BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan suatu bangsa memerlukan asset pokok yang disebut sumberdaya (resources), baik sumber daya alam (natural resources) maupun sumber daya manusia (human resources). Tetapi apabila dipertanyakan mana yang lebih penting diantara kedua sumberdaya tersebut, maka sumberdaya manusialah yang lebih penting. Sumber daya manusia merupakan penggerak dalam pembangunan suatu bangsa. Dengan kata lain kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Karena pentingnya sumberdaya manusia bagi pembangunan bangsa Indonesia maka hal ini termuat didalam undang-undang dasar 1945, alinea ke empat bagian pembukaan menyatakan bahwa: “….Pemerintah negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia, dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan…. Dari pernyataan tersebut berarti bahwa pemerintah mempunyai komitmen dalam usaha mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan. Melalui pendidikan dapat dibangun suatu masyarakat Negara Indonesia yang berdaulat dan diterima keberadaannya dilingkungan internasional Revolusi teknologi masa kini, khususnya komputer dan internet telah mengubah cara pandang dan berpikir secara praktis dan efisien pada masyarakat kita khususnya dan dunia pada umumnya. Kita semua dihadapkan pada ambang gerbang transisi yang berbasis teknologi, dimana kecepatan penyampaian dan menangkap suatu informasi menjadi sangat penting dalam rangka memajukan pendidikan. Pada era masyarakat yang dinamis atau menjelang era masyarakat dinamis yang kita harapkan dapat terwujud di tahun-tahun mendatang, perlu kiranya kita melakukan langkah persiapan secara optimal. Mengapa persiapan tersebut tidak
dimulai dari sekarang juga? Ilmu pengetahuan saja tidak lagi cukup, sebab kita sudah berada di sekitar teknologi mobile, serba nir-kabel, semua menuntut multimedialitas. Siap atau tidak pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan komunikasi/Technology Information & Comunication (TIK/ICT) harus dimulai sejak sekarang. Mendayagunakan teknologi komunikasi dan informasi di sekolah adalah salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Berbagai penelitian baik di dalam maupun di luar negeri menunjukkan bahwa pemanfaatan bahan ajar yang dikemas dalam bentuk media berbasi ICT dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Bersamaan dengan itu, pada generasi e-learning ini, kesadaran masyarakat akan proses belajar mengajar dengan menggunakan media ICT akan semakin besar. Berangkat dari keadaan tersebut, saat ini juga merupakan waktu yang tepat untuk merangsang masyarakat agar mulai menggunakan teknologi dalam upaya pengembangan sumber daya manusia. Namun demikian, media pembelajaran berbasis ICT dan pemanfaatanya berupa e-learning masih belum banyak dikembangkan dan dimanfaatkan di Indonesia. Oleh karena itu, perlu ditumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih memberi perhatian pada peningkatan kuantitas dan kualitas media pembelajaran berbasis ICT dan pemanfaatannya di Indonesia. Maka dalam pemaparan yang singkat ini kami akan mencoba menguraikan makalah yang kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Media Pembelajaran yang berjudul (Internet Sebagai Media Pembelajaran)".
1.2 Tujuan Penulisan Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka tujuan penulisan makalah ini dapat kami tuliskan sebagai berikut : 1.Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan e-learning. 2.Untuk mengetahui bagaimana penerapan internet pada pembelajaran. 3.Untuk mengetahui dampak Negatif dan positif dari internet sebagai media pembelajaran.
1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan tujuan penulisan di atas, maka penulis dapat menuliskan rumusan masalah dari penulisan makalah ini sebagai berikut : 1.Apa yang dimaksud dengan E-Learning ? 2.Bagaimana penerapan Internet pada pembelajaran ? 3.Apa dampak Negatif dan positif dari internet sebagai metode pemblajaran ?
1.4 Metode Penulisan Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode Guided Reading dan metode deduktif. -
Metode Guided Reading yakni metode pengumpulan data atau literatur dengan membaca dari buku-buku dan literatur yang lain yang berhubungan dengan penulisan makalah ini.
-
Metode Deduktif yakni metode pengumpulan data-data yang berhubungan dengan penulisan makalah ini yang bersifat umum ke khusus.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian E-Learning Sekilas perlu kita pahami ulang apa e-Learning itu sebenarnya. E-Learning adalah pembelajaran jarak jauh (distance Learning) yang memanfaatkan teknologi komputer, jaringan komputer dan/atau Internet.1 Banyak pakar yang menguraikan definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Definisi yang sering digunakan banyak pihak adalah sebagai berikut : a.E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet,
intranet atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001].2
b.E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone [LearnFrame.Com, 2001]. c.E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. 1 2
http://elearning.gunadarma.ac.id/index.php?option=com_content&task=view&id=13 http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/17/pengertian-e-learning/
Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan
hypermedia,
multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment, animasi pendidkan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda [Thomas Toth, 2003; Athabasca University, Wikipedia].Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu elearning. Keuntungan menggunakan e-learning diantaranya :• menghemat waktu proses belajar mengajar,• mengurangi biaya perjalanan,• menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku),• menjangkau wilayah geografis yang lebih luas,• melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan. Untuk menyampaikan pembelajaran, e-learning selalu diidentikkan dengan penggunaan internet. Namun sebenarnya media penyampaian sangat beragam dari internet, intranet, cd, dvd, mp3, PDA, dan lainlain. Penggunaan teknologi internet pada e-learning umumnya dengan pertimbangan memiliki jangkauan yang luas. Ada juga beberapa lembaga pendidikan dan perusahaan yang menggunakan jaringan intranet sebagai media elearning sehingga biaya yang disiapkan relatif lebih murah.
2.2 Penerapan Internet Pada Pembelajaran Di Amerika, negara asal kemunculan internet, internet digunakan sebagai penghubung antar universitas. Kehadiran internet di Amerika identik dengan pengajaran dan penyebarluasan ilmu pengetahuan. Bagaimana dengan Indonesia ? lain halnya dengan Indonesia, kehadiran internet identik dengan Bisnis (ecommerce, ISP) dan entertainment. Komersialisasi komponen internet membuat
biaya akses internet di indonesia membumbung enam kali lipat lebih mahal daripada di negara asal kemunculan internet. Yang menjadi pertanyaan, benarkah internet sangat penting dan mendukung dalam sektor pengajaran? Terkait dengan pola pengajaran konfensional yang berbasis pertemuan langsung/tatap muka, apakah mereka akan tergantikan dengan kehadiran internet? Seiring pertambahan penduduk maka kebutuhan akan pengajaran juga semakin besar. Sayangnya, peningkatan kebutuhan ini sering kali tidak diimbangi dengan peningkatan prasarana pengajaran,baik kuantitas maupun kualitas. Pertambahan jumlah pengajar tidak sebanding pertambahan kebutuhan yang ada. Ketika suatu instansi pengajaran membuka program/kelas baru. hal ini tidak diimbangi dengan penambahan jumlah pengajar. Akibatnya, waktu dan tenaga yang dialokasikan semakin terbatas. Secara otomatis peningkatan kualitas yang diharapkan tidak akan tercapai. Keterbatasan ruang dan waktu menjadi kendala utama bagi peningkatan kualitas pengajaran. Pertambahan jumlah peserta didik pada suatu lembaga pengajaran berpotensi mengurangi kualitas interaksi antara pengajar dan peserta didik sehingga hasil yang maksimal, dalam rupa pengajaran berkualitas, semakin jauh dari harapan. Pemanfaatan internet dalam dunia pengajaran akan membantu dunia pengajaran meningkatkan kuantitas peserta didik. Akan semakin banyak peserta didik yang dapat direngkuh melalui internet. Selain peningkatan kuantitas, hal yang sama pun berlaku pada pada sisi kualitas. Seperti disinggung diatas, peningkatan kuantitas peserta didik dapat mendegradasi kualitas pengajaran yang diperolehnya. Pengadaan teknologi internet, dapat menjadi salah satu antisipator terhadap kemungkinan tersebut. Titik sentral pengajaran adalah hubungan antara pengajar dan peserta didik. Pada metode pengajaran konvensional, hubungan antara pengajar dengan peserta didik sangat erat, yang erat ini melibatkan fitrah
manusia sebagai manusia yang butuh sentuhan perasaan (empati) dari pengajar dalam transfer pengetahuan. Oleh karena itu kualitas pengajaran konfensional dikenal sangat baik dan mampu menghasilkan manusia yang bukan hanya pandai, melainkan juga terdidik. Kita mengenal hubungan ‘santri –kiai’, lalu sistem ‘usrah’ (seperti pada Universitas Islam Antar Bangsa) dimana profesor duduk melingkar bersama pera peserta didik dan asisten, dan juga sistem, ‘talk and chalk’ pada universitasuniversitas terkemuka di dunia. Sistem pengajaran semacam itu memang sangat baik. Akan tetapi, seiring peningkatan jumlah peserta didik, haruskah kita tetap bertahan pada pola lama tanpa melibatkan teknologi di dalamnya? Teknologi internet mengemuka sebagai media yang multirupa. Komunikasi melalui internet bisa dilakukan secara interpersonal (misalnya e-mail dan chatting) atau secara massa, dikenal one to many communition (misalnya mailing list). Internet juga mampu hadir secara real time audio visual seterti pada metode konvensional dengan adanya aplikasi teleconference. Berdasarkan hal tersebut maka internet sebagai media pengajaran mampu mengadakan karakteristik yang khas, yaitu {1} sebagai media interpersonal dan massa; {2} bersifat interaktif; {3} memungkinkan
komunikasi
secara
sinkron
maupun
ansinkron
{tunda}.
Karakteristik ini memungkinkan peserta didik melakukan komunikasi dengan sumber ilmu secara lebih luas jika dibandingkan dengan hanya menggunakan media konfensional. TI menunjang peserta didik yang mengalami keterbatasan ruang dan waktu untuk tetap bisa meninkmati pengajaran. Metode talk and chalk, nyantri, usrah dapat dimodifikasi dalam bentuk komunikasi melalui e-mail, (mailing list). Metode ini mampu menghilangkan gap antara pakar dan peserta didiknya. Suasana yang hangat dan nonformal pada mailing list ternyata menjadi cara pembelajaran yang efektif seperti peda metode usrah.
2.3 Aplikasi Internet untuk e-Learning Internet menyediakan banyak kemudahan bagi dunia pengajaran. Sebenernya, suatu institusi yang akan mengadakan pengajaran online tidak perlu susah-susah membangun perangkat lunak untuk e-learning yang dibutuhkannya. Telah tersedia berbagai pilihan aplikasi yang bisa dimanfaatkan demi memperlancar jalannya proses pengajaran. Pilihan aplikasi yang tersedia sangat beragam, mulai yang gratis (di bawah open source project) hingga komersial (dibawah vendor tertentu). Ketika memutuskan utuk menerapkan distance learning, yang harus dilakukan pertama kali adalah memahami model CAL+CAT (Computer Assisted Learning+Computer Assisted Teaching) yang akan diterapkan. Beberapa model CAL+CAT, diantaranya adalah : a.
Learning Management System (LMS). LMS merupakan kendaraan utama dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Kumpulan perangkat lunak yang ada didesain untuk pengaturan pada tingkat individu, ruang kuliah, dan institusi. Karakter utama LMS adalah pengguna yang merupakan pengajar dan peserta didik, dan keduanya harus terkoneksi dengan internet untuk menggunakan aplikasi ini.
b.
Computer Based Training (CBT) / Course Authoting Package (CAP). CBT adalah perangkat lunak online untuk proses pembelajaran secara local pada masingmasing computer peserta didik. Perangkat lunak ini juga bias diterapkan secara online. Kebanyakan pengguna menggunakannya secara offline karena faktor bandwith yang dibutuhkan CBT untuk memproses large video. CAP adalah perangkat lunak untuk mengembangkan lunak CBT.
c.
Virtual Laboratory. Vi LAB adalah lingkungan dimana peserta didik dapat
memperoleh pengalaman praktis secara maya/virtual . ViLAB umumnya dipasang secara offline pada masing-masing komputer peserta didik, namun sat ini sudah banyak aplikasi online.
2.4 Dampak Negatif dan Positir dari Internet Sebagai Media Pembelajaran Sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi internet juga semakin maju. Internet adalah jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Pada tahun 1999, jumlah komputer yang telah dihubungkan dengan internet di seluruh dunia mencapai lebih dari 40 juta dan jumlah ini terus bertambah setiap hari. Saat ini jumlah situs web mencapai jutaan, bahkan mungkin trilyunan, isinya memuat bermacam-macam topik. Tentu saja, situs-situs itu menjadi sumber informasi baik yang positif ataupun negatif. Informasi dikatakan positif apabila bermanfaat untuk penelitiaan. Di bawah ini akan dijelaskan dampak-dampak positif maupun negatif dari penggunaan internet.3 Dampak Positif: 1. Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya dari seluruh dunia. 2. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web) dan jaringan situs-situs web para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah. 3. Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat. 4. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga masyarakat atau peserta didik tahu apa saja yang 3
http://yudakuyudz.wordpress.com/2008/03/19/dampak-positif-dan-negatif-akibat-perkembangan-teknologiinternet/
terjadi di negara-negara lain. 5. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain 6. Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan. •
Real-time & on-demands online information
•
Mobility access, fleksibel dan praktis (dapat dilaksanakan kapan saja sesui keinginan kita)
•
Menjangkau wilayah geografis yang luas
•
User friendly, bebas repot dan ruwet
•
Benefit in cost, mengurangi (menghemat) biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku, perjalanan, pengadaan pendidikan dll)
•
Mengoptimalkan kualitas belajar
•
Less administrative papers
•
Dapat melengkapi aktivitas belajar konvensional
•
Cara belajar yang aman dan sehat
•
Alternatif media belajar dari anak-anak, remaja, dewasa sampai orang tua, belajar fleksibel tanpa terikat jadwal + menyenangkan
•
Melatih pembelajar lebih mandiri dan berkembang dalam ilmu dan pengetahuan
•
Fleksibel memilih materi yang benar-benar kita inginkan dan hanya yang kita butuhkan
•
Source ilmu dan informasi yang tidak terbatas (bahkan berlimpah), sehingga kuncinya bukan mendapatkan kesemuanya namun filtering yang
kita butuhkan saja •
Menghemat waktu proses belajar mengajar dan masih banyak lainya maanfaat internet untuk pembelajaran.
Dampak Negatif : Pornografi Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan pornografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen browser melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.Violence and Gore Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat menjual situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu. Adapun dampak negatif dari internet terhadap perkembangan pembelajaran adalah malasnya peserta didik untuk membeli buku atau datang keperpustakaan, dan masih banyak yang lainya.4
4
http://ryea.wordpress.com/2007/06/20/pembelajaran-media-a-elearning-di-pendidikan-tinggi/
BAB III
PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pemaparan yang kami sampaikan diatas tadi, maka dapat kami simpulkan bahwa e-learning adalah suatu media pembelajaran yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang semangat dan peningkatan kualitas belajar mengajar siswa. Dan juga bisa dikatakan bahwa internet bukanlah pengganti sistim pengajaran. Kehadiran internet lebih bersifat suprementer dan pelengkap. Metode konvensional tetap diperlukan, hanya saja bisa dimodifikasi kebentuk lain. Metode talk and chalk mengalami modifikasi menjadi online conference. Metode nyantri dan usrah mengalami modifikasi menjadi diskusi melalui mailling list dan lainya.
3.2 Saran Kami selaku penulis masih merasa belum sempurna apa yang kami uraikan dan kami paparkan ini. Mungkin dari segi penulisan atau kebakuan bahasanya, maka dari itu kami memohon saran dan masukan para pembaca untuk kesempurnaan makalah yang akan kami susun berikutnya, dan muda-mudahan apa yang kami uraikan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi saya selaku penulis khususnya.