PEMERIKSAAN LIABILITAS JANGKA PANJANG (LONG TERM LIABILITIES) (Diajukan untuk memenuhi tugas Auditing II)
Dosen Pembimbing :
Fenny Yufantria, M.Ak. Oleh :
Lusiyana (1651030001) M. Parid Zaki (1651030009)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatakan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berisikan
tentang“Pemeriksaan
Liabilitas
Jangka
Panjang
(Long
Term
Liabilities)”, tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam kami haturkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman jahiliyah menuju zaman ilmu pengetahuan yang menjadikan manusia cerdas dan berwawasan luas.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan ilmu yang saya miliki.Namun berkat usaha dan bantuan dari beberapa pihak, makalah ini dapat terselesaikan meski masih banyak terdapat kekurangan.
Ucapan terima kasih kami kepada dosen pembimbing yang telah memberikan motivasi dan dorongan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.Harapan kami adalah semoga kritik dan saran dari pembaca tetap tersalurkan kepada kami dan semoga makalah ini bermanfaat.Amin.
Bandar Lampung,
Maret 2019
Tim Penyusun
AUDITING II
Page ii
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................................1 B. Rumusan Masalah ........................................................................................2 C. Tujuan Masalah ............................................................................................2 BAB II. PEMBAHASAN A. Sifat dan Contoh Kewajiban Jangka Panjang ..............................................3 B. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) kewajiban jangka panjang ............5 C. Audit Prosedur yang disarankan ..................................................................9 BAB III. PENUTUP A. Kesimpulan ...............................................................................................11 B. Kritik dan Saran .........................................................................................12 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................13
AUDITING II
Page iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Persaingan yang ketat dipasar menyebabkan perusahaan harus dapat aktif dalam menghadapi persaingan yang ada. Suatu perusahaan dalam menghadapi persaingan pasar yang ketat selalu membutuhkan modal, baik untuk pembelian asset perusahaan atau untuk menambahkan operasional perusahaan. Adapun sumber modal yang didapatkan oleh perusahaan yaitu dana pemilik perusahaan, saham, maupun peminjaman dana utang yang dilakukan oleh perusahaan. Utang yang diambil perusahaan dapat berupa liabilitas jangka pendek maupun liabilitas jangka panjang. Liabilitas jangka panjang adalah utang dengan periode jatuh tempo lebih dari satu tahun.1 Auditor memiliki tugas untuk memeriksa setiap laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan baik laporan laba rugi, laporan posisi keuangan, laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas.2 Salah satu tugasnya adalah pemeriksaan liabilitas jangka panjang
yang dimiliki perusahaan.
Bagaimana pengendalian internal liabilitas jangka panjang perusahaan yang akan dibahas secara rinci di bab berikutnya.
1
Carl S. Warren dkk, Pengantar Akuntansi, (Jakarta Selatan: Salemba Empat, 2014). hal: 542 Sukrisno Agoes, Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik Buku 1, (Jakarta Selatan: Salemba Empat, 20017). Hal: 4 2
AUDITING II
Page 1
B. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah sifat dan contoh liabilitas jangka panjang? 2. Apakah tujuan pemeriksaan (Audit Objectives) kewajiban jangka panjang? 3. Bagaimana Audit prosedur yang disarankan?
C. Tujuan Masalah 1. Untuk memahami sifat dan contoh Liabilitas Jangka Panjang. 2. Untuk mengetahui tujuan pemeriksaan (Audit Objectives) Liabilitas Jangka Panjang. 3. Untuk memahami Audit prosedur yang disarankan.
AUDITING II
Page 2
BAB II PEMBAHASAN A. Sifat dan Contoh Kewajiban Jangka Panjang Saat sebuah perusahaan atau bank memberikan fasilitas kredit, sama artinya dengan memberikan pinjaman. Perusahaan, bank, atau individu yang memberikan pinjaman disebut kreditur (atau pemberi pinjaman). Individu atau perusahaan yang menerima kredit disebut debitur (atau peminjam). Utang merupakan kewajiban untuk membayar yang dicatat sebagai liabilitas oleh debitur. Setiap perusahaan memiliki Liabilitas, baik liabilitas jangka pendek maupun jangka panjang. Liabilitas jangka panjang adalah utang dengan periode jatuh tempo lebih dari satu tahun.3 Menurut PSAK (IAI, 2015: 1.8): kewajiban berbunga jangka panjang tetap diklasifikasikan kewajiban jangka panjang, walaupun kewajiban tersebut akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua belas bulan sejak tanggal laporan posisi keuangan, apabila:4 1. Kesepakatan awal perjanjian pinjaman untuk jangka waktu lebi dari dua belas bulan; 2. Perusahaan bermaksud membiayai kembali kewajibannya dengan pendanaan jangka panjang; dan 3. Maksud tersebut pada nomor 2 didukung dengan perjanjian pembiayaan kembali atau penjadwalan kembali pembayaran yang resmi disepakati sebelum laporan keuangan disetujui. Menurut Sukrino Agoes Liabilitas jangka panjang adalah kewajiban perusahaan kepada pihak ketiga, yang jatuh tempo atau harus dilunasi 3
Carl S. Warren, dkk. Loc.Cit. hal: 542 Sukrisno Agoes, Auditing: Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik buku 2, (Jakarta Selatan: Salemba Empat, 2017). Hal: 46 4
AUDITING II
Page 3
dalam waktu lebih dari satu tahun. Beberapa contoh liabilitas jangka panjang:5 1. Kredit Investasi (Long Term Loan) Kredit Investasi yaitu pinjaman dari bank atau lembaga keuangan bukanj bank, yang digunakan untuk pembelian asset tetap, kecuali tanah. Jika pinjaman tersebut diperoleh dari bank atau lembaga keuangan di luar negeri, disebut off-share loan. 2. Utang Obligasi (Bond Payable) Utang obligasi yaitu pinjaman jangka panjang yang diperoleh suatu perusahaan dengan menjual obligasi, di dalam negeri maupun di luar negeri. Ada beberapa jenis Obligasi adalah sebagai berikut: a. Registered Bonds b. Coupon Bonds c. Term Bonds d. Serial Bonds e. Convertible Bonds f. Callable Bonds g. Secured Bonds h. Unsecured Bonds (Debenture Bonds) 3. Wesel Bayar (Promissory Notes/Pronotes) yang Jatuh Temponya Lebih dari satu tahun. Wesel bayar yang jatuh temponya lebih dari satu tahun yaitu suatu pernyataan tertulis dari debitur bahwa ia berjanji untuk membayar 5
Ibid, Hal: 46
AUDITING II
Page 4
sejumlah tertentu, pada tanggal tertentu, dengan memperhitungkan tingkat bunga tertentu. 4. Utang kepada Pemegang Saham atau Perusahaan induk (Holding Company) atau perusahaan Afiliasi (Affilliated Company). Biasanya diberikan untuk membantu perusahaan anak atau perusahaan afiliasi yang baru mulai beroperasi dan membutuhkan pinjaman. 5. Utang Subordinasi (Subordinated Loan) Utang Subordinasi yaitu utang dari pemegang saham atau perusahaan induk, yang mempunyai beberapa sifat: a. Tanpa bunga; b. Baru dibayar kembali pada saat perusahaan telah mempunyai kemampuan untuk membayar kembali utangnya; c. Mempunyai kemungkinan untuk dialihkan sebagai setoran modal. 6. Bridging Loan Bridging loan yaitu pinjaman sementara yang akan dikembalikan jika kredit investasi yang dibutuhkan perusahaan sudah diperoleh. 7. Utang Leasing (Utang dalam Rangka Sewa Guna) Yaitu utang yang diperoleh dari perusahaan leasing untuk pembelian asset tetap dan biasanya dicicil dalam jangka panjang. B. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Liabilitas Jangka Panjang Tujuan
pemeriksaan
liabilitas
jangka
panjang
adalah
untuk
menentukan apakah:6
6
Ibid. hal: 48
AUDITING II
Page 5
1. Menentukan apakah terdapat internal control yang baik atas liabilitas jangka panjang. Perlu diperhatikan beberapa cirri internal control yang baik atas liabilitas jangka panjang. a. Perolehan liabilitas jangka panjang harus mendapat persetujuan pejabat perusahaan yang berwenang, biasanya dalam bentuk notulen rapat. b. Liabilitas jangka panjang yang harus dibayar kembali dalam mata uang asing di-cover dengan SWAP. c. Perusahaan yang menjual obligasi sebaiknya menggunakan independent trustee untuk 1. Mengadministrasikan obligasi yang beredar; 2. Mengurus pembayaran bunga obligasi; 3. Mengurus pelunasan obligasi yang jatuh tempo. 2. Menentukan apakah liabilitas jangka panjang yang menjadi kewajiban perusahaan sudah dicatat seluruhnya per tanggal laporan posisi keuangan (neraca) dan diotoritasi oleh pejabat perusahaan yang berwenang. Maksudnya auditor harus yakin bahwa seluruh liabilitas jangka panjang perusahaan sudah dicatat dan dilaporkan seluruhnya di laporan posisi keuangan (neraca) pertanggal laporan posisi keuangan (neraca), jangan sampai ada yang belum tercatat misalnya jika ada utang leaing untuk pembelian mesin, maka harga perolehan mesin dan utang leasing harus dicatat sebesar nilai tunainya.
AUDITING II
Page 6
3. Menentukan apakah liabilitas jangka panjang yang tercantum di laporan
posisi
keuangan
(neraca)
betul-betul
merupakan
kewajiban perusahaan. Maksudnya auditor harus yakin bahwa liabilitas jangka panjang yang diperoleh perusahaan dari pihak ketiga dan dilaporkan di laporan posisi keuangan perusahaan, betul-betul digunakan untuk kepentingan membiayai kegiatan operasi perusahaan, bukan digunakan oleh pihak lain. 4. Untuk menentukan apakah liabilitas jangka panjang yang berasal dari legal claim atau asset yang dijaminkan sudah diidentifikasi. Maksudnya auditor harus yakin bahwa bila ada kewajiban yang berasal dari tuntutan hukum yang sudah pasti, kewajiban tersebut sudah dicatat oleh perusahaan dan dilaporkan di laporan posisi keuangan. 5. Menentukan apakah liabilitas jangka panjang dalam valuta asing per tanggal laporan posisi keuangan sudah dikonversikan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan. 6. Menentukan apakah biaya bunga dan dan bunga yang terutang dari
liabilitas
jangka
panjang
serta
amortisasi
dari
premium/discount obligasi telah dicatat per tanggal laporan posisi keuangan dalam jumlah yang akurat. Auditor harus mengecek perhitungan pembebanan bunga dan amortisasi premium/discount obligasi. 7. Menentukan apakah biaya bunga liabilitas jangka panjang yang tercatat pada tanggal laporan posisi keuangan betul-betul gtelah terjadi, dihitung secara akurat dan merupakan beban perusahaan. AUDITING II
Page 7
Maksudnya auditor harus yakin bahwa biaya bunga yang tercantum di lporan laba rugi, betul-betul merupakan beban perusahaan, bukan beban perusahaan lain yang dijadikan beban perusahaan untuk tujuan tertenrtu. 8. Menentukan apakah semua persyaratan dalam perjanjian kredit telah diikuti oleh perusahaan sehingga tidak terjadi “bank default” Bank default maksudnya pelanggaran terhadap criteria-kriteria yang tercantum dalam perjanjian kredit. Misalnya: a. Tidak bokeh membagi dividen sebelum kewajiban kepada bank dilunasi. b. Tidak boleh mengganti “manajer kunci” tanpa seizing bank. c. Penambahan asset tetap melalui leasing atau pinjaman baru harus seizing bank. 9. Menentukan apakah bagian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun yang akan dating sudah diklasifikasi sebagai liabilitas lancer. Auditor harus yakin bahwa tidak ada kesengajaan dari klien untuk tidak mereklasifikasi, dengan tujuan agar current ratio perusahaan menjadi lebih baik. 10. Menentukan apakah liabiltas jangka panjang berikut discount, premium, dan bunga yang timbul sudah dicatat dengan akurat dan diklasifikasikan serta diungkapkan dalam laporan keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan, sesuai dengan SAK ETAP/PSAK/IFRS. Maksudnya auditor harus yakin bahwa hal-hal yang penting mengenai liabilitas jangka panjang dan perkiraan laba rugi yang
AUDITING II
Page 8
berkaitan sudah dijelaskan dengan cukup dalam catatan atas laporan keuangan. C. Audit Prosedur yang Disarankan Audit prosedur yang disarankan adalah sebagai berikut:7 1. Pelajari dan evaluasi internal control atas liabilitas jangka panjang. 2. Dapatkan dan periksa ringkasan perubahan liabilitas jangka panjang berikut discount, premium, dan bunga selama periode yang diperiksa. 3. Kirim konfirmasi kepada bamk yang antara lain menanyakan mengenai: plafon kredit, saldo pertanggal laporan posisi keuangan, tingkat bunga, jangka waktu pinjaman dan jaminan kredit. 4. Minta salinan perjanjian kredit untuk permanent file, lalu perhatikan apakah data yang terdapat dalam perjanjian kredit tersebut sesuai dengan data yang tercantum dalam kertas kerja pemeriksaan liabiblitas jangka panjang. 5. Periksa apakah perolehan/penambahan liabiltas jangka panjang sudah mendapat persetujuan tertulis dari direksi/dewan komisaris/pemegang saham, yang biasanya diberikan melalui notulen rapat. 6. Periksa perhitungan bunga, pembayaran bunga dan amortisasi discount/premium dari obligasi. 7. Periksa apakah ada liabilitas jangka panjang atau wessel bayar yang diperpanjang setelah tanggal laporan posisi keuangan, untuk mengetahui apakah utangt tersebut harus tetap disajikan sebagai liabilitas jangka panjang atau sebagai utang lancer.
7
Ibid. hal: 52
AUDITING II
Page 9
8. Seandainya ada utang dari pemegang saham atau dari direksi atau dari perusahaan afiliasi, harus dikirim konfirmasi dan diperiksa apakah ada pembebanan bunga atas pinjaman tersebut. 9. Seandainya ada utang leasing, periksa apakah pencatatannya dan penyajiannya di laporan posisi keuangan sudah sesuai dengan standar akuntansi sewa guna usaha (PSAK No. 30 revisi 2015 tentang sewa) 10. Periksa apakah ada bagian dari liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahunyang akan datang, sehingga harus direklasifikasi sebagai liabilitas jangka pendek. 11. Seandainya ada liabilitas jangka panjang yang harus dibayar kembali dalam mata uang asing, periksa apakah per tanggal laporan posisi keuangan sudah dkonversikan kedalam rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal laporan posisi keuangan dan selisih kurs yang terjadi sudah dibebankan/dikreditkan pada laba rugi tahun berjalan. 12. Lakukan penelaahan analitis terhadap liabilitas jangka panjang dan biaya bunganya, untuk melihat kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pencatatan biaya bunga. 13. Tarik kesimpulan apakah penyajian liabilitas jangka panjang di laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan dilakukan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan ETAP/PSAK/IFRS.
AUDITING II
Page 10
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Liabilitas jangka panjang adalah utang dengan periode jatuh tempo lebih dari satu tahun. . Beberapa contoh liabilitas jangka panjang: 1. Kredit Investasi (Long Term Loan) 2. Utang Obligasi (Bond Payable) 3. Wesel Bayar (Promissory Notes/Pronotes) yang Jatuh Temponya Lebih dari satu tahun. 4. Utang kepada Pemegang Saham atau Perusahaan induk (Holding Company) atau perusahaan Afiliasi (Affilliated Company). 5. Utang Subordinasi (Subordinated Loan) 6. Bridging Loan 7. Utang Leasing (Utang dalam Rangka Sewa Guna) Tujuan dari pemeriksaan liabilitas jangka panjang ini adalah untuk mengetahui pengendalian internal diperusahaan berjalan dengan baik atau tidaknya, dan untuk mengetahui transaksi yang terkait dengan liabilitas jangka panjang ini benar-benar ada atau tidak. Dalam pemeriksaan liabilitas jangka panjang memiliki beberapa prosedur yang harus diperhatikan seperti yang sudah diterangkan pada bab sebelumnya, prosedur ini hanya mencakup ruang lingkup liabilitas jangka panjang.
AUDITING II
Page 11
B. Kriti dan Saran Demi penyempurnaan makalah ini, saran dan kritikan teman-teman sangat dibutuhkan.Kesalahan dan kekeliruan yang terdapat dalam makalah ini adalah bukti dari kekurangan pemikiran penulis, dan semua itu tidak lepas dari sifat manusia yang selalu salah dan lupa.
AUDITING II
Page 12
DAFTAR PUSTAKA
Agoes,Sukrisno. 2017. Auditing:Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik buku 1. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
Agoes,Sukrisno. 2017. Auditing:Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh Kantor Akuntan Publik buku 2. Jakarta Selatan: Salemba Empat.
S. Warren, Carl dkk. 2014.Pengantar Akuntansi.Jakarta Selatan: Salemba Empat.
AUDITING II
Page 13