RSN|T- 14 -2004
HSNI StandarNasionalIndonesia
GeometriJalanPerkotaan
tcs
Nasionat Badan stanuardisasi
BSN
RSNIT- 14- 2004 Daftarisi Daftarisi Daftartabel Daftargambar Prakata Pendahuluan
I iii iv
1
Ruanglingkup
1
Acuannormatif
1
lstilahdan definisi
1
Ketentuan umum
6
4 5
Ketentuan teknis jalan 5.1 Klasifikasi jumlahlaiur 5.2 Penentuan 5.3 Kecepatan rencana( V 5.4 Kendaraan rencana. 3.3. I
jalan Bagian-bagian Damaja
J.J.I
Dawasia..
).J
5.5.3 Penempatan utilitas Potonganmelintang potongan Komposisi melintang Jalurlalu-lintas kendaraan EA2 Lebarjalur.. 5.6.4 Lajur Kemiringan jalan m e!intang 5.6.6 Bahujalan 5.6.7 Jalurlambat KAA Separator ialan (AO Medianjalan. 5.6.10Jalurhijau 4At
5.6.1 1 Fasilitas parkir c.o. tz
Jalurlaluiintasuntukpelalankaki
Jarakpandang Jarakpandanghenti 5,7.2 Daerahbebassampingdi tikungan c, /.1
5.8
AlinyemenhorisoJttal
5.8.1 Bentuk tikungan 5.8.2 Panjangtikungan
5.8.3 Suoerelevasi 5.8.3.1Jari-jaritikungan. 5.8.3.3Lengkungperalihan 5.8.3.4Diagramsuperelevasi jalurtalulintas 5.8.4 Pelebaran 5.8.5 Tikunganmatemuk
6 6 7 I 9 l,l 11
13 IJ 1n 1A
'15 lo
18 18 18 19 l:,
zz ZJ
24 to
30 JI JD Jd
RSNIT- 14 -2004
5.9 Alinyemenvertikal 5 . 9 . 1Umum 5.9.2 Kelandaian maksimum C.Y.J Panjanglengkung vertikal 5.9.4 Koordinasi alinyemen
LampiranA
Daftarnamadanlembaga( informatif
40 40 40 41 44 45 +o
RSNIT- 14 -2004
Daftartabel Tabel 1 Klasifikasijalan secaraumummenurutkelas,fungsi,dimensikendaraan
maksimurn danmuatansumbuierberat(MST) 7 Tabel 2 Ekivalenmobilpenumpang (emp)untukjalanperkotaan takteibagi(UD)...........7 Tabel 3 Ekivalenmobilpenumpang (emp)untukjalanperkotaan satuarahdan L?rbagi
lj
jalandi kawasanperkotaan Tabel 4 Kecepalan rencana(V6)sesuaiklasifikasi Tabel 5 Dimensikendaraan rencana(m) Tabel 6 Tipe{ipejalan Tabel 7 Lebarlajurjalandanbahujalan Tabel I Lebarmedianjalandan lebarjalurtepian Tabel I Lebarlrotoarminimur(m) Tabel10 Jarakpandanghenti(Ss) Tabel11 Panjangbagianlengkung minimum Tabel12 Jari-jaritikunganminimum, R''ri(m) Tabel13 Hubunganpararneter perencanaan lengkung horisontai dengankecepatan rencana Tabel'14 Panjangminimumlengkung peralihan, Ls(m) Tabel15 Tingkatperubahan kelandaian melintang maksimum, A (m/m) Tabel16 Jari-jaritikunganyangtidakmemerlukan peralihan lengkung Tabel17 Nilaiperhitungan jalanpadajari-jariialan danperencanaan untukpelebaran (2 jalur2 lajur,1 lajuratau2 ldjuOuntukkendaraan rencanatrukas tunggal
(su).....
9 10 16 to
18 IJ
27 z6
30 30 ,lt
JO
Tabel18 Nilaiperhitungan jalanpadajari.iarijalan danperencanaan untukpelebaran (2 ialu(2la.iur,.l lajuralau2 lajur)untukkendaraan rencanatruksemitrailer kombinasi sedang(WB-l2) Tabel1I Kelandaian yangdiijinkan maksimum untukjalanarteriperkotaan ........................ ... 4 1 Tabel20 Kontrolperencanaan jarak untuklengkung vertikalcembungberdasarkan Tabel21 Kontrolperencanaan jarak untuklengkung vertikalcekungberdasarkarr pandang henti......,.....-...............
itl
43
RSNIT- 14- 2004
. Daftargambar Gambar1 Kendaraan rencana.................... 11 '13 Gambara ripikarDamaja, D;t; J;;D;;;j" :--:.:"-::-::;:'......'.'..' .. Gambar I rprKat.pena.mpang jalan metintang perkotaan z_lajur_2-arah taklerbagi yangdilengkapi jaturpejalankaki ....................................:............................... 14 Gambar^ l,rprkal potongan jalan2Jajur-2-arah melintang yang tak terbagi, jalurhiiau,jalursepeda,trotoardan saturantepiyan-g dilengkapi ditempatkandi bawahtrotoar ..............._...... 15 Gambar5 riglf t golgnOqn.melinrang yangditengkapi jaturrepian), median(termasuk pemisahjalur,jalurlambatdantrotoar t5 G3mbaro Tipikalkemiringan melintang bahujalan Gambar7 I rprKat meotanyangditurunkan.........,....... Gambar6 Tipikalmedianyangditinggikan 19 Gambarv r rprKar penempatan trotoardi sebelahluarbahu tl Gambar 1 0 Tipikalpenernpatan irotoardi sebetrhluarialuroatkir Gambar1 1 Tipikalpenempatan trotoardi sebetahtuarjaluririjau 22 Gambar Diagranl ilustrasi komponen jarakpandang unlukmeneniukan horisontal GambarI J
( daerahbebassamping )
Batasanperancangan pengendalian desainuntukjarakpandanghenti padatikungan G a m b a r ' 1 4TikunganFullCircte(FC) 25 Gambar15 TikunganSpiral- Circle- Spiral( SCS ) Gambar16 TikunganSpirat- Spirat( SS ) 26 Gambar17 Diagramyangmemperlihatkan metodapencapaian superelevasi untuktikunganke kanan............... Gambar18 pencapaiansupe,"l""riip"J"iirril;;tipe 3Cs-:._.:.".".-.-.-..'...'...'. .-:. 32 JJ Gambar'19 pencapaian superelevasi padatikungan lipe FC .......................... Gambar20 Metodapencapaian superelevasi padatikungantipeSCSdenganbentuk tigadimensi Gambar21 Tikunganmajemuksearahyangharusdihindarkan 38 Gambar22 Tikungan m-ajemuk searah dengan sisipan bagianlurusminimum Gambar23 Gambar24
sepanjang 20 meter
riiungan-majemuk b;ii ffiil;;ililiil;;ffi .,.:.:-_----"-:.'..'.*I rl(ungan maiemukbalik";;h arahderrgan sisipanbagianlurusminimum
sepanjang 30 meter Gambar25 Parameter yangdlpertimbangkan panjanglengkung 40 dalammenentukan vertikalcembunguntukmenetapkan jarakpandanghenti.-.....].....,................... A' Gambar26 Jarakpandangpadalintasan di bawah 44
iV
RSN|T- 14- 2004
Prakata StandarGeometriJalan Perkotaanini merupakan geometri standaruntukmerencanakan yang dipersiapkan ialan di kawasanperkotaan oleh Sub PanitiaTeknikBidangprasarana Transportasi melaluiGugusKerjaTeknikLaluLintasdan Geometri.Standarini diprakarsai oleh DirektoratBina Teknik,DirektoratJenderalTata Perkotaandan Tata perdesaan. Departemen Permukiman danPrasarana Wilayah. Standarini merupakanpenyempurnaan sebagiandari StandarperencanaanGeometrik untukJalan Perkotaan(Maret1992)yang disusunoleh DirektoratJenderalBina Marga, DepartemenPekerjaanUmumdan disesuaikandenganbuku A Policyon GeometricDestgn of Highwaysand Streets,MSHTO tahun2001.Standarini tidaktermasukstandar-untuk perencanaan geometrisimpangdan jalan bebashambatan.Denganadanyastandarini, sebagiandari StandarPerencanaan Geometrik geometri untukJalanPerkotaan, khususnya ruasjalandinyatdkan tidakberlakulagi. Standarini diharapkandapat menjadistandarbagi semua pihak yang terlibatdalarll jalanperkotaan. perencanaan Standarini telahdibahasdan mendapatmasukandari Perguruan Tinggi,Asosiasiprofesi, PemerintahPropinsi/Kota/Kabupaten, Instansiterkait,anggotaGugusKerjaBidangTeknik LaluLintasdan Geometri,anggotaSub PanitiaTeknikBidangprasaranaTransporasi, dan PanitiaTeknikBidangKonstruksi danBangunan. Tata cara penulis6nstandarini mengacupadastandardari BadanStandarisasi Nasional (BSN),NomorStahun2000.
RSNIr- 14-2004 Pendahuluan
dalam keseragaman StandarGeometriJalan Perkotaanini bertuiuanuntukmendapatkan jalan perkotaan, sehingga dihasilkan merencanakangeometri khususriyadi kawasan bagi geometrijalan yang dapat memberikan dan kenyamanan kelancaran, keselamatan, jalan. pengguna geometrikuntukj6lan perkotaan(Maret1992)yang disusunoleh Standarperencanaan meniadi: OirektoratJenderalBinaMarga,DepartemenPekerjaanUmum,dikembangkan (ruasjalan), RSNIT-14-2004; 1. StandarGeomelriJalanPerkotaan (sebidangitidak JalanPerkotaan; 2. StandarGeometriPersimpangan sebidang) GeometriPersimpangan 3. PedomanTeknisNo. Pt{2-2002-8,Tata Cara Perencanaan Sebidang: Nomor: 4. Tata CaraPerencanaan Nomor:031/T/BM/1999/SK. Geometri JalanPerkotaan, 76/KPTS/Db/1999; 3. Tata Cara Perencanaan Tidak Sebidang(Flyover/Overpass/ GeometriPersimpangan Underpass) dan lainlain. Standardan PedomanTeknisyangtelahdisi sun sebelumtahun2001,belumdisesuaikan (BSN) Nasional dengantatacarapenulisan standaryangditerbitkan olehBadanStandarisasi tahun 2000,selain itu belumjuga disesuaikandenganbuku : A Policyon GeometricDesign of Highwaysand S/reets,AASHTOtahun2001. jalanperkotaan geometriruasjalan,dan Standargeornetri ketentuan-ketentuan ini nrengatur jalan geometri persimpangan Perbedaan standar tidaktermasuk maupun bebashambatan. penulisan penyesuaian ini denganstandarsebelumnya dan ketentuanstandar antaralain: kelentuandari MSHTO tahun2001tentang,4 Policyon GeometicDesignof Highwaysand Streets.
RSNIT- 14 -2004
GeometriJalanPerkotaan 1
t'
Ruang lingkup
standarini memuatketenluanumumdan ketentuanteknisgeometriruasjalan perkotaan untukberbagaiklasifikasi fungsijalan.Geometriyangdimaksuddalamstandarini meliputi alinyemenverlikal,alinyemenhorisontal jalantermasuk sertadimensidan bentukmeliniang fasilitasialanyangdiperlukan. standarini tidakmengaturgeometripersimpingan danjalan bebashambatan. 2
Acuan normatif
Standargeometiijalanperkotaan ini merujukpadabuku-buku acuansebagaiberikut: UndangUndangRl Nomor13 l-ahun1980tentangJalan. UndangUndangRl No. 14Tahun1992tentangLaluLintasdanAngkutanJatan. Peraturan Pemerintah Rl Nomor26 Tahun1995tentanqJalan. PeraturanPemerintahRl Nomor43 Tahun1993lentandprasaranadan LaluLintasJalan. StandarNasionafIndonesia(SNl),No. 03-2447-1591 , SpesifikasiTrotoar MSHTO. Tahun2001, A Policyon GeometricDesignof Highwaysand Streets; Pedoman Teknis No. Pt-02-2002-8,Tara cara perenlanain Geometri persimnanoan Sebidang; slandarNo. 031ir/BM/1999 / sK. No.76/Kprs/Db/1s99 Geometi ,Tatacara perencanaan Jalan Perkotaan. 3
lstilah dan definisi
lstilahdandefinisiyangdigunakan dalamstandarini adalahsebagaiberikut: 3.1 jalan perkotaan jalandi daerahperkolaanyangmempunyai oerkembangan secarapermanenoan menerus sepanja.ng seluruhatauhampirseluruhjalan,minimumpadasatusisijalan,apakahberupa perkembangan lahan atau bukan;jalan di atau dekat pusatperkotatndenganpenduduk lebih dari 100.000iiwa selalu digolongkandalam kelompokini; 'dalam ialan di daeiah pe*otaan denganpendudukkurangdari 100.000iiwa juga digolongkan kelompokini, jika mempunyai perkembangan jalsnyangpermanen samping dan menerus. I NIKJI,Tahun1997] 3.2 ialanarteri jalan.yangmelayaniangkutanutamadenganchi.ciriperjalanan jarakjauh, kecepatan rataratatinggidanjumlahjalanmasukdibatasi secaraefisien. Rl No.13Tahun19801 lUndang-U{dang 3.3 jalankolektor jalan yang melayaniangkutanpengumpulan/pembagian jarak denganciri-ciriperialanan sedang,kecepalanrata-rata yangsedangdanjumlahjalanmasukdibatasi. Rl No.l3Tahun19801 I Undang-Undang 1 dari46
RSN|T- 14-2004
3.4 jalanlokal jalan yang melayaniangkutanselempatdenganciri-ciriperjalanan jarak dekat,kecepatan rala-ratarendahdanjumlahjalanma6uktidakdibatasl. Rl No.13 Tahun1980j lundang-Undang 3.5 jalanarteriprimer jalan yang menghubungkan secaraefisienantarpusatkegiatannasionalatau antarpusat kegiatannasionaldenganpusatkegiatan wilayah. 3.6 jalankoiektotprimer jalan. yang menghubungkansecara efisien antar pusat kegiatan wilayah atau nlenghubungkan antarapusatkegiatan wilayahdenganpusatkegiatanlokal. 3.7 jalan arterisekunder j6lan yang menghubungkan kawasanprimer dengan kawasansekunderkesatu atau menghubungkankawasan sekunderkesatu dengan kawasansekunderkesatu atau menghubungkan kawasansekunderkesatudengankawasansekunderkedua. 3.8 jalankolektorsekunder kawasansekunderkeduadengankawasansekunderkedua .ialanyang menghubungkan ataumenghubungkan kawasansekunderkeduadengankawasansekunderketiga. 3-9 ialanlokalsekunder menghubungkan kawasansekunderkesatudenganperumahan, menghubungkan kawasan sekunderkeduadenganperumahan, kawasansekunderketigadan seterusn'ya sampaike oerumahan. 3.10 alinyemen horisontal proyeksigarissumbujalanpadabidanghorisontal. 3-11 alinyemenvertikal proyeksigarissumbujalanpadabidangvertikalyangmelaluisumbu.ialan. 3.12 jarakpandang(S) jarak di sepaniangtengah-tengah suatujalurjalan dari mata pengemudike suatutitik di mukapadagarisyangsamayangdapatdilihatolehpengemudi.
2 dari46
RSN|T- 14- 2004
? t?
jarakpandangmenyiap( SD) jarak pandanganpengemudike depanyang dibutuhkanuntukdenganamen melakukan gerakan mendahuluidalam keadaannormal, didefinisikan .sebagaijarak pandangan minimum yang diperlukansejak pengemudimemutuskanuntuk menyusul,kemudian melakukanpergerakanpenyusulan dan kembalike lajur semula;SD diukurberdasarkan anggapanbahwatinggimalapengemudi adalah108crndan tinggihalangan adalah108cm jalan. diukurdaripermukaan
IMSHro,2001 ]
3.14 jarakpandanghenti( S") jarak pandanganpengemudike depanuntukberhentidenganaman dan waspadadalam keadaanbiasa, didefinisikan sebagaijarak pandanganminimumyang diperlukanoleh seorangpengemudi untukmenghentikan kendaraannya denganamanbegitumelihatadanya halangandidepannya;Ss diukur berdasarkan anggapanbahwa tinggi mata pengemudi -aqql?f_10E^!T dan tinggi halanganadatah 60 cm diukur dari permukaanjatan. IMSHTO,20011 a
lq
panianglengkungperalihan ( Lr) panjangjalan yang dibutuhkanuntuk mencapaiperubahandari bagianlurus ke bagian Iingkarandari tikungan(kemiringanmelintangdari kemiringannormalsanrpaiden-gan penuh). kemiringan 3.16 lengkunghorisontal bagianjalanyangmenikungdenganradiusyangterbatas. 3.17 lengkungvertikal bagianjalanyangmelengkung dalamarahverlikalyangmenghubungkan dua segmen,alan dengankelandaian berbeda. 3..t8 lengkungperalihan lengkungyang disisipkandiantara bagian jalan yang lurus dan bagian jalan yang melengkungberjari-jaritetapR, dimanabentuklengkungperalihanmerupakana6tnoiai. 3.19 superelevasi kemiringanmelintang permukaanjalan khusus di tikungan yang berfungsi untuk gayasentrifugal. mengimbangi
3 dari46
RSN|T- 14 -2004 3.20 kecepatan rencana( Vq) yangdipilihuntuk. kecepatan mengikat perencanaan komponen geomet!-i jarandinyatakan dalamkilometer perjam (km/h). o.z I
waktureaksi waktu yang diperlukanorehseorangpengemudisejakdia merihathalangandicrepannya, membuatkeputusan dansampaidengansaiatakanmlmulaireaksi. 3.22 ekivalenmobllpenumpang ( emp) pengaruh berbagai tipekendaraan dibandingkan kendaraan ringan ft€nraoap !l?t,Ii"g]1:)I-TJUkkan kecepalan,kemudahanbermanufer, dimensikendaraanringandalamarus ialu l.i.nt3s. (_untukmobil penumpang dan kendamanringanyang sasisnyj mirip;enlj =1,9 J (MKJI,Tahunl997) 3.23 mobilpenumpang setiapkendaraanbermotorberodaempatatau rebihyang direngkapi -naif sehanyak-banyaknya delapantempatduduktidaktermasukiempatdudukpengJmuCi, Oeng";;;"t;; i;;;; pertengkapan pengangkutan bagasi. 3.24 badanjalan bagianlalanyangmeliputijarurrarurintas,denganatautanp6jarurpemisah, danbahuiaran. 3.25 bahujalan monfaatjatanyanoberdampingan denganjalurratutintasuntukmenamouno 9:gia^d-T"f Kendaraanyang trerhenti,keperluandarurat,dan untuk pendukung bii E;i; pondasibawah,pondasiatasdanoermukaan. ""rping 3.26 kereb
dipesans pembaras jaturtatutinras sebasai densan basian :?:gY::1.?:l::g[aPj?]",1,v..ng jugasebagai penghatang/pencegah jitur kendaraan ketual dari fi:",,':jlllt^::l^l!_ungsj 'dan raru Inras; pengamanlerhadappejalan estetika.
kakl; memperteg,stepi perkerasanjalan;
3.27 jalur bagianjalanyangdipergunakan untuklalulintas.
4 dari46
RSN|T- 14 -2004
3.28 lajur bagianjalur yang memanjang, yang memilikilebarcukup denganatautanpamarka.ialan, untuksatukendaraan bermotorsedangberjalan, sepeda selain motor. I PP Rl No.43 Tahun1993| 3.29 jalurlalulintasuntukkendaraan bagianjalurjalanyangdirencanakan khususuntuklintasankendaraan bermotor. 3.30 jalurlalulintasuntukpeialankaki bagianjalurjalanyangdirencanakan khususuntukpejalankaki. 3.31 jalurhijau bagiandari jalan yang disediakan untukp6nataantanaman( pohon,perdu,atau rumput) yang ditempatkanmenerusberdampingan dengantrotoaratau denganjalur sepedaatau denganbahujalanataupadapemisah jalur( medianjalan). 3.32 jalurtepian bagiandarimedianyangditinggikan yangberfungsi atauseparalor memberikan ruangbebas bagikendaraan yangberialanpadajalurlalulintasnya. 3.33 trotoar jalurlalulintasuntukpejalankakiyangumumnya sejajardengansumbujalandanlebihtinggi dari permukaanperkerasanjalan (untuk menjaminkeselamabn pejalan kaki yang bersangkutan). 3.34 medianjalan bagiandarijalanyant tidakdapatdilalulolehkendaraan dBnganbentukmemanjang sejajar jalan,dimaksudkan untukmemisahkan Jalan,terletakdi sumbu/tengah aruslalu lintasyang berfawanan.median dapat berbentukmedian yang ditinggikan (raised), median yang diturunkan(depressedt,atau medlandatar( flush). 3.35 damaja merupakanruangsepanjangjalan yang dibatasioleh lebar,tinggidan kedalamanruang bebastertentu,dimanaruang tersebutmeliputiseluruhbadanjalan, salurantepi jalan, trotoar,lereng,ambangpengaman, perlengkapan jalan timbunan dan galian,gorong-gorong, dan bangunanpelengkap lainnya. Pemerintah Rl No.26 Tahun198SI I Peraturan
5 dari46
RSNIT- 14-2004
I J.JO
damija
merupakanruang sepanjangjalan yang dibatasioleh lebar dan tinggi tertentuyang jalurlalu jalandan pelebaran jalanmaupunpenambahan diperuntukkan bagidaerahmanfaat lintas di kemudian hari, serla kebutuhan ruangan untuk pengamananjalan, Pemerintah Rl No.26 tahun19851 lPeraturan 3.37 dawasja penguasajalan, dittrjukan lajur lahan di luar Damijayang beradadi bawahpengawasan penjagaah pandangan pengemudi dan untukkonstruksi untuk terhadapterhalangnya bebas jalan,dalamhal ruangdaerahmilikjalantidakmencukupi. Pemerintah Rl No.26 Tahun1985] I Peraturan 4
Ketentuan umum
jalanperkotaan Geometri harus: a) memenuhiaspekkeselamatan, kelancaran, ekonomi,ramahlingkungandan efisiensi, Kenyamanan; b) mempertimbangkan dimensikendaraan; c) mempertimbangkan efisiensiperencanaan; d ) mendukunghirarkifungsidan kelasjalan dalamsuatu tatanansistemjaringanjalan secarakonsislen; jalan; pandangan e ) mempertimbangkan bebaspemakai jalan; f) memperlimbangkan drainase parapenyandang kepentingan cacat. s) mempertimbangkan Alinyemenho sontal dan vertihalharus mempenimbangkan aspek kebutuhanteknik dan pemakai.jalanyangmemadaidaneJisien. aspekkebutuhan Pemilihan perlumempertimbangkan alternatif alinyemen : a) b) c) d)
penumpang keselamatan dan kenyamanan bagipengemudi, danpejalankaki; geografidangeologidi sekitarjalan; kesesuaian dengankeadaantopografi, koordinasianlaraalinyemenhorisontaldan vertlkal; ekonomidan lingkungan.
Ketentuan teknis 5.1 Klasifikasijalan jalan untukmenerimabeban Klasifikasi menurulkelasjalanberkaitan dengankemampuan lalu lintasyang dinyatakan dalammuatansumbuterberat( MST ) dalamsatuanton, dan kemampuanialan tersebutdalam nrenyalurkan kendaraandengandimensimaksimum tertentu. Klasltikasi (panjangdan menurutkelasjalan,fungsljalandandlmensikendaraan mak6imum lebar)kendaraanyang diijinkanmelaluijalan tersebut,secaraumumdapatdilihatdalam Tabel1; ( sesuaipasal11, Peraturan Pemerintah Rl No.43/1993).
6 dari46
RSNIT- 14- 2004
Tabel 1 Klasilikasijalan secaraumummenurutkelas,fungsi,dimensikendaraan maksimum dan muatansumbuterberat{ MST) Kelas Jalan
Dimensikendaraan maksimum
Fungsijalan
Panjang(m)
Lebar (m)
Muatansumbu terberat (ton) > 10
18 tl
Arteri
ilt A iltA
18
2,5
10
18
2,5
6
18
Kolektor
6
ilt B
iltc 5.2
I Lokal
I
I
jumlahlajur Penentuan
Jumlah laiur ditentukanberdasarkanprakiraanvolume lalu lintas harian (VLR) yang dinyatakandalam smp/haridan menyatakan volumelalu lintasuntukkeduaarah.Dalam menghitungVLR, karenapengaruhberbagaijenis kendaraan,digunakanfaktorekivalen mobil penumpanS(emp). Ketentuannilai emp, untuk ruas jalan yang arusnyatidak dipengaruhi oleh persimpangan, padaTabel2 dan Tatet 3, sedangkan sepertlditunjukkan apabilaruasjalan tersebut,arus lalu lintasnyadipengaruhi oleh persimpangan dan akses jalan,makatitikkritisperencanaannya ada padaaruslalulintaspersimpangan.
Tabel2 Ekivalensi mobilpenumpang (emp)untukjalanperkotaan takterbagi(UD) TipeJalan
Aruslalulintas totalduaarah (kend./iam)
Emp MC
HV
Lebarjalur lalu lintas,Wc (m) Dualajur tak terbagi @2UD', Empatlajurtak terbagl(4/2 UD)
0 s.d.1.800 > 1.800 0 s.d.3.700 > 3.700
1,3
>6
0,50
0,40 0,25
A?R I,J
1,2
7 dari46
<6
0,40 0,25
RSNIT- 14 - 2404
Tabel3 Ekivalensi (emp)unlukialanperkotaan mobilpenumpang satuarahdanterbagi TipeJalan
Arustalulintasper Iajur (kend./jam)
HV
MC
0 s.d.1.050
I,J
0,40
1)
0,25
1,3
0,40
Dualajursatuarah(2/l)dan (a/2D) empatlajurterbagi Tigalajursatuarah(3il) dan enaml6jurterbagi (6/2D)
> 1.050 0 s . d1 . .100 > 1.000
Emp
0,25
Keterangan : HV : kendaraan berat;kendaraan bermotordenganjarak as lebihdari3,50m, biasanya berodalebihdari4 (termasuk bus,truk2 as,lruk3 as dantruk kombinasi) MC : sepedamotor:kendaraanbermotorberodadua atautiga,
Kendaraan tak bermotor(sepeda,becakdan kenCaraan ditarikhewan)tidakdiberikannilai emp,karenasangatbervariasi terganlung kepadakondisilalulintaspadasaatitu.Dalamhal jumlah kendaraanjenis ini dominan,maka perlu dilakukanperencanaan khususuntuk menentukan fasilitasnya, misalnya denganjalurkhusus. Pada jalan arteri, iika proporsikendaraantidak bermotorlebih besar dari 10 o/odan atau perbedaankecepalanrata-ratakendaraanbermotordengankendaraantidak bermotorlebih besard6ri30 kmih,makahsrusdibuatjalurlambat. Volumejam sibuk rencsna (VJR) merupakanprakiraanvolume lalu lintas padajam sibuk tahunrencana.PadaJalan2-lajur2-arah-tak terbagi,VJR dinyatakan dalamsmp/jamuntuk dua arah.Padajalan berlajurbanyak,misaljalan4Jajur-2-arah terbagi,makaVJR dihitung dalamsmp/jamuntukarahtersibuk(Fsp).VJRdihitungdenganrumus: Untukjalsn-jalan2JaJur-Z.arah LI '" ' VJR= VLRx x I 00 .i?
Untukjalan-jalanberlajurbanyak,per arah
v.rR=vLRx-!-x54*I r00 t00 F
denganpengertian: k
faktorvolumelalu lintasjam sibuk,9o; dalamhaltldakadadata,bolehdigunakan k = 9; F per faktorvariasltlngkatlalulintas seperempat iamdalamjam sibuk; dalamhaltidakadadata,bolehdigunakan F = 0,8; per Fsp koefisien lintas volumelalu dalamarahtersibuk arah,%, yangditetapkanberdasarkan data;dalamhal tidakada data, bolehdigunakan Fsp= 6q.
8 dari46
RSNIT- 14 -2004
jumlahlajurjalan dan fasilitaslalu lintaslainnyayang VJR digunakanuntukmenghilung padajalanarteridi kawasanperkotaan. diperlukan 5.3 Kecepatan rencana( Vp) geometriialandinyatakan Kecepatanyang dipilihuntukmengikatkomponenperencanaan dalamkilometerperjam (km/h). VRunluksuaturuasjalandengankelasdan fungsiyangsama,dianggapsamasepanjang ruasjalantersebut.Vp untukmasing-masing sesuaiTabel4. fungsijalanditetapkan Untukkondisilingkungandan ataumedanyang sulit,Vn suatubagianjalandalamsuaturuas jalan dapat ditutunkan,dengansyaratbahlvapenurunantersebuttidak boleh lebih oari periam (km/h). 20 kilometer Tabel4 Kecepatanrencana( VR) sesuaiklasifikasijalandi kawasanperkotaan Kecepatan Vs rencana, (knr/h)
Fungsijalan
1. 2. 3. 4. 5.
50- 100 40-80 50-80 30-50 30-50
ArteriPrimer Kolektor Primer ArteriSekunder Kolektor Sekunder LokalSekunder
5.4 Kendaraan rencana Dimensikendaraanbermotoruntukkeoerluan perencanaan geometrijalan perkotaan, ditetapkanseperti pada Tabel 5 dan sepeni diilustrasikan pada Gambar1, dengan pada memperhatikan ketentuan Tabel1.
I d a r i4 6
RSNIT- 14 -2004 ' Tabel5 Dimensikendaraanrencana(m) Jenis kendaraan rencana
rvlobilPenumpang
Dimenslkendaraan Simbol
f'
Tinggi
Dimensitoniolan
Lebar Panjang Depan
Radlus Radius BElakan putar tonjolan o minimum m i n i m u m
0,9
1,5
9,0
1,1
17
18,0
z,J
2.9
t.\)
4,4
I
I
t
I TrukAs Tunooat
SU
4,1
Biscandengan
A-BUS
3,4
TrukSemitrailer Kombinasi Sedang
WB-12
4,1
2,4
13,I
0,9
TrukSemitrailer Komblnasi Besar
W8.15
4,1
2,5
16,8
0,9
Convensional SchoolBLts
SB
J,Z
10,9
0,8
11,9
12,O
2,0
.t 2,8
City TransitBus
2,4
2,5
10 dati46
12,8
8,6
0,8
12,2
qo
0,6
13,7
RSNIT- 14-2A04
-T.
-J TruckAs Tunggal( SU ) b) Kendaraan 10,9
<-
-T--
6,4
I
TI
*l c'r I
_t_
c==
c) Kendaraan BusSekolah( SB )
I
T
d) KendaraanCrty rrans,tBus ( CB )
11dari46
RSNIT- 14- 2004
I
G)
_f
T
"l
-
_-J_
e) Kendaraan BusTempel/ Gandengan (A-BUS) 10,1
-1 +
(wB-12)
g) Kendaraan Semitraier Kombinasi Besar(WB-15) Gambar1 Kendaraan rencana( lanjutan) 12 dari46
RSNIr- 14- 2004
5.5 Bagian-bagianjalan 5.5.1 Damala Damaia(daerahmanfaatjalan)dibatasioleh (Gambar2) : konstruksi a) batasambangpengaman ialandl keduaslslJalan; b) tinggiminimum5 m dl ataspermukaanperkerasanpadasumbuialail;dan jalan. perkerasan c) kedilamanminlmum1,5mgterdi bawahp€rmukaan jalan,separatbr,bahujalan,salurantepi bagi median,perkerasan Damajadiperuntukkan untuk prasarana jalan, trotoar,lereng,ambangpengamandan tidak boleh dimanfaatkan perkotaan la;nnya.
"-
-
- oDl A r lM a I-J: A I
I+ 5 r I il !L
zi
ri 1
Ii Sl
ri
Ei I
_,... .",_..*DA..ryl.A.1..1
I .r,5Hi
i
Gambar 2 TipikalDamaja,Damiiadan Dawasja
5.5.2 Dawasja Dawasja (daerah pengawasanialan) diukur dari tepi ialur luar (perkerasan),seperti dituniukkanpadaGambar2, denganbatasansebagaiberikut: a) jalan arteriminhnum20 meter; b) jalan kolektorminimum7 meter; c) ialanlokalminimum4 meter. Untuk keselamatsn pemakai jalan, Dawasja di daerah tikungan ditentukanoleh jarak pandanganpengemudiyang ditetapkansebagaidaerah bebas sampingdi tikungan, sebagaimana diaturdalamsubbab5.7.2. 5.5.3 PenemDaEn utilitas di dalamDamajadenganketentuansebagaiberikut Bangunanutilitasdapatditempatkan : (3) tentang,jalan] Peraturan Pemerintah Rl No.26/1985 21 ayat [pasal i
13dari46
RSN|T- 14 -2004
a) untukutilitasyangberadadi atasmukatanahditempatkan palingridak0,60m dari tepi palingluarbahujalanatauperkerasan jalan; b) untukulilitasyang beradadi bawahmukatanahharusditempatkan balingtidak 1,50m jalan. daritepipalingluarbahuialanatauperkerasan 5.6 Poionganmelintang 5.6.1 Komposisipotonganmelintang jalanterdiriatasbagian-bagian Potonoanmelintang sebagaiberikut: jalur a) laluJintas; b) bahujalan; c) saluransamping jalurtepian; d) median,termasuk e) trotoar/ jalurpejalankaki; 0 jalursepeda; g) $eparator / jalurhiiau; h) jalurlambat; i) lereng/ talud. :,.
Z
--J
ttt
6 ,52 fqfl l r a L u R i i e P ' J L Nl A e
I
{( ,ll K 4 5lr' 1 1a e H ui
]ALUR LALULINTAS
ffl
3\
@
Gambar3 Tipikalpenampangmelintangjalan perkotaan2-lajur-2-arah tak terbagi yangdilengkapijalurpejalankaki
14dari46
R S N T T1-4 - 2 0 0 4
TRO]OAR SEPEDA
iir lr\l ll.ll
ft:il ,,](
\
SAMPING
Gambar4 Tipikalpotonganmelintangjalan 2-lajur-2-arah tali terbagi, yangdilengkapijalur hijau,jalursepeda,trotoardansaluran sampingyangditempatkan di bawahtrotoar
ll4olo^ir..4$ri!4,!a'lf!4^In
.. - -r+tn4!v.,qtr!_-___-t-!-,6rll!T -__**r&a!.r,_.}a!_.fq,_!+u!j4ts.t*ors.1
Gambar S Tipikalpotongan jalanyangdilengkapi melinteng median (termasuk jalur jalui,jalur'iam'bat tepian), pemisah . dantroroar 5.6.2 Jalurlalu-lintas kend€raan Jalur lalu rintaskendaraen adarahbagianjaranyang dipergunakan untukrarurintas kendaman yangsecara fisikberupa perke-rasan;aran.'oatis;aiur iarurintas aafji dild:--a) median jalan; b) bahujalan; c) trotoar: o) separator jalan. l5 dari46
RSNIT- 14-2004
Tabel 6 menyajikantipe-tipejalan yangdisarankan.Tipejalan 3Jajur-2-arah-tak terbagidan 4-lajur-2-arah-tak terbagi,tidakdisarankan untukdigunakan. Tabel6 n Jalurdi sisijalan utalna
Tipe Jalan
PerluJalurlambat
Perlutrotoar
2Jajur-2-arah-takterbagi
4-lajur-2-arah lerbagi gi 6{ajur-2-arah-terba Lebihdari 1 lajur-1-arah Catatan: v vv
= disarankan dilengkapi, kebutuhan; lergantung = dilengkapi.l
Jalurlambatdapatdigunakanuntukkendaraan tidak bermotor.Tipikalbeberapatipe ialan jaturlambatdiuraikan dapaldiiihatpadaGambar3, 4 dan5, dan ketentuan pada sub bab5.6.7. 5.6.3 Lebarjalur Lebarialur ditentukanolehjumlahdan lebarlaiurserla bahujalan.Tabel7 menetapkan ukuranlebarlajurdan bahuialansesuaidengankelasjalannya; b) Lebar jalur minimumadalah 4,5 m, memungkinkan2 kendaraar,dengan lebar maksimum2,1 m salingberpapasan. Papasan2 kendaraan lebarmaksimum 2,5m yang terjadisewaktu-waktu dapatmemanfaatkan bahujalan.
a)
Tabel7 Lebarlsjurjalandan bahujalan
Lebarlajur(m) Kelas jalan
Disarankan Minimum
Lebarbahusebelahluar(m) TanDatrotoar
Adatrotosr
Dis€rankan Minimum Disarankan Minimum
I
3,60
3,50
2,50
2,00
1,00
0,50
tl
3,60
3,00
2,50
2,00
0,50
0,25
ilt A
J,OU
2,75
2,s0
2,00
0,50
0,25
ilt B
3,60
2,75
2,50
2,00
0,50
0,25
iltc
3,60
I,50
0,50
0,5c
0,25
r)
m Padajalan arteri,jalur kendaraantidak bermotardisarankandipisahdenganjalur kendaraan bermotor.Bila banyakkendaraanlambat,lalur bolehlebihlebar. Lebarbahujalansebelahdalampadamedianyangditurunkan ataudatar,minimumsebesar 0,50m.
16dari46
RSNIT- 14 -2004
5.6.4 Lajur a) Apabilalajurdibatasiolehmarkagarismembujur terputus,makalebarlaiurdiukurdarisisi dalam garis lengah markagaris tepi jalan sampaidengangaris tengahmarkagaris pembagiarah pada jalan2)ajur-2-anhatau sampaidengangaristengahgaris pembagi lajurpadajalanberlajurlebihdarisatu. b) Apabilalajur dibatasioleh markagaris membujurutuh, maka lebar lajur diukurdari maslng-maslng tepi sebelahdalammarkamembujurgarisutuh. 5.6.5 Kemiringan melinbngjalan Untukkelanca.ran drainasepennukaan, jalan lajurlalu lintaspada bagianalinyemen yang lurusmemerlukan kemiringan melintang noimalsebagaiberikut(lihatGam6ar6) : a) untukperkerasanaspaldan pe*erasanbeton/semen, kemiringanmelintanb2-3; b) padajalanberlajurlebihdari2, kemiringan melintang ditambah1 % ke arahyangsama; c) untukjenisperkerasan yanglain,kemiringan melint,ngdisesuaikan dengan'karakteristik permukaanny6. 5.6.6 Bahujalan a) Kemiringan melintang bahujeianyangnormal3 - bVo(lihstGambar6), b) Lebarminimalbahujalanuntullbahuluardan bahudalamdapatdilihatdalamTabel7. c) Kemiringanmelintangbahu jalan harus leblh besar dari kemiringanmelintanglajur kendaraarl. permukaan d ) Ketinggian bahulalanharusmenerusdenganpermukaan jalan. Derkerasan
Gambar6 Tipikalkemiringanmelintangbahujalan
17 dari46
RSN|T- 14- 2004
5.6.7 Jalurlambat yang bergeraklebihlambatCansearah Jalur lambatberfungsiuntukmelayanikendaraan denganjalur ulamanya.Jalurini dapatberfungsisebagaijalur peralihandari hirarkijalan yang ada ke hirarkiialanyanglebihrendahatausebaliknya. Ketentusnuntukjalur lambat adalahsebagaiberikut: a) Untukialanarteri2 arahterbagidengan4 lajurataulebih,dilengkapi oenganjalurlambat; b) Jalur lambatdirencanakan mengikutialinyemenjalur cepat denganlebarjalur dapat mengikuti ketentuan sebelumnya. jalan 5.6.8 Separator jalur lambatdenganjalurcepat.Separator Separator terdiri ialandibuatuntukmemisahkan atas bangunantisik yang ditinggikandengan kereb dan jalur tepian. Lebar minimum separator adalah1,00m. 5.6.9 Medianjalan jalanadalahuntuk:. 1) Fungsimedian a) memisahllan duaaliranlalulintasyangberlawanan arah; b) mencegahkendaraan beloRkanan. jalan; c) lapaktunggupenyeberang penempatan d) lasilitasuntukmengurarrgi silaudari sinar lampekendaraandari arah yang berlawanan. jalan; e) penempatan fasilitaspendukung cadangan lajurfiika cukupluas); 0 g) tempatprasaranakerjasementara; h) dimanfaatkanuntukjalur hijau; 2) Jalandua arahdenganempatlaiurataulebihharusdilengkapi median. 3) Jika lebar ruangyang tersediauntukmedian< 2,5 m, medianharusditinggikan atau dilengkapi denganpembatas (Gambar7 dan8). fisikagartidakdilanggar olehkendaraan 4) Lebarminimummedian,terdiriatasjalurtepiandan bangunanpemisahjalur,ditetapkan sesuaiTabel8. Dalamhal penggunaan medianuntukpemasangan fasilitasjalan,agar dipertimbangkan keperluan ruangbebaskendaraan untuksetiaparah.
Tabet8 Lebarmediani8landanlebarjalurt€pian Kelasjalan
Lebarmedianjalan(m) Minimum
Minimumkhusus*l
jalurtepianminimum Lebar (m)
t,tl
2,50
1,00
0,25
i l tA , i l tB , i l tc
1,50
1,00 datar) 0,40(medlan
0,25
padajembatan Catatan: " digunakan bentang ataulokasiDamajaterbatas. > 50 m,terowongarr,
18dari46
RSNtT- 14 -2044
I 'il-^" l:l ,ALUR ig ;----f;|--t^'.u rryr4s it |
Gambar7 Tipikalmedianjalanyangditurunkan
JALUR LALU LINTAS
Gambar 8 Tipikalm€dianjalanyangditinggikan 5.6.10Jelurhijau Jalur hijau pada mediandibuatdenganmempertimbangkan pengurangan sitau cahaya lampu k€ndaraandari arah yang berlawanan.Selaln itu, jalur hlJauJugs berlungsiuntuk pelestarian nilaiestetislingkungan dan usdhamereduksipolusiudara.Tanamanpadajalur hijaudapatjugaberfunOsi pejalankaki. sebagalpenghalang jenis l€namandan cara penanamannya Pemilihan. pada jalur h|au, agar mengacukepada StandarPenataan TanamanUntukJalan( pd. 035/T/BM/1999 ). 5.6.11Fasilitasparkir Jalur lalu lintas tidak direncanakan parkir.Dalam keadaanmendesak sebagaiFasilitas fasilitasparkhsejajarjalurlalulintasdi badanjalandapatdisediakan, jika : a) kebuluhan akanparkirtinggi; b) fasilitasparkkdi luarbadanlalantidaktersedia.
19dari46
R S N | T -1 4- 2 A Q 4
untuk memenuhlhal-haltersebuto, a,"., o"r"n."naan parkirsejajarjalur lalu lintasharus mempertimbangkan hal-halsebagaiberikut: a) hanyapadajalankolektorsekunder dan lokalsekunder: b) lebarlaiurparkirminimum3,0m; c) kapasitasjalanyang memadai,dan d) mempertimbangkan keselamatan lalullntas. 5.C.12Jalurpejalankaki 1) Fasilitaspe,lalan kakidisediakan pejalankbki.semuajatanperkotaan untukpergerakan harusdilengkapiialur pejalankakidi satu sisiataudi keduasisi. Jalurpejalankakiharusmempertimbangkan penyandang cacat,dandapatberupa: a) ialurpejalankakiyangtldakditinggikan, permukaannya; tetapidiperkEras b) trotoar: c) penyeberangansebidang; d) penyeberangan lidak sebidang (jembatan penyeberanganatau terowongan penyeberangan); e) penyandang cacat tl Jalur pejalankaki yang tidahditinggikan, harusditempatkan di sebelahluar saluran jalui Lebar.minimum pejalan yang kaki tidakditinggikan adalah1,5m. .s€mping. 3) Khususuntukjalan arteridan kolektordi perhotaansangatdianjurkanberupatiotoar. 4t Lebar trotoar harus disesuaikandengan1umlahpe.ja-lan kaki yang menggunakannya. trotoa.r yang dipertukan, agar mengacu kepada'spjsifikasiiroroar :"n:ltglle9gI iSttt No.03-2447-1991). g. Lebarminimumtrotoarditentukan sesuaiTabel Tabel9 Lebartrotoarminimum(m) Fungsijalan
Minimum
*) Minimum khusus
Arteriprimer Kolektorprimer Arterisekunder
1,50
1,50
KolehorSekunder Lokalsekunder
1,50
1,00
Catatan: ', digunakan.padalemUatan volumelatulintaspe.lalan kakii100- S00oring per 1Zjam
I
Polongan melintang trotoar: a) trotoarhendaknya ditempalkan di sisl ruarb6hujaranataujika iarandirenokapi -- 'iarur rglg trotoar ditempatkan di sebelah tuarjalurparkir(GimOjrSaan1Oi ,-, .p."-rkirl b) bilajalur huautersediadanterletakdi sebetahiuarbahuaiaujalur parkir,maia trotoar harusdibuatbersebelahan dengan Jalurhijau; c) jika trotoarbersebelahan langiun!dengantanahmilikperoranqan, makaialurhiiau (tanamsn)harusterretakdi s'berahdardmtroroar(Gambarr r).-r'ramun ;iiiieraifai ruang.yangcukupanlaratrotoardan tanahmilikperorangan, haka jalui hijauboieh ditempatkan di sisisebelahluartrotoar. I penyeberangan untuk pejatankaki sebidang,sgar mengacukepada l:l:f:ry.r: Menteri Perhubungan No.KM60 rahun1993tenrang MirkaJatan,sedangkan l-".p.$i:ll unruK uoaKseoidang, agarmengikuti standar atauspesifikasi yangada. oenyeberangan
20 deri46
RSN|r- 14-2044
e tEl
| fi I rn oror n
1Zi
t
lt
h\-.rl' tl
Gambar I
Tiplkalpenempatantrotoardi sebelahluar bahu
JALUR PARKIR
JATUR LALU-LMAs
Gambar 10 Tipikalpenempatan trotoardi sebelahluarjalurparkir
21 dari46
RSNIT-14 -2004
(,
zF I EI < l TROTOAR (').l. zl
I
,i ,lr ' ' . ' ' . ' , . ' . | i,{
I
l
trotoardi sebelahluarialurhijau Gamb6r 11 Tlpikalpenempatan 5.7 Jamkpandang 5.7,1Jarakpandanghenti(Ss) Jarakpandang(S6)terdiridarl dua elemeniarak' yaitu: pengemudimelihal a) jarak awal reaksi (Sr) actalahjarak pergerakankendaraansejak saat pengemudi sampai berhenti suatu nalangan yang menye'UaUtahia trarus menginjaktem;dan sejak pengemudi u)' iarak awal pengereman(56) adalah jarak pergetakankendaraan tersebutbe(henti' menginiakrem sampaldengankendaraaB : S" dalamsatuanmeter,dapatdihitungdenganrumus( MSHTO' 2001) ', 2
,S.= 0,278x I/t r7ag,g39I-t-
: denganpengertian VR kecepat8nrencana(km/h) 2,5detik T waktureaksi,ditetapkan
k2 pkan 3'4meter/deti tii'i.iGl7"'itii'1,diteta a tinskatperlamdiil
rumusdi atasdenganpembulatanTabel10 berisiSs minimumyangdihitungberdasarkan Ss' Ve. Setiapbablanialanharusmemenuhi pembulatan untukberbagai 22 dari46
RSNrr-14-2004
Tabel10 pandang henti(Ss) Jarak Vq
(km/h) S. minimum (m)
100
on
80
7n
60
l Ci
160
130
105
CK
65
40
30
(n
1K
di tikungan 5.7.2Daerahbebassamping pandangan di tikungan kemudahan untukmemberikan dimaksudkan bebassamping Daerah garis lajur tengah dari penghalang sejauhM (m),diukur obyek-obyek J"ng"n n.u;beUasi<ari Ss dipenuhi pandangan, sehinggapersyaratan dalam sampai obyek penghalang (Gambar 12).
(
jarakpandang untukmenentukan ilustrasi komponen Gambar12 Diagram (daerah bebassanlplng) horlzontal Daerah bebas samping dl tikungan dlhittrngberdasarkanrumus sebagal (MSHTO,2001):
u = nlr-.",f'8'15s')l \ R )J L
: denganpengertian (m) R iari-laritikungan M
jarakpandang henti(rr\ yang diukurt dari garis tengah lajur dalam sampai obyek iarak penghalang pandangan (m) 23dari46
RSNIr-14- 2004
Gambar 13 menyaiikannilai wt yang dihitungmenggunakanrumus di atas. Gralik tersebut M. dapatdipakaiuntukmenetapkan dalamgrafik pada Pada kenyataannya, oleh garis putus-putus nilai M yang ditunjukkan Gambar13 tersebuttidakdigunakan.
d t! E
!m E
I
:
?
o
.E
's 6
to o tadtbdE t4dr.lcrtr strhr kirddan sarpeCrd
24 rlari46
HitNl l- 14 /UU4
-14 padaGambar s d 16' dilihat dapat tiiungan bentuk-bentuK dan Penjelasan
DT
4.o
I
,tr. i
.aT ,.\,
.Rc
(FCl Gambar 14 TikunganFull Circle
l.
ra
. 5r\
' Spiral(SCS) Gambar15 TikunganSpint Circte
25 dari46
RSNIT-
.142004
Es
p "lc
Gambar 16 l'ikungsn Spiral- SpiEl(SSl
5.8.2Paniang tikungan spiral 2lengkung (Lc)danpanjang busur.lingkaran. (Lt)terdiriataspanjang Panjang tikungan dan kemudahan jtlan. kelancaran jlng menjamin Untuk (Ls') diukui sipanjangsumd makapanjang padaialanarterlperkotaan, pida saatmenikung iten!6muiit
+
26dari46
RSN|T- 14 - 2004
Tabel 11 Paniangbagianlengkung minimum Panjangtikungan tninimum (m)
VR (km/h)
100
170
90
155
80 120
60
105
50
85
40
70
30
55
5.8.3Superelevasi 1. Superelevasiharus dibuatpada semuatikungankecualitikunganyang memilikindius yang lebih besar dari Rmtntanpa superelevasi.Besarnya superelevasiharus direncanakan sesuaidenoanV". Superelevasi berlakupadajalurlalulintasdan bahujalan. J. Nilai superelevasimaksimumditetapkan6%. Tabel 13, menunjukkanhubungan parameterperencanaan lengkung horisontal dengankecepatan rencana. 4 . Harusdiperhatikan masalahdralnasipadapencapaian kemiringan. Pada ialan perkolaan untuk kec€patanrendah bila keadaan tidak memungkinkan, misalnya (akses lahan, persimpangan,tanggung jawab, perbedan elevasi). Superelevasi ditikungan bolehditiadakan sehinggakemiringan melintang tetapnormal. Jikakondisitidakmemun0kinkan, superelevasi dapatditiadakan. 5.8.3.1Jari-jaritikungan 1. Jari-jaritikunganminimum(Rmtn) ditetapkan sebagaiberikut:
"""- 'r7ml7J D
-
t2 't R
denganpengertian : adalahjari-jaritikunganminimum(m) adalahkecepatan rencana(km/h) (%) emax adalahsuperelevasi maksimum gesekuntukperkerasan fro* adalahkoefisien aspal f=0.012-0.017 Rmln
27 oari46
RSNIr-14-2004
sebagai Rmindenganketentuan-ketentuan 2. Tabel 12 dapatdipakaiuntukmenetapk3n berikut: sebaiknyatidak digunakanR6;,1.PemilihanRtln a. Untuk memenuhikenyamanan, kenyamanan. atautikungandengane661untuksualulikungankurangmemberikan Di sampingitu, liecepatankendarairnmenikungbervariasi'Denganciemikian' dana, penggunaanRrln hanyauntukkondisiteffainyangsulit dan keterbatasan pada Rmtn. yang dari lebih besar R sehinggadisarankan digunakan untuktikungantanpa b. PadatikungandenganR yangpaniangdapatdigunakanRmin suoerelevasi. Tabel12 Rnrn(m) Jari-jaritikunganminimum, (et"t = 6 oi)
(km/h)
100
90
80
70
60
fr""t
0,12 0,13
0,14
0,14
0 , 15
Rmh
435
250
195
135
(m)
335
28 dari46
40
?n
0,16
0,17
0,17
90
55
30
^ tlt rt) d @ i flt/l NtJ) o f cn v ^t o{ rr)(r) $ * + Lot'| \o ro \o
^e @ ' O c ' r n t \ o r c t t(nr \ c ) ( nq( oq d
c{
!.r Gt N N N tY1
arl $
rir
u q q r,'1.1c'I'J^l \ N,4q N-\o. cE (Y
F
- ^ t4 { d N {. t\ t-r u)0o ft1 t\ N veNNrqrnrnrn+
Z aI
2
U) (
a o
s
aal?t <. lt $ ra r/l
Nol
E . F 'F6 s; th
E
^^utC|i*a"l|JntooNUl@i v v i d a{ N N.!.! ri lY) It fi) !'
:is :
r ri rr rdN@oN\oo,'Nroo
5q
t
:sB B i s ';F ru 1, e EB oE : E E EC 'i:
^^^ilrt@Forc)r\o\('\oNF+ tYl(Y)!.
{l
c n.- {rr i*oF = Y-cicx
!,
e2ePix.x-I;s3:.::.*n
o o o
v^
@ Ch a'l
^v
!
v^
rl' rO t' i i,-{
nt
da{'O t c,ft1t d\OlraN ^ ^ ^ ^OO !r u e e r\l a\r .\r .\t N Nct ri d) \l v u) rn
^ ^ ^ ^ rrt {Y)rt rt F, @O N rn t\ r{ v) co ,r a! N N N tYt tYt(Yl
d
(o.-: s-qe{.\ n" co. u u u u u u -1l..r-\Q ^ ^ ^ ^ ^ ^ a o a ba hd F 1 r c D N ' o r L / t o N a!a!t\|6t(r)tisqrrrntn
l-C o
^
E5fii;;.s
E::IEEEE EEsE:ic F{F3=9-9 lt t! ll 11 ll
ll ll
o
?- Z Z Z d, d, N ^! 6) N Ft t+l ao rr + Ln u)
r{o a1 .or
a
.i;sE*Eg
!t
o
6
E
!.
|!|'
^
^
^
^^NN
F-O\* t aOO lr1L @ ilSln drid.{a{aili1nlrtlrt
c It
c o c o
ee! eeeHHsi3I-;33:.8*r.3'
(t
oo ooo ooolD 5:RRRSBg +$SS+SB
0,
ooe ooooo: llI:*P
e o ilt 4
o t a
N R R R RS H S HS
u u uuuu uuu uu n$,(o-qqNF O l')rl(ol\@Q 222 &.d d .i .i .i r'i .'i d dvivi ur'uiuiyi d 2 2222
ooooooooo< rel="nofollow">oPPS9$hBggSghgeSSg ooooooooo..99j99SRiRRXRRhKRE .1tl-111q.lt-tl,o-q qN.!' qq U u U U u U uU U U U u U z Z z z z z, z z z z z aag N |\r.t r,r r'1tl n tt tt t ln r,t ln ut tn
oooooooooooooo$S)ft
RSRFhRSES$3gS
aooooeoooooooo99l*:9:I9ERRNRSSR cau u U U u u O (J U e U U U U U U r'l.o- o. q u'l (o.(o.q -.1r{ u'!\ tqn A r a ,r z zz
zz, z zzz
zzzzzd,d,
N t v c ] . f ) r " . . l a t r y l* $ $ t
e8R EE 3EeaR38 EE egRRE EEEEHgRgH HE HFfi
(o (!
c{
R S N T T1-4- 2 0 0 4
5.8.3.2Lengkungperalihan Lengkungperalihanberfungsiuntuk memberikankesempatankepadapengemudiuntuk mengantisipasiperubahanalinyemeniatandari bentuklurus( R tak hingga) sampaibagian yang bekerjapada lengkungialan berjari-iari tetap R. Dengandemikian,gaya sentrifugal baikketikakendaraan tikunganberubahsecaraberangsur-angsur, kendaraan saat melintasi peralihanadalah lengkung tikungan.Ketentuan mendekatitikunganmaupunmeninggalkan sebagaiberikut: a) b€ntuklengkungperalihanyangdigunakanadalahbentukSpiral(C/otl,o,i/e). sebagai ataspertimbangan-pertimbangan b) panjanglengkungperalihan( Le) ditetapkan berikut: perlud;batasiuntukmenghindarkan melintasi lengkungperalihan 1. Waktuperjalanan minimum2 detlk( pada yang mendadak,ditetapkan kesanperubahanalinyemen kecepatanVR).Kriteriaini dapatdihitungdenganrumus: t'-
t. = "T J.O !
denganpengertian:T waktutempuhpadalengkungperalihan, 2 detik. ditelapkan Vq kecepatanrencana(km/h) ataudigunakan Tabel14 berikutini : Tabeli4 peralihan, Panjangminimumlengkung L5 (m)
(km/h) Lr - nrtr
100
90
80
70
EA
qn
44
39
60
5U
40
,l^
28
22
17
jalan( A ) daribentukkelandaian normalke Tingkatperubahan kelandaian melintang kelandaiansuperelevaslpenuh tidak boleh melampauiA maksimumyang ditetapkan sepertipadaTabel15. Tabel15 Tingkatperubahankelandaianmelintangmaksimum,A (m/m) Vg
(km/h)
100
A (m/m)
1t227 1t213 1t200 1 t 1 8 ? 1t167 1/150 1/143
90
80
70
30 dari46
OU
50
40
30 I tl a.t
RSNIT- 14 -2004
Panjangpencapaianperubahankelandaiandari kelandaiannormalsampai ke penuhsuperelevasi (Ls)dapatdihitungdenganmenggunakan rumus: kelandaian Ls = W.Ar. (ea+ enc) denganpengertian : A W eNc €6 Ls
(o/o) tingkatperubahan kelandaiaimelintang maksimum, lebarsatulajurlalulintas, (m)(tipikal3,6 m) (%) kemirlngan melintang nOrmal, tingkatsuperelevasi rencana, \%) panjangminimumpencapaian (m) superelevasi,
3.
yang memenuhi keduakriteriatersebutdi atas,sehinggadipilihnilai Ls ditentukan L" yangterpanjang.
4.
pada Tikunganyang memilikiR lebihbesaralau sama denganyang ditunjukkan peralihan. Tabel16,tidakmemerlukan lengkung
Diagrampencapaian superelevasi dapatdilihatpadaGambar17. Tabel16 Jari-jaritikunganyangtidakmemerlukan lengkungperelihan
(knr/h)
100
90
80
70
60
Rrsn(m)tanpa lengkungperalihan s000 3000 2500 2000 1500
50
40
1200 800
30 500
5. Jika lengkungperalihandigunakan, makaposisilintasantikunganbergeserdari bagian yang lurus (lihatGambar15)sebesarp. ke arah sebelah dalam ialan Apabilanilaip kurangdari 0,20m, makalengkungperalihan tidakdiperlukan, sehinggatipe tikunganmenjadiFC.
31 dari46
RSNtr- 14- 2004
Sth{'ct*slr.rr+ln ,..-]<
suFdey.tl.r,tot
-_--l-
I
suFdcv6tp.nut
I
T€pt tUErpcrkr!.rn
--
I
i
i
If l t l i
-i-r
-r
lirl
i r,
- t i '- - - - -T.FI - - -dtltri -
i
i
.,,1
'l '
i'l'
tstan
)---'T
,.11
i.
l;l
pdLa..srn
irtn
p-',,,p,,,e *onoo,
'l' ","-n*
ABCDE Ler€ng norrnal - didgram..uperclei,asidengan sunibuFlan sebagai sun$u pubr
ll
l,.r.ng norn&l
sr{pcrcrcvarrrua olrr
supc,.r.v!rt|'4r orl
I
Srrp.,ero,o.rp.,,r,
I lr; II (
i
|
\,' i
r
I
|
|
| | |
|
| --' -'
|
I
TePl lu8? Pcik.rtian
Jal.n
,-i-------
,
|
sumbu ,rlrn pe.!.mp.ng reb.rrrnyr
ABCDE g. lereng normal - diagram 3upe.elevasi dengan tepi dalam p€rkerasan scbagri sumbq putrr
Gambar '17
Diagram yang memperlihatkanmetoda pencapaiansuperolevasiuntuk tikunganke kanan
5.8,3.3Diagremsupe(elevasi a) Superelevasi dicapalsecarabertahapdari kemiringan melintangnormalpada bagian penuhpadabagianlengkung. ialanyanglurussampaike superelevasi b) Pada tikungantipe SCS, pencapaiansuperelevasidilakukansecarclinear,diawalidari bentuknormalpada titik TS, kemudianmeningkatsecaraberangsur-angsur sampai mencapaisuperelevasipenuhpadalitik SC (lihalGambar18).
32 dari46
RSNI T- 14 -2004
c)
Padatikungantipe FC, biladiperlukanpencapaiansuperelevasidilakukansecaralinear (lihat Gambar1g), diawalidari bagianlurussepanjang2i3 Ls dan dilanjutkanpada baqianlingkaranpenuhseparijang 1/3bagianpanjang15.
EAGTAN LENGI(U NG PERALDIAN
B A G [ ' \ NL U R U S
BAGIAN LINGKARAN
:SC
TS
- - -li
BAGIAI{ LENGKUNG PERAL]HAN
CS s6rKrRrrxuNGAN
NO R l"lAL
.
5 6 I K A N A NT I K U N G A N
o/o '
en
Gambar18 Pencapaian padatikungantipeSCS superelevasi
padatikungantipeFC Gambar19 Pencapaian superelevasi 33 dari46
RSNIT- 14-2004 I t .
1f"
)
I .l
dolor"'
--q
Keterangan: Pl TS Sle SC Ls n e Gambar20
Titikperpotongan sumbujalan Titiktangenspiral pencapaian Titikpermulaan superelevasi Titikperalihan spiralke lengkungan lingkaran Panlangspiral,TS ke SC (m) Superelevasimanual(o/o) SuDerelevasi
Metodapencapaian padatikunganlipeSCSdenganbentuk superelevasi tigadimensi 34 dari46
RSN| T- 14 - 2004
jalurlalulintasdi tikungan 5.8.4 Pelebaran Pelebaran pada tikungEn dimaksudkanuntuk, mempertahankan kondisi petayanan operasional lalu lintasdi bagiantikungan, sehinggasamadenganpelayanan operasional di bagianjalanyanglurus. Pelebaran(lihattabel 17 dan 18), yang nilainyalebihkecildari 0,60 m dapatdiabaikan. Untukjalan2-jalur-6-laiur-terbagi, nilaiWc harusdikali't,5.Untukjalan2-jalur-g-lajur terbagi, nilaiWc harusdikall2.
denganpengerlian I Wg
jalanpadatikungan Pelebaran (m) Lebarjalanpadstikungan(m) Lebarjalanpadajalanlurus(m)
35 dari46
lo o! F! 9 m$l')rn(olr)\o doddddciddddi
II
t^
.i-
olaldl..lV\tlnlr|l/)toF,CD(o
-\
(\
or d d d d d d d d d d d d o '
ld!
$
o1r'l m ms
ro
2
;rc tsc
ta c ,,r
r-,1 0, F\
sg
tE
gt
@
L=
01 a d'! a 14 rf V ti V n) In (o N @ o
dddddddddddddo.i mrrlN(r)
10
:o
t-
$.: Po
Il-
E9
lC
.3H
o
o
rr rr
01 flI V- a1 g!'llnrrl(o@0oclooo-{Nm
ci d d o' ci d d d d d d dd
dciddo'l
l.
j
j
'i,<' j
ddddddd L-
L
F
ll o lcc
TfE
n
-gJ
+l ul
E:r
JVI
Ldl
ddddddoi
q g C C,1
,< .rlru -r N.4
q
rr rr rrl.-{
S f
rr) F.
q
q
C o
N rio rn $
|J1 N
d d d d d ci d o'f d o' o' o' o' o' ;
9.1
oo
dddddo'1
d d d d d ci o'lci d d ci ci o' o' ci
orlt '
E3
3.:-3 3-3,:.5 Sl35I 3 3i 3.ii i:.3 L_ Ln ; ; ; ; ;. ; ; 3 :.15 i i i 3 3 3 3 :.i i 3.3 :, lo
O O O O c) c| O rr Ol ,r r.r n
l8 oo-dQdqdododo odododocHi cNi c i
CN
o-
l-
dr-
oo ocr{
ll'. -:( o ll o o
t-\
INtr
I
o- o- o- q g o o o o ol * - .,r odddciddddo'1 ddd
| ^ lF -c
-J
rf \f, tr) ro C| F\ oh o
Oc|rrc)..{la!N(nNrrt+Lr)
,dg
EE
I*
$
I qqqoF{.rlNNNff|du)rf)
gT
gEi
a\ . f l N f n
u)l
FrJ
Q q
o dddddddddjjj.ij
,9.: Jsl
$rnuln(r)6@orr_r
o o ddctciddddddci.i
@
FC
F
N @
l=
I
l*3.:-3.3-33-3.3-33.3.13Ii :. I
+fL
{J:
In
zF
3-3-33.33.3-3-3-3.3l:.5i 5 lUl :.3-3. "l3:-3-3.33.3. 3.1:.5 53:.$S33 r-d tol
-J vi
N
*l
;l33.3-3-"q3-3-:-S.3.3.:.13.:.i 333S533i
' t r oc c !^ ! Cnv -,t ,i )
gHFgRR 83R E.fig.flE.HFF E3ER98 f,QNN.rr-l
o
'3
tm!ftitlnullooNoo
idddddddo'ddo' .N
t{ d I
o
(tl
?^
-\
a d8
2
o
a
i.l(f|.nrt $ rtr'|ntoF.6
oo
F)r'r't$+|nlrl\Ol\(l|o\-.(n oooooooooooo-rr{
ll o
t! nO
Eo iF'I 6R
toc
.1
O F.
q
"1 "1
"r
.!f-q t q o- \ \ q^ o- N.
-t
,-c
Nlrt
h:a 'i. ' i oE
3 ol()
rt l'1 l') al t t Ln LO \o N @ o\ -r N l. 14 \i t o o o o o o o o o o o o r{ d rr r'{ i{ d
I--l
o.j<
t-t
q q
11'-l .'1 -r, a q ,o-'o.\ c0.t:-1.f n q q to.co. H i "t r r{ d 4 rr rr
e
g
lLo "f o o o o o o o o o o o ; o "rl olo "f l'.
o{,
!=
OF
ai
N
r0E nt t) nO .I ,n3 i:L o.J
(oF
{,E
v-
O.- u
r{- E I!, ;t .J :-L
o|
F.c
N(Y'14t!o\o
(vNaOtloroN
ooo-{-{
ooorrFrr{
Cl \ful
NN
oNo
oooooo
ll o
r-r 0J N
riVtrOF
ql
ooo-ro,-r,.1 ooooooo
N
OOOOOO'''|
NN(r1$tntO@ol\Oc|-{-{ oooooooo'.{tr-{'l
o
E F.
*!l
Ti;
o ro
JY
=o
uL
sta
o O o o ri -tlN
{') o V Ln F o Oi
o q o! o! ul
o o o O tn e ; e o' o' J o' d old d ci d d d d d d j
!t5 [,E
j j j j
tLf
COOOOOOOc|,{lN.n
C ,-r
ooooooooooloo
iit
I
FO
6({ Ca JG
E 'u Lto:
oooocoooo,rlNr.tlr oooooooooolooo
o t{
t N
-"1
I
NF
F:3
ooooooooooHlN14cto
l l o CO d d d d d d d d d d o ' l d d d d
I
.,:: u
l.'
I
r.r qJ N Lt
!
t3
O()OOOOOO()c''il!-rcit10
ddddddddddo"ldddd I
o o o o o o o o o o ol.{ N o n lo F. r. o o d d o' o' o' d d d d d d d o'ld d d dddd
t-
o q q q o - q o . o _q o - o - o . o l . 1 1 q tn o o o
' t r oc L
oc
gr!
o oooo
C)C'O olooo
oooooo(JooooooooooooQ.oq9
q o . _ 1 o . \\ 1 q O O OOOO
O O O O O O O O O O O O tn O ur $ {a{''l'r OUrOI/lOC|\dI\(olni'rq
ri c,r'oi .i j
-, d'r
rq r{ -{ O ol O t\ r< d d'r
RSNIT- 14- 2004
5.8.5Tikunganmajemuk 1) Adadua macamtikunganmajemuk: a) tikunganmajemuksearah;yaitudua ataulebihtikungandenganarahbelokanyang samatetapidenganjari-jariyang berbeda. yaitudua atau lebihtikungandenganarah belokan b) tikunganmajemukbalik-arah; yangberbeda. 2) PenggunaantikrJnganmajemuk(Gambar 21 - 24), dipertimbangkan berdasarkan perbandingan bahwaR1 adalahiari-jaritikunganyang R1dan R2,dimanadiasumsikan lebihbesar.Ketentuan untuktikunganmajemukadalahsebagaiberikut: a) Setiaptikunganmajemukharusdisisipibagianlurusyangmemilikikemiringan normal denganketentuan sebagaiberikut: - Pada tikunganmajemuksearah, panjang hagian lurus paling tidak 20 m (lihatGambar22). - Pada tikunganmajemukbalik-arahpanjangbagian lurus palingtidak 30 m
(lihat 24). Gambar
(cambar21),dan > ] , makatikungan maiemuk searah harusdihindarkan
U) ' n ,;if
Jika
il, /i,
2 3
nrakatikungan majemuk balikarahharusdisisipibagianlurusatau bagianspiraf/clathoide(lihalGambar24).
Gambar2l
Tikunganmajemuksearahyangharusdihindarkan
38 dari46
RSN|T- 14- 2004
Ir'
Gambar23 Tikunganmajemukbalikarahyangharusdihindarkan
39 dari46
RSNIr-14- 2004
Gambar24 Tikunganmalemukbalikarahdengansisipanbagianlurusminimum sepanjang30 meter 5.9 Alinyemenvertikal 5.9.1Umum a) Alinyemen vertikalterdiri atasbagianlurusdanbagianlengkung; b) Ditiniaudari titik awal perencanaan,bagianlurusdapat berupalandaipositif(tanjakan), atau landainegatif(turunan),atau landainol (datar).Bagianlengkungvertikaldapat berupalengkungcekungataulengkung cembung; a) Kemungkinanpelaksanaanpembangunansecar8 bertahapharuF dipertimbangkan, perkerasan, penambahan dengan misalnyapeningkatan lajur,dan dapatdilaksanakan perubahan vertikaldimasayangakan biayayangetisien.Sekalipun demikian, alinyemen datangsebaiknya dihindarkan. 5.9.2Kelandaian maksimum Pembatasankelandaian(maksimum)dimbksudkanuntuk memungkinkankendaraan yangberarti. bergerak terustanpaharuskehilangan kecepatan yangsesuaidenganVn,ditetapkan Kelandaian maksimum sesuaiTabel19.
RSN|T- 14- 2004
Tabel19 yangdiijinkanuntukialanarteriperkotaan maksimum Kelandaian
(km/h)
100
90
maksimum Kelandaian
(v')
80
70
60
50
6
b
7
8
5 %' diletapkan maksimum cacatkelandaian Untukkeperluanpenyandang verlikal 5.9.3 Panjanglengkung Lengkung ve(ikal harus disediakan pada setiap lokasi yang mengalami perubahan kelandaian, dengantuiuan: dan kelaridaian; goncangan akibatperubahan fl) mengurangi jarakpandanghenti. b) menyediakan
I
panianglengkung yangdipertimbangkan dalammenentukan Gambar25 Parameter jarak pandang henti vertikalc€mbunguntukmenetapkan Lengkungvertikal dalam standar ini diteiapkanberbentukparabolasederhana.Paniang leng-kung vertikalcembung,berdasarkan ,arakpandanganhentidapatditentukandengan rumusberikut: a) iika iarak pondanglebihkecildari panianglengkungverlikal(S < L) -
A.S1 658
vertikal(S rel="nofollow"> L) b) jika.iarakpandanglebihbesardaripanjanglengkung
l.-zs-651 41 oari46
RSN|T- 14- 2004
Paniang minimum lengkungvertikalcembungtrerdasarkaniarak pandangantrenti, untuk Tabel20. rencana(Ve)dapatmenggunakan seliapkecepatan jarak untuk tengkungvertikalcembungberdasarkan Tabel20 Kontrol perencanaan pandanghenti JarakPandangHenti (m)
KecepatanRencana ( km/h )
NilaiLengkungVertikal (K) 1
20 JU
40 50
3U bD
OU
85 105 1i0 160
70 BO 90 100
,tcE
7 11 17 to at
antarapanjanglengkungvertikalcembung(L)dan : NilaiK adalahperbandingan Kelerangan perbedaan (A),K = UA aljabarkelandaian
jarak pandanganhenti dapat ditentukan Panjanglengkungvertikalcekungberdasarkan denganrumusberikut(AASHTO, 2001): vertikal(S < L) a) jikajarakpandanglebihkecildaripanjanglengkung A.S,
,
L=-
b)
t
| 20+ 3.5S
(S> L) jikajarakpandang vertikal lengkung lebihbesardaripanjang .
^-
I =./r-{
. 1 2 0 + 3 , 5I S . A
denganpengertian: L A S
panjanglengkung cekung(m) aliabarlandai(%) Perbedaan jarakpandanghenti(m)
!
42 dari46
RSNIT- 14 -2004
jarak pandanganhenti, untuk Panjangminimumlengkungvertikalcekungberdasarkan Tabel21, setiapkecepatanrencana(VR)dapatmenggunakan jarak untuk lengktingvertikalcekungberdasarkan Tabel21 Kontrol perencanaan pandanghenti KecepatanRencana ( kmjh )
JarakPandangHenti (m)
NilaiLengkungVertikal (K)
ZU
30 40
b
50 65 85 105 130 160 185
5U
60 70 80 90 100
13 18 23 30 38 45
Keterangan : NilaiK adalahperbandingan antarapanjanglengkungvertikalcekung(L) dan perbedaan (A),K = UA aliabarkelandaian
jarak pandanganlirrtasan di bawahdapat Panjanglengkungvertikalcekungberdasarkan denganrumusberikut(AASHTO, 2001): ditentukan vertikal(S < L) a) jikajarakpandanglebihkecildaripanjanglengkung
, = A.S, " 8oo(cJ$ vertikal(S > L) b) jikajarakpandanglebihbesardaripanjanglengkung
, ^^.800(c-t,5). r, = ti _l_ U-l denganpengertian : L D
panjanglengkungvertikalcekung(m) perbedaanal.iabarlandai(o/o) jarakpandang(m) kebebasan vertikal(m)
I 43 dari46
RSNIT- 14 -2004
Jarak Pandang (S) Garis Pandang
Gambar26 Jarakpandangpadalintasandi bawah 5.9.4 Koordinasialinyemen Alinyemenvertikal,alinyemenhorisontaldan potonganmelintangjalan arteri perkotaan harusdikoordinasikan sedemikiansehinggamenghasilkan suatu bentukjalan yang baik dalam arti memudahkanpengemudimengemudikan dengan aman dan kendaraannya nyaman.Bentukkesatuank€tigaelemenjalantersebutdiharapkan kesan dapatmemberikan ataupetuniukkepadapengemudi akanbentukjalanyangakandilaluididepannya, sehingga pengemudi dapatmelakukan antisipasi lebiharval. Koordinasi alinyemenvertikaldan alinyemen horisontal harusmemenuhi ketentuan sebagai berikut:
1 . Lengkunghorisontalsebaiknyaberhimpitdenganlengkungvertikal,dan secaraideal alinyemenhorisontal lebihpanjangsedikitmelingkupi vertikal. alinyemen tikunganyang tajam pada bagianbawahlengkungvertikalcekungatau pada bagian ataslengkungvertikalcembungharusdihindarkan. lengkungvertikalcekungpadalandaijalan yanglurusdanpanjang,harusdihindarkan. 4 . dua atau lebihlengkungvenikaldalamsatulengkunghorisontalharusdihindarkan. tikungan yang tajam diantaradua bagian jalan yang lurus dan panjang harus dihindarkan.
44 dari46
RSNIT- 14- 2004
Lampiran A ( informatif) Daftarnamadan lembaga 1) Pemrakarsa DirektoratBina Teknik,Direktorat JenderalTata perkotaan dan Tata perdesaan, Departemen Permukiman danPrasarana Wilayah. 2) Penyusun lr. l-laryanto C. Pranowo.l\il.Eng.
DirektoratBina Teknik,DitienTata Perkotaan danTataPerdesaan
lr.AgusbariSailendra, M.Sc.
PusatLitbangPrasarana Transportasi
lr. TasripinSartiyono, M.T.
Direktorat BinaTeknik,DitjenTata Perkotaan dan Tata Perdesaan
Arif Rachman,ST
BinaTeknik,DitjenTata Perkotaan Direktorat danTataPerdesaan
Sumarno,SST
Direktorat BinaTeknik,DitjenTata Perkotaan danTataPerdesaan
45 dari46
RSNIT- 14- 2004
Bibliografi
1 . Direktorat JenderalBinaMarga,ManualKapasitas tahun1997; JalanIndonesia, 2. Direktorat Jenderal Bina Marga, Standar Jembatan Penyeberangan,No.
005/S/BNKT/ 1995,tahun| 995 ; Direktorat JenderalBinaMarga,StandarFerencanaan GeometriuntukJalanPerkotaan, Maret1992. DirektoratJenderalTata Perkotaandan Tata perdesaan, Tat6Cara Penyelenggaraan Pernisah (No.oalT/KOTDES/2001) JalanPerkotaan ; Keputusan MenteriPerhubungan No.KM.90 Tahun1993tentangMarkaJalan; o . NMSRA, Guide To TrafficEngineeringPractice,tahun 1988; 7 . Transpotl and Road Research Laboratory, Towards Safer Roads in Developing Countries,1993. J.
I
I
46 dari46
MENTERP I E F M U K I i I A ND A N P R A S A R A N AW I L A Y A H REpUBLIK lNDOt,lESl,A
KEPUTUSAN DANPMSARANAWILAYAH MENTERI PERMUKIMAN Nomor: zoolKPTS/M/2004 TENTANG PENGESAHAN s8 (T|GAPULUHDELAPAN) MNCANGANSNtDAN
.
64(ENAM PULUH TEKNIS EMPAT) PEDOMAN BIDANG KONSTRUKSI DANBANGUNAN Menteri danPrasarana Permukiman Wilayah
bahwadalamrangkapengaturan standarbidangkonstruksi dan pembangunan yangdiperlukan bangunan untukmenunjang naslonal dan pendayagunaan kebijakan Pemerintah dalammeningkatkan sumber daya alamdansumber dayamanusia, telah dandipersiapkan disusun 38(tiga puluh delapan) Rancangan puluh SNIdan64 (enam empat) Pedoman Teknis Bidang Konstruksi danBangunan;
Menimbang
padabutira, telahdisusun bahwa rancangan tersebut sesuai dengan ketentuan dansyarat-syarat yangdiperlukan, sehingga dapatdigunakan dandimanfaatkan bagikepentingan umumdalampembangunan bidang konslruksi danbangunan;
t
bahwa pertimbangan berdasarkan yangdimaksud sebagaimana pada permukiman butira danb, perluditetapkan denganKeputusan Menteri danPrasarana Wilayah tentang Pengesahan 38 (tigapuluhdelapan) pedoman Rancangan puluh SNIdan64(enam empat) Teknis Bidang Konstruksi danBangunan. Mengingat
i
1.
Undang-undang No,BTahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
2. Undang-undang Nomor 1BTahun 1g9g tentang JasaKonstruksi; pemerintahan 3 . Undang-undang Nomor 22Tahun1g9gtentang Daerah; 4 . Peraluran Pemerintah Rl Nomor25Tahun2000tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Pemerintah Propinsi sebagai Daerah Otonom;
5. Peraturan Pemerintah Nomor 28Tahun 2000tentang Usaha danperan lVasyarakal JasaKonstruksi; 6 PeraluranPemerinlahRI Nomor 29 Tahun 2000 tenrano Penyelenggaraan JasaKon.struksi:
7. Peraturan Pemerintah RlNomor 102Tahun 2000tentang Standardisasi I\lasional;
B. Kepulusan Presiden Rl llomor1Z tahun1991tentang penyusu;lan, --- Penerapan danPengawasan Standardisasi Nasional InjoinesL;"
Kepulusan Presiden Rl Nomor13 Tahun1997tentangBadan Standardisasl Nasional;
10.Keputusan Presiden Rl Nomor 102tahun2001tentairg Kedudukan, Kewenangan, Susunan Organisasi oi"ni.iu x"rp Ir^gi:^Iyryr' ue0aflemen: 11.Keputusan Presiden Rl Nomor 228/1il Tahun2001lentang Kabinet Golong r. Royong: 12.l(epulusan Menlerlpermukiman dan prasarana WilayahNomor 01n(PTS/M/200j tentang Organisasi dary. faE Keriabeoarremen rcrmuktman danprasarana Wilayah. MEMUTUSKAN: Menetapkan
Keputusan Menteripermukiman dan prasarana Wilayahtenrang Pengesahan.3S (tigapuluhdetapan) Rancangan SNtdjn 6aienam pedoman purunempat) Teknis Bidang Konstruksi danBangr.rnan
KESATU
puruh 38(1iga Rancangan SNtdan64(enam putuh 519:11111, Teknis delapan) empdl),r,edoman Bidang Konstruksi danBangunan sebagaimana tersebut dalamLampiran Keputusan ini, dan meipakanUagilnhl lerpisahkan dariKeputusan inl.
KEDUA
Rancangan SNIdanpedoman Teknis Bidang Konstruksi danBanounan sebagaimana padaDiKumKESATU dimat(sud b;;iu-Orsilnirrno dan bidang konstruksi danbanginan sena ??19t,l,rn unsurmasyarakat oapalorgunakan sebagai acuandanpersyatatan dalarrrkontra-k herjaoagr pihak-pihak yangbersangkutan dalam bidang tonstrulsi OanUinjunan.
KETIGA
: Keputusan Menteri ini mulaiberlaku padalanggal ditetapkan, dengan ketentuan terdapat kekelkuan dalampenetapan iika ternyata ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya,
yth: Tembusan Keputusan inidisampaikan kepada 1. Sekrelaris..lenderal Deparlemen Permukiman danprasarana Wilayah; prasarana 2. lnspektur Jenderal Departemen Permukiman dan Wlavah: permukiman 3. ParaKepala Badan dilingkungan Departemen danprasarana wilavah: permukiman 4, ParaDireklur prasarana Jenderal di lingkungan Departemen dan Wilavah: 5. ParaGubernur diseluruh wilayah Republik Indonesia; 6. ParaBupati/ Walikota d.iseluruh wilayah Republik Indonesia; 7. Pertinggal. DITETAPKAN DI : JAKARTA PADATANGGAL : 10 Mei MENTERI
Lampiran Keputusan MenteriPermukiman danPrasarana Wilavah Nomor : zodl(PTS/M/2004 Tanggal : 10 r.,re i 2004
No.
JUDUL
No.Rancangan UnitPengusul SNI
1. BidangSumber DayaAir 1
Tatacaraperhitungan evapotranspirasi tanaman acuandengan metode Penman Monteith
2.
Tatacaraperhitungan jadidengan hujanmaksimum boleh metode Hersfield
3,
Tatacarapenentuan tinggimukaairtanahpadalubang boritau pantau sumur Tatacarapenentuan kadaratrbatuan dantanahdi tempaj dengan metode Pendugq Neutron
5,
Tatacarapencatatan akuifer dengan metode geolistrik logging tahanan short dan normal long normal dalam rangka ienis eksplorasi airtanah
6.
Tatacarapengukuran laiuinliltrasitanah di tapangan clenganmenggunakan infiltrometer cincing!nda
7. Tatacarapengukuran tegangan hisaptanahzonatakierurh menggunakan te!siometer 8. Tatacarapembandingan hasilsimulasi model aliranairtanah terhadaF informas! lapanjq! Y. Tatacarapenerapan modelaliranairranan
RSNIT-01-2004Puslitbang Sumber DavaAir RSNtT-02-2004Pus!itbang Sumber DayaAir RSNrT.03-2004 Puslitbang Sumber DayaAir RSNtT-04-2004 Puslitbang Sumber DayaAir RSNrT-05-2004 Puslitbang Sumber DayaAir RSNtT-06-2004 Puslitbang SumberDayaAir
RSNt T-07-2004Puslitbang
Sumber DavaAir RSNtT-08-2004 Puslitbang Sumber DayaAir RSNTT-09.2004 Puslihang Sumber DayaAir 1 0 . Tatacarapenentuan gradien bihantrtterpelndung pada RSNiT-10-2004 Puslitbang bangunan tipeurugan Sumber DayaAh 1 1 . Tatacarapengukuran lajujnfiltrasidi lapangan nrenggunakan RSNtT-1'1-2004Puslitbang infiltrometer cincingandadengan cincinbagian dalamyang Sumber DayaAir tertUtuo .t') lvletode ujipenentuan kadarpasirdalamslaribentonit RSNIM-01-2004Puslitbang Sumbeil)avaAir
Metode koelisien kelulusan airtanahpadatanahgimbutjenuh RSNr M-02-2004Puslitbang dengan tinggi tekan tetap Sumber DayaAir 1 4 . Metode ujikelulusan airpadatanahEt< lEnutrnrenggfrakEi-G RSN|M-03.2004Puslitbang triaksial SumberDayaAh tJ.
2, Bidang Prasarana Transportasi Perencanaan jembatan struktur beton untuk 2.
burver K0ndtst nnctJalan beraspal di perkotaan
RSNtT-12-2004 Puslitbang Pasarana Transportasi RSNrT-13-2004 Dit.BinaTeknik Ditjen Tata Perkotaan dan Tata Pedesaan
UnitPengusul bajaberkekuatan tinggi kadar Spesifikasi dengan aloy Spesikasi bajaberkekuatan tinggi dengan kadar alloyrendah yangmempunyai 100 titiklelehminimum 345Mpadanketebalan mm
B, Pedoman Teknik
JUDUL
No.
No, Teknis Pedoman
UnitPengusul
1. SubPanitia Tekni!Sumber Daya Air 'l
23,
5. 6.
7. 8.
10, 11
12. tJ.
14.
15.
bendung Perencanaan hidraulik danpelimpah bendungan tipe gerqaji
PdT-01-2004-4Puslitbang Sumber DayaAir Perhitungan indeks kekeringan menggunakan teoriRun PdT-02-2004-APuslitbang I Sumber DayaAir i Pemberian ahpadalahandengan sistemSurjan PdT-03-2004-APuslitbang Sumb€r DayaAir Pembuatan dengan bendung beronjong sekatsemikedapair PdT.04-2004-APuslitbang padairigasi desa Sumber DayaAir teknikmembangun Pedoman kinchairtipePUSAIR untukirigasi PdT-05.2004-APuslilbang desa SumherDayaAir Peramalan debitaiiransungai PdT-06-2004-APuslitbang Sumber DavaAir jeti Perbaikan muarasungai dengan PdT.07.2004-APuslitbang Sumber DayaAk Instrumentesi tubuhbendungan tipeurugan dantanggul PdT.08-2004-APuslitbang DavaAir Sumber Perencanaan bendung karetisiudara PdT-09-2004-APuslitbang Sumber DavaAir pemetaan Pengukuran dan tedtris sungai FdT-10-2004-APuslitbang Sumber DayaAir pesungaian Pemeliharaan bangunan PdT-11-200+A Puslitbang Sumber DayaAir pengendali Perencanaan teknis bendung dasar sungai PdT-12-2004-APuslitbang Sumber DayaAh pitadrainvertikal Desain dankonstruksi prefabrikasi (PDVP) PdT-13-2004-APuslitbang untukbangunan air DayaAit Sumber Analisis stabilitas bendungan tipeurugan akibatbeban gempa PdT-14-2004-APuslitbang bumi Sumber DayaAir Perencanaan danoperasi hidraulik sertapemeliharaan bangunan PdT-15-2004-APuslitbang penangkap airtipePUSAIR
SumberDavaAir
16. Perencanaan padasungai teknis bangunan tanggul lahar
PdT.16-2004-APuslitbang DavaAir Sumber
1 7 , Pengamarran bangunan sabodarigerusan lokal
PdT-17-2004-A Puslitbang SumberDayaAir
petabahava 1B Pembuatan akibataliran debris
PdT-18"2004-APuslitbang Sumber DayaAir 1 9 Penqawasan danpenvimpanan sertapemanlaatan datakualitas PdT-19-20C4-APuslitbang alj
SumberDayaAir
tio.
JUDUL.
12. Marftaialan penempatan 13. Pedoman utilitaspadadaerahmilikiatan
14. Ponggunaan pondasi pondasi tailing untrklepisan danlapisan ba4,ah
15. Perencanaan separator.jalan
jalanperkotaan 16. Surveiinventarisasi geometri
tL
jalan Perencanaan median
18. Penentuan klasifikasi fungsijalandi kavasan Derk0taan
19.. Survai pencacahan lalulintas dengan caramanual
20. Perencanaan bundaran untlkpsrsimpangan s€bidang
pgmanfaatan 21. Kritoria p€manfaatan ruangdanpsngendalian jalanarteriprimer ruang disepaniang antarkota
No. Pedoman Teknir
UniiPengusul
PdT-12-20048Puslitbai4 Prasarana TransDort66i PdT-r3200+8 Puslitbang Prasarana Transpo16i PdT-1+20048 Puslitbarq Prasarana Transoortasi PdT-15200e8 Dit.BinaTsknikDitienTata Perkotaan dan TataPerdosaan PdT-1S200+B Dit.BinaTeknikDitjen Tata Pe*otaan dan TataPsrdssaan
PdT-17-200+8Dit.BinaTeknik Ditjsn Tata Pe*otaan dan TataPsrdessarl PdT-1&2m4BDit.BinaToknik Ditjen Tata Perkolaan dan TataP€rdesaan PdT-'1S200+BDit.EinaTeknik Ditjen Tata Perkotaan dan TataPerdesaan PdT.zG2M+BDit.BinaTeknik Drtjen Tata PertoBan dan TataPerdesaan Pds-01-200+8Dit.Jen. Penataan RuaU
4.SubPanitia TeknikPermukiman 1
Perencafl pBngolahan aaninstalasi airsistem berpindahpintiah PdT{t-2004C Puslitbarg (Mobile) _ Parmukimen 2. Psngoperasian danpem€liharaan pengolahan inslalasi airlimbah PdT-02-200[c Puslitbang rumah deQgan tangki biolilter !qngg6 Pernukiman Tatacsrap€laksanaan dokumenta$ bangunan dankalrasan PdT-03200+cPuslitbam fqng dileltadkan Permukiman 3.
Tatacarapsmbuatan danpelaksanaan beton-e*eiruatan tirggi
PdT{4200+c Puslitbang
Tatacarapemilahan kayukonstruksi Cecara rn-asina
Pemukiman PdT-0s2004c Puslitbang Permukiman
No.
JUDUL
6.
Pengawetan kap padabangunan yangsudah berdiri dffi pasak menggunakan danpentil injeksi 7 . Pelunjuk teknispengawetan bambu dengan caratekarun q
Pemenksaan konstruksi bangunan betonEertulang pasca kebakaran
9.
Pemeliharaan gedung bangunan
1 0 . Penilaian kesesuaian vedikal rencana rararuano Pemeriksaan awalkerusakan bangunan beton bertulang;kibA gempa _!. Perancangan komponen arsitektural, mekanikai tranelektrikal terhadap geqpa beban 1 3 . Perbaikan kerusakan bangunan sederhana berbasis dinding pasangan pasca kebakaran 14. Pendetailan konstruksi rumah tinggal sedehana geffi tahan pasangan berbasis 1E penyusunan Metode pos-pos kebakaran leroasi*antrast analisis resil(o kebakaran dalamwilayah manaiemen kebakaran perkotaan _ 16. Spesifikasi pengolahan instalasi ahsistem nerpinOafr-oinOatr (Mobile) kapasitas 0,5Udetik 1 7 . Spesifikasi sarana umum rnandikakusoreEb 11
No, UnltPengusul Pedoman Teknis PdT-06-2004.cPuslitbang Permukiman PdT-07-2004-cPuslitbang Permukiman PdT-08.2004-CPuslitbang Permukiman PdT-09-2004-c Puslitbang Permukiman
PdT-10-2004-cPuslitbang Permukiman PdT-11-2004-CPuslitbang Permukiman PdT-12-2004-CPuslitbang Permukiman PdT-lil-2004-c Puslitbang Permukiman PdT-'14-2004-CPusliibang Permukiman PdM-01-2004-CPuslitbang Permukiman
Pds-01.2004-c Puslitbang Permukiman Pds-02-2004-cPuslitbang Permukiman
DITETAPKAN DI : JAKARTA lo Mei PADATANGGAL: 2004
MENTERI