Pada perlakuan mencubit dengan pinset terhadap kedua otot kanan dan kiri serta kedua saraf kanan dan kiri. Pada saat mencubit kedua saraf,hanya ketika saraf kiri dicubit otot kanan ber kontraksi namun pelan sedangkan ketika kedua otot dicubit tidak ada kontraksi dari otot tersebut maupun dari kedua saraf. Saraf iskhiadikus merupakan saraf perifer yang kinerjanya diperlukan adanya medula spinalis yang sudah seharusnya saraf iskhiadikus bagian kanan yang masih terhubung dengan medula spinalis menunjukkan adanya respon ketika diberi rangsangan berupa gerakan otot gastroknemiusnya. Namun pada saraf iskhiadiskus kiri seharusnya tidak terdapat respon karena saraf
kiri
sudah
diputus
dari
medula
spinalis/
Hal
karena beberapa faktor/ Faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah masih
ini
terjadi
terdapatnya
enegy yang terdapat pada saraf ishkiadikus. Saat pemberian rangsangan baik pada saraf dan otot hanya akan terjadi peprubahan atau denyutan pada otot hal ini karena saraf hanya mengantarkan impuls stimulus untuk memberikan respon pada otot(efektor) yang berupa denyutan dan saraf sendiri tidak ikut berdenyut (Soewolo, 2003). Sifat iritabilitas ini dapat melemah misalnya otot dalam keadaan lelah akibat pemberian rangsang yang terusmenerus dan dapat meningkat apabila otot dalam kondisi optimum yaitu cukup energy dan oksigen (Soewolo,1999)
Pada perlakuan saraf dan otot ketika dirangsang menggunakan batang gelas hangat tidak ada respon dari kedua saraf kanan dan kiri maupun kedua otot kanan dan kiri. Hal ini disebabkan karena saraf yang menanggapi respon mengalami penurunan fungsi karena adanya perlakuan sebelumnya. Begitu pula ketika rangsangan dilakukan pada otot gastroknemius dengan menggunakan batang gelas hangat pada bagian kanan yang saraf iskhiadikusnya masih tersambung dengan medula spinalis tidak terdapat respon berupa gerakan dari otot gastroknemius kanan yang diberi stimulus maupun sarafnya Hal tersebut bisa terjadi karena kemungkinan panas kaca tidak terlalu panas sehingga otot tidak memberi respon berupa gerakan.Pada saat praktikum mungkin kami tidak memberikan istirahat yg tepat kedua saraf dan otot tersebut sehingga tidak ada kontraksi terjadi ketika kami memberikan perlakuan.
Pada perlakuan saraf dan otot ketika ditetesi 2 tetes larutan HCL hanya pada kedua otot kanan dan kiri yang memberikan respon yaitu otot kanan menyusut dengan cepat sedangkan otot kiri
menyusut dengan perlahan. Pada saraf tidak memberikan respon karena saraf iskhiadikus merupakan saraf perifer yang kinerjanya diperlukan adanya medula spinalis Pada perlakuan saraf dan otot dengan cara membubuhkan kristal NaCL pada kedua saraf kanan dan kiri, namun tidak ada respon dari keduanya setelah diberi perlakuan tersebut,pengamatan kami tidak sesuai dengan teori karena seharusnya saraf bagian kanan masih terhubungan medula spinalis sehingga dapat memberikan respon,teori menyebutkan bahwa saraf iskhiadikus merupakan saraf perifer yang kinerjanya diperlukan adanya medula spinalis. Faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah kadar stimulus yang kurang atau bisa disebabkan juga karena kurang tepat pada saat pemberian perlakuan pada bagian tertentu. Sedangkan pada kedua otot kanan dan kiri yang telah dibubuhi oleh kristal NaCL juga tidak memberikan respon Pada perlakuan saraf dan otot dengan cara memberikan rangsangan berupa listrik, pada saraf kanan memberikan respon otot kanan berkontraksi dengan cepat,begitupula ketika saraf kiri diberi perlakuan maka respon otot kiri juga berkontraksi dengan cepat. Besarnya rangsangan yang diberikan pada saraf iskhiadikus pada perlakuan pertama akan mempengaruhi kontraksi otot gastroknemius. Ketika kedua otot kanan kiri diberi perlakuan tidak menunjukkan adanya respon hal ini terjadi karena beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya adalah masih terdapat nya energy pada saraf. Daftar Pustaka Soewolo. 1999. Pengantar Fisiologi Hewan. Malang: Proyek pengembangan guru sekolah menengah
Soewolo dkk. 2003. Fisiologi Manusia. Malang: JICA