Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri.docx

  • Uploaded by: izzaalay
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemenuhan Kebutuhan Rasa Nyaman Nyeri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,000
  • Pages: 13
Nama kelompok : 1.Lilis Mariana Afifah (7314029) 2.Sita Ayu Dewi(7314043)

A.

Pemenuhan kebutuhan rasa nyaman nyeri

1.

Buatlah definisi daftar istilah kata kunci dari kebutuhan nyeri NO

DAFTAR ISTILAH

DEFINISI

1.

Distraksi

Teknis memfokuskan perhatian pasien pada sesuatu selain pada nyeri

2.

Transmisi

Serangkaian kejadian-kejadian neural yang membawa impuls listrik melalui sistem saraf ke area otak

3.

Serabut delta

serabut yang kecil, termielinisasi, yang akan direkrut pertama kali sebagai respon terhadap stimuli noxious

4.

Transduksi

Proses dari stimulasi nyeri dikonfersi kebentuk

yang dapat diakses oleh otak 5.

Mielin

6.

Nyeri akut

7.

Nyeri somatis

2.

senyawa seperti lemak (fat-like) yang membentuk selaput mengelilingi axon beberapa neuron dan yang memungkinkan untuk meningkatkan transmisi stimuli. Nyeri akut adalah nyeri yang muncul akibat jejas, trauma, spasmus, atau penyakit pada kulit, otot, struktur somatik, atau organ dalam/viscera tubuh. akibat aktivasi nociceptor pada jaringan kutan dan dalam.

Sebutkan sumber nyeri

Tipe stimulus Mekanik

Sumber

-

-

Proses patofisiologis

Trauma di jaringan tubuh Perubahan jaringan tubuh (mis. Edema)

-

-

Kerusakan jaringan: iritasi langsung pada reseptor nyeri, inflamasi Tekanan pada

-

Kimia

Termal

Sumbatan saluran tubuh Tumor Spasme otot

reseptor nyeri - Distensi lumen saluran - Tekanan pada reseptor nyeri : iritasi ujung saraf - Stimulasi reseptor nyeri (lihat juga stimulus kimia - Iskemia - Stimulasi jaringan (mis. reseptor nyeri Sumbatan karena arteri koroner akumulasi - Spasme otot asam laktat (dan zat kimia lain, seperti bradikinin dan enzim) dalam jaringan - Iskemia jaringan sebagai akibat sekunder dari stimulasi mekanis Suhu panas atau Penghancuran dingin yang ekstrim jaringan ; stimulasi reseptor nyeri (mis. Luka bakar) termoensitif

Listrik

Tersengat listrik

Lapisan ulit terbakar disertai cedera jaringan subkutan dan cedera jaringan otot menyebabkan cedera pada ujung ujung saraf.

3. Jelaskan anatomi dan fisiologi Jalur (pathway) nyeri klasik terdiri dari rantai 3-neuron yang meneruskan sinyal nyeri dari perifer ke korteks serebral: (i) neuron tingkat pertama (first-order), (ii) neuron tingkat kedua, dan (iii) neuron tingkat ketiga

Gambar 1. Jalur nyeri klasik. Impuls nyeri yang berbeda‐beda bergerak dari nociceptor sepanjang neuron tingkat pertama ke neuron tingkat kedua pada trakstus spinotalamus. Dari sana, impuls diteruskan melalui neuron tingkat ke tiga ke korteks. Demikian juga, impuls nyeri afektif berjalan dari nociceptor sepanjang neuron tingkat pertama ke neuron tingkat ke tiga pada traktus spinoretikularis. Dari sana, impuls diteruskan melalui neuron ketiga ke batang otak. Jelaskan mengenai gambar diatas. Meliputi: (video) 1. Sistem Nyeri Perifer : Nociceptor dan Serabut Nyeri 2. Jalur Nyeri Ascending 3. Traktus Spinotalamus 4. Traktus Spinoretikular 5. Jalur Nyeri Descending Jawab :Serabut delta adalah serabut yang kecil, termielinisasi, yang akan direkrut pertama kali sebagai respon terhadap stimuli noxious. Mielin adalah senyawa seperti lemak (fat-like) yang membentuk selaput mengelilingi axon beberapa neuron dan yang memungkinkan untuk meningkatkan transmisi stimuli. Manifestasi respon pertama (atau nyeri “cepat”) biasanya muncul sebagai sensasi yang jelas dan terlokalisasi. Nyeri ini sering dideskripsikan sebagai nyeri yang tajam, menyengat atau menusuk, dan berlangsung hanya ketika stimulus mengakibatkan kerusakan jaringan. Ambang batas nyeri untuk nyeri “pertama” ini relatif sama untuk semua orang.Sensasi nyeri yang menyebar, perlahan, membakar atau linu merupakan akibat dari stimuli yang ditransmisikan oleh serabut C yang tidak termielinisasi. Nyeri “kedua” ini disebabkan oleh jejas yang sama dengan nyeri cepat, namun, nyeri ini dimulai belakangan dan berlangsung untuk waktu yang lebih lama (lihat Gambar 7-2). Pasien yang menderita nyeri jenis ini menyadari rasa nyeri ini tapi biasanya agak sulit menyatakan di mana tepatnya lokasi nyeri tersebut. Pasien demikian seringkali meraba daerah nyeri untuk menunjukkan lokasi nyerinya. Ambang batas nyeri “kedua” ini bervariasi antar individu.

Serabut delta-A dan C memiliki sifat sensitisasi, yaitu peningkatan sensitivitas reseptor ketika menerima stimulus noxious berulang. Salah satu contoh klasik sensitisasi adalah melewatkan telapak tangan di ats nyala lilin. Dengan paparan berulang-ulang, waktu yang diperlukan untuk timbulnya sensasi nyeri akan berkurang (karena sensitisasi serabut).  Jalur Nyeri Ascending Ketika nociceptor distimulasi oleh stimuli noxious, axon perifer neuron tingkat pertama meneruskan data sensori ke badan sel pada ganglion akar dorsal. Sensasi kemudian diteruskan sampai ke bagian abu-abu (gray matter) korda spinalis dorsal. Neuron tingkat kedua memiliki badan sel pada tanduk dorsal, dan neuron-neuron ini mengarah ke atas korda spinalis melalui satu atau dua jalur: traktus spinotalamus, atau traktus spinoretikular.  Traktus Spinotalamus Traktus spinotalamus mencakup spine sampai thalamus. Sensasi nyeri yang berasal dari daerah reseptor kecil dan terlokalisasi pada perifer berjalan melalui neuron tingkat ketiga ke korteks (lihat Gambar 7-1). Sensasi ini menghasilkan persepsi nyeri aspek yang jelas (misalnya sifat, lokasi, intensitas, dan durasi nyeri). Daerah penerimaan yang luas pada perifer juga akan memproyeksikan sensasi ke korteks, dan sensasi ini menghasilkan persepsi nyeri aspek afektif dan emosi (misalnya menderita).  Traktus Spinoretikular Neuron tingkat kedua yang mengarah ke atas melalui traktus spinoretikular berjalan menuju batang otak. Neuron spinoretikular ini yang menjelaskan adanya aspek emosi pada sensasi nyeri.  Jalur Nyeri Descending Serabut saraf ke arah bawah/descending dari korteks, thalamus, atau batang otak dapat menghambat penerusan

impuls yang bergerak melalui jalur nyeri ascending. Serabutserabut saraf ini berhenti pada kolom abu-abu dorsal korda spinalis. Neurotransmiter(misalnya epinefrin, norepinefrin, serotonin, berbagai opioid endogen) terlibat dalam modulasi sensasi nyeri. Jalur nyeri descending bertanggung jawab untuk menghambat transmisi nyeri dari korda spinalis. 4.

Jelaskan mengenai teori pengontrolan nyeri (Gate control) video Melzack & Casey (1968)menjelaskan bahwa terdapat tiga sistem yang berkaitan dengan proses stimulasi nociceptive, yaitu (1) sensory-discrimination,(2) motivated-affective, and (3) cognitiveevaluation.Ketiga sistem ini berkontribusi terhadap subyektivitas nyeri. Teori gate control ini menjelaskan mekanisme central nervous system (CNS) serta integrasilasi faktor psikologis dalam pengalaman nyeri.

5.

Sebutkan Berbagai zat kimia tubuh terlibat pada pengenalan atau penghambatan nyeri pada tubuh. (video= neurotransmitter..neuromodulator) senyawa sumber Potensi menghasilakan nyeri histamin Dilepaskan oleh + selmast kalium Dilepaskan oleh ++ sel_sel yang rusak bradikinin Protein plasma +++ prostaglandin Asam arikidonat +yang dilepasakan oleh sel sel yang rusak leuotrien Asam arikidonat +yang dilepasakan oleh sel sel yang rusak Senyawa p Neuron aferen +-

primer 6.

Sebutkan Senyawa yang Mengurangi Nyeri… Opioid endogen adalah keluarga peptida yang tersebar luas di seluruh tubuh yang mempengaruhi reaksi terhadap nyeri. Enkefalin, endorfin, dan dinorfin menstimulasi reseptor opioid pada perifer, tanduk dorsal, dan batang otak. Setiap kelas opioid endogen mempunyai kecenderungan terhadap reseptor opioid yang berbeda-beda.Neurotransmiter seperti norepinefrin, serotonin, asetilkolin dan asam γ-aminobutirat semua terlibat pada penghambatan nyeri melalui berbagai mekanisme. Norepinefrin dan serotonin memgurangi nyeri dengan cara memodulasi impuls descending dari otak.Asetilkolin dan asam γ-aminobutirat menghambat aktivasi nociceptor.

7.

8.

Apakah yang dimaksut dengan persepsi nyeri…. Persepsi adalah proses yang subjective Proses persepsi ini tidak hanya berkaitan dengan proses fisiologis atau proses anatomis saja akan tetapi juga meliputi cognition (pengenalan) dan Berdasarkan dimensi fisiologis,terdapat dua karakteristik yang melekatdalam pengalaman nyeri, yaitu: durasi dan pola nyeri. Durasi nyeri mengacu kepada apakah nyeri yang dialami tersebut akut atau kronik. Sedangkan pola nyeri dapat diidentifikasi sebagai nyeri singkat, sekejap,atau transient, ritmik, periodik, atau juga nyeri berlanjut, menetap atau konstan. Reaksi terhadap nyeri merupakan respon fisiologis dan perilaku yang terjadi setelah mempersepsikan nyeri . Jelaskan respon fisiologis dan respon perilaku  Respon Fisiologis 1.Stimulasi simpatik : (nyeri ringan,moderat,dan superficial) a. dilatasi saluran bronhial dan peningkatan respirasirate b.peningkatan heart rate c.vasokontriksi perifer,peningatan BP

d.peningkatan nilai gula darah e.diaboresis f.peningkatan keuatan otot g.dilatasi pupil h.penurunan motilitas GI 2.Stimulus parasimpatik (nyeri berat dan dalam) a.muka pucat b.otot mengeras c.penerunan HR dan BP d.nafas cepat dan ileguler e.nausea dan vomitus f.kelelahan dan keletihan  Respon Prilaku 1.pernyataan verbal (mengaduh,menangis,sesak nafas,mendengkur) 2.ekspresi wajah (meringis,menggeletukan gigi,menggit bibir) 3.gerkan tubuh (gelisah,imobilisasi,ketegangan otot,peningkatan gerakan jari dan tangan) 4.kontak dengan orang lain/interaksi sosial(menghindari percakapan,menghindari kontak sosial,penurunan rentang perhatian,fokus pada aktivitas menghilangkan nyeri 9.

Sebutkan dan jelaskan macam macam nyeri: a. Nyeri akut Suatu reaksi sensori dari nosiseptif yang mendadak yang merupakan sinyal alarm untuk meanisme proteksi tubuh. nyeri akut biasanya menurun sejalan dengan penyembuhan. Secara fisiologis terjadi perubahan denyut jantung, frekuensi nafas, tekanan darah, aliran darah perifer, tegangan otot, keringat pada telapak tangan, dan perubahan ukuran pupil. b. Nyeri somatic Nyeri yang dipicu oleh adanya kerusakan jaringan yang terjadi pada permuaan tubuh atau (soma),meliputi kulit dan

jaringan muskuluskeletal atau deep somatic, yaitu :otot sendi,ligamentum,dan tulang.kualitas nyerinya tajam dengan lokalisasi berbatas tegas. c. Nyeri viscera Nyeri yang dipicu oleh kerusakan pada bagian dalam tubuh,terutama organ fiseral yang disebaban karena trauma atau nyeri punggung bawah karena jepitan atau benturan. d. Nyeri kronis nyeri konstan atau intermiten yang menetap sepanjang satu periode waktu. Nyeri kronis dapat tidak mempunyai awitan yang ditetapkan dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak memberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya. e. Nyeri kronis maligna

Nyeri kronis maligna dapat merupakan kombinasi dari beberapa komponen nyeri akut, intermiten (berselang/hilang-muncul/sementara) dan ri kanker dapat muncul pada tempat/situs primer kanker sebagai akibat ekspansi tumor, penekanan/kompresi saraf, atau infiltrasi oleh tumor, obstruksi maligna, atau infeksi pada ulkus maligna. Nyeri juga dapat muncul pada tempat metatsatase yang jauh. Selain itu, terapi kanker dengan tindakan bedah, kemoterapi, dan radiasi juga dapat menimbulkan mukositis, gastroenteritis, iritasi kulit, dan ang berakitan. Nyeri kanker paling sering muncul pada jaringan muskuloskeletal, sistem saraf, dan tulang. f.

Nyeri kronis non maligna Biasanya dikaitkan dengan nyeri akibat kerusakan jaringan non progresif atau telah mengalami penyembuhan. g. Nyeri neuropati Disebut juga nyri patologis, nyeri abnormal,nyeri yang disebaban oleh erusaan serabut saraf perifer atau saraf sentral sendiri.

h. Nyeri musculoskeletal

Nyeri muskuloskeletal muncul dari jaringan otot,tulang, persendian atau jaringan ikat. Nyeri ini dapat diakibatkan oleh jejas atai idiopatik atau iatrogenic.Sindroma nyeri musculoskeletal kronik yang umum adalah nyeri yang berkaitan dengan penyakit inflamasi otot misalnya polymyositis (penyakit jaringan ikat yang ditandai dengan edema, inflamasi, dan degenerasi otot) dan dermatitis dan juga nyeri yang berkaitan denganpenyakit persendian misalnya arthritis. Penyakit system organ lain (penyakit sel bulan sabit/sickle-cell) juga dapat menyebabkan nyeri musculoskeletal. Penggunaan obat obatan seperti zidovudine, amfetamin, phencyclidine, dan L-triptofan juga dapat mengakibatkan nyeri musculoskeletal kronik. 10. jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri.. a.Usia usia adalah variabel penting yang mempengaruhi nyeri terutama pada anak dan orang dewasa. Anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi b. Jenis kelamin mengungkapkan laki-laki dan wanita tidak mempunyai perbedaan secara signifikan mengenai respon mereka terhadap nyeri. Masih diragukan bahwa jenis kelamin merupakan faktor yang berdiri sendiri dalam ekspresi nyeri. Misalnya anak laki-laki harus berani dan tidak boleh menangis dimana seorang wanita dapat menangis dalam waktu yang sama. c. Budaya Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri. Nyeri memiliki makna tersendiri pada individu dipengaruhi oleh latar belakang budayanya, nyeri biasanya menghasilkan respon efektif yang diekspresikan berdasarkan latar belakang budaya

yang berbeda. Ekspresi nyeri dapat dibagi kedalam dua kategori yaitu tenang dan emosi. pasien tenang umumnya akan diam berkenaan dengan nyeri, mereka memiliki sikap dapat menahan nyeri. Sedangkan pasien yang emosional akan berekspresi secara verbal dan akan menunjukkan tingkah laku nyeri dengan merintih dan menangis. d. Ansietas ansietas yang relevan atau berhubungan dengan nyeri dapat meningkatkan persepsi pasien terhadap nyeri. Ansietas yang tidak berhubungan dengan nyeri dapat mendistraksi pasien dan secara aktual dapat menurunkan persepsi nyeri. Secara umum, cara yang efektif untuk menghilangkan nyeri adalah dengan mengarahkan pengobatan nyeri ketimbang ansietas. e. Pengalaman masa lalu dengan nyeri seorang yang pernah berhasil mengatasi dimasa lampau dan saat ini nyeri yang sama timbul ,maka ia akan lebih muda mengatasi nyerinya, mudah tidanya seorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri. f. Efek plasebo Efek plasebo terjadi ketika seseorang berespon terhadap pengobatan atau tindakan lain karena sesuatu harapan bahwa pengobatan tersebut benar benar bekerja. Menerima pengobatan atau tindakan saja sudah merupakan efek positif. g. Keluarga dan Support Sosial Faktor lain yang juga mempengaruhi respon terhadap nyeri adalah kehadiran dari orang terdekat. Orang-orang yang sedang dalam keadaan nyeri sering bergantung pada keluarga untuk mensupport, membantu atau melindungi. Ketidakhadiran keluarga atau teman terdekat mungkin akan membuat nyeri semakin bertambah. Kehadiran orangtua merupakan hal khusus yang penting untuk anakanak dalam menghadapi nyeri. h. Pola koping pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyari dan pola koping yang maladaptif akan menyulitan mengatasi nyeri. Sumber koping lebih dari

sekitar metode teknik. Seorang klien mungkin tergantung pada support emosional dari anak-anak, keluarga atau teman. Meskipun nyeri masih ada tetapi dapat meminimalkan kesendirian. Kepercayaan pada agama dapat memberi kenyamanan untuk berdo’a, memberikan banyak kekuatan untuk mengatasi ketidaknyamanan yang datang.

Related Documents


More Documents from "riska dwi indriyanti"