PENANGGULANGAN BENCANA (Pre dan Post Bencana)
Definisi Bencana Bencana alam adalah suatu kejadian/peristiwa alam yang dampaknya dapat mengakibatkan populasi manusia terancam. Peristiwa alam tersebut dapat berupa gempa, letusan gunung berapi, banjir, tsunami, tanah longsor, angin topan/angin puting beliung, kebakaran hutan, kekeringan, dan lain-lain. Walaupun bencana alam tersebut sudah biasa terjadi di Bumi kita ini, tetapi kita tidak bisa menghentikannya, kita hanya dapat memperkecil dampak bencana yang terjadi.
Macam – macam bencana alam 1. Banjir
Banjir adalah bencana alam yang diakibatkan oleh curah hujan yang cukup tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran-saluran pembuangan air yang memadai, sehingga banjir dapat merendam berbagai wilayah-wilayah yang cukup luas. Pada umumnya banjir terjadi karena luapan sungai yang tidak mampu menghadang derasnya air yang datang sehingga menyebabkan jebolnya sistem perairan disuatu daerah. Banjir juga diakibatkan oleh manusia itu sendiri karena membuang sampah sembarangan ke saluran-saluran pembuangan air dan menebang pohong-pohon secara liar, pohon bermanfaat sebagai penyerap air dikala datangnya hujan. 2. Kebakaran Hutan
Kebakaran hutan terjadi bisa dikaitkan oleh alam itu sendiri, bisa juga dikaitkan oleh ulah tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab. Jika kebakaran hutan sampai terjadi maka cukup sulit untuk memadamkannya, karena luasnya daerah yang terbakar dan lokasinya yang jauh dari tempat penanggulangan bencana. Bahaya yang timbul karena kebakaran hutan adalah asap yang dihasilkan dapat merusak pernapasan. Kebakaran hutan secara liar adalah kebakaran yang terjadi di alam liar. Jika bencana tersebut disebabkan oleh alam itu sendiri, kemungkinan karena petir yang menyambar. Jika ulah manusia, maka bisa dipastikan karena keserakahan manusia dalam membuka lahan tanpa melihat akibat
3. Kekeringan
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang amat berkepanjangan (berbulan-bulan hingga bertahuntahun). Biasanya bencana ini terjadi bila suatu wilayah secara terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata. Musim kemarau yang panjang akan menyebabkan kekeringan karena cadangan air tanah akan habis akibat penguapan (evaporasi), transpirasi, ataupun penggunaan manusia yang lainnya. Bencana ini hampir tiap tahun terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Tidak hanya di Indonesia, bencana ini sudah umum terjadi pada negara yang lain di dunia. 4. Wabah
Wabah adalah suatu istilah umum untuk menyebut kejadian tersebarnya penyakit pada daerah yang luas dan pada banyak orang, maupun untuk menyebut penyakit yang menyebar tersebut. Wabah dipelajari dalam epidemiologi. Epidemiologi berasal dari bahasa Yunani epi berarti pada dan demos berarti rakyat adalah penyakit yang timbul sebagai kasus baru pada suatu populasi tertentu manusia, dalam satu periode waktu tertentu, dengan laju yang melampaui laju "ekspektasi" (dugaan), yang didasarkan pada pengalamn yang mutakhir. Dengan kata lain epidemi adalah wabah yang terjadi lebih cepat daripada yang diduga. Jumlah kasus baru penyakit di dalam suatu populasi dalam periode tertentu disebut incidence rate = "laju timbulnya penyakit".
Upaya Penanggulangan Bencana Secara garis besar, upaya penanggulangan bencana meliputi : Kesiapsiagaan => keadaan siap setiap saat bagi setiap orang, petugas serta institusi pelayanan (termasuk pelayanan kesehatan) untuk melakukan tindakan dan cara-cara menghadapi bencana baik sebelum, sedang, maupun sesudah bencana. Penanggulangan => upaya untuk menanggulangi bencana, baik yang ditimbulkan oleh alam maupun ulah manusia, termasuk dampak kerusuhan yang meliputi kegiatan pencegahan, penyelamatan, rehabilitasi, dan rekonstruksi.
Tujuan dari upaya di atas ialah mengurangi jumlah kesakitan, risiko kecacatan dan kematian pada saat terjadi bencana; mencegah atau mengurangi risiko munculnya penyakit menular dan penyebarannya; dan mencegah atau mengurangi risiko dan mengatasi dampak kesehatan lingkungan akibat bencana
Masalah yang muncul pasca bencana 1) Malaria
Penyakit malaria dapat timbul misalnya saat masyarakat berada di pengungsian ( tenda-tenda darurat ), nyamuk anopheles bisa menginfeksi korban-korban bencana.
2) DBD/ Demam Berdarah Misalnya banjir, air yang tergenang dapat menyebabkan bersarangnya nyamuk aides aigypti. Kemudian menginfeksi korban-korban bencana.
3) Diare dan penyakit kulit Penyakit ini bisa menginfeksi korban bencana karena sanitasi yang jelek. Misalnya kuman-kuman penyebab diare seperti ; Vibrio kolera, Salmonella dysentriae pada genangan banjir, diare akibat kurangnya asupan air bersih karena saluran air bersih dan sanitari yang rusak. Seseorang menderita diare bila frekuensi buang air besar telah melampaui kebiasaannya dengan kotoran encer dan banyak cairan. Diare yang terus menerus mungkin merupakan gejala penyakit berat seperti tipus, kolera dan kanker usus. Diare yang berat bisa menyebabkan dehidrasi dan bisa membahayakan jiwa. Gejala-gejalanya seperti frekuensi buang air besar melebihi normal, kotoran encer/cair, sakit/kejang perut, demam dan muntah. Penyebabnya bisa dari Anxietas (rasa cemas), keracunan makanan, infeksi virus dari usus, alergi terhadap makanan tertentu.
Penanggulangannya adalah dengan minum banyak cairan, hindari makanan padat atau yang tidak berperasa selama 1-2 hari, minum cairan rehidrasi oral-oralit.
4) ISPA ( Infeksi Saluran Pernapasan Atas ) ISPA terjadi karena masuknya kuman atau mirkoorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. Istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris acute respiratory infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernapasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut: a.
Infeksi adalah masuknya kuman atau mirkoorganisme ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.
b.
Saluran pernapasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli. Secara anatomis mencakup saluran pernapasan bagian atas, saluran pernpasan bagian bawah (termasuk jaringan saluran pernapasan).
c. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari, Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Selain ISPA sering juga ditemukan pnemonia yaitu proses infeksi akut yang mengenai jaringan paru-paru (alveoli). Terjadinya pnemonia pada anak seringkali bersamaan dengan proses infeksi akut pada bronkus (biasa disebutbronchopneumonia). Gejala penyakit ini berupa napas cepat dan napas sesak, karena paru meradang secara mendadak. Batas napas cepat adalah frekuensi pernapasan sebanyak 50 kali per menit atau lebih pada anak usia dua bulan sampai kurang dari satu tahun, dan 40 kali permenit atau lebih pada anak usia satu tajun sampai kurang dari lima tahun. Pada anak di bawah usia dua bulan, tidak dikenal diagnosis pnemonia. Pencegahannya dengan pengadaan rumah dengan ventilasi yang memadai, perilaku hidup bersih dan sehat, peningkatan gizi balita. 5) Tipes
Penyakit tipes sebenarnya juga berkaitan erat dengan faktor daya tahan tubuh seseorang. Oleh sebab itu, untuk mencegah terkena penyakit tipes, masyarakat harus menjaga kondisi tubuh dengan makan makanan bergizi dan jangan sampai kelelahan.