Pemrograman.docx

  • Uploaded by: riris
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemrograman.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,731
  • Pages: 4
PRAKTIKUM IV /* File program : for1.c Contoh pemakaian for untuk membentuk deret naik */ #include <stdio.h> main() { int bilangan; for(bilangan = 20; bilangan <= 100; bilangan += 10) printf("%d\n", bilangan); } Contoh eksekusi : 20 30 40 50 60 70 80 90 100 /*File program : pilihan.c Untuk membaca tombol Y atau T */ #include <stdio.h> main() { char pilihan; /* diberi nilai salah lebih dahulu */ int sudah_benar = 0; printf("Pilihlah Y atau T.\n"); /* program dilanjutkan jika tombol Y,y,T atau t ditekan */ while(!sudah_benar) { pilihan = getchar(); /* baca tombol */ sudah_benar = (pilihan == 'Y') || (pilihan == 'y')|| (pilihan == 'T') || (pilihan == 't'); } /* memberi keterangan tentang pilihan */ switch(pilihan) { case 'Y': case 'y': puts("\nPilihan anda adalah Y"); break; case 'T': case 't': puts("\nPilihan anda adalah T"); } } Contoh eksekusi : Pilihlah Y atau T Pilihan anda adalah Y /* File program : jumkar.c Menghitung jumlah kata dan karakter dalam suatu kalimat */ #include <stdio.h> main() { char kar; int jumkar = 0, jumspasi = 0; puts("Masukkan sebuah kalimat dan akhiri dgn ENTER.\n"); puts("Saya akan menghitung jumlah karakter "); puts("pada kalimat tersebut.\n"); while((kar = getchar()) != '\n') { jumkar++; if (kar == ' ') jumspasi++; } printf("\nJumlah karakter = %d", jumkar); printf("\nJumlah SPASI = %d\n\n", jumspasi); } Contoh eksekusi : Masukkan sebuah kalimat, akhiri dgn ENTER. Saya akan menghitung jumlah karakter pada kalimat tersebut. Belajar bahasa C sangat menyenangkan Jumlah karakter = 36 Jumlah SPASI = 4 /* File program : tamat.c Pemakaian break untuk keluar dari looping */ #include <stdio.h> main() {

char kar; printf("Ketik sembarang kalimat"); printf(" dan akhiri dengan ENTER\n\n"); for ( ; ; ) { kar = getchar(); if(kar == '\n') break; } printf("Selesai\n"); } Contoh eksekusi : Ketik sembarang kalimat dan akhiri dengan ENTER : Menulis apa saja Selesai /* File program : ganjil.c menampilkan bilangan ganjil antara 7 - 25 kecuali 15 */ #include <stdio.h> main() { int x; for (x = 7; x <= 25; x += 2) { if (x == 15) continue; printf("%4d", x); } printf("\n"); } Contoh eksekusi : 7 9 11 13 17 19 21 23 25 /* File program : tblkali.c Loop for bersarang untuk membuat tabel perkalian */ #include <stdio.h> #define MAKS 8 main() { int baris, kolom, hasil_kali; for (baris = 1; baris <= MAKS; baris++) { for (kolom = 1; kolom <= MAKS; kolom++) { hasil_kali = baris * kolom; printf ("%2d", hasil_kali); } printf("\n"); /* pindah baris */ } 1 1 2 3 4 5 6 7 8 2 2 4 6 8 10 12 14 16 3 3 6 9 12 15 18 21 24 4 4 8 12 16 20 24 28 32 5 5 10 15 20 25 30 35 40 6 6 12 18 24 30 36 42 48 7 7 14 21 28 35 42 49 56 8 8 16 24 32 40 48 56 64 PRAKTIKUM III 1. Menghitung nilai discount menggunakan if. #include <stdio.h> void main() { double total_pembelian, discount = 0; printf("Total pembelian = Rp "); scanf("%lf", &total_pembelian); if(total_pembelian >= 100.000) discount = 0.05 * total_pembelian; printf("Besarnya discount = Rp %.2lf\n", discount); } 2. Menghitung nilai absolut suatu bilangan. #include <stdio.h> void main() { int bil, abs; printf("Masukkan bilangan bulat : "); scanf("%d", &bil); if(bil < 0) abs = -bil; printf("Nilai absolut dari %d adalah %d\n\n", bil,abs); 1. Mengamati penggunaan statement penentu keputusan sederhana, yaitu menentukan apakah bilangan yang dimasukkan lebih kecil dari nol?

#include <stdio.h> void main() { int bil,absolut; printf("Masukkan bilangan bulat: "); scanf("%d", &bil); if(bil < 0) absolut = -bil; printf("Nilai absolute dari %d adalah = %d", bil, absolut); getch(); } 2. Suatu bilangan apabila dapat dibagi dengan bilangan yang lain, maka tidak menghasilkan suatu sisa nilai, sehingga dengan cara ini program dapat menentukan apakah suatu bilangan habis dibagi atau tidak. Program dibawah ini menghitung sisa pembagian menggunakan operator aritmatika yaitu ‘%’ (modulus). #include <stdio.h> void main() { int pembilang, penyebut, sisa; printf("Masukkan pembilang : "); scanf("%d", &pembilang); printf("Masukkan penyebut : "); scanf("%d", &penyebut); sisa = pembilang % penyebut; puts(“”); if(sisa) printf("%d tidak habis dibagi %d\n", pembilang, penyebut); else printf("%d habis dibagi %d\n", pembilang, penyebut); getch(); } 3. Compound Statement adalah mengelompokkan suatu proses menjadi satu blok. Didalam if-else penggunaan Compound Statement adalah untuk mengelompokkan prosesproses yang harus dikerjakan bila kondisi terpenuh ataupun bila kondisi tidak terpenuhi #include <stdio.h> void main() { char tag; printf("Masukkan tipe tag ( 2 / 4) : "); scanf("%c", &tag); if(tag==’2’) { printf("Merk sepeda motor bertipe 2 tag\n\n"); printf(" 1. YA MAHA"); printf(" 2. YA SUZUKI"); printf(" 3. YA HONDA"); } else { printf("Merk sepeda motor bertipe 4 tag\n\n"); printf(" 1. HONDA"); printf(" 2. SUZUKI"); printf(" 3. YAMAHA"); } getch(); } 4. Statement if-else tidak dapat digunakan untuk menentukan satu pilihan yang benar diantara beberapa pilihan yang ada, oleh karena itu dapat digunakan statement elseif dimana dapat digunakan untuk menguji kondisi yang benar diantara beberapa beberapa kondisi yang diberikan. Program dibawah ini adalah digunakan untuk menentukan satu pilihan diantara beberapa pilihan yaitu memilih satu operator (dimasukkan dari keyboard) yang sesuai diantara 4 Arithmetic Operator yaitu (+, -, / dan *). Bila suatu operator dikenal maka dilanjutkan proses perhitungan sesuai dengan operator yang dikenal tersebut, sedangkan bila tidak dikenal maka diberikan komentar “Operator SALAH!”. Pengujian operator dilakukan secara bertahap dari operator ‘*’, ‘/’, ‘+’ dan ‘-‘, bila keempat operator tidak ditemukan maka pada statement penujian cukup dituliskan else tanpa if, yang menandakan pengujian selesai dan tidak ditemukan operator yang sesuai. #include <stdio.h>

void main() { int valid_operator = 1; char operator; float bil1, bil2, hasil; printf("Masukkan 2 bilangan dan sebuah operator.\n\n"); printf("Dengan format:\n\n"); printf("= bilangan-1 operator bilangan-2\n\n"); printf("= "); scanf("%f %c %f", &bil1, &operator, &bil2); if(operator == '*') { hasil = bil1 * bil2; } else if(operator == '/') hasil = bil1 / bil2; else if(operator == '+') hasil = bil1 + bil2; else if(operator == '-') hasil = bil1 - bil2; else valid_operator = 0; if(valid_operator) { printf("\nHasil perhitungan\n\n"); printf("%g %c %g = %g\n",bil1,operator,bil2,hasi l); } else { printf("\nOperator SALAH!\n"); printf(“\nGunakan operator +, -, / dan * saja!”); } getch(); } PRAKTIKUM V 1. Memanggil fungsi berulang-ulang /* File program :ulang.c */ #include <stdio.h> void cetak_pesan(void); main() { int i; for(i=1; i<=5; i++) cetak_pesan(); printf("\n"); } void cetak_pesan() { printf("Cetak pesan ini\n"); } 2. Fungsi untuk menghitung jumlah triangular n /* File program : triangular.c */ #include <stdio.h> void hitung_triangular(int); void main() { hitung_triangular(10); hitung_triangular(20); hitung_triangular(50); } void hitung_triangular(int n) { int i, jumlah = 0; for (i=1; i <= n; i++) jumlah = jumlah + i; printf("Jumlah triangular %d adalah %d\n", n, jumlah); } 3. Menentukan faktor pembagi terbesar dari 2 bilangan bulat positif. /* File program : fpb1.c */ #include <stdio.h> void fpb(int, int); main() { fpb(150, 35); fpb(1026, 405); fpb(83, 240); } void fpb(int u, int v) { int tampung; printf("FPB dari %d dan %d adalah ", u, v); while(v != 0) { tampung = u % v; u = v; v = tampung; } printf("%d\n", u); } 4. Menentukan faktor pembagi terbesar dari 2 bilangan bulat positif dan memberikan nilai kembali (return value)-nya. /* File program : fpb2.c */

#include <stdio.h> int fpb(int, int); void main() { int hasil; hasil = fpb(150, 35); printf("FPB dari 150 dan 35 adalah %d\n", hasil); hasil = fpb(1026, 405); printf("FPB dari 1026 dan 405 adalah %d\n", hasil); printf("FPB dari 83 dan 240 adalah %d\n", fpb(83, 240)); } int fpb(int u, int v) { int tampung; while(v != 0) { tampung = u % v; u = v; v = tampung; } return(u); } 5. Menghitung nilai absolut /* File program : absolut.c */ #include <stdio.h> float nilai_absolut(float); main() { float f1 = -15.5f, hasil; hasil = nilai_absolut(f1); printf("Nilai absolut dari %g adalah %g\n", f1, hasil); printf("Nilai absolut dari 6/4 adalah %g\n", nilai_absolut((-6)/4)); } float nilai_absolut(float x) { if(x < 0) x = -x; return(x); } 6. Fungsi dengan keluaran bertipe float. /* File program : minimum.c */ #include <stdio.h> float minimum (float, float); main() { float a, b, kecil; printf("Masukkan nilai a : "); scanf("%f", &a); printf("Masukkan nilai b : "); scanf("%f", &b); kecil = minimum(a, b); printf("\nBilangan terkecil antara %g dan %g adalah %g\n\n", a, b, kecil); } float minimum(float x, float y) { if (x < y) return(x); else return(y); } 7. Untuk melihat pengaruh pemanggilan nilai pada fungsi untuk penukaran dua bilangan. /* File program : tukar.c */ #include <stdio.h> void tukar (int, int); main() { int a,b; a=88; b=77; printf("Nilai sebelum pemanggilan fungsi\n"); printf("a = %d b = %d\n", a, b); tukar(a,b); printf("\nNilai setelah pemanggilan fungsi\n"); printf("a = %d b = %d\n", a, b); } void tukar(int x, int y) { int z; z = x; x = y; y = z; printf("\nNilai di akhir fungsi tukar()\n");

printf("x = %d y = %d\n", x, y); } 8. Ilustrasi variabel auto dan static. /* File program : auto.c */ #include <stdio.h> void demo(void); /* ANSI function prototypes */ main() { int i=0; while(i < 3) { demo(); i++; } } void demo(void) { auto int var_auto = 0; static int var_static = 0; printf("auto = %d, static = %d\n", var_auto, var_static); ++var_auto; ++var_static; } B. Dasar Teori Fungsi adalah suatu bagian dari program yang dirancang untuk melaksanakan tugas tertentu dan letaknya dipisahkan dari program yang menggunakannya. Elemen utama dari program bahasa C berupa fungsi-fungsi, dalam hal ini program dari bahasa C dibentuk dari kumpulan fungsi pustaka (standar) dan fungsi yang dibuat sendiri oleh pemrogram. Fungsi banyak digunakan pada program C dengan tujuan : a. Program menjadi terstruktur, sehingga mudah dipahami dan mudah dikembangkan. Dengan memisahkan langkah-langkah detail ke satu atau lebih fungsi-fungsi, maka fungsi utama (main()) menjadi lebih pendek, jelas dan mudah dimengerti. b. dapat mengurangi pengulangan (duplikasi) kode. Langkah-langkah program yang sama dan dipakai berulang-ulang di program dapat dituliskan sekali saja secara terpisah dalam bentuk fungsi-fungsi. Selanjutnya bagian program yang membutuhkan langkahlangkah ini tidak perlu selalu menuliskannya, tetapi cukup memanggil fungsi-fungsi tersebut. 1. Dasar Fungsi Fungsi standar C yang mengemban tugas khusus contohnya adalah ; printf() , yaitu untuk menampilkan informasi atau data ke layar. scanf() , yaitu untuk membaca kode tombol yang diinputkan. Pada umumnya fungsi memerlukan nilai masukan atau parameter yang disebut sebagai argumen. Nilai masukan ini akan diolah oleh fungsi. Hasil akhir fungsi berupa sebuah nilai (disebut sebagai return value atau nilai keluaran fungsi). Oleh karena itu fungsi sering digambarkan sebagai "kotak gelap" Penggambaran sebagai kotak gelap di antaranya menjelaskan bahwa bagian dalam fungsi bersifat pribadi bagi fungsi. Tak ada suatu pernyataan di luar fungsi yang bisa mengakses bagian dalam fungsi, selain melalui parameter (atau variabel eksternal yang akan dibahas belakangan). Misalnya melakukan goto dari pernyataan di luar fungsi ke pernyataan dalam fungsi adalah tidak diperkenankan. Bentuk umum dari definisi sebuah fungsi adalah sebagai berikut ; Keterangan : tipe-keluaran-fungsi, dapat berupa salah satu tipe data C, misalnya char atau int . Kalau penentu tipe tidak disebutkan maka dianggap bertipe int (secara default). tubuh fungsi berisi deklarasi variabel (kalau ada) dan statemen-statemen yang akan melakukan tugas yang akan diberikan kepada fungsi yang bersangkutan. Tubuh fungsi ini

ditulis di dalam tanda kurung kurawal buka dan kurung kurawal tutup. Sebuah fungsi yang sederhana bisa saja tidak mengandung parameter sama sekali dan tentu saja untuk keadaan ini deklarasi parameter juga tidak ada. Contoh ; inisialisasi() { return(0); } Pada fungsi di atas : tipe keluaran fungsi tidak disebutkan, berarti keluaran fungsi ber tipe int. inisialisasi adalah nama fungsi Tanda () sesudah nama fungsi menyatakan bahwa fungsi tak memiliki parameter. Tanda { dan } adalah awal dan akhir fungsi return(0) merupakan sebuah pernyataan dalam tubuh fungsi. inisialisasi() { return(0); } Gambar 2 Penjelasan definisi sebuah fungsi 2 Memberikan Nilai Keluaran Fungsi Suatu fungsi dibuat untuk maksud menyelesaikan tugas tertentu. Suatu fungsi dapat hanya melakukan suatu tugas saja tanpa memberikan suatu hasil keluaran atau melakukan suatu tugas dan kemudian memberikan hasil keluaran. Fungsi yang hanya melakukan suatu tugas saja tanpa memberikan hasil keluaran misalnya adalah fungsi untuk menampilkan hasil di layar. Dalam tubuh fungsi, pernyataan yang digunakan untuk memberikan nilai keluaran fungsi berupa return. Sebagai contoh, pada fungsi inisialisasi() di atas terdapat pernyataan return(0); merupakan pernyataan untuk memberikan nilai keluaran fungsi berupa nol. 3. Fungsi Dengan Nilai Keluaran Bertipe Bukan Integer Untuk fungsi yang mempunyai keluaran bertipe bukan integer, maka fungsi haruslah didefiniskan dengan diawali tipe keluaran fungsinya (ditulis di depan nama fungsi). Sebagai contoh untuk menghasilkan nilai terkecil di antara dua buah nilai real, maka definisinya berupa : float minimum(float x, float y) { if (x < y) return(x); else return(y); } Perhatikan, di depan nama minimum diberikan tipe keluaran fungsi berupa float. Seluruh parameter sendiri juga didefinisikan dengan tipe float. 5. Parameter formal dan Parameter Aktual Parameter formal adalah variabel yang ada pada daftar parameter dalam definisi fungsi. Pada contoh program di atas misalnya, maka dalam fungsi jumlah() variabel x dan y dinamakan sebagai parameter formal. Adapun parameter aktual adalah parameter (tidak selalu berupa variabel) yang dipakai dalam pemanggilan fungsi. 6. Cara melewatkan Parameter Ada dua cara untuk melewatkan parameter kedalam fungsi, yaitu berupa ; Pemanggilan dengan nilai (call by value) Pemanggilan dengan referensi (call by reference) Pemanggilan dengan nilai merupakan cara yang dipakai untuk seluruh fungsi buatan yang telah dibahas didepan. Pada pemanggilan dengan nilai, nilai dari parameter aktual akan disalin ke parameter formal. Dengan cara ini nilai parameter aktual tidak bisa dirubah sekalipun

nilai parameter formal berubah Suatu variabel, di samping dapat digolongkan berdasarkan jenis/tipe data juga dapat diklasifikasikan berdasarkan kelas penyimpanan (storage class). Penggolongan berdasarkan kelas penyimpanan berupa : variabel lokal variabel eksternal variabel statis variabel register 7.1 Variabel Lokal Variabel lokal adalah variabel yang dideklarasikan dalam fungsi, dengan sifat : secara otomatis diciptakan ketika fungsi dipanggil dan akan sirna (lenyap) ketika eksekusi terhadap fungsi berakhir. Hanya dikenal oleh fungsi tempat variabel tersebut dideklarasikan Tidak ada inisialisasi secara otomatis (saat variabel diciptakan, nilainya tak menentu). Dalam banyak literatur, variabel lokal disebut juga dengan variabel otomatis. Variabel yang termasuk dalam golongan ini bisa dideklarasikan dengan menambahkan kata kuci auto di depan tipe-data variabel. Kata kunci ini bersifat opsional, biasanya disertakan sebagai penjelas saja 7.2.Variabel Eksternal Variabel eksternal merupakan variabel yang dideklarasikan di luar fungsi, dengan sifat : dapat diakses oleh semua fungsi kalau tak diberi nilai, secara otomatis diinisialisasi dengan nilai sama dengan nol. Contoh variabel eksternal ada pda program ekstern1.c yaitu berupa variabel i. Pada pendeklarasian int i = 273; menyatakan bahwa i merupakan variabel eksternal dan diberi nilai awal sama denan 273. Nilai dari variabel i selanjutnya dapat diubah oleh fungsi tambah() maupun main(). Setiap fungsi tambah() dipanggil maka nilai i akan bertambah satu. Variabel statis dapat berupa variabel internal (didefinisikan di dalam fungsi) maupun variabel eksternal. Sifat variabel ini : Kalau variabel statis bersifat internal, maka variabel hanya dikenal oleh fungsi tempat variabel dideklarasikan Kalau variabel statis bersifat eksternal, maka variabel dapat dipergunakan oleh semua fungsi yang terletak pada file yang sama, tempat variabel statis dideklarasikan Berbeda dengan variabel lokal, variabel statis tidak akan hilang sekeluarnya dari fungsi (nilai pada variabel akan tetap diingat). Inisialisasi akan dilakukan hanya sekali, yaitu saat fungsi dipanggil yang pertama kali. Kalau tak ada inisialisasi oleh pemrogram secara otomatis akan diberi nilai awal nol Variabel statis diperoleh dengan menambahkan kata kunci static di depan tipe data variabel. Variabel Register Variabel register adalah variabel yang nilainya disimpan dalam register dan bukan dalam memori RAM. Variabel yang seperti ini hanya bisa diterapkan pada variabel yang lokal atau parameter formal, yang bertipe char atau int. Variabel register biasa diterapkan pada variabel yang digunakan sebagai pengendali loop. Tujuannya untuk mempercepat proses dalam loop. Sebab variabel yang dioperasikan pada register memiliki kecepatan yang jauh lebih tinggi daripada variabel yang diletakkan pada RAM. B. Dasar Teori Statement if-else digunakan untuk menentukan pilihan dari suatu kondisi yang diberikan. Cara kerjanya adalah melakukan perbandingan menggunakan Relational Operator dan/atau Logical Operator, apabila suatu kondisi terpenuhi (benar) maka akan mengerjakan proses A dan apabila kondisi tidak terpenuhi (salah) maka tidak akan mengerjakan proses A atau dapat juga mengerjakan proses lain misalkan proses B. Proses A dan B dapat berupa satu baris statement atau beberapa baris yang dikelompokkan (Compound Statement). Statement

if-else bersarang merupakan kombinasi dari beberapa ifelse, dinama apabila ada beberapa kondisi yang harus diuji kebenarannya secara bersama (if didalam if). Statement else-if adalah cara lain dari bentuk if-else, yang digunakan untuk menentukan satu kondisi yang benar dari beberapa kondisi yang tersedia. Statement switch-case adalah bentuk lain dari statement else-if, dengan mendaftar kondisi secara vertical dalam satu kolom sehingga memudahkan dalam hal evaluasi program.

More Documents from "riris"

Reflek Bisep.docx
November 2019 30
Daftar Pustaka.docx
May 2020 18
Mengatasi Nyeri Haid.pptx
November 2019 26
Puskesmas Percontohan.pdf
November 2019 25
Pemrograman.docx
June 2020 18