Pemeriksa Reflex Hamer New.docx

  • Uploaded by: Devi Ratna
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemeriksa Reflex Hamer New.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 850
  • Pages: 8
PEMERIKSA REFLEX HAMER Reflex hamer atau palu reflex, seperti yang kita ketahui refleksi adalah suatu reaksi tubuh atau bagian tubuh kita yang tidak sengaja terjadi karena adanya suatu rangsangan dari luar terus melalui syaraf-syaraf perasa ke pusat reflex, yang kemudian menyalurkan ke syaraf penggerak dan otot-otot yang terus membuat gerakan-gerakan reflex itu. oleh sebab itu alat reflex hammer ini biasanya digunakan oleh dokter spesialis syaraf untuk mendeteksi sejauh mana fungsi reflexs dan biasanya alat ini berebentuk seperti palu.

JENIS-JENIS REFLEK REFLEK BISEP Reflek biseps didapat melalui peregangan tendon biseps pada saat siku pada keadaan fleksi. Orang yang menguji menyongkong lengan bawah dengan satu tangan sambil menepatkan jari telunjuk dengan menggunakan palu reflek. Respon normal dalam fleksi pada siku dan kontraksi biseps REFLEK TRISEP

Untuk menimbulkan reflek trisep, lengan pasien difleksikan pada siku dan diposisikan depan dada. Pemeriksaan menyokong lengan pasien dan mengidentifikasi tendon trisep dengan mempalpasi 2,5 sampai 5 cm diatas siku. Pemukulan langsung pada tendon normalnya menyebabkan kontraksi otot trisep dari ekstensi siku.

REFLEK BRAKHIORADIALIS Pada saat pengkajian reflek brakhioradialis, penguji meletakan lengan pasien di atas meja laboratorium atau disilangkan diatas perut. Ketukan palu dengan lembut 2,5 sampai 5 cm diatas siku. Pengkajian ini dilakukan dengan lengan dalam keadaan fleksi dan supinasi.

REFLEK PATELLA Reflek pattela ditimbulkan dengan cara mengetok tendon patella tepat dibawah patella. Pasien dalam keadaan duduk atau tidur telentang. Jika pasien telentang, pengkaji menyongkong kaki untuk

memudahkan refleksasi otot. Kontraksi quadriseps dan ekstensi lutut adalah respon normal.

REFLEK ANKLE Buat pergelangan kaki dalam keadaan reflek, kaki dalam keadaan dorsi fleksi pada pergelangan kaki dan palu diketok pada bagian tendon achilles. Reflek normal yang muncul adalah fleksi pada bagian plantar. Jika penguji tidak dapat menimbulkan reflek pergelangan kaki kemungkinan tidak dapat rileks, pasien diintruksikan untuk berlutut pada sebuah kursi atau tingginya sama dengan penguji. Tempatkan pergelangan kaki dengan posisi dorsi fleksi dan kurangin tegangan otot gastroknemeus, tendon achilles digores menurun dan terjadi fleksi plantar.

REFLEK KLONUS Bila terjadi rileks yang sangat hiperaktif, maka keadaan ini di sebut klonus. Jika kaki dibuat dorsi fleksi dengan tiba-tiba, dapat mengakibatkan dua atau tiga kali gerakan sebelum selesai pada posisi

istirahat. Kadang-kadang pada penyakit ssp terdapat aktivitas inidan kaki tidak mampu istyrahat dimana tendon mejadi longgartetapi aktivitas menjadi berulang-ulang. Tidak terusmenerus klonus dihubungkan dengan keadaan normal tetapi reflek hiperaktif tidak dipertimbangkan sebagai keadaan patologis. Klonus yang terus menerus indikasi adanya penyakit ssp dan membutuhkan evaluasi dokter.

REFLEK KONTRAKSI ABDOMINAL Reflek superfisial yang ada ditimbulkan oleh goresan pada kulit dinding abdomen atau pada sisi paha untuk pria. Hasil yang didapat adalah kontraksi yang tidak disadari oleh otot abdomen dan selanjutnya menyebabkan skrotum tertarik.

RESPON BABINSKY Reflek yang diketahui jelas, sebagai indikasi adanya penyakit ssp yang mempengaruhi traktus kortikospinal, disebut respon babinski. Bila bagian lateral telapak kaki seseorang dengan ssp utuh

digores, maka terjadi kontraksi jari kaki dan menarik bersama-sama. Pada pasien yang mengalami penyakit ssp pada sistem motorik , jarijari kaki menyebar dan menjauh. Keadaan ini normal pada bayi tetapi bila ada pada orang dewasa keadaan ini abnormal. Beberapa variasi refleks-refleks lain memberi informasi. Dan yang lain nya juga perlu diperhatikan tetapi tidak memberi informasi yang teliti.

PENGERTIAN DILAKUKAN PADA POSISI REFLEK BISEPS ,klien diminta duduk dengan rileks dan meletakan keduan lengan diatas paha , dukung lengan bawah klien dengan tangan non dominan, letakan ibujari , observasi kontraksi otot biseps (fleksi siku)

REFLEK TRISEP, minta klien duduk dukung siku non dominan, pukulkan refleks hammer pada prosesus olekranon , observasi kontraksi otot trisep (ekstensi siku)

REFLEK BRACHIORADIALIS , minta klien duduk dan meletakan kedua lengan diatas paha dengan posisi pronasi , pukulkan hammer diatas tendon (2-3 inchi dari pergelangan tangan) observasi fleksi dan supinasi telapak tangan.

REFLEK TENDON ARCHILES , pegang telapak kaki klien dengan tangan non dominan , pukul tendon achiles dengan menggunakan bagian lebar refleks hammer observasi plantar leksi telapak kaki

REFLEKS PLANTA, minta klien tidur terlentang dengan kedua tungkai sedikit eksternal rotasi stimulasi telapak kaki klien dengan ujung tajam reflek hammer mulai dari tumit kearah bagian sisi luar telapak kaki, observasi gerakan telapak kaki (normal jika gerakan plantar fleksi dan jari-jari kaki fleksi).

REFLEK ABDOMEN , minta klien tidur terlentang , sentuhkan ujung aplikator kekulit

dibagian abdomen mulai dari arah lateral ke umblical , observasi kontraksi otot abdomen lakukan prosedur tersebut pada ke empat area abdomen.

Spesifkasi : Gagang terbuat dari stainless steel Palu terbuat dari karet lembut

INDIKASI REFLEKS HAMMER Tingkat kesadaran adalah ukuran dari kesadran dan respon seseorang teerhadap rangsangan dari lingkungan , tingkat kesadaran yaitu : 1.compos mentice (conscious) yaitu kesadran normal , kesadran sepenuh nya dan dapat menjawab semua pertayaan tentang keadaan sekelilingnya 2.apartis yaitu keadaan kesadaran yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya sikap acuh tak acuh

3.delirium yaitu gelisa disorientasi ( orang tempat waktu ) memberontak , berteriak , berhalusinasi dan kadang berkhayal

4.somnolen (obtundasi,letargi) yaitu kesadran menurun , respon pesiko psi motor yang lambat, mudah tertidur , namun kesadaran dapat pulih bila dirangsang ( mudah dibangunkan )

5.stupor ( soporo koma ) yaitu keadaan seperti tertidur lelah , tapi ada respon terhadap nyeri.

6.coma ( ceomatose) yaitu tidak bisa dibangunkan , tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah).

Related Documents

Dr Hamer
April 2020 18
Reflex 2009
December 2019 8
Reflex 3
May 2020 11
Reflex Action
November 2019 16

More Documents from ""

Doc1.docx
June 2020 4
Resume.doc
June 2020 2
Isi_laprak_perbankan.docx
October 2019 5
Profil Bank Btn.docx
October 2019 6