Pembahasan_pengamatan_sel_khamir.docx

  • Uploaded by: Hayuu ana
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pembahasan_pengamatan_sel_khamir.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 517
  • Pages: 3
PEMBAHASAN PENGAMATAN SEL KHAMIR Fermentasi adalah suatu proses perubahan kimiawi, dari senyawa kompleks menjadi lebih sederhana dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh mikroba. Pada proses fermentasi yang menggunakan sel mikroba, reaksi enzim terjadi sepenuhnya di dalam sel mikroba karena enzim yang bekerja bersifat intraselular. Pada proses lainnya reaksi enzim terjadi di luar sel karena enzim yang bekerja bersifat ekstraseluler (Fardiaz,1992). Fermentasi tape yang baik ketika khamir pada kondisi mikroaerob, karena pada saat kondisi anaerob khamir tidak mampu tumbuh sehingga kapang tidak mampu menghidrolisis pati, sedangkan pada saat dalam kondisi aerob, pertumbuhan khamir berlangsung baik tetapi aroma yang diinginkan tidak sesuai. Keberhasilan fermentasi tape ditentukan oleh keasaman, mikroba, suhu, alkohol, oksigen, substrat dan nutrient (Winarno dan Fernandez, 2007). Khamir atau disebut yeast, merupakan jamur bersel satu yang mikroskopik,tidak berflagela. Beberapa genera membentuk filamen (pseudomiselium). Cara hidupnya sebagai saprofit dan parasit. Hidup di dalam tanah atau debu di udara, tanah, daun-daun, nektar bunga, permukaan buah-buahan, di tubuh serangga, dan cairan yang mengandung gula seperti sirup, madu dan lain-lain. Khamir berbentuk bulat (speroid), elips, batang atau silindris, seperti buah jeruk, sosis, dan lain-lain. Bentuknya yang tetap dapat digunakan untuk identifikasi (Subandi, 2014). Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan sel khamir yang ditemukan pada saat praktikum berbentuk silinder dan bulat, sel khamir yang berbentuk silinder memiliki jumlah yang lebih banyak daripada yang berbentuk bulat. Pada sel khamir yang berbentuk silinder dan bulat terdapat sel vegetative dan tunas, hal tersebut sesuai dengan teori Subandi (2014) yaitu ciri-ciri dari Saccharomyces sp.,memiliki pertunasan multipolar, yaitu tunas muncul dari sekitar ujung sel. Pembelahan tunas, yaitu gabungan antara pertunasan dan pembelahan. Pada proses ini mula-mula terbentuk tunas, tetapi tempat melekatnya tunas pada sel induk relatif besar, kemudian terbentuk septa yang memisahkan tunas dari induk selnya. Pada Saccharomycessp., areal tempat melekatnya tunas pada induk sedemikian kecilnya sehingga seolah tidak pernah terbentuk septa (tidak dapat dilihat oleh mikroskop biasa). Pembentukan askospora. Pada khamir diploid seperti Saccharomyces cerevisiae, meiosis dapat terjadi langsung dari sel vegetatif. Spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus. Fermentasi yang terjadi pada tape yaitu perubahan pati menjadi gula dan oleh

ragi gula diubah menjadi alkohol sehingga singkong menjadi lunak, berair, manis dan berbau alkohol. Yang memiliki reaksi: 2(C6H10O5)n + nH2O → n C12H22O11 (Amilum/pati amilase maltosa) C12H22O11 + H2O → 2 C6H12O6 (Maltosa maltase glukosa) C6H12O6 → 2 C2H5OH + CO2 (Glukosa alkohol) Hasil yang didapatkan dari praktikum ini, khamir yang ditemukan pada tape singkongadalah khamir dari spesies Saccharomyces cerevisiae, spesies ini mempunyai spora yang berada pada bagian terminal (Clamidospora terminal), spora berbentuk bulat atau oval dengan permukaan halus. Saccharomyces sp. berfungsi dalam pembuatan roti dan bir, karena Saccharomyces sp. bersifat fermentatif (melakukan fermentasi, yaitu memcah glukosa menjadi karbondioksida dan alkohol) kuat. Namun, dengan adanya oksigen, Saccharomyces sp. juga dapat melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi karbon dioksida dan air (Harmita 2006).

Daftar Pustaka Fardiaz, S. 1992.Mikrobiologi Pangan I. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Winarno F.G dan Betty S.L. 2007. Dasar Saninitas Pengawetan dan Keracunan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Subandi .2014. Pemanfaatan Khamir Saccharomyces Cerevisiae Untuk Ternak. Bogor: Balai Penelitian Veteriner. Harimita. 2006. Buku Ajar Analisis Hayati Edisi Ketiga. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran ECG

More Documents from "Hayuu ana"