Pembahasan Gerak Bakteri.docx

  • Uploaded by: Isma Sandra P
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pembahasan Gerak Bakteri.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 612
  • Pages: 2
Pembahasan Praktikum ini digunakan untuk mengamati gerak pada bakteri, dalam praktikum ini digunakan metode “tetesan bergantung”. Metode ini bertujuan untuk mengamati gerak bakteri, bakteri yang memilik flagel, dengan metode ini waktu menjadi lebih efisien dan mudah dilakukan. Keuntungan lain karena memakai metode tetesan bergantung adalah bakteri yang diamati tidak mudah mati dan bakteri dapat bergerak bebas. Dengan metode ini juga lebih bersih karena kontak bakteri dengan tangan praktikan berkurang dan hasilnya akurat. Dalam praktikum ini, sel bakteri yang diteteskan ke dalam kaca penutup dengan mengunakan jarum inokulasi yang ujungnya lurus. Berdasarkan hasil pengamatan dari kedua koloni sel bakteri, didapatkan hasil bakteri dengan bentuk basil pada koloni 1 dan bentuk coccus koloni 2 menunjukkan tidak adanya gerak bakteri. Gerak bakteri pada bakteri yang bersifat motil diakibatkan adanya struktur atau organ sel bakteri yang berbentuk benang yang disebut flagel. Karena flagel pada bakteri berfungsi untuk bergerak. Hal ini didukung oleh pernyataan Pelczar (1986) yang menyatakan flagellum (jamak, flagella) menyebabkan motilitas (pergerakan) pada sel bakteri. Namun tidak semua bakteri mempunyai flagela. Flagel banyak ditemukan pada spesies bacillus dan spirillum memiliknya, tapi jarang dijumpai pada bakteri dengan bentuk coccus. Flagel dapat dilihat pada mikroskop cahaya jika ditambahkan substansi khusus yaitu modran yang merupakan substansi yang dapat mempertajam pengamatan yang berrfungsi untuk membesarkan garis lengan flagel, setelah itu pada sediaan digunakan suatu zat warna sehingga flagel dapat terlihat (Volk 1988). Flagel tersusun atas tiga bagian, yaitu pangkal (basal) adalah bagian yang berhubungan dengan membrane plasma. “Hook” yang pendek dan filament yang berbentuk seperti benang, panjangnya sampai beberapa kali melebihi panjang tubuhnya(taringan 1988). Volk & Wheeler (1988) menegaskan bahwa kemampuan suatu organisme untuk bergerak sendiri disebut motilitas (daya gerak). Hampir semua sel bakteri spiral dan sebagian dari sel bakteri basil bersifat motil, sedangkan bakteri yang berbentuk coccus bersifat tidak bergerak (immotil) dan ada pula yang mengalami gerak brown. Bakteri yang tidak memiliki kemampuan untuk bergerak bisa berpindah-pindah tempat karena adanya pengaruh luar atau lingkungan seperti pengaruh udara, air atau perantara makhluk hidup lainnya (Schlegel, 1994). Dari hasil pengamatan dalam praktikum ini, dari kedua koloni bakteri yang diamati, kedua koloni tidak memiliki kemampuan bergerak. Dari pengamatan bentuk bakteri diketahui bahwa bentuk bateri yang diamati adalah bentuk kokus dan basil, bakteri yang berbentuk kokus tidak memiliki kemampuan bergerak dan bakteri yang berbentuk basil juga tidak memiliki

kemampuan gerak. Hal ini bertolak belakang dengan pernyataan (Volk, 1988) yang menyatakan bahwa sebagian bakteri berbentuk basil bersifat motil. Terdapat kesalahan yang mengakibatkan bekteri ini tidak bergerak, pertama terlalu lama dalam memanaskan jarum inokulasi pada saat ingin mengambil bakteri (keadaan jarum harus aseptik) membuat bakteri yang ingin diamati mati terlebih dahulu karena jarum yang dipakai terlalu panas. Pergerakan bakteri yang diamati berbeda dengan gerakan pada bakteri yang bersifat non motil atau tidak bergerak. Pergerakan pada bakteri yang bersifat motil menunjukan pergerakan yang lebih kompleks, menuju kearah tertentu (bukan gerak Brown) sedangkan gerak pada bakteri yang bersifat tidak motil akan bergerak maju mundur secara zig-zag yang disebut dengan gerak Brown. Gerak Brown terjadi karena adanya benturan dengan molekul air (Volk, 1988). Gerak Brown adalah gerak partikel koloid yang bergerak dengan arah zig-zag, gerakan ini disebabkan adanya tumbukan antara molekul-molekul pelarut dengan molekul koloid. Tumbukan terjadi antara lentingan sempurna, artinya tenaga kinetik molekul pelarut dan pertikel koloid sama tetapi karena partikel koloid lebih besar maka gerakannya lebih lambat jika dibandingkan dengan molekul pelarut (Fariaty, 1995).

DAFTAR PUSTAKA Erick. 2010. Mekanisme Gerak Bakteri. (online), (http://erickbio.com/2010/08/21/mekanisme-gerak-bakteri/#comment-631), diakses 12 Februari 2019. Hadioetomo, Ratna. 1988. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:UI Press. Volk, Swisley A & Margargareth F Wheeler. 1988. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga. Fariaty. 1995. Kimia Larutan I. Malang: IKIP Malang. Pelczar, Michael. 1986. Dasar-dasar Mirobiologi I. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Schlegel, H.G. 1994. Mikrobiologi Umum. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Related Documents

Gerak
October 2019 50
Pembahasan
August 2019 65
Pembahasan
July 2020 39
Mekanika Gerak
June 2020 50

More Documents from "tembokbatu20"