukasus, Iran utara, dan Asia Kecil . Berikut Strabo membuat penggunaan terbesar dari pengamatan sendiri, meskipun ia sering mengutip sejarawan yang berurusan dengan perang berjuang di wilayah ini dan dikutip Demetrius pada masalah topografi Homer di wilayah sekitar Troy kuno. India dan Persia (Buku XV) digambarkan menurut informasi yang diberikan oleh sejarawan kampanye dari Alexander Agung (356-323 M), sedangkan deskripsi tentang Mesopotamia, Suriah, Palestina, dan Laut Merah (Buku XVI) didasarkan pada akun-akun ekspedisi dikirim oleh Mark Antony (sekitar 83-30 SM) dan oleh Kaisar Augustus, serta pada bab tentang etnografi di Posidonius dan pada buku dari Laut Merah pelayaran diambil oleh sejarawan Yunani dan Agatharchides geografi (2 abad SM). Kenangan sendiri Strabo dari Mesir, dilengkapi dengan tulisan-tulisan Posidonius dan Artemidorus, asalkan bahan untuk substansi Buku

XVII,

yang

ditangani

dengan

pantai

Afrika

dari Laut

Mediterania dan

dengan Mauritania . Strabo menunjukkan dirinya sama kompeten dalam memilih pemberian informasi yang berguna jarak dari kota ke kota dan menyebutkan batas-batas antar negara atau provinsi serta kegiatan pertanian dan industri utama, undang-undang politik, kekhususan etnografis, dan praktik keagamaan. Dia juga mengambil minat dalam sejarah kota dan negara bagian, danketika ia tahu mereka-menyebutkan keadaan di mana mereka didirikan, mitos terkait atau legenda, perang mereka menghasut atau bertahan, ekspansi mereka atau resesi, dan selebriti mereka 4.

Galen Galen dilahirkan di Pergamum, putra dari Nicon, seorang arsitek kaya. Ia tertarik pada

bidang pertanian, arsitektur,astronomi, astrologi, filsafat, hingga akhirnya ia memilih untuk berkonsentrasi pada kedokteran. Pada usia 20 tahun ia telah menjadi seorang tabib pada kuil Asclepius selama 4 tahun. Setelah kematian ayahnya pada 148 atau 149, ia merantau untuk

belajar di Smyrna, Korintus, dan Alexandria selama 12 tahun. Ketika ia kembali ke Pergamum pada 157, ia bekerja sebagai seorang dokter di sekolah gladiator sleama 3 sampai 4 tahun. Selama masa itu, ia banyak belajar mengenai perawatan dan penyembuhan trauma dan luka. Kemudian ia mengistilahkan luka sebagai "jendela untuk masuk ke tubuh". Galen melakukan operasi yang berbahaya yang tidak pernah dilakukan lagi hampir selama 2 milenium terakhir termasuk pembedahanotak dan mata. Untuk mengoperasi katarak, ia menyelipkan sebuah alat seperti benang ke mata hingga di belakang lensa mata. Ia kemudian menariknya untuk mengangkat katarak. Kesalahan sedikit dapat menyebabkan buta permanen. Selain itu ia juga meletakkan dasar standar untuk kedokteran modern. Pada 162, ia pindah ke Roma di mana ia banyak menyebarkan ilmu anatomi. Reputasinya kian naik dan dikenal sebagai ahli kedokteran yang berpengalaman dan memiliki klien yang tersebar luas. Salah satunya adalah konsul Flavius Boethius yang akhirnya memperkenalkan ia menjadi tabib kerajaan. Ia turut merawat Lucius Verus, Commodusdan Spetimius Severus. Ia sempat kembali ke tanah airnya, Pergamum selama 166 hingga 169. Galen menghabiskan sisa hidupnya di kerajaan. Sesuai tradisi, tahun meninggalnya ditetapkan sekitar tahun 200 sesuai dengan dokumen Suda Lexicon dari abad ke-10. Namun ada pendapat lain yang mengatakan bahwa ia meninggal pada 216, disebabkan perkiraan karya tulis terakhirnya dituliskan pada akhir 207. a.

Karya dan Pengaruh Galen meneruskan kedokteran Hippokrates di zaman Renaisans. Ia pun mengemukakan

empat humor (cairan) tubuh yaitu darah, empedu kuning (yellow bile), empedu hitam (black bile) dan mukus. Empat hal ini akan berputar sesuai dengan empat musim. Ia menysuun teorinya sendiri dari prinsip tersebut dan banyak karyanya didasarkan pada prinsip Hippokrates. Karya terbesarnya adalah tujuh belas buku dari On the Usefulness of the Parts of the Human Body. Ia juga menulis tentang filsafat dan anatomi. Teori yang dikemukakan oleh Galen didasarkan dari penciptaan oleh Pencipta ("Alam" - Greek phusis) alasan utama mengapa kelak para sarjana Islam dan Kristen dapat menerima pandangannya. Menurutnya, prinsip kehidupan yang paling dasar adalah pneuma atau udara yang kemudian dapat dikaitkan dengan jiwa. Hal ini membuktikan bahwa dunia kedokterannya sangat dipengaruhi oleh hal-hal filosofis. Pneuma physicon (roh hewani) di otak mengatur pergerakan,

persepsi, dan indera. Pneuma zoticon (roh hayati) yang ada di jantung mengatur darah dan suhu tubuh. "Roh alamiah" di hati mengatur nutrisi dan metabolisme. Ada beberapa teori Galen yang terbukti benar seperti argumentasinya akan pikiran yang terdapat di otak, bukan di hati seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles. Bagaimanapun juga ada beberapa teori yang cacat seperti pemahaman Galen akan sistem sirkulasi.Ia menduga sistem vena dan arteri adalah dua sistem yang terpisah. Teori ini akhirnya ditolak oleh William Harvey pada abad ke-17. Oleh karena ia menggunakan hewan sebagai media percobaannya, terdapat kesalahpahaman antara organ hewan dan organ manusia. Hal ini dikarenakan tidak semua organ serupa pada setiap spesies.

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Masa Romawi yang merupakan masa terakhir dari pertumbuhan ilmu pada Zaman Kuno dan merupakan masa yang paling sedikit memberikan sumbangsih pada seajarah ilmu dalam Zaman Kuno. Namun bangsa Romawi memiliki kemahiran dalam kemampuan keinsinyuran dan keterampilan ketatalaksanaan serta mengatuur hukum dan pemerintahan. Bangsa ini tidak menekankan soal-soal praktis dan mengabaikan teori ilmiah, sehingga pada masa ini tidak muncul ilmuwan yang terkemuka. Perkembangan pengetahuan Ilmu sains manusia pada zaman Romawi kuno bahwa manusia telah menemukan suatu kalender, pengobatan, serta ilmu- ilmu astronomi lainnya. 3.2 Saran Setelah mempelajari makalah ini,di harapkakan mahasiswa/mahasiswi dapat mengambil hikmah dari peradaban kuno Romawi dan kemajuan yang dicapai dulu harus dicapai hari ini dengan yang lebih baik. Mahasiswa juga bisa menceritakan peradaban kuno Romawi ini tanpa teks book dengan menarik sehingga orang lain tertrik untuk belajar Sejarah.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2017. Peradaban Romawi Kuno, Dari Kerajaan hingga Penaklukan oleh Islam(online). http://www.hariansejarah.id/2017/01/peradaban-romawi-kuno-dari-kerajaan-hinggapenaklukan-oleh-Islam.html (Diakses pada 16 februari 2019) Clarke penny, 2008, dunia sejarah singkat. Yogyakarta: Golden books Hegel,G.W.F.2005.Filsafat sejarah.Yogyakarta: Pustaka pelajar Rika moniarti.2002.Sejarah Peradaban Kuno. Bandung : Mitra sarana. Wayan Badriika, 2006, sejarah untuk kelas x. Jakarta: CV. Hayati Tumbuh Subur.

Related Documents

Tokoh-tokoh Dalam Gem
November 2019 64
Tokoh
May 2020 40
Tokoh
October 2019 51
Kenali Tokoh-tokoh Hadith
November 2019 49

More Documents from "wk"