Pembahasan.docx

  • Uploaded by: Herdy Sanjaya S
  • 0
  • 0
  • August 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pembahasan.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,612
  • Pages: 14
A. SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK 1. DEFINISI Rekam medis adalah berkas yang berisi identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa dan tindakan medis terhadap seorang pasien yang dicatat baik secara tertulis maupun elektronik. Bilamana penyimpanannya secara elektronik akan membutuhkan komputer dengan memanfaatkan manajemen basis data. Rekam medik elektronik merupakan catatan rekam medik pasien seumur hidup pasien dalam format elektronik dituliskan

tentang informasi kesehatan seseorang

yang

oleh satu atau lebih petugas kesehatan secara terpadu dalam tiap kali

pertemuan antara petugas kesehatan dengan klien. Rekam Medis elektronik bisa diakses dengan computer dari suatu

jaringan

dengan

tujun utamamenyediakan

atau

meningkatkan perawatan serta pelayanan kesehatan yang efesien dan terpadu (Potter & Perry, 2009). Rekam medik elektronik (rekam medik berbasis-komputer) adalah gudang penyimpanan informasi secara elektronikmengenai status kesehatan dan layanan kesehatan yang diperoleh pasien sepanjang hidupnya, tersimpan sedemikian hingga dapat melayani berbagai pengguna rekam yang sah (Shortliffe, 2001).

2. SISTEM DATA KLINIS REKAM MEDIK ELEKTRONIK a. Rekam medik masing-masing pasien Isi rekam medik individual hendaknya mencerminkan sejarah perjalanan kondisi kesehatan pasien mulai dari lahir sampai berlangsungnya interaksi mutakhir antara pasien dengan rumah sakit. Pada umumnya struktur rekam medik individual ini terdiri dari daftar masalah sekarang dan masa lalu serta catatan-catatan SOAP (Subjective, Objective, Assessment, dan Plan) untuk masalah-masalah yang masih aktif. b. Rangkuman data klinis untuk konsumsi manajer rumah sakit, pihak asuransi (data claim), kepala unit klinis, dan institusi terkailt sebagai pelaporan. Suatu rangkuman data klinis yang penting misalnya mengandung jumlah pasien rawat inap menurut cirri-ciri demografis, cara membayar, diagnosis dan prosedur operatif.

c. Registrasi penyakit Misalnya kanker, merupakan sistem informasi yang berbasis pada suatu komunitas atau wilayah administratif, mencakup semua kejadian penyakit tertentu (misalnya segala jenis kanker) di antara penduduk yang hidup d wilayah yang bersangkutan. d. Data Unit Spesifik Suatu sistem informasi mungkin diperlukan untuk mengelola unit tertentu di rumah sakit. Sebagai contoh, unit-unit farmasi, laboratorium, radiology dan perawatan memerlukan data inventory bahan-bahan habis pakai dan utilisasi jenisjenis pelayanan untuk merencanakan dan mengefisienkan penggunaan sumber daya. e. Sistem kepustakaan medik dan pendukung pengambilan keputusan klinis Untuk menunjang keberhasilan pelayanan klinis kepada pasien diperlukan sistem untuk mengarahkan klinisi pada masalah spesifik, merekomendasikan keputusan klinis berbasis pada probabilitas kejadian tertentu. f. Paspor kesehatan (patient-carried records) Rangkuman medik yang dibawa pasien memungkinkan pelayanan kesehatan darurat di tempat-tempat yang jauh dari rumahnya. Rekam medik ini mungkin dalam bentuk kertas, microfiche atau smartcard format. (Sabarguna, 2005)

3. KONSEP REKAM MEDIK ELEKTRONIK Konsep dasar dalam sistem rekam medik elektronik adalah menambahkan alatalat manajemen informasi untuk dapat menghasilkan hal-hal sebagai berikut: a. Peringatan dan pewaspadaan klinik (clinical alerts and reminders) 1) Pewaspadaan meliputi adanya hasil pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan penunjang lain yang abnormal. 2) Peringatan meliputi hasil pengecekan farmakologis terhadap perintah pemberian obat; adanya riwayat reaksi alergi thdobat, kontraindikasi pemberian obat, dosis obat yang tidak sesuai. b. Hubungan dengan sumber pengetahuan untuk penunjang keputusan layanankesehatan (health-care decision support)

Hal ini didasarkan atas praktek kedokteran berbasiskan-bukti (evidence-based medicine). Dalam pelaksanaannya, klinikus melakukan pencarian & penarikan hasil analisis meta yg sesuai dgn kondisipasien yg ditangani pada Web. Program pengambilan keputusan dapat diinkorporasikan dalam rekam medik elektronik, pengguna memasukkan data pasiennya & memperoleh saran untuk penanganan pasien. c. Analisis data agregat 1) Uji klinik konvensional, data dikumpulkan dari pasien, dimasukkan ke dalam basis-data komputer & dianalisis dengan program statistic. 2) Rekam medik elektronik memungkinkan klinikus memperoleh data rutin dan non rutin. Data rutin dapat langsung diperoleh (dalam bentuksiap olah) dari basis-data rekam medik. Sedangkan data non-rutin dapat dikumpulkan pada waktu pemeriksaan pasien & dimasukkan dalam rekam medik. d. Perintah dokter melalui computer (CPOE; computerized physician order entry) Dilakukan baik itu melalui data bentuk bebas (informasi teks) maupun bentuk kode (data terstruktur). e. Pengambilan data sinyal biologis secara otomatis (automatic data capture) 1) Sinyal digital, menampilkan nilai-nilai diskret dari suatu himpunan nilai tertentu, mis. tekanandarah, frekuensi nadi, dan densitas jaringan (CT-scan, MRI). 2) Sinyal

analog,

menampilkan

nilai-nilai

dalam

rentang

kontinu,

mis.

elektrokardiogram (EKG), dan densitas jaringan (radiologi konvensional). Sistem komputer hanya dapat mengakuisisi data digital. Oleh karena itu, sinyal analog harus dikonversi terlebih dahulu menjadi sinyal digital dengan ADC (analog-todigital conversion) (Sabarguna, 2005).

4. KOMPONEN REKAM MEDIK ELEKTRONIK Komponen penting yang mengacu pada kebutuhan a. Record format Bentuk yang sesuai contoh berbagai pelayanan sesuai kebutuhan. b. Sistem performance Seperti pemanggilan kembali, serta mudah dalam pengubahan data.

c. Reporting capabilities Kelengkapan dokumen, mudah untuk dimengerti dan standar laporan d. Training and implementation Pelatihan yang minimal untuk menggunakan dengan benar. e. Control and acces Untuk mengakses bagi yang berwenang tapi terlindung dari penyalahgunaan. f. Intelegence Seperti sistem bantu keputusan, sistem tanda baca yang sesuai. g. Linkages Terkait dengan berbagai pelayanan lain, perpustakaan, database pasien dan keuangan. h. Record content Meliputi standarisasi formulir dan isi, sesuai dengan kode penyakit dan tujuan layanan. Komponen Penting Penggunaan Rekam Medik pada Individual a. Patient Care Delivery (consumers) Untuk pasien dan keluarga. b. Patient Care Management and Support Untuk manajer mutu, informasi kesehatan dan manajemen para professional dan administrasi. c. Lain-lain, Seperti akreditasi, kebijakan pemerintah dan penelitian. d. Patient Care Reimbursment Untuk manajer keuangan dan penagihan asuransi. e. Patient Care Delivery (Provider) Seperti perawat, dokter, dan ahli farmasi. Penggunaan Rekam Medik oleh Institusi a. Research Penelitian penyakit dan kesehatan umum b. Education Untuk pendidikan dokter, perawat, kesehatan masyarakat

c. Accreditation Akreditasi, institusi, dan para professional d. Reimbursment of care Untuk kerjasama penagihan antara pusat pelayanan e. Management and review of care Untuk peer rewiev, menjaga mutu dan utilization review dan manajemen pelayanan. f. Health Care Delivery (Inpatient and outpatient) Untuk

aliansi

pelayanan,

jaringan

pelayanan,

pengmbangan

administrasi

pembebanan. (Sabarguna, 2005)

3) KELEBIHAN DAN KEKURANGAN REKAM MEDIK ELEKTRONIK a. Kelebihan 1) Dapat meminimalkan human eror , karena rekam medik elektronik dapat menghasilkan peringatan dan kewaspadaan klinik. 2) Dapat berhubungan dengan sumber pengetahuan untuk penunjang keputusan layanan kesehatan. 3) Rekam medik elektronik dapat melakukan pengambilan data sinyal biologis secara otomatis. 4) Dengan rekam medik elektronik dapat memasukkan data pasien dan memperoleh saran utuk penanganan pasien 5) Dengan rekam medik elektronik data rutin dapat langsung diperoleh (dalam bentuk siap olah ) dari basis data rekam medik. Sedangkan data non rutin dapat dikumpulkan pada waktu pemeriksaan pasien dan dimasukkan dalam rekam medik. (Thede, 2008; Moody, 2004) Selain hal-hal tersebut diatas, rekam medik elektronik juga memiliki kelebihan lainnya antara lain: 1) Ketepatan waktu dalam pengambilan keputusan medik, sehingga mutu pelayanan atau asuhan akan semakin baik. 2) Kemudahan penyajian data sehingga penyampaian informasi akan lebih efektif. 3) Pembentukan database yang memungkinkan penelitian, simulasi dan pendidikan tenaga medik maupun paramedik, berdasarkan data yang nyata.

4) Efisiensi pemanfaatan sumber daya dan biaya dengan sistem penyediaan bahan (inventory) yang dapat menekan biaya penyimpanan, pemesanan barang maupun biaya stockout, manajemen utilisasi menyangkut tindakan atau prosedur yang tidak perlu, dan lain-lain. (Sabarguna, 2005) b. Kekurangan 1) Membutuhkan investasi awal yang lebih besar daripada rekam medik kertas untuk pengadaan perangkat keras, lunak, dan biaya penunjang. 2) Waktu yang harus disediakan oleh key person dan perawat dalam mempelajari sistem dan merancang ulang alur kerja memerlukan waktu yang lama. 3) Konversi Rekam medik kertas ke rekam medik elektronik memerlukan waktu, sumber daya, tekad dan kepemimpinan. 4) Resiko kegagalan pada sistem computer 5) Problem dalam pemasukan data oleh petugas kesehatan. (Thede, 2008; Moody, 2004)

5. CONTOH REKAM MEDIK ELEKTRONIK DALAM BIDANG KESEHATAN Di era informasi ini, tidak sedikit masyarakat kita yang kian kritis dalam setiap tindak pengobatan dan perawatan medis yang dilakukan terhadapnya. Oleh karena itu, dibutuhkan penjelasan terkait tindakan medis dan pengobatan yang mudah dipahami oleh mereka. Salah satunya adalah tampilan/ interface yang atraktif dengan penggunaan emot icon pada rekam medis elektronik. Hal ini juga tidak terlepas dari tujuan rekam medis elektronik itu sendiri, yakni mempermudah dalam analisis data. Pada gambar 3 ditampilkan rekam medis elektronik yang di dalamnya memuat emot icon untuk menunjang kemudahan komunikasi antara tenaga medis dengan pasien. Lihat pada gambar dibawah, ini merupakan hasil laboratorium lemak dari seorang pasien. Hasil laboratorium menunjukkan tingkat kolesterol, HDL (High Desity Lipoprotein), dan trigliserid. Dimana untuk masing-masing dari lipid panel (kolesterol, HDL, dan trigliserid) terdapat skala yang menunjukkan satuan ukurannya. Untuk menambah ketepatan tingkat masing-masing lipid panel maka ditambahkan tulisan “you: 230 mg/dl” yang menunjukkan si pasien sekarang kadar kolesterolnya adalah 230 mg/dl.

Menariknya terdapat emot icon yang menginterprestasikan status lipid panel untuk setiap keadaan desirable, borderline, ataupun high risk.

Gambar 3. Emot icon pada hasil laboratorium

B. SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS 1. DEFINISI GIS (Geographic Information System) adalah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan manipulasi informasi geografis. GIS (Geographic Information System) suatu bentuk sistem informasi yang menyajikan informasi dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antar muka (WHO, 2000). GIS (Geographic Information System) merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengelola (input, manajemen, proses dan output) data spasial atau data yang bereferensi geografis. Setiap data yang merujuk lokasi di permukaan bumi dapat disebut sebagai data spasial bereferensi geografis. Misalnya data kepadatan penduduk suatu daerah, data jaringan jalan, data vegetasi dan sebagainya (Nuckols, 2004). Geographic Information System merupakan integrasi antara perangkat keras, perangkat lunak, dan data untuk menangkap, mengatur, menganalisa, dan menampilkan semua bentuk geografi yang memberikan informasi.

2. KOMPONEN-KOMPONEN DALAM GIS GIS merupakan produk dari beberapa komponen. Komponen-komponen yang terdapat dalam GIS yaitu : a. Perangkat Keras (Hardware) Berupa komputer beserta instrumennya (perangkat pendukungnya). Data yang terdapat dalam GIS diolah melalui perangkat keras. Perangkat keras dalam GIS terbagi menjadi tiga kelompok yaitu: 1) Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke dalam jaringan komputer. Contoh: Scanner, digitizer, CD-ROM. 2) Alat pemrosesan, merupakan sistem dalam komputer yang berfungsi mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai kebutuhan, contoh: CPU, tape drive, disk drive. 3) Alat keluaran (ouput) yang berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai data dalam proses GIS. b. Perangkat Lunak (Software) Perangkat

lunak

digunakan

untuk

melakukan

proses

menyimpan,

menganalisa, memvisualkan data-data baik data spasial maupun non-spasial. Perangkat lunak yang harus terdapat dalam komponen software SIG adalah: 1) Alat untuk memasukkan dan memanipulasi data SIG 2) Data Base Management System (DBMS) 3) Alat untuk menganalisa data-data 4) Alat untuk menampilkan data dan hasil analisa c. Data Pada prinsipnya terdapat dua jenis data untuk mendukung SIG yaitu : Data Spasial dan Data Non Spasial (Atribut). d. Manusia Manusia merupakan inti elemen dari SIG karena manusia adalah perencana dan pengguna dari SIG. Pengguna SIG mempunyai tingkatan seperti pada sistem informasi lainnya, dari tingkat spesialis teknis yang mendesain dan mengelola sistemsampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu pekerjaannya sehari-hari.

e. Metode Metode yang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan kenyataannya.

3. MANFAAT GIS BAGI BIDANG KESEHATAN Sistem informasi geografi dapat digunakan untuk menentukan distribusi penderita suatu penyakit, pola atau model penyebaran penyakit. Penentuan distribusi unit – unit rumah sakit ataupun puskesmas – puskesmas, fasilitas – fasilitas kesehatan maupun jumlah tenaga medis dapat pula dilakukan dengan SIG (Sistem informasi geografi ). Menurut WHO,SIG (Sistem Informasi Geografis) dalam kesehatan masyarakat dapat digunakan antara lain : a. Menentukan Distribusi Geografis Penyakit. b. Analisis trend Spasial dan Temporal c. Pemetaan Populasis Berisiko d.

Stratifikasi Faktor risiko

e. Penilaian Distribusi Sumberdaya. f. Perencanaan dan Penentuan Intervensi. g. Monitoring Penyakit.

4. CONTOH SIG DALAM BIDANG KESEHATAN a. Memonitor status kesehatan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di masyarakat. Dalam mendukung fungsi ini, SIG (Sistem informasi geografi )dapat digunakan untuk memetakan kelompok masyarakat serta areanya berdasarkan status kesehatan tertentu, misalnya status kehamilan. Dengan SIG (Sistem informasi geografi ), peta mengenai status kesehatan dapat digunakan untuk merencanakan program pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh kelompok tersebut, misalnya pelayanan ANC, persalinan dll. b. Mendiagnosa dan menginvestigasi masalah serta resiko kesehatan di masyarakat. Sebagai contoh, seorang epidemiologis sedang mengolah data tentang kasus asma yang diperoleh dari Rumah Sakit, Puskesmas, dan Pusat-Pusat Kesehatan

lainnya di masyarakat, ternyata dia menemukan terjadi kenaikna kasus yang cukup signifikan di suatu Rumah Sakit, maka kemudian dia mencari tahu data dari pasienpesien penderita asma di Rumah sakit. Ternyata ditemukan bahwa 8 dari 10 orang penderita asma yang dirawat di Rumah Sakit tersebut bekerja di perusahaan yang sama. Demikian seterusnya hingga kemudian SIG (Sistem informasi geografi ) dapat digunakan untuk memberikan data yang lengkap mengenai pola pajanan kimia tertentu di perusahaan-perusahaan dalam suatu wilayah, yang merupaka informasi yang penting untuk para karyawan. Informasi ini juga dapat diteruskan kepada ahliahli terkait, dalam hal ini ahli K3 untuk melakukan penanganan lebih lanjut terhadap masalah yang ditemukan c. Menginformasikan, mendidik dan memberdayakan masyarakat nmengenai isu-isu kesehatan. SIG (Sistem informasi geografi ) dalam hal ini dapat menyediakan informasi mengenai kelompok masyarakat yang diidentifikasi masih memiliki pengetahuan yang kurang mengenai informasi kesehatan tertentu, sehingga kemudian dapat dicari media komunikasi yang paling efektif bagi kelompok tersebut, serta dapat dibuat perencanaan mengenai waktu yang paling tepat untuk melakukan promosi kesehatan kepada kelompok masyarakat tersebut. d. Membangun dan menggerakkan hubungan kerjasama dengan masyarakat untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi geografi ) dapat digunakan untuk melihat suatu pemecahan masalah kesehatan berdasarkan area tertentu dan kemudian memetakan kelompok masyarakat yang potensial dapat mendukung program tersebut berdasarkan area-area yang terdekat dengannya. Misalnya masalah imunisasi yang ada pada wilayah kerja tingkat RW atau Posyandu, maka dapat dipetakan kelompok potensial pendukungnya yaitu Ibu-Ibu PKK yang dapat diberdayakan sebagai kader pada Posyandu-Posyandu yang terdekat dengan tempat tinggalnya. e. Membangun kebijakan dan rencana yang mendukung usaha individu maupun masyarakat dalam menyelesaikan masalah kesehatan. Contohnya dalam hal analisa wilayah cakupan Puskesmas. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi geografi) digunakan untuk memetakan utillisasi dari tiap-tiap

Puskesmas oleh masyarakat sehingga dapat dibuat perencanaan yang jelas mengenai sumber daya kesehatan yang perlu disediakan untuk Puskesmas tersebut disesuaikan dengan tingkat utilitasnya. f. Membangun perangkat hukum dan peraturan yang melindungi kesehatan dan menjamin keselamatan masyarakat. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi geografi ) dapat digunakan untuk membagi secara jelas kewenangan dan tanggung jawab suatu pusat pelayanan kesehatan pada tiap-tiap wilayah kerja dalam menjamin dan menangani segala bentuk masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Dengan demikian maka manajemen komplain dapat terkoordinir dengan baik. g. Menghubungkan individu yang membutuhkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan tersebut jika belum tersedia. Misalnya seorang warga negara asing diidentifikasi menderita suatu penyakit tertentu yang membutuhkan penanganan yang serius. Maka untuk mengatasinya, dengan melihat peta dan data akses pelayanan kesehatan yang tersedia dapat dicari tenaga kesehatan terdekat yang dapat membantu orang tersebut, dan menguasai bahasa yang digunakannya. Dengan data SIG (Sistem informasi geografi ) juga dapat diketahui bagaimana akses transportasi termudah yang dapat dilalui oleh warga negara asing tersebut menuju fasilitas kesehatan terdekat. h. Menjamin ketersediaan tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat yang berkompeten di bidangnya. Dalam hal ini SIG (Sistem informasi geografi ) dapat menyediakan peta persebaran tenaga kesehatan dan ahli kesehatan masyarakat di tiap-tiap daerah, sehingga dengan demikian dapat dilihat jika ada penumpukan atau bahkan kekurangan personel di suatu daerah. Lebih lanjut, data tersebut dapat digunakan dalam hal perencanaan pengadaan tenaga-tenaga kesehatan untuk jangka waktu ke depan untuk masing-masing wilayah. i. Mengevaluasi efektifitas, kemudahan akses dan kualitas pelayanan kesehatan di masyarakat. Data SIG (Sistem informasi geografi ) dapat menyediakan data yang lengkap mengenai potensi tiap-tiap daerah serta karakter demografis masyarakatnya untuk

dihubungkan dengan fasilitas-fasilitas kesehatan yang tersedia dan tingkat utilitasnya. Dengan demikian dapat dievaluasi kembali kesesuaian dan kecukupan dari penyediaan sarana pelayanan kesehatan yang ada. j. Penelitian untuk menciptakan penemuan baru dan inovasi dalam memecahkan masalah-masalah kesehatan di masyarakat. Salah satu kegunaan ini SIG (Sistem informasi geografi ) dalam hal ini adalah untuk menyediakan data yang akurat mengenai perubahan-perubahan yang terjadi di suatu daerah seperti pertambahan jumlah perumahan, jalan, pabrik atau sarana-sarana lainnya yang berpengaruh pada lingkungan dan berpotensi mempengaruhi status kesehatan masyarakat. Data ini kemudian dapat digunakan untuk merancang dan merencanakan inovasi-inovasi tertentu yang dapat menjamin kesehatan suatu masyarakat (Ika Irmawati,2005).

DAFTAR PUSTAKA

https://ririnjulianipe.wordpress.com/2016/01/24/rekam-medis-elektronik/ https://media.neliti.com/media/publications/79132-ID-rekam-medis-elektronik.pdf https://villavos.wordpress.com/2015/07/10/rekam-medis-elektronik-electronic-medical-record/ https://gawaisehat.com/2016/12/16/tampilan-menarik-rekam-medis-elektronik/ https://www.pdfcoke.com/document/323609460/Sistem-Informasi-Geografis-Di-BidangKesehatan http://fatmawatirahim19.blogspot.com/2016/03/makalah-penggunaan-gis-dalam-dunia.html

MAKALAH SISTEM INFORMASI KESEHATAN (SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS ELEKTRONIK DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS)

Disusun Oleh :

NOVITA SARI PO7124315 066

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN PALU PRODI D-IV KEBIDANAN TINGKAT III TAHUN AJARAN 2018

More Documents from "Herdy Sanjaya S"

05_daftar_gambar[2]
October 2019 15
05 Daftar Tabel
October 2019 17
Pembahasan.docx
August 2019 23
Gambar Bhs Inggris.docx
August 2019 26
05_daftar_tabel[1].doc
August 2019 14
05 Daftar Gambar
October 2019 7