Pemberitaan Bagi Perdamaian

  • Uploaded by: YoSunaryo
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pemberitaan Bagi Perdamaian as PDF for free.

More details

  • Words: 1,403
  • Pages: 4
Pemberitaan Bagi Perdamaian Peranan Jurnalistik dalam Masyarakat Dalam keadaan apapun baik dalam keadaan konflik atau tidak dan dalam keadaan bingung untuk menentukan apakah mereka harus melaporkan suatu kejadian atau tidak, jurnalis mempunyai beberapa peranan penting yang dapat mempengaruhi konflik tersebut baik secara langsung ataupun tidak langsung. Oleh karena itu, dalam membuat berita mengenai suatu masalah, jurnalis harus mempunyai pandangan objektif, sikap ini juga harus dipegang oleh pihak ketiga, semuanya ini merupakan dasar dari jurnalisme yang baik. Jurnalisme yang baik ditandai dengan: • Menginformasikan • Memberdayakan • Melindungi • Mendidik • Membentuk jaringan komunikasi • dan menghibur. (Tugas menghibur sepertinya tidak penting pada saat terjadinya konflik, tetapi hal ini penting bagi jurnalis karena ini berhubungan dengan bagaimana menarik perhatian pemirsa. Dengan cara itu peranan yang lain dapat berhasil). MEMAINKAN PERANAN POSITIF DALAM MEMBERITAKAN KONFLIK Membangun Kepercayaan Bila jurnalis diharapkan memiliki pengaruh pada saat terjadinya konflik, mereka sebelumnya harus mendapatkan kepercayaan dari masyarakat yang mereka layani.Tanpa adanya kepercayaan itu, semua informasi baik dari radio maupun koran dapat dengan mudahnya menimbulkan prasangka dan dapat ditolak oleh masyarakat tersebut. Dalam membentuk kepercayaan dari masyarakat, jurnalis harus: • Harus seimbang (menceritakan berita dari berbagai pihak) • Melaporkan yang sebenarnya • Memberikan liputan yang seimbang • Menunjukkan keinginan untuk memahami tingkah laku semua pihak • Empati • Memegang janji • Tajam • Memenangkan kepercayaan • Jujur Jurnalis dapat: Menjadi Fasilitas dalam Berkomunikasi Sebagai aktor media, kita memainkan peranan penting dalam memberikan informasi dan opini kepada khalayak luas. Sering kali komunikasi tidak sampai seperti seharusya dan juga salah, disinilah dibutuhkan jurnalistik yang kritis dan bertanggung jawab. Semakin akurat berita yang kita sampaikan semakin banyak pula bantuan yang kita berikan kepada pihak – pihak yang bertikai untuk menciptakan pengertian yang sejalan. Ini bisa dicapai bila wartawan mengambil berita dari kedua belah pihak dan betul-betul menyampaikan berita yang ingin diekspresikan oleh mereka, jadi bukan hanya "berita yang baik-baik" saja.

Membantu Mengklarifikasi Kesalahpahaman Hal ini menuntut para jurnalis untuk mencoba mendalami dasar dari setiap permasalahan. Pertanyaan bagi Diri kita dan Pihak – pihak yang bertikai: • Apa yang dirasakan oleh masing – masing pihak terhadap masalah tersebut? • Mengapa hal tersebut sangat penting bagi mereka? • Mengapa mereka memilih untuk bertindak atau berkata seperti itu? • Apa yang mereka pikir lawan mereka rasakan dari apa yang mereka ucapkan? • Mengapa mereka berfikir bahwa lawan mereka membuat pernyataan – pernyataan atau bertindak seperti itu? • Apa yang mereka rasakan terhadap pihak lain? • Apa yang mereka pikir lawan mereka rasakan terhadap mereka? Pemberdayaan Kita memberdayakan mereka dengan cara memperlakukan setiap pihak secara seimbang dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengekspresikan pandangan – pandangan mereka dan fikiran – fikiran mereka. Jurnalis tidak bertugas untuk memutuskan siapa yang harus dikenali. Perlakukan setiap pihak atas apa yang mereka lakukan, pernyataan dari satu individu bukan merupakan jaminan bahwa itu keterangan yang disampaikan oleh pimpinannya yang mempunyai beribu – ribu pengikut, mengerti berbagai permasalahan secara spesifik dan memiliki pengetahuan luas. Para jurnalis memiliki peranan penting untuk menyediakan kesempatan bagi pihak yang lemah yang sering kali berada diluar lingkaran pemerintahan, untuk mengekspresikan diri mereka dan membicarakan kepentingan dan tuntutan mereka. Dengan memberikan pemberitaan yang seimbang kepada pihak yang lemah, jurnalis menempatkan mereka pada posisi yang sama dengan pihak – pihak lain yang lebih kuat dan dengan demikian meningkatkan kesempatan mereka untuk didengar, dikenal dan dibicarakan. Pihak – pihak yang bertikai sering kali melakukan tindak kekerasan sebagai cara untuk memberitahukan kebutuhan mereka agar diketahui oleh pihak lain. Jurnalis juga harus mengetahui bahwa pihak – pihak yang bertikai seringkali melakukan tindak kekerasan sebagai cara menarik perhatian media dan dengan demikian keinginan mereka dapat dipublikasikan. Pihak – pihak yang mendapat liputan mungkin merasa mereka tidak perlu melakukan tindak kekerasan untuk menyebarkan informasi mengenai keinginan – keinginan mereka. Pihak – pihak yang tidak terliput dapat melakukan hal lain yang bisa menciptakan preseden buruk . Bila mereka merasa terabaikan oleh media mungkin mereka akan melakukan tindak kekerasan untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap keinginan – keinginan mereka. Meningkatkan Pencarian dalam Memecahkan Masalah Sebagai pihak yang berada diluar konflik kita sering kali berada pada posisi yang mudah untuk melihat kemungkinan adanya pemecahan masalah dibanding pihak – pihak yang bertikai. Pada saat hal ini terjadi seringkali diterimanya pertanyaan yang dapat "dimuat"; apakah pihak – pihak yang bertikai belum mempertimbangkan beberapa cara pemecahannya dan apakah mereka akan siap untuk mempertimbangkannya. Dengan melakukan hal ini anda dapat memberikan mereka beberapa alternatif lain sesuai dengan jalan yang telah mereka pilih. Ini merupakan praktik jurnalistik yang tidak termaksud untuk campur tangan. Juga tanyakan kepada mereka untuk mempertimbangkan siasat dari kemungkinan – kemungkinan lainnya dan apakah mereka sudah siap untuk menerima tanggung jawab. Dengan menanyakan pada satu pihak mengapa mereka tidak memilih strategi yang lain, jurnalis memaksa pihak – pihak yang bertikai untuk mempertimbangkan alternatif lainnya.

Melaporkan Pertikaian Beberapa dasar: Hindari Stereotype: • Dapat menghasilkan pemuasan jati diri (Rosenthal Effect). • Gagal membiarkan pihak – pihak yang bertikai untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri mereka. • Menggolongkan masyarakat keseluruhan kedalam satu kelompok dimana mereka mungkin merasa bukan tempat mereka. • Peranan dalam pembentukan kedua kutub yang saling bertentangan • Menguatkan pandangan – pandangan negatif diantara pihak – pihak yang bertikai • Mempengaruhi cara berfikir pihak – pihak yang bertikai tentang diri mereka masing – masing • Ini merupakan jurnalistik yang malas Sebaliknya: • Mencoba untuk menunjukkan pada pihak – pihak yang bertikai untuk menyatukan perbedaan – perbedaan individu diantara mereka, dimana pada saat saling membagi beberapa nilai yang sama juga terdapat perbedaan cara berfikir tentang masalah tersebut. • Tunjukan bahwa tidak semua anggota dalam kelompok tersebut memiliki tingkah laku yang spesific atau ingin agar pihaknya dikenali oleh anggota kelompok lainnya (mencari tanda bukti untuk menguatkan hal ini) Hindari Pemberian label atas sebuah Konflik Ini merupaka tugas para jurnalis untuk membuat berita yang dimengerti oleh para pendengar, tetapi dengan penyederhanaan yang berlebih atas masalah yang ada akan menghasilkan pengertian yang salah dan kegagalan mengajukan banyak permasalahan yang sebenarnya. Pemberian label dapat menghasilkan: • Penyederhanaan yang berlebihan atas situasi pertikaian. • Salah menyampaikan masalah. • Meminta pihak – pihak yang bertikai untuk mencoba dan menempatkan masalah dibawah judul, yang bukan pada tempatnya. • Memberi perasaan pada pihak – pihak yang bertikai bahwa keinginan mereka telah dikesampingkan. • Memberikan asumsi yang salah kepada masyarakat sehingga percaya bahwa masalah tersebut hanya akan dapat dipecahkan dengan cara – cara tertentu (menyempitkan kemungkinan – kemungkinan dalam pencarian pemecahan). Sebaliknya: • Menunjukkan kepada mereka bahwa pertikaian merupakan fenomena yang kompleks yang disebabkan oleh bermacam-macam sebab. • Menunjukkan bahwa pertikaian terdiri dari berbagai masalah – masalah yang berbeda dan hal ini seringkali ditujukan secara terpisah (Dengan berhasil menjawab satu pertanyaan akan menimbulkan rasa percaya diri pada para peserta dalam proses penyelesaian secara damai atas kemampuan mereka menyelesaikan persoalan yang lain). • Mencoba mengidentifikasi perbedaan pendapat dalam suatu skenario masalah dan menyelesaikannya secara terpisah. Melihat dari Sudut Pandang yang Baik Sudut pemberitaan didasarkan pada cara kita memandang berita dan bagaimana kita memilih urutan dan struktur penyusunan kerangka berita dalam pemberitaan, cara menyampaikan informasi dalam pemberitaan kita. Saat menyampaikan berita dalam suatu pertikaian, hal ini dapat membantu semua pihak yang terlibat jika jurnalis mencoba mencari sudut pandang yang positif dari suatu cerita.

• • •

Sudut pandang yang positif memberi semangat kepada pihak – pihak yang bertikai untuk melanjutkan pendekatan dalam mencari jalan keluar dari permasalahan. Membiarkan semua pihak yang terlibat untuk mundur tanpa harus kehilangan muka. Membiarkan masyarakat diluar pertikaian untuk memandang apa yang sedang terjadi secara positif dan untuk memberi semangat kepada pihak yang bertikai melanjutkan mencari pemecahan masalah.

Kerangka Berita Yang Baik Kerangka berita berhubungan dengan aspek – aspek dari suatu kejadian yang diangkat oleh jurnalis. Pembuatn kerangka berita dalam pemberitaan suatu kejadian akan membantu anda untuk tetap terfokus pada masalah itu sendiri bukan pada pihak lainnya. Walaupun pada saat melaporkan kejadian yang buruk, pemberitaan sebaiknya terfokus pada kejadiannya bukan kepada orang – orang yang melakukan tindak kekejaman, hal ini dapat menurunkan ketegangan. Fokuskan pada konsekuensi – konsekuensi yang ada bukan hanya pada kejadian itu sendiri. Dengan menggunakan kerangka berita yang terbatas, seperti halnya: terfokus pada kejadian – kejadian tertentu atau masalah – masalah tertentu daripada mengambil pendekatan umum para jurnalis dapat membantu menciptakan kemampuan yang baik untuk saling memahami. Bagaimanapun juga masalah – masalah ini masih memerlukan menempatkan konteks berita. Makin besarnya kerangka berita yang ada akan makin sulit bagi para jurnalis untuk menciptakan gambaran yang jernih terhadap kejadian tersebut. Mereka juga akan cenderung menggeneralisasikan masalah dimana pada umumnya terdiri dari stereotype dan membuat asumsi sederhana yang kemungkinan tidak benar.

Related Documents

Bagi China.docx
December 2019 33
Bagi Waris
June 2020 11
Bagi Scribd.docx
May 2020 13
Bagi Language
June 2020 13

More Documents from ""