Pembahasan Khamir adalah fungi uniselular yang menepati habitat lembab, termasuk getah pohon dari jaringan hewan. Khamir bereproduksi secara aseksual, dengan cara pembelahan sel sederhana dan pelepasan tunas.Pada situasi normal khamir tumbuh dan berkembang biak lebih cepat dibandingkan dengan kapang yang tumbuh dengan pembentukan filament.Pada khamir juga dapat membentuk hifa pada saat zat hara di tanah telah mencukupi seluruh kebutuhan dasarnya(Berlian,2016). Etanol merupakan cairan tidak berwarna,mudah menguap, dan dapat diperoleh melalui fermentasi karbohidrat dari ragi,selain itu alkohol merupakan zat pelarut dan bahan dasar paling umum yang digunakan di laboratorium dan di dalam industri kimia(Noverita,2009). Etanol yang digunakan sebagai bahan bakar diproduksi dengan cara fermentasi menggunakan bahan baku yang mengandung gula. Proses yang terjadi di dalam fermentasi diawali dengan keberadaan bahan baku yaitu karbohidrat dimana prinsip
dasar
fermentasi
adalah
degradasi
komponen
pati
oleh
enzim(Rahmawati,2017). Pada praktikum yang dilaksanakan menggunakan tape ketan putih yang telah matang, ketan putih (Oryza sativa L. var glutinosa) merupakan bahan yang mempunyai kandungan karbohidrat yang cukup tinggi yaitu 79,40 gram dalam 100 gram bahan,menurut Sumerta(2017) hal ini berpotensi sebagai bahan alternatif dalam pembuatan alkohol. Karbohidrat akan diubah menjadi gula dan gula akan diubah menjadi alcohol dengan bantuan enzim zimase,ketika terjadi proses fermentasi gula menjadi alkohol terdapat enzim yang berperan dalam memecah glukosa menjadi alkohol dan CO2 yaitu enzim zimase yang dihasilkan oleh Sacharomyces. Proses ini terus berlangsung dan akan terhenti jika kadar etanol sudah meningkat sampai tidak dapat diterima lagi oleh sel-sel khamir. Pada praktikum yang dilakukan oleh kelompok kami mendapatkan hasil bentuk sel khamir ketan putih adalah bulat dengan tunas-tunas kecil yang terbentuk pada bagian ujung sel khamir,sehingga menurut Dirayati(2017) termasuk ke dalam golongan jamur Sacharomyces.Ada berbagai faktor yang dapat mempengaruhi kadar etanol pada hasil akhir fermentasi salah satunya adalah ragi.Ragi tape dibuat dari campuran tepung beras, rempah-rempah, air,bahan baku yang digunakan untuk membuat ragi pada
setiap orang berbeda-beda, sehingga kualitas ragi yang dihasilkan sangat beragam karena proses pembuatan ragi mengandalkan mikroorganisme. Ragi tape adalah kultur starter untuk melakukan fermentasi dalam pembuatan produk tertentu. Proses fermentasi ini akan menghasilkan etanol dan CO2,menurut Rahmawati(2017) bahwa starter adalah sumber utama dari mikroorganisme aktif dalam adonan fermentasi dan bertanggung jawab untuk kualitas organoleptik produk tape . Mikroorganisme yang biasanya digunakan adalah Saccharomyces yang berfungsi untuk mengubah karbohidrat (pati) menjadi gula dan alkohol. Proses tersebut juga menyebabkan tekstur tape menjadi lunak dan empuk.Saccharomyces merupakan genus yang bersifat fermentatif kuat. Tetapi dengan adanya oksigen, Saccharomyces juga dapat melakukan respirasi yaitu mengoksidasi gula menjadi karbondioksida dan air
Daftar Pustaka: Berlian, Z.2016. Uji Kadar Alkohol Pada Tapai Ketan Putih Dan Singkong Melalui Fermentasi Dengan Dosis Ragi Yang Berbeda.Jurnal Biota Vol. 2 No. 1 Edisi Januari 2016 | 106 Noverita.2009. Identifikasi Kapang Dan Khamir Penyebab Penyakit Manusia Pada Sumber Air Minum Penduduk Pada Sungai Ciliwung Dan Sumber Air Sekitarnya.VIS VITALIS, Vol. 02 No. 2, September 2009.ISSN 1978-9513 Sumerta, I. N.2017. Keragaman Jenis Khamir Penghasil Etanol Yang Diisolasi Dari Makanan Fermentasi Di Kepulauan Riau.Jurnal Biologi Indonesia 13(1): 61-69 (2017).DOI: 10.14203/jbi.v13i1.3096 Rahmawati, F. C.2017. Isolasi Dan Identifikasi Molekuler Khamir Dari Molase Serta Kemampuannya Dalam Produksi Etanol.Jurnal Biologi, Volume 6 No 4, Oktober 2017 Hal. 89-98 Dirayati.2017. Pengaruh Jenis Singkong Dan Ragi Terhadap Kadar Etanol Tape Singkong.Jurnal IPA dan Pembelajaran IPA (JIPI), 1(1): 26-33, Juni 2017 p-ISSN: 2614-0500 www. jurnal.unsyiah.ac.id/jipi