Pembagian Frekuensi_16101027.docx

MAKALAH

KOMUNIKASI SELULER MANAJEMEN FREKUENSI SELULER

DISUSUN OLEH : Muhammad Muis (16101027)

FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTE) INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO 2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam era globalisasi sekarang ini memang kemajuan teknologi tidak bias dipungkiri memiliki peranan sangat penting di kehidupan manusia, hampir setiap hari kegiatan manusia tidak bias untuk lepas dari teknologi, termasuk juga teknologi tekomunikasi. Komunikasi antar manusia lewat telepon setiap hari dilakukan untuk keperluan berbagai hal mulai dari perkantoran, perbangkan, pemerintahan, pendidikan, keluarga dll, karena kebutuhan inilah para perusahaan penyedia jasa telekomunikasi berlomba-lomba untuk menyediakan jasa dan layanan paling baik diantara yang lain. Untuk mengatur supaya komunika telepon dapat berlangsung tentunya dibutuhkan beberapa hal untuk menunjangnya, salah satu aspek penunjangnya adalah keberadaan sebuah frekuensi. Frekuensi ini sangat penting sekaligus vital, karena melalui frekuensi inilah yang nantinya akan menjadi media perantara suara kita pada saat melakukan telepon. Tentunya keberadaan frekuensi ini tidak semata-mata bisa dipakai dengan bebas, ada badan pemerintah yang mengaturnya yaitu kementrian komunikasi dan informatika yang memiliki wewenang untuk memberikan batasan serta mepunyai hak membagi frekuensi berapa saja yang bias dipakai untuk operator telekomunikasi

B. Rumusan Masalah 1. Apa itu frekuensi ? 2. Bagaimana pembagian frekuensi di Indonesia khususnya bidang seluler ?

C. Tujuan Penulisan Makalah 1. Untuk memahami pengertian apa itu yang disebut dengan frekuensi 2. Untuk memahami pembagian frekuensi bidang seluler di Indonesia

BAB II PEMBAHASAN A. Frekuensi Frekuensi dalam fisika diartikan sebagai jumlah banyaknya getaran dalam satu detik atau satu sekon. Teori ini diungkapkan oleh Heinrich Rudolf Hertz. Teori yang dicetuskan Hertz ini kemudian diabadikan dalam rumus frekuensi yakni besarnya frekuensi (dilambangkan huruf f) sama dengan jumlah getaran (dilambangkan dengan huruf N) dibagi waktu (dilambangkan dengan huruf t) Frekuensi ini biasanya digunakan untuk menghitung getaran dan gelombang yang terjadi. Selain menyebutkan terkait pengertian, Heinrich juga menyertakan satuan frekuensi dengan sebutan Hertz yang dibagi lagi dalam satuan ukuran supaya memudahkan saat penulisan.

B. Manajemen Frekuensi pada Seluler Frekuensi seluler di Indonesia tentunya mempunyai manajemen tertentu, mulai dari pembagian frekuensi yang boleh digunakan setiap operator seluler dan juga peraturan yang dibuat oleh badan pemerintahan. Manajemen sendiri memiliki artian sebuah seni ilmu dan pengorganisasian seperti

menyusun

perencanaan,

membangun

organisasi

dan

pengorganisasiannya, pergerakan serta pengendalian atau pengawasan . Pembagian frekuensi yang ditujukan untuk kebutuhan telekomunikasi sudah ada pengalokasiannya masing-masing pada setiap operator yang terlibat di dalamnya. Kominfo selaku badan pemerintahan yang mengatur alokasi dan penggunaan frekuensi seluler di Indonesia telah menerbitkan peraturan manteri Nomor 19 Tahun 2015 tentang pita frekuensi radio untuk seluler. Makan dengan adanya peraturan menteri ini penggunaan frekuensi radio tidak dapat seenaknya sendiri. Frekuensi radio sendiri memilik pengertian satu gelombang frekuensi elektromagnetik yang terletak pada kisaran membentang dari bawah 3 kilohertz sekitar 300 gigahertz dan yang mencakup frekuensi yang digunakan untuk sinyal

komunikasi (seperti untuk penyiaran radio dan televisi dan telepon seluler dan transmisi satelit) atau sinyal radar. Frekuensi radio mengacu kepada spektrum elektromagnetik di mana gelombang elektromagnetik dapat dihasilkan oleh pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena. Sinyal RF (Radio Frequency) adalah arus bolak-balik (AC) yang terus berubah antara tegangan positif dan negatif. Osilasi, atau siklus, dari arus bolak-balik ini didefinisikan sebagai satu perubahan dari atas ke bawah untuk, atau sebagai perubahan dari positif ke negatif ke positif.

Gambar 1.1 Pembagian Frekuensi Radio Indonesia Dapan dilihat pada gambar 1.1 bahwasannya frekuensi radio di Indonesia telah dibagai sedemikian rupa untuk beutuhan tertentu dari berbagai pihak mulai dari siaran televise, keperluan utnuk komunikasi satelit, keperluan komunikasi pesawat, dan sebagainya, maka dari itu peraturan dari kementrian terkait sangat penting. Dan dapat dilihat pula bahwasannya untuk keperluan komunikasi bergerak atau seluler berada pada frekuensi sangat tinggi, yaitu 30 MHz sampai 300 MHz Karena banyaknya operator yang ada di Indonesia maka rentang frekuensi tersebut akan dibagi kembali tiap-tiap operatornya sesuai dengan permintaan dan pengajuan yang dilakukan saat izin operatornya.

Gambar 2.2 Pembagian Frekuensi Tiap Operator Dengan adanya pembagian ini makan tiap operator akan memiliki kanal frekuensi yang boleh digunakannya dan tidak boleh menggunakan frekuensi operator yang lainnya, hal ini akan memudahkan dalam hal pengaturan dan pengawasan dari pihak kementrian kominfo. Pada gambar 2.2 dapat dilihat bahwa utnuk operator Hutchinson, Telkomsel, XL dan Indosat memiliki batas frekuensi pada bagian uplink maupun downlink. Pada frekuensi tertinggi yang sedang digunakan oleh operator Indonesia adalah frekuensi 2300 MHz yang digunakan oleh operator Smart Telecom

DAFTAR PUSTAKA 1. http://industri.bisnis.com/read/20170718/101/672770/alokasi-frekuensi-untuktelko-minim-pemerintah-diminta-ambil-langkah 2. https://www.amazine.co/27048/apakah-gelombang-radio-kegunaan-efekkesehatan-sejarahnya/ 3. https://www.postel.go.id/berita-tabel-alokasi-spektrum-frekuensi-radioindonesia-berdasarkan-peraturan-baru-26-971 4. https://www.sridianti.com/pengertian-frekuensi-radio.html 5. https://www.jurnal.id/en/blog/2017/pengertian-fungsi-dan-unsur-unsurmanajemen