1.
Indikator Dasar Pembangunan: Pendapatan Riil, Kesehatan, dan Pendidikan Indikator dasar pembangunan terdiri atas tiga indikator diantaranya adalah pendapatan riil perkapita yang disesuaikan dengan daya beli; kesehatan yang diukur dari tingkat harapan hidup, asupan nutrisi, dan tingkat mortalitas anak; serta pendidikan diukur dengan tingkat melek aksara, dan tingkat pendidikan (atau lama belajar di sekolah). a. Indikator Paritas Daya Beli
Paritas daya beli (purchasing power parity – PPP) dihitung dengan menggunakan seperangkat harga internasional yang umu berlaku bagi semua barang dan jasa
Paritas daya beli didefinisikan sebagai jumlah satuan mata uang asing yang diperlukan untuk membeli kuantitas barang dan jasa yang sama di pasar lokal negara berkembang dibandingkan dengan apa yang dapat dibeli dengan $1 di Amerika Serikat.
b. Indikator Kesehatan dan Pendidikan
Indikator kesehatan terdiri atas tingkat harapan hidup, tingkat kekurangan asupan nutrisi, tingkat mortalitas anak dibawah usia 5 tahun, dan perkiraan tingkat kelahiran.
Tingkat harapan hidup adalah rata-rata usia anak-anak setelah memperhitungkan risiko kematian yang umum terjadi Kepada kelompok bayi baru lahir.
Kekurangan
nutrisi
berarti
mengkonsumsi
makanan
terlalu
sedikit
untuk
mempertahankan tingkat kegiatan yang normal; keadaan ini sering disebut dengan masalah kelaparan.
Tingkat fertilitas yang tinggi dapat menjadi sebab dan sekaligus akibat dari keterbelakangan sehingga menjadi salah satu indikator.
Indikator pendidikan terdiri atas tingkat melek aksara laki-laki dan perempuan.
Tingkat melek aksara adalah jumlah laki-laki dan perempuan dewasa yang diperkirakan memiliki kemampuan dasar untuk membaca dan menulis.
2.
Ukuran Holistik Taraf Hidup dan Kapabilitas a. Indeks Pembangunan Manusia Tradisional Indikator yang paling luas untuk mengukur status komparatif pembangunan sosioekonomi disajikan dalam laporan tahunan UNDP. Salah satu laporan tersebut berjudul Human Development Report (Laporan Pembangunan Manusia) yang dimulai tahun 1990
1
sebagai penyempurnaan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index – HDI).
HDI berusaha memeringkat semua negara dengan skala 0 (pembangunan manusia terendah) sampai 1 (pembangunan manusia tertinggi) berdasarkan tiga produk akhir pembangunan yaitu masa hidup, pengetahuan, dan standar hidup.
Perhitungan HDI tradisional mengalami beberapa kali perubahan sejak pertama kali ditetapkan.
Perhitungan tingkat harapan hidup dalam indeks harapan hidup (proksi kesehatan) menurut UNDP adalah setelah lahir dikurangi dengan 25 tahun.
Salah satu manfaat utama HDI adalah untuk menunjukkan bahwa suatu negara dapat berkinerja jauh lebih baik walaupun memiliki tingkat pendapatan yang rendah.
HDI menunjukkan bahwa pembangunan yang sesungguhnya berarti pembangunan manusia dalam arti yang luas, bukan sekedar pendapatan yang lebih tinggi.
Kelemahan HDI adalah angka partisipasi sekolah bruto yang terkadang melebihlebihkan jumlah tahun bersekolah.
Kelemahan HDI yang lain adalah tidak memperhitungan arti penting kualitas tetapi hanya memperhatikan lama waktu yang dijalani.
HDI memiliki kecenderungan kuat untuk meningkat seiring dengan peningkatan pendapatan per kapita sebuah negara.
b. Indeks Pembangunan Manusia Baru Pada bulan November 2010, UNDP memperkenalkan Indeks Pembangunan Manusia yang baru (New Human Development Index – NHDI) sebagai jawaban beberapa kritik terhadap HDI. Indeks tersebut masih berdasarkan standar hidup, pendidikan, dan kesehatan. Namun, terdapat delapan perubahan penting yang masing-masing memiliki kelebihan dan juga potensi kelemahan.
Pendapatan nasional bruto (GNI) per kapita menggantikan produk domestik bruto (GDP) per kapita.
Penambahan dua komponen baru (rata-rata pencapaian pendidikan aktual seluruh penduduk dan pencapaian pendidikan yang diharapkan dari anak-anak masa kini) dalam indeks pendidikan.
2
Komponen pencapaian pendidikan yang diharapkan merupakan komponen baru lainnya yang cukup ambigu.
Dua komponen indikator lama (angka melek aksara dan partisipasi sekolah) dalam indeks pendidikan tidak lagi digunakan.
Patokan tujuan atas di setiap dimensi dinaikkan sampai pada nilai maksimum.
Patokan tujuan bawah bagi tingkat pendapatan telah dikurangi.
Perhitungan HDI yang baru menggunakan log natural (ln).
Perubahan yang paling berdampak adalah perhitungan HDI dengan rata-rata (mean) geometri.
Referensi: Todaro, M.P dan Stephen C. Smith. 2011. (Edisi Kesebelas). Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga. Bab I: (2) Indikator Dasar Pembangunan hal 52 – 68.
3