Pendidikan Konservasi Kel. 5.docx

  • Uploaded by: ajeng rahmatika agustin
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pendidikan Konservasi Kel. 5.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,262
  • Pages: 13
KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT Tuhan semesta alam, yang telah memberikan kita kesehatan sehingga kita dapat melaksanakan aktifitas-aktifitas dengan segala manfaat yang ada, yang telah memberikan kita kecerdasan dalam berfikir, sehingga dengan kecerdasan itu kita dapat memberikan karya-karya terbaik kita untuk agama, bangsa dan tanah air. Shalawat serta salam tak lupa juga kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhamad SAW beserta keluarganya, sahabat, dan orang-orang yang selalu istiqomah. Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Pendidikan Konservasi”. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen kami Ibu Dr. Sri Sulistyorini, M.pd yang telah membimbing kami. Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 21 Maret 2019 Kelompok 5

1

DAFTAR ISI Daftar Isi……………………………………………………………………………….………….1 Kata Pengantar……………………………………...……………………………………………..2 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………...…………3 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………………..3 1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………3 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pendidikan Konservasi……………………………………………………………5 2.2 Tujuan Pendidikan Konservasi…………….………………………………………………….7 2.3 Pentingnya Pendidikan Konservasi...………………………………………………………....8 2.4 Manfaat Pendidikan Konservasi………………………………………………………………8 2.5 Penerapan Pendidikan Konservasi Dalam Kehidupan Sehari-Hari …………………………..9 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………..12 3.2 Saran…………………………………………………………………………………………12 Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………13

2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Sumber Daya Alam merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan ini,karena tanpa ada sumber daya alam kita mustahil untuk dapat hidup di dunia ini,misalnya untuk makan maka kita mengambil makanan tersebut dari alam,untuk membangun rumah kita menggunakan kayu,kayu ter sebut juga berasal dari sumber daya alam dan masih banyak yang lainnya pokoknya semua kegiatan di bumi ini pasti tidak terlepas dari sumber daya alam.Di Indonesia ini terdapat berbagai macam sumber daya alam yang melimpah,namun kitasepertinya tidak memanfaatkan sumber daya alam tersebut dengan baik dan juga tidak bijaksana dalam menggunakannya.Mengingat begitu pentingnya manfaat sumber daya alam ter sebut maka kita seharusnya melakukan konser vasi atau melestarikan sumber daya alam tersebutuntuk kelangsungan hidup kita. Undang Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan konservasi sumber daya alam hayati adalah pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya. Oleh karena itu, diperlukan pendidikan yang mengajarkan tentang pemelihaan dan peningkatan kualitas Sumber Daya Alam (SDA) yakni pendidikan konservasi.

1.2 Rumusan Masalah a. Apa pengertian pendidikan konservasi ? b. Apa saja tujuan pendidikan konservasi ? c. Apa pentingnya pendidikan konservasi ? d. Apa saja manfaat pendidikan konservasi ? e. Bagaimana penerapan pendidikan konservasi dalam kehidupan sehari – hari ?

3

1.2 Tujuan a. Untuk memahami pengertian pendidikan konservasi. b. Untuk mengetahui tujuan pendidikan konservasi. c. Untuk mengetahui pentingnya pendidikan konservasi. d. Untuk mengetahui manfaat pendidikan konservasi. e. Untuk mengetahui pendidikan konservasi dalam kehidupan sehari – hari.

4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN PENDIDIKAN KONSERVASI Konservasi berasal dari kata conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide konservasi ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi. Konservasi dalam pengertian sekarang sering diterjemahkan sebagai the wise use of nature resource (pemanfaatan sumberdaya alam secara bijaksana) (Utami, 2008). Secara harfiah makna konservasi (conservation) yang terkait dengan sumber daya alam diartikan sebagai: “the preservation, management, ancare of natural and cultural resources” (pelestarian pengelolaan, dan perawatan sumber-sumber daya alam dan kultural). Ian Campbell (1972), disisi lainnya mendefinisikan konservasi dengan tiga makna, yakni: pertama, preservasi (preservation) atau pelestarian sumber daya alam, kedua, pemanfaatan sumber daya alam dengan penggunaan secara nalar (intellect utilization), dan ketiga, penggunaan sumberdaya alam secara bijak (wise use). Dalam kamus konservasi sumber daya alam disebutkan konservasi (concervation) adalah upaya pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana dengan berpedoman kepada azas pelestarian (Dewobroto, 1995). Konservasi juga diartikan pelestarian, yaitu pengelolaan terencana sumber daya alam sehingga terjadi berkelanjutan serta keseimbangan alami antara keanekaragaman dan proses perubahan evolusi dalam suatu lingkungan (Rivai, 2004). Untuk memperluas pandangan terhadap pengertian konservasi, para ahli berbeda-beda dalam mendefinisikannya, diantara definisi konservasi diantaranya: Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan sesuatu secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan jalan mengawetkan (Depdiknas, 2001). Sementara itu, Utami (2008) mengutip beberapa definisi para ahli lingkungan sebagai berikut:

5

American Dictionary mendefinisikan konservasi adalah menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama. Menurut Randall mendefinisikan konservasi adalah alokasi sumber daya alam antar waktu (generasi) yang optimal secara sosial. Rijksen mendefinisikan konservasi merupakan suatu bentuk evolusi kultural di mana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang. IUCN mendefinisikan konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan. WCS mendefinisikan konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasigenerasi yang akan dating. Piagam Burra mendefinisikan konservasi adalah segenap proses pengelolaan suatu tempat agar makna cultural yang dikandungnya terpelihara dengan baik. Peter Salim dan Yenny Salim mendefinisikan konservasi adalah pemeliharaan dan perlindungan terhadap sesuatu yang dilakukan secara teratur untuk mencegah kerusakan dan kemusnahan dengan cara pengawetan. Dalam arti luas, konservasi adalah pemakaian dan perlindungan sumber daya-sumber daya alam secara berkelanjutan meliputi tanaman (hutan), binatang, deposit-deposit mineral, tanah, air bersih, dan bahan bakar fosil seperti batu bara, petroleum, dan gas-gas alam (natural gas) (Abdullah, 2010). Konservasi dari segi ekonomi dan ekologi di mana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang (Utami, 2008). Dapat dikatakan pula konservasi Alam adalah suatu manajemen terhadap alam dan lingkungan secara bijaksana untuk melindungi tanaman dan binatang. Menurut Mudhofir Abdullah (2010), konservasi sumber daya alam merupakan langkah nyata advokasi untuk menanggulangi krisis lingkungan. Jadi konservasi adalah pengelolaan dan pemanfaatan sumber 6

daya alam secara alami secara berkelanjutan dan teratur baik sumber daya hayati dan non hayati dengan melindungi proses-proses ekologis dalam sistem penyangga kehidupan dan juga pengawetan keanekaragaman hayati. Konservasi lingkungan tidak bisa terlepas dengan pembangunan berkelanjutan. Prinsip-prinsip serta alat perencana dalam pembangunan berkelanjutan (sustainable development) telah tertuang dalam UU No. 4 tahun 1982 dan PP No. 51 tahun 1993 tentang AMDAL. Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berusaha memahami kebutuhan dan aspirasi generasi saat ini tanpa mengorbankan kepentingan generasi-generasi yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan di Indonesia dilakukan dengan prinsip-prinsip (Neolaka, 2008): 

Menempatkan aspek lingkungan sedini mungkin pada saat ada pembangunan



Pada setiap tahap pembangunan ligkungan menjadi pertimbangan utama



Menerapkan konsep efisiensi dan konservasi dalam penggunaan sumber daya alam.

Karena itu kesadaran lingkungan menjadi makin penting dan pendidikan kependudukan dan lingkungan bagi setiap orang baik nasional maupun internasional justru menjadi mutlak karena manusia dan lingkungan itu merupakan dua unsur pokok yang saling menentukan, dalam arti manusia hidup dari lingkungan dan jika lingkungan rusak maka manusia yang celaka. Pendidikan konservasi adalah upaya secara sadar dan berencana, melalui pendidikan formal maupun non formall untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bidang konservasi alam, terutama kesadaran pada pengunjung kawasan konservasi(Dewobroto, 1995). Jadi pendidikan konservasi adalah Suatu usaha sadar yang dilakukan berulang-ulang/terus menerus yang bertujuan supaya masyarakat memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap konservasi sumberdaya alam dan segala permasalahannya yang memiliki pengetahuan, sikap, keahlian, motivasi dan komitmen untuk ikut memecahkan masalah konservasi. 2.2 TUJUAN PENDIDIKAN KONSERVASI 

Menyadarkan individu dan kelompok komunitas dan bangsa-bangsa terhadap arti penting konservasi sumberdaya alam.



Mengembangkan etika konservasi.



Membentuk pola perilaku yang ramah terhadap sumberdaya alam. 7



Memberikan pengetahuan dan penambahan nilai-nilai lingkungan yang dapat ditanamankan kepada masyarakat.

2.3 PENTINGNYA PENDIDIKAN KONSERVASI Konservasi alam itu diperlukan demi kesejahteraan hidup mereka sendiri serta keturunan mereka saat kini dan masa mendatang. Salah satu tugas kita adalah mempersiapkan generasi muda konservasionis (conservasionist) melalui pendidikan lingkungan hidup dengan kekhususan konservasi alam atau pendidikan konservasi alam, karena kita perlu merubah kebiasaan manusia yang merusak alam menjadi manusia yang memanfaatkan alam secara lestari. Pendidikan konservasi sejak dini sangat penting untuk menciptakan generasi yang pro-lingkungan hidup dan pelestari alam. Untuk tujuan tersebut perlu adanya suatu upaya yang maksimal yaitu dengan penanaman nilainilai konservasi, penanaman nilai konservasi itu bisa kita terapkan sejak dini, yaitu dengan pembinaan pada anak usia dini. Anak usia dini yang dimaksudkan disini adalah Siswa Sekolah Dasar, alasan kenapa kita memilih siswa Sekolah Dasar menjadi objek adalah dikarenakan pada masa itulah anak mulai belajar. Mereka merupakan sasaran yang potensial dan produktif untuk dapat menerima wawasan akan pentingnya pelestarian sumberdaya alam. Dengan adanya ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran, pengetahuan dan keterampilan para pelajar pada usia dini. Oleh sebab itu pengetahuan tentang konservasi, lingkungan, dan biodiversity yang terancam punah sudah saatnya dimasukkan dalam muatan kurikulum sekolah dengan penyampaian yang lebih menarik dan melibatkan aspek kognitif (kecerdasan), afektif (perasaan), psikomotorik (keterampilan) dan social. Sehingga negeriku indah, negeriku hijau bukan hanya sebatas wacana. 2.4 MANFAAT PENDIDIKAN KONSERVASI 

Untuk melindungi kekayaan ekosistem alam dan memelihara rédigée – proses ekologi juga keseimbangan ekosistem secara berkelanjutan.



Untuk melindungi spesies botánica dan fauna yang langka atau hampir punah.



Untuk melindungi ekosistem yang indah, menarik dan juga speciell.

8



Untuk melindungi ekosistem dri kerusakan yang disebabkan akibat faktor alam, mikro organisme dan lain-lain.



Untuk mengurus kualitas lingkungan supaya tentu terjaga, dan lain lainnya.



Unutk mencegah kerugian yang diakibatkan oleh sistem penyangga kehidupan misalnya kerusakan di dalam hutan lindung, daerah haluan sungai dan lain-lain. Kerusakan pada lingkungan akan mendatangkan bencana dan otomatis mengenai mengakibatkan kerugian.



Untuk mencegah kerugian yang diakibatkan hilangnya sumber genetika yang terkandung pada flora yang menciptakan bahan pangan dan petunjuk untuk obat-obatan.

2.5 PENERAPAN PENDIDIKAN KONSERVASI DALAM KEHIDUPAN SEHARI - HARI Perilaku konservasi merupakan tindakan atau kegiatan dalam upaya pelestarian lingkungan alam. Dalam artian tindakan nyata yang dilakukan untuk melestarikan alam. Perilaku konservasi sangat penting untuk kita terapkan dalam rangka menjaga kelestarian alam. Karena kseperti yang suadara ketahui bahwa kondisi alam ini dalam keadaan kritis. Banyak tindakan yang dapat kita lakukan sebagai wujud dari perilaku konservasi, baik dilakukan secara individu, kelompok, organisasi atau bahkan instansi. Mulai dari hal sederhana sampai yang membutuhkan banyak usaha. Sebagai contoh tindakan sederhana yang dapat dilakukan secara individu sebagai wujud perilaku konservasi adalah membuang sampah pada tempatnya. Meskipun membuang sampah dianggap sebagai hal sepele, namun apabila semua orang membuang sampah secara sembarangan maka akan menimbulkan dampak negatif sampai terjadinya bencana alam seperti banjir. Maka dari itu, mulailah bangun kesadaran dari diri sendiri dengan membuang sampah pada tempatnya. Kemudian contoh lain dari perilaku konservasi yaitu penanaman pohon di lahan yang tandus dan rawan bencana banjir dan tanah longsor. Selain itu, penanaman pohon juga dapat dilakukan ketika ada penebangan terhadap pohon yang usianya tua dan diganti dengan menanam bibit baru. Setiap menebang 1 pohon, minimal harus ada 2 bibit pohon yang kita tanam. Hal itu ditujukan agar keseimbangan alam tetap terjaga. Sebenarnya masih banyak hal lain yang dapat kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dalam upaya mewujudkan perilaku konservasi. Namun kiranya walau hanya 2 perilaku konservasi yang saya jelasakan namun itu akan benar-benar bermanfaat dan dapat kita rasakan dampak positifnya apabila benar-benar dilakukan.

9

Contoh perilaku konservasi di atas dapat dilakukan oleh siapapun dan di wilayah manapun, baik secara individu maupun secara bersama. Maka dari itu, mulailah kita tingkatkan kesadaran pada diri kita masing-masing untuk menerapkan perilaku konservasi di dalam kehidupan kita, agar alam yang kita tinggali bersama dapat terjaga kelestariannya. Perilaku Konservasi pada Pilar Keanegaragaman Hayati : 1. Tanam dan rawat tanaman di sekitar kita. 2. Jangan menebang tanaman, kecuali diperlukan. 3. Lindungi dan lestarikan satwa di lingkungan kita. Perilaku Konservasi pada Pilar Energi Bersih : 1. Bijak dalam pemanfaatan energi listrik di rumah dan tempat kerja. 2. Bijak dalam pemanfaatan peralatan listrik. 3. Bijak dalam hemat bahan bakar dalam berkendaraan. Perilaku Konservasi pada Pilar Arsitektur Hijau dan Transportasi Internal : 1. Bijak dalam mengelola ruang dan menggunakan fasilitas transportasi kampus. 2. Bijak dalam menggunakan air. 3. Bijak dalam berkendara di kawasan kampus dan dalam berjalan. Perilaku Konservasi pada Pilar Kebijakan Nirkertas : 1. Bijak dalam menggunakan kertas. 2. Cerdas dalam menerapkan teknologi informasi Perilaku Konservasi pada Pilar Pengelolaan Limbah : 1. Membuang sampah pada tempatnya dan memungut sampah disekitar kita (Kususnya sampah anorganik). 2. Budayakan kerjabakti bersama untuk bersih-bersih lingkunngan.

10

3. Membiasakan pemanfaatan produk daur ulang. Perilaku Konservasi pada Pilar Etika Seni dan Budaya 1. Menonton pertunjukan seni dan budaya. 2. Menciptakan karya seni dan menggunakan batik/pakaian nasional pada hari/acara tertentu. 3. Cinta makanan tradisional dan produk dalam negeri. Perilaku Konservasi pada Pilar Kader Konservasi 1. Ikut berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan kader konservasi di Unit. 2. Mengikuti pelatihan ketrampilan konservasi. 3. Berperan aktif pada kegiatan Bakti Sosial di Organisasi Mahasiswa/Masyarakat.

11

BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Pendidikan Konservasi adalah sebuah proses pembelajaran untuk membangun spirit mahasiswa, tentang lingkungan untuk pembangunan berwawasan masa kini dan masa mendatang.Tujuan pendidikan konservasi adalah untuk mengubah perilaku dan sikap yang dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai lingkungan dan isu permasalahan lingkungan. Aspek afektif yang diterapkan dalam pendidikan konservasi meliputi sikap, nilai, dan komitmen yang diperlukan untuk membangun masyarakat yang berkelanjutan. Aspek psikomotorik yang dapat diterapkan dalam pendidikan konservasi meliputi perilaku dan keterampilan mahasiswa dalam mengelola lingkungan, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah lingkungan. Lingkup kajian dalam Pendidikan Konservasi dijabarkan melalui Tiga Pilar Konservasi UNNES, yaitu : 1) nilai dan karakter, 2) seni dan budaya, 3) sumber daya alam dan lingkungan. 3.2 SARAN Sebagai seorang mahasiswa kita harus bias memahami pendidikan konservasi, agar dapat mengamalkan nilai-nilai konservasi dalam kehidupan sehari-hari.

12

DAFTAR PUSTAKA http://www.dephut.go.id/informasi/tamnas/IsiTamnas.html http://www.anneahira.com/taman-laut-di-indonesia.htm http://id.orangutancentre.org/2010/11/apa-itu-taman-nasional/ http://www.anneahira.com/konservasi-laut.htm http://fananiarifzqi.blogspot.com/2012/06/cagar-alam.html http://superwenda.blogspot.com/2008/10/zonasi-taman-nasional-laut.html http://sauddaniel.wordpress.com/2010/04/16/taman-nasional-laut-kepulauan-seribu/

13

Related Documents


More Documents from "Firda Retro"