Pembahasan Viskositas.docx

  • Uploaded by: ESA HABIBIE -
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pembahasan Viskositas.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 980
  • Pages: 3
Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakan gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang mudah mengalir dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah, dan sebaliknya bahan – bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas yang tinggi. Aliran viskos dapat digambarkan dengan dua buah bidang sejajar yang dilapisi fluida tipis diantara kedua bidang tersebut. Suatu bidang permukaan bawah yang tetap dibatasi oleh lapisan fluida setebal h,sejajar dengan suatu bidang permukaan atas yang bergerak seluas A. Jika bidang bagian atas itu ringan, yang berarti tidak memberikan beban pada lapisan fluida dibawahnya, maka tidah ada gaya tekan yang bekerja pada lapisan fluida. Suatu gaya F dikenakan pada bidang bagian atas yang menyebabkan bergeraknya bidang atas dengan kecepatan konstan v, maka fluida dibawahnya akan membentuk suatu lapisan – lapisan yang saling bergeseran.Setiap lapisan tersebut akan memberikan tegangan geser (s) sebesar F/A yang seragam, dengan kecepatan lapisan fluida yang paling atas sebesar v dan kecepatan lapisan fluida paling bawah sama dengan nol. Maka kecepatan geser (g) pada lapisan fluida di suatu tempat pada jarak y dari bidang tetap, dengan tidak adanya tekanan fluida. Konsep Viskositas Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Viskositas alias kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu dkk. Hal ini bisa dibuktikan dengan menuangkan air dan minyak goreng di atas lantai yang permukaannya miring. Pasti air mengalir lebih cepat daripada minyak goreng atau oli. Tingkat kekentalan suatu fluida juga bergantung pada suhu. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kurang kental zat cair tersebut. Sebaliknya, semakin tinggi suhu suatu zat gas, semakin kental zat gas tersebut.

Setiap zat cair mempunyai karakteristik yang khas, berbeda satu zat cair dengan zat cair yang lain. Salah satunya adalah viskositas. Viskositas merupakan tahanan yang dilakukan oleh suatu lapisan fluida terhadap suatu lapisan lainnya. Sifat viskositas ini dimiliki oleh setiap fluida, gas, atau cairan. Viskositas suatu cairan murni adalah indeks hambatan aliran cairan. Aliran cairan dapat dikelompokan menjadi dua yaitu aliran laminar dan aliran turbulen. Aliran laminar menggambarkan laju aliran kecil melalui sebuah pipa dengan garis tengah kecil. Sedangkan aliran turbulen menggambarkan laju aliran yang besar dengan diameter pipa yang besar. Penggolongan ini berdasarkan bilangan Reynoldnya. Viskositas menentukan kemudahan suatu molekul bergerak karena adanya gesekan antar lapisan material. Karenanya viskositas menunjukkan tingkat ketahanan suatu cairan untuk mengalir. Semakin besar viskositas maka aliran akan semakin lambat. Besarnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran serta jumlah molekul terlarut. Fluida, baik zat cair maupun zat gas yang jenisnya berbeda memiliki tingkat kekentalan yang berbeda. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Fluida yang lebih cair biasanya lebih mudah mengalir, contohnya air. Sebaliknya, fluida yang lebih kental lebih sulit mengalir, contohnya minyak goreng, oli, madu dll. Tingkat kekentalan fluida dinyatakan dengan

koefisien viskositas (h). Kebalikan dari Koefisien viskositas disebut fluiditas, , yang merupakan ukuran kemudahan mengalir suatu fluida.

Kesimpulan 1. Viskositas dapat dinyatakan sebagai tahanan aliaran fluida yang merupakan gesekan antara molekul – molekul cairan satu dengan yang lain.

2. Besarnya viskositas dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti temperatur, gaya tarik antar molekul dan ukuran serta jumlah molekul terlarut.

3. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul.

4. Dari percobaan yang sudah dilakukan di dapatkan hasil :  Penentuan rapat massa dengan piknometer  ρ aquadest a. ρ aquadest pada suhu 27 C = 1,0122 gr/ml b. ρ aquadest pada suhu 20 C = 1,0482 gr/ml c. % kesalahan pada suhu 27 C = 1,57 % d. % kesalahan pada suhu 20 C = 5 %  ρ NaCl a. ρ NaCl teoritis pada suhu 20 C = 1,0338925 gr/ml b. ρ NaCl teoritis pada suhu 27 C = 1,0317473 gr/ml c. ρ NaCl sesungguhnya pada suhu 20 C = 1,06 gr/ml d. ρ NaCl sesungguhnya pada suhu 27 C = 1,037 gr/ml e. % kesalahan pada suhu 27 C = 0,5% f. % kesalahan pada suhu 20 C = 2,52 %  Penentuan rapat massa dengan hidrometer  ρ aquadest pada suhu 20 C = 1,0069 gr/ml  ρ NaCl pada suhu 20 C = 1,021 gr/ml  Penentuan rapat massa padatan  ρ kelereng 1 = 1,89 gr/ml  ρ kelereng 2 = 2,48 gr/ml  Menentukan Viskositas  ρ minyak pada suhu 30 C = 0,96 gr/ml  ρ minyak pada suhu 32 C = 0,9596 gr/ml  ρ minyak pada suhu 34 C = 0,9636 gr/ml  ρ aquadest pada suhu 30 C = 0,9956 gr/ml  ρ aquadest pada suhu 32 C = 0,995026 gr/ml  ρ aquadest pada suhu 34 C = 0,994371 gr/ml  ƞ relatif pada suhu 30 C = 20,0239 CP  ƞ relatif pada suhu 32 C = 30,2100 CP  ƞ relatif pada suhu 34 C = 34,7277 CP  ƞ aquadest pada suhu 30 C = 0,8 CP  ƞ aquadest pada suhu 32 C = 0,77CP  ƞ aquadest pada suhu 34 C = 0,74 CP

     

ƞ minyak pada suhu 30 C = 16,01912 CP ƞ minyak pada suhu 32 C = 23,2617 CP ƞ minyak pada suhu 34 C = 25,698498 CP % kesalahan pada suhu 30 C = 11,924 % % kesalahan pada suhu 32 C = 3,016 % % kesalahan pada suhu 30 C = 9,4645 %

Related Documents

Pembahasan
August 2019 65
Pembahasan
July 2020 39
Pembahasan Iodoform.docx
December 2019 31
Pembahasan Wiwin.docx
April 2020 23
Pembahasan Lap.docx
December 2019 26
Pembahasan Formol.docx
December 2019 27

More Documents from "Nicholas Gerry"