MELAWAN TIRANI: PEMBANGKANGAN MADANI DARI BALI Sejawat Muda Indonesia, Bisa jadi sebagian dari anda belum ngeh bahwa RUU Pornografi dan Pornoaksi (RUU PP)---dahulu bernama RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP)---sedang melenggang menuju formalisasi. “Disahkannya RUU ini merupakan hadiah terindah bagi PKS di bulan Ramadan ini,” ujar ketua fraksi Partai Keadilan Sejahtera, Mahfud Siddiq. Benar, pada 23 September 2008 pokok-pokok pikiran duhai misoginis bin kontra Bhinneka Tunggal Ika ini dijadwalkan naik kelas menjadi Undang Undang. Rupanya jajaran anggota legislatif yang merasa dirinya semulia wakil Tuhan (namun lebih mencuatkan kesan wakil Taliban), kumpulan manusia di Dewan Perwakilan Rakyat yang memposisikan dirinya setengah Nabi (namun lebih mencuatkan kesan setengah Wahabi---yang dipenuhi mimpi mentransformasi NKRI nan seruheterogen menjadi persemakmuran Arab Saudi yang tandus-homogen), gerombolan kurang kerjaan lagi picik ini diam-diam terus mendorong agar regulasi absolut mengenai “pembenahan moral bangsa” bisa segera diberlakukan. Ya, sepak terjang kental syari’ah itu sejatinya tak pernah berhenti bergulir, cuma direm sebentar pembahasannya. Saat gemuruh perlawanan bingar dimanamana---dipelopori dengan gagah berani oleh Rakyat Bali pada 2006---dengan cerdiknya tim perumus menghentikan sejenak manuver berkedok agama tersebut. Giliran kontroversi beringsut sepi, Balkan Kaplele beserta handai taulan Penegak Keadilan Seksual (PKS, ahem) mencuri-curi berangkat lagi. Dengan justifikasi: konstitusi tentu diperbaiki di sana-sini, jika perlu sekalian direkonstruksi. Walau telah direvisi, jika diperhatikan dengan cermat, substansi dari RUU PP versi kini sami mawon, sama sebangun, segendang sepenarian dengan yang sebelumnya. Masih tunggalnada, menistakan pluralitas. Tetap diskriminatif, memarjinalkan kaum perempuan. Kukuh berpedoman pada parameter moral khas jaman batu. Kerabat Puspawarna, kita jangan sudi dikencingi oleh segelintir cecunguk monokultur yang jelasjelas khianat pada asas kebinekaan Nusantara tercinta. Sabang hingga Merauke adalah wilayah bertabur bianglala dengan bermacam suku pula budaya. Keberagaman harus diberi ruang, mutlak mesti dihormati. Bersatupadu ayo bersama-sama hadang mahluk-mahluk purba alumnus sekolah jaman pra-sejarah yang masih saja memperlakukan wanita-wanita cantik-baik hati pujaan kita bak warga negara kelas dua, selalu menganggap sumber kemaksiatan di dunia melulu kaum hawa, terus-terusan meminggirkan gadis-gadis bening seolah seonggok daging, sekadar hewan pecundang--menyuruhnya menutupi auratnya, membungkus tiap jengkal tubuh indahnya bagai membungkus benda mati---agar para lelaki tak terangsang (!) …Hey, kenapa justru bukan para adam dari era dinosaurus itu saja yang merantai-lalu-menggembok penis sifilisnya? Cegah tangkal itikad aparat masuk merapat ke ruang privat. Urusan buah zakar memekar, vagina berliur, erotika tempat tidur, perkara senggama, ngapain juga pakai acara diatur negara segala??!! Harus, serempak kita muncrati sperma, kaku tirani bertopeng religi ini. Harus, serentak kita ludahi ampas pejuh, belenggu ideologi idiot ini. Harus, kompak kita berangus menuju lubang anus, bentuk penyeragaman oh-ketinggalan jaman ini. Harus, sontak kita lawan berpedang logika, semua pembodohan sistematis ini. Sebab walau berbeda-beda, tetapi kita tetap satu. Demi senantiasa jayanya kemajemukan bernama INDONESIA. Merdeka Menjadi Bianglala, RUDOLF DETHU Relawan Komponen Rakyat Bali
*Pagi ini, Komponen Rakyat Bali bahu-membahu bersama eksponen lain di Bali mengadakan rapat besar untuk menajamkan gerakan perlawanan. Saya akan kabari terus perkembangannya. Silakan surati saya jika anda berminat bergabung, demi kemaslahatan Bhinneka Tunggal Ika, tanah air tercinta milik kita semua: INDONESIA. *Perhatikan transkrip adu argumen antara kaum Pro vs Kontra RUU PP di TV One, jelas sekali tergambar seberapa rendah kualitas intelektual itu kongsi pembela RUU PP: http://mail.google.com/a/suicideglam.net/?ui=2&ik=46432a9662&attid=0.1&disp=vah&view=att&th=11c645b0d169c24 3 *Baca seksama Rancangan Undang Undang Pornografi dan Pornoaksi: http://mail.google.com/a/suicideglam.net/?ui=2&ik=46432a9662&attid=0.2&disp=vah&view=att&th=11c6437dff594456 *Ketahui juga pernyataan sikap Komponen Rakyat Bali: http://mail.google.com/a/suicideglam.net/?ui=2&ik=46432a9662&attid=0.1&disp=vah&view=att&th=11c6437dff594456 *Simak rangkaian perspektif lugas-tajam dari Fauzie, aktivis LBH Apik Jakarta: http://mail.google.com/a/suicideglam.net/?ui=2&ik=46432a9662&attid=0.3&disp=vah&view=att&th=11c6437dff594456 serta surat dari Jaringan Kerja Prolegnas Pro Perempuan (JKP3) yang dengan amat mudahnya mengungkap borok tengik dari RUU PP: http://mail.google.com/a/suicideglam.net/?ui=2&ik=46432a9662&attid=0.4&disp=vah&view=att&th=11c6437dff594456 *Komentar ketua Fraksi PKS, Ahmad Siddiq, yang bersemangat sekali segera meratifikasi RUU PP agar segala perda berbau syari’ah punya payung hukum: http://www.detiknews.com/read/2008/09/15/094337/1006146/10/ruu-pornografi-disahkan-23-september-pdip-dan-pdslepas-tangan (kemudian lanjutkan dengan artikel-artikel terkait di bawahnya) *Berita yang berhubungan silakan klik di sini http://mail.google.com/a/suicideglam.net/?ui=2&ik=46432a9662&attid=0.5&disp=vah&view=att&th=11c6437dff594456 *Kilas balik, blog yang khusus dibangun demi melawan RUU APP silakan klik di sini http://jiwamerdeka.blogspot.com/