Pencemaran Udara, Air, Tanah, Dan.pptx

  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pencemaran Udara, Air, Tanah, Dan.pptx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,343
  • Pages: 30
PENCEMARAN UDARA, AIR, TANAH, DAN DOMESTIK KELOMPOK VI

PENCEMARAN UDARA Pencemaran udara adalah suatu keadaan dimana terdapat substansi fisik, biologi atau kimia di lapisan udara bumi (atmosfir) yang jumlahnya membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia dan makhluk hidup lainnya. • Identifikasi Pencemaran Udara Menurut Warner (1981) pencemaran udara berdasarkan sumbernya, dikelompokkan menjadi 2 golongan, yaitu: Polutan primer, terbentuk langsung dari emisi yang terdiri dari partikulat berukuran < 10 mikron (PM 10), Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen dioksida (NO2), Karbon monoksida (CO) dan Timbal. Polutan sekunder, merupakan bentuk lanjut dari pencemaran primer yang telah mengalami reaksi kimia di lapisan atmosfer yang lebih rendah. Yang termasuk kepada kategori pencemar sekunder adalah ozon yang dikenal sebagai oksidan fotokimia, garam sulfat, nitrat dan sebagainya.

• Pengendalian Pencemaran Udara Secara umum pengendalian pencemaran udara dapat dilakukan dengan 3 alternatif pendekatan, yaitu (Cooper & Aley, 1986): • Modifikasi pada tingkat penyebarannya Dasar pendekatan ini adalah memberikan modifikasi alat/desain pada proses akhir sehingga konsentrasi pencemar yang terpapar ke lingkungan tidak melebihi baku mutu. Proses ini dinamakan juga dengan proses pengenceran. Contoh penerapan pengendalian pencemaran udara dengan pendekatan ini adalah mempertinggi ukuran cerobong.

• Pengendalian emisi dengan perubahan pada proses Pendekatan ini lebih ditekankan pada konsep pencegahan polusi (cleaner production), yaitu melakukan modifikasi pada poses sedemikian rupa sehingga kuantitas maupun kualitas udara yang diemisikan di bawah baku mutu udara. • Menggunakan alat pengendali pencemaran udara Penggunaan alat pengendali pencemaran udara yaitu pemasangan unit eksternal pada bagian akhir proses sebelum udara diemisikan. Terdapat beberapa peralatan kontrol partikulat yang digunakan, yaitu mechanical separator misal: gravity settler atau cyclone, fabric filter, electrostatic precipitator dan wet scrubber.

• Settling Chamber (bak pengendap) Pertama kali dipakai, efisiensi rendah. Sekarang sering dipakai sebagai pre-treatment untuk menghilangkan partikel ukuran besar. Mekanisme dari alat ini ialah dengan memanfaatkan gaya gravitasi dan gaya inersia, jenis : settling chamber sederhana dan settling chamber Howard (ada penambahan pelat-pelat).

• Cyclone Cyclone adalah suatu jenis alat pengumpul debu mekanik yang digunakan untuk menciptakan aliran berputar (vortex) untuk mengalirkan partikel ke area dimana partikel tadi akan mengalami kehilangan energi dan terpisah dari aliran gas (Mycock, 1995). Alat ini dapat diopeasikan dalam kondisi basah (melalui injeksi air di inlet) atau kering. Semakin tinggi velocity gas, maka removal efisiensinya juga semakin besar (Bethea, 1978).

• Dampak Pencemaran Udara Dari segi kesehatan dampak pencemaran udara oleh debu bisa menyebabkan penyakit paru-paru (bronchitis) serta penyakit saluran pernapasan lainnya. Sedangkan dampak pencemar udara oleh zat kimia seperti Karbon Monoksida bisa menyebabkan gangguan kesehatan pada hemoglobin (metaloprotein pengangkut oksigen yang mengandung besi dalam sel darah merah). 5 Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. PartikulaR berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

• Penanggulangan Pencemaran Udara • Absorbsi Dalam proses absorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben yang dipergunakan antara lain karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai daya kejenuhan sehingga selalu diperlukan pergantian, bersifat disposal (sekali pakai buang) atau dibersihkan kemudian dipakai kembali. • Reaksi Kimia Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan golongan Be-lerang. Biasanya cara kerja ini merupakan kombinasi dengan cara - cara lain, hanya dalam pembersihan polutan udara dengan reaksi kimia yang dominan. Membersihkan gas golongan nitrogen , caranya dengan diinjeksikan Amoniak (NH3) yang akan bereaksi kimia dengan Nox dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan belerang dipergunakan Copper Oksida atau kapur dicampur arang.

• Pencegahan Pencemaran Udara • Menanam dan merawat tumbuhan di sekitar lingkungan kita. Berapa pun luas area kosong di rumah atau di tempat kerja kita, tanamilah dengan tumbuhan. • Gunakan transportasi umum. • Ikutlah komunitas bersepeda. Alat transportasi yang ramah lingkungan seperti sepeda akan sangat membantu untuk mengurangi polusi udara di kota, terlebih dengan bersepeda Anda juga sehat karena aktivitas ini bagus untuk jantung • Gunakan kendaraan yang ramah lingkungan seperti becak, sepeda, dokar atau delman. Jika menggunakan mobil atau motor, sebaiknya selalu lakukan pengecekan supaya mesin kendaraan bagus dan mengurangi polusi udara dengan memastikan emisi pembuangan di kendaraan Anda baik. • Gunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

PENCEMARAN AIR • Identifikasi Pencemaran Air Pencemaran air adalah suatu keadaan air tersebut telah mengalami penyimpangan dari keadaan normalnya. Keadaan normal air masih tergantung pada factor penentu, yaitu kegunaan air itu sendiri dan asal sumber air (Wardhana, 2004). Sedangkan menurut Cottam (1969) mengemukakan bahwa pencemaran air adalah bertambahnya suatu material atau bahan dan setiap tindakan manusia yang mempengaruhi kondisi perairan sehingga mengurangi atau merusak daya guna perairan. Industri pertambangan dan energi mempunyai pengaruh besar terhadap perubahan lingkungan karena mengubah sumber daya alam menjadi produk baru dan menghasilkan limbah yang mencemari lingkungan (Darsono, 1992).

• Pengendalian Pencemaran Air Dalam rangka melaksanakan pengendalian pencemaran air, Pemerintah telah menggunakan beberapa peraturan antara lain UU. No. 23 Tahun 1997 tentang Lingkungan Hidup; UU. No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air; dan PP. No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air serta lainnya. Berbagai upaya pengendalian pencemaran air yang telah dilakukan melalui berbagai kebijakan diantaranya melalui pendekatan kelembagaan, hukum, teknis dan program khusus. Pendekatan kelembagaan dilakukan dengan membentuk Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal), Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD), dan Dinas-dinas Lingkungan Hidup Daerah yang saat ini menjadi Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda).

• Sumber Pencemaran Air Pencemaran air dapat disebabkan oleh berbagai hal dan memiliki karakteristik yang berbeda-beda : • Meningkatnya kandungan nutrien dapat mengarah pada eutrofikasi. • Sampah organik seperti air comberan menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. • Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, toksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek termal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air. • Seperti limbah pabrik yg mengalir ke sungai seperti di Sungai Citarum • Pencemaran air oleh sampah

• Dampak Pencemaran Air Timbulnya Endapan, Koloid dan Bahan Terlarut : Endapan, koloid dan bahan terlarut berasal dari bahan-bahan buangan industri, obatobatan, dan pupuk pertanian. Bahan tersebut dapat menghalangi cahaya matahari ke perairan sehingga proses fotosintesis tumbuhan air terganggu. Jika bahan industri berupa logam berat, seperti air raksa, kadmium, dan timbel, maka logam tersebut dapat diserap oleh tumbuhan air. Di dalam tubuh tumbuhan, logam tersebut tidak dapat diuraikan dan menumpuk di dalam jaringan lemak tubuh.

• Penanggulangan Pencemaran Air Penanggulangan pencemaran air adalah salah satu cara untuk merekondisi air dari zat-zat pencemar agar air tersebut dapat digunakan untuk keperluan MCK masyarakat sehari-hari. Adapun beberapa cara untuk mengurangi bahkan menghilangkan zat-zat pencemar tersebut yaitu, • Pengendapan, yaitu cara kimia penambahan kapur atau metal hidroksida untuk mengendapkan fosfor. • Adsorbsi, yaitu menghilangkan bahan-bahan organik terlarut, berwarna atau bau. • Elektrodialisis, yaitu menurunkan konsentrasi garamgaram terlarut dengan menggunakan tenaga listrik

• Osmosis, yaitu mengurangi kandungan garamgaram organik maupun mineral dari air • Klorinasi, yaitu menghilangkan organisme penyebab penyakit • Tahapan proses pengolahan air buangan tidak selalu dilakukan seperti di atas, tetapi bergantung pada jenis limbah yang dihasilkan. Hasil akhir berupa air tak tercemar yang siap dialirkan ke badan air da nlumpur yang siap dikelola lebih lanjut. Berdasarkan penelitian, tanaman air seperti enceng gondok dapat dimanfaatkan untuk menyerap bahan pencemar di dalam air.

PENCEMARAN TANAH • Identifikasi Pencemaran Tanah Pencemaran tanah adalah keadaan di mana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami (Veegha, 2008). Darmono (2001) menyatakan bahwa ada dua sumber utama kontaminasi tanah yaitu kebocoran bahan kimia organik dan penyimpanan bahan kimia dalam bunker yang disimpan dalam tanah, dan penampungan limbah industri yang ditampung dalam suatu kolam besar yang terletak di atas atau di dekat sumber air tanah.

• Pengendalian Pencemaran Tanah Ada 2 cara untuk pengendalian pencemaran tanah • Remidiasi Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan onsite adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar.

• Bioremediasi Bioremediasi merupakan penggunaan mikroorganisme yang telah dipilih untuk ditumbuhkan pada polutan tertentu sebagai upaya untuk menurunkan kadar polutan tersebut. Pada saat proses bioremediasi berlangsung, enzim-enzim yang diproduksi oleh mikroorganisme memodifikasi struktur polutan beracun menjadi tidak kompleks sehingga menjadi metabolit yang tidak beracun dan berbahaya.

• Sumber Pencemaran Tanah • Tumpahan minyak Tumpahan minyak ini dapat berasal dari kendaraan tangki yang terguling atau bocor. Juga bisa dari jerigen minyak yang menetes, karena sedikit demi sedikit pun dapat menjadi bukit • Penggunaan pestisida Penggunaan pestisida memang bermanfaat, tetapi jika terlalu banyak, maka akan mencemari tanah dan pestisida tersebut akan terserap akar dan masuk ke dalam tumbuhan, sehingga tumbuhan tersebut menjadi racun saat dimakan manusia, selain itu, serangga yang terkena pestisida saat sedang bertelur, maka keturunannya akan kebal dengan pestisida tersebut, sehingga perlu pestisida yang lebih ampuh dan semakin meracuni tanah.

• Limbah pabrik Limbah pabrik dapat berupa bahan kimia yang berbentuk gas yang mengakibatkan hujan asam dan merusak kesuburan tanah, dapat juga berupa limbah cair sehingga dapat meracuni tanah. • Limbah domestik Limbah domestik adalah limbah dari sampah rumah tangga/makanan-makanan yang dibuang sembarangan • Bahan yang susah diuraikan Plastik membutuhkan waktu sekitar 500 tahun untuk dapat terurai dengan sempurna oleh mikroorganisme • Limbah cair Limbah cair yang dimaksudkan adalah limbah seperti tinja dan susu yang sudah basi.

• Dampak Pencemaran Tanah • Menimbulkan Kerugian Petani yang menaman tumbuhan di atas tanah yang tidak subur akan merugi. Sebab tumbuhan yang ditanamnya tidak memberikan hasil seperti yang diharapkan. Petani sudah mengeluarkan modal untuk menanam tanaman tersebut namun modalnya tidak kembali karena tanamannya tidak membuahkan hasil. • Yang Kuat Mengalahkan Yang Lemah Akibat terbatasnya tumbuhan yang tumbuh bisa menyebabkan persaingan di antara hewan pemakan tumbuhan semakin ketat. Untuk mendapatkan makanan, mereka harus bersaing dan bertarung. Hewan pemakan tumbuhan yang kuat bisa mengalahkan yang lemah, sehingga hewan yang terkuatlah yang akan mendapatkan makanan. Hewan yang lemah akan mati karena kelaparan atau harus mati di tangan hewan yang lebih kuat.

• Menyebabkan Keracunan Manusia yang memakan tanaman yang ditanam di atas tanah yang tercemar bisa keracunan. Hal itu dikarenakan tanaman yang tumbuh di atas tanah yang tercemar mengandung zat-zat berbahaya sehingga jika dimakan manusia zat yang berbahaya itu bisa berpindah ke tubuh manusia. Manusia pun akan keracunan. • Asma Pencemaran tanah yang terjadi bisa menyebabkan tanah menjadi kekeringan sehingga kondisi tanah menjadi tandus. Tanah yang tandus akan menghasilkan banyak debu. Ketika debu tersebut masuk ke saluran pernafasan manusia terutama manusia yang alergi debu, bisa menyebabkan asma.

• Mikroorganisme Mati Mutasi gen yang disebabkan zat radioaktif tersebut bisa menyebabkan gen saling bermutasi sehingga akan ada mikroorganisme di dalam tanah tersebut yang mati. Mereka bermutasi dikarenakan pasokan makanan mereka di dalamtanah menjadi berkurang. Tidak sedikit mikroorganisme tersbeut ada yang mati karena kelaparan. • Penanggulangan Pencemaran Tanah • Remediasi Remidiasi Kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah dikenal dengan remediasi. Sebelum melakukan remediasi, hal yang perlu diketahui:

• Jenis pencemar (organik atau anorganik), terdegradasi atau tidak, berbahaya atau tidak. • Berapa banyak zat pencemar yang telah mencemari tanah tersebut. • Perbandingan karbon (C), nitrogen (N), dan fosfat (P). • Jenis tanah. • Kondisi tanah (basah, kering). • Telah berapa lama zat pencemar terendapkan di lokasi tersebut. • Kondisi pencemaran (sangat penting untuk dibersihkan segera/bisa ditunda).

• Bioremediasi Bioremediasi merupakan proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dalam bioremediasi: – Stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dan sebagainya. – Inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus. – Penerapan immobilized enzymes. – Penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau mengubah pencemar. Berikut beberapa tanaman fitoremediasi

• Pencegahan Pencemaran Tanah Cara pencegahan dan penanggulangan pencemaran tanah, antara lain sebagai berikut. • Sebelum dibuang ke tanah senyawa sintetis seperti plastik sebaiknya diuraikan lebih dahulu, misalnya dengan dibakar. • Untuk bahan-bahan yang dapat didaur ulang, hendaknya dilakukanproses daur ulang, seperti kaca, plastik, kaleng, dan sebagainya. • Membuang sampah pada tempatnya. • Penggunaan pestisida dengan dosis yang telah ditentukan. • Penggunaan pupuk anorganik secara tidak berlebihan pada tanaman. • Menerapkan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle) untuk limbah-limbah plastik yang sulit terurai ditanah

Pencemaran Domestik • Pengertian Pencemaran Domestic Menurut UU Nomor 18 Tahun 2008, pencemaran domestic adalah pencemaran yang berasal dari kegiatan sehari-hari dari rumah tangga tetapi tidak termasuk tinja. Kegiatan sehari-hari yang dapat menghasilkan limbah adalah mencuci, memasak, mandi, kegiatan pertanian, kegiatan peternakan. Menurut Tchobanoglous (1979) dalam Suhartono (2009), pencemaran domestic adalah pencemaran yang dibuang dari pemukiman penduduk, pasar, dan pertokoan serta perkantoran yang merupakan sumber utama pencemaran di peraiaran pantai.

• Jenis Pencemaran Domestic Pencemaran domestic menurut bentuk fisiknya dapat dibagi menjadi, (1) pencemaran cair yautu buangan dari toilet, air cucian, air kamar mandi, (2) limbah padat atau sampah seperti sampah sisa makanan, bungkus atau kemasan, kantong plastic, botol bekas, dan (3) limbah gas seperti asap dari kompor minyak, aSap dari tungku, asap dari pembakaran sampah, dan bau dari kakus. Limbah domestic mengandung sampah padat dan cair yang berasal dari pencemaran rumah tangga dengan beberapa sifat utama yaitu, (1) mengandung bakteri, (2) mengandung bahan organic dan padatan tersuspensi sehingga BOD (biological oxygen demand) biasanya tinggi, (3) padatan organic dan anorganik yang mengendap di dasar peraiaran menyebabkan oksigen terlarut (DO) rendah, (4) mengandung bahan terapung dalam bentuk suspense sehingga mengurangi kenyamanan dan menghambat laju fotosintesis.

• Dampak Pencemaran Domestic Pencemaran yang masuk ke peraiaran danau secara terus-menerus terutama pencemaran organic dapat menyebabkan terjadinya pengayaan unsure hara di badan air sehingga berpotensi menimbulkan eutrofikasi. Pembuangan air limbah ke badan air dengan kandungan beban COD dan BOD di atas 200 mg/L. akan menyebabkan turunya jumlah oksigen dalam air sehingga bakteri aerobic dalam perairan akan mati sedangkan bakteri anaerobic akan menguraikan nitrat menjadi ammonia dan sulfat menjadi sulfide yang akan menjadi racun ikan.

TERIMA KASIH

Related Documents