PEMASANGAN KATETER PRIA
SOP
UPTD PUSKESMAS WAEPANA
No Dokumen : Ksr.032.1/WPN/11/…./02 /2016 No Revisi : 001 Tgl Terbit : 12 – 02- 2016 Halaman : 1/4
4. Referensi
Margareta U.Kromen, A.MD.,Keb NIP:196906281989032005 Pemasangan kateter Pria adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh petugas ( bidan, perawat, dokter) di UPTD Puskesmas Waepana dengan memasukan kateter melalui uretra kedalam kandung kemih Pria yang bertujuan untuk mengeluarkan urine. Sebagai Acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas UPTD Puskesmas Waepana dalam pemasangan kateter urine pada pria. SK Kepala Puskesmas Waepana No : KSR.032.1/11/WPN/ / /2017 tentang SK kewajiban klinis dalam peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien Buku Pedoman Kebutuhan Dasar Manusia Tahun 2004
5. Petugas
Dokter, Bidan, Perawat
6. Prosedur
6.1
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Kebijakan
Persiapan Alat 6.1.1 Bak instrumen steril berisi pinset anatomis dan kasa 6.1.2 Kom 6.1.3 Kateter sesuai ukuran 6.1.4 Hanscoen steril 6.1.5 Hanscoen bersih 6.1.6 Bethadin 6.1.7 Spuit 10 cc berisi aquadest/NaCl steril 6.1.8 Jelly 6.1.9 Urine bag 6.1.10 Plester
Puskesmas Waepana “ Tersenyum “ Tekun, Ramah, Sopan, Empati, Unggul, Manusiawi
6.1.11 Gunting 6.1.12 Nerbeken 6.2
Persiapan bahan 6.2.1 Rekam medis 6.2.2 Informed consent 6.2.3 Tempat sampah
7. LangkahLangkah
7.1
Petugas mencuci tangan
7.2
Petugas menyiapkan alat
7.3
Petugas menjelaskan tindakan yang akan di lakukan kepada pasien
7.4
Sebagai
bukti
persetujuan,
penanggungjawab
mengisi
pasien format
dan
informed
consent 7.5
Petugas
mengatur
posisi
telentang
dan
melepaskan pakaian bagian bawah 7.6
Petugas menutup area pinggang dan area bagian ektremitas bawah dengan duk sehingga hanya area perineal saja yang terpajan
7.7
Petugas
meletakan
nerbeken
diantara
paha
pasien 7.8
Petugas menyiapkan cairan antiseptic kedalam kom
7.9
Petugas menggunakan handscoen bersih
7.10
Petugas membersihkan genetalia dengan cairan antiseptic
7.11
Petugas membuka handscoen lalu buang pada tempat sampah medis yang telah disediakan
7.12
Petugas membuka bungkusan luar set kateter dan urin bag simpan di alas steril
7.13
Petugas menggunakan handscoen steril
7.14
Petugas membuka sebagian bungkusan dalam
Puskesmas Waepana “ Tersenyum “ Tekun, Ramah, Sopan, Empati, Unggul, Manusiawi
kateter dan berikan jeli pada ujung kateter tetap mempertahankan teknik steril 7.15
Petugas memposisikan penis 30 derajat dari abdomen pasien
7.16
Petugas memasukan kateter perlahan-lahan
7.17
Petugas
memastikan
nerbeken
yang
telah
disiapkan berada diujung kateter agar urine tidak tumpah. 7.18
Petugas mengembangkan balon kateter dengan aquadest/NaCL steril sesuai volume yang tertera pada label spesifikasi kateter yang dipakai
7.19
Petugas menarik keluar secara perlahan untuk memastikan
balon
kateter
sudah
terfiksasi
dalam vesica urinaria 7.20
Petugas membersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kassa
7.21
Petugas
memfiksasi
dengan
plester
pada
abdomen 7.22
Petugas menempatkan urine bag ditempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari kandung kemih
7.23
Petugas membereskan alat
7.24
Petugas melepaskan hanscoen
7.25
Petugas mencuci tangan
7.26
Petugas melakukan pendokumentasian
Puskesmas Waepana “ Tersenyum “ Tekun, Ramah, Sopan, Empati, Unggul, Manusiawi
8. Bagan Alir Cuci tangan
Siapkan alat
Jelaskan tindakan
Lepaskan
Atur posisi
Pasien mengisi
pakaian
terlentang
informed consent
bagian bawah
Pastikan lengan bebas pakaian
Pasang manset pada lengan atas
Turunkan air raksa secara perlahan dengan mmbuka kunci pada pompa
Buka kunci air raksa dan sambil palpasi arteri radialis pompa balon untuk kembangkan manset sampai tekanan 30 mmHg diatas denyut arteri tidak teraba pada palpasi
Dengar dengan stetoskop bunyi sistol dan diastol
Buka manset dari lengan pasien
Dokumentasikan dalam rekam medis
Lakukan palpasi arteri brachialis
Letakkan bell stetoskop pada arteri brachialis
Sampaikan hasil tekanan darah pada pasien Rapikan alat
Cuci tangan Puskesmas Waepana “ Tersenyum “ Tekun, Ramah, Sopan, Empati, Unggul, Manusiawi
9. Hal-hal yang perlu diperhatikan Unit terkait
Petugas harus dengan teliti dalam mendengar detakan sistol dan diastol Polik umum, Pustu, Polindes, Ugd, RRI, Poli Gigi, MTBS, KIA, VK
10. Dokumen terkait 11. Rekaman historis perubahan
Rekam Medik
No
Yang dirubah
1
Tujuan
2
Bagian hal yang diperhatikan
3
Dokumen terkait
Isi perubahan
Membuat kata kunci: Sebagai acuan penerapan langkahlangkah Petugas harus dengan teliti dalam mendengar detakan sistol dan diastol Rekam Medik
Puskesmas Waepana “ Tersenyum “ Tekun, Ramah, Sopan, Empati, Unggul, Manusiawi
Tangga l berlak u 1 Maret 2016 1 Maret 2016 1 Maret 2016