Penderita Tuberkulosis Putus Obat pada Dewasa Muda Ikhwanul Muslimin Idris 102016007
Skenario Masalah Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan batuk sejak 3 bulan yang lalu
Analisis Masalah Mind Map Komplikasi & Prognosis
Penatalaksanaan, Penceghan
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik & Penunjang
Seorang pasien laki-laki berusia 35 tahun mengalami penyakit TB paru putus obat.
Etiologi, Epidemiologi, Patofisiologi
Diagnosis Banding
Anamnesis • • • • • • •
Auto-anamnesis atau Allo-anamnesis
Identitas Keluhan utama : batuk sejak 3 bulan yang lalu RPS : batuk, berat badan turun RPD : Pengobatan TB sebelumnya 1 tahun yang lalu putus obat setelah dua bulan pengobatan RPK Kebiasaan : merokok kadang
Pemeriksaan Fisik • • •
Keadaan Umum TTV
Inspeksi :
• • • •
Kepala Abdomen dan thorak
Ekstremitas
Palpasi :
• • • • •
: Normal
Kepala : Abdomen dan thorak Ekstremitas
Perkusi Auskultasi :
• •
Suara napas : bronkovesikular, Ronkhi basah halus di apeks paru kanan
Pemeriksaan Penunjang •
• •
pemeriksaan darah
• • •
Leukosit ↑ (N=4000-11000 µl)
LED ↑ (N= <15 mm/jam) Hasil pemeriksaan darah :
•
Hb 12g/dl, Ht 36%, leukosit 9.900 µl, trombosit 160.000 µl, LED 70 mm/jam
pemeriksaan radiologis pemeriksaan sputum
•
BTA (+) = infeksi tuberkulosis
Diagnosis Banding Diagnosis
Anamnesis
Therapy
MDR
Resisten thdp INH dan Rifampisin serta obat lini pertama lainnya
Fluorokuinolon + obat lini kedua
XDR
Reisten thdp INH dan Rifampisin juga terhadap Fluorokuinolon + salah satu dari obat suntikan lini kedua
Pilihan pengobatan sangat terbatas
TDR
Resisten thdp OAT total baik lini pertama maupun lini kedua
-
Etiologi • • • •
TB paru disebabkan oleh bakteri tahan asam Mycobacterium tuberculosis anggota ordo Actinomisetales dan family Mycobacteriaceae. Mycobacterium tuberculosis merupakan batang lengkung, gram positif lemah, tidak bergerak, tidak berspora, panjang sekitar 2-4µm. Mycobacterium tuberculosis merupakan bakteri aerob, yang tumbuh pada media sintesis yang mengandung gliserol sebagai sumber karbon dan garam amonium sebagai sumber nitrogen. Mycobacterium tuberculosis ini tumbuh paling baik pada suhu 37-410C, menghasilkan niasin dan tidak ada pigmentasi. Dinding selnya kaya lipid menimbulkan resistensi terhadap daya bakterisid antibody dan komplemen.
Epidemiologi • TB dianggap sebagai masalah kesehatan dunia yang penting karena kurang lebih 1/3 penduduk dunia terinfeksi oleh Mycobacterium tuberculosis.
• Sebagian besar dari kasus TB dan kematiannya terjadi di negara-negara yang sedang berkembang.
• Sebagian besar menyerang pada usia produktif yaitu 20-49 tahun.
Epidemiologi •
Alasan utama munculnya dan meningkatnya beban TB global ini antara lain disebabkan:
•
• • •
•
Kemiskinan pada berbagai penduduk, tidak hanya pada negara yang sedang berkembang tetapi juga pada penduduk perkotaan tertentu di negara maju.
Perlindungan kesehatan yang tidak mencukupi pada penduduk di kelompok yang rentan terutama di negara-negara miskin. Tidak memadainya pendidikan mengenai TB di antara para dokter. Terlantar dan kurangnya biaya untuk berobat, sarana diagnostik, dan pengawasan kasus TB dimana terjadi deteksi dan tatalaksana kasus yang tidak adekuat.
Adanya epidemi HIV terutama di Afrika dan Asia
Gejala Klinis • • • • • • •
Demam Malaise Berat badan turun Batuk berdarah Sesak napas
Nyeri dada Sering terserang flu
Dropet TB
Masuk menuju alveoli
Peradangan
Tuberkel Ghon
Patofisologi
Tuberkel Primer
Perkijuan/n ekrosisi
Terbentuk rongga kaverna
Kalsifikasi/m encair
Bagaimana Kuman TB bisa resisten ?
• Pasien tidak menyelesaikan pengobatan yang diberikan • Petugas kesehatan memberikan pengobatan yang tidak tepat baik dari segi paduan, dosis, lama pengobatan, kualitas obat
• Ketersediaan suplai obat yang tidak selalu tersedia
Komplikasi •
•
Komplikasi Dini
• • •
pleuritis
efusi pleura empiema
Komplikasi Lanjut
• • •
obstruksi jalan napas SOPT (Sindrom Obstruksi Pasca Tuberkulosis)
kerusakan parenkim berat fibrosis paru sindrom gagal napas dewasa (ARDS)
Tatalaksana
• Medikamentosa • Non-medikamentosa
Medikamentosa •
Obat Lini Pertama (Lebih efektif dan lebih aman)
• • • • • •
INH 300 mg perhari Rifampisin 10 mg/kg/hari Pirazinamid 15-30 mg/kg/hari Streptomicin15 mg/kg/hari IM Etambutol
Obat Lini Kedua (Ketika obat lini pertama resisten)
• • • •
Amikacin Capreomycin Kanamycin Fluorokinolon
Terapi Panduan BTA Positif
1. 2HRZ/4HR 2. 2HRZ/4HR2 3. 2HRZ/4H3R3
Pengobatan Tb Resisten Obat • angka keberhasilan pengobatan tergantung seberapa cepat kita menidentifikasi resisten obat dan juga diikuti dengan pengobatan yang efektif
• waktu pengobatan 18-24 bulan. • harga pengobatan jauh lebih mahal, penanganan lebih sulit, jumlah obat yang dibutuhkan lebih banyak, dan efek samping juga tentu lebih banyak.
Non-medikamentosa • Deteksi dini terhadap TB • Vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin) • Kemoprofilaksis (pemberian INH 10mg/kgBB/hari) • •
Primer = sebelum terinfeksi, uji tuberkulin (-) → cegah terinfeksi kuman Sekunder = sesudah terinfeksi, uji tuberkulin (+) → cegah berkembangnya penyakit
Non-medikamentosa
• Isolasi penderita TB aktif sehingga menjadi non-infeksious dan sembuh • Tidak melakukan kontak dengan penderita TB aktif dan juga orang yang mempunyai faktor resiko TB aktif
• Menjaga kebersihan lingkungan sekitar
Prognosis •
Ketika pengobatan telah selesai, resiko untuk reinfeksi tetap ada.
•
Di negara dengan jumlah penderita TB yang rendah, kekambuhan biasanya terjadi 12 bulan setelah
penyelesaian obat.
•
Di negara dengan jumlah penderita TB yang tinggi, kebanyakan kekambuhan setelah pengobatan yang baik adalah karena reinfeksi daripada kekambuhan.
•
Penanda prognosis buruk adalah keterlibatan jaringan ekstrapulmoner, penderita immunocompromised,
usia lanjut, dan riwayat pengobatan sebelumnya.
Kesimpulan •
Tuberkulosis (TB) paru merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri tahan asam Mycobacterium tuberculosis.
•
Bakteri masuk ke tubuh manusia melalui inhalasi, sehingga sebagian besar manifestasinya adalah di paru.
•
Diagnosis TB paru meliputi pemeriksaan mikroskopik sputum, pemeriksaan radiologis, dan uji tuberkulin.
•
Penatalaksanaan farmakologis TB sangat bergantung pada status pasien, apakah pasien merupakan kasus TB baru, pernah memiliki riwayat pengobatan, dan sebagainya.
•
Bakteri patogen penyebab TB paru ada yang bermutasi sehingga melahirkan strain-strain yang resisten terhadap pengobatan, yaitu MDR, XDR, dan TDR.
•
Penatalaksanaan TBC yang seksama dan tepat dapat meminimalkan kemungkinan timbulnya resistensi terhadap obat.
Sekian & Terima Kasih