Parameter Air.docx

  • Uploaded by: Shonia Dr
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Parameter Air.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,847
  • Pages: 11
2.2 Parameter Fisika 2.2.1 Suhu Pola temperatur ekosistem air dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara sekelilingnya, ketinggihan geografis dan juga oleh faktor kanopi (penutupan oleh vegetasi) dari pepohonan yang tumbuh di tepi. Di samping itu pola temperatur perairan dapat di pengaruhi oleh faktor-faktor anthropogen (faktor yang di akibatkan oleh aktivitas manusia) seperti limbah panas yang berasal dari air pendingin pabrik, penggundulan DAS yang menyebabkan hilangnya perlindungan, sehingga badan air terkena cahaya matahari secara langsung (Barus, 2003). Suhu tinggi tidak selalu berakibat mematikan tetapi dapat menyebabkan gangguan kesehatan untuk jangka panjang, misalnya stres yang ditandai dengan tubuh lemah, kurus, dan tingkah laku abnormal. Pada suhu rendah, akibat yang ditimbulkan antara lain ikan menjadi lebih rentan terhadap infeksi fungi dan bakteri patogen akibat melemahnya sistem imun. Pada dasarnya suhu rendah memungkinkan air mengandung oksigen lebih tinggi, tetapi suhu rendah menyebabkan menurunnya laju pernafasan dan denyut jantung sehingga dapat berlanjut dengan pingsannya ikan-ikan akibat kekurangan oksigen (Irianto, 2005). 2.2.2 Kecerahan Kecerahan merupakan ciri penentu untuk pencerahan, penglihatan yang mana suatu sumber dilihat memancarkan sejumlah kandungan cahaya.dalam kata lain kecerahan adalah pencerahan yang terhasil dari pada kekilauan sasaran penglihatan, kecerahan merupakan suatu ukuran dimana cahaya didalam air yang disebabkan oleh adanya partikel-partikel kaloid dan suspensi dari suatu bahan pencemaran, antara lain bahan organik dari buangan-buangan industri, rumah tangga, pertanian yang terkandung di perairan ( Chakroff dalam Syukur, 2002). 2.2.3 Kedalaman Kedalaman disuatu perairan saangat penting untuk diperahatikan, hal ini diakrenakan kedalaman suatu perairan dapat mempengaruhi jumlah cahaya yang akan masuk ke perairan dan ketersediaan oksigen diperairan tersebut, jika disuatu perairan kekurangan cahaya masuk kedalamnya maka ikan tersebut akan stress. Begitu juga halnya dengan kandungan oksigen, biasanya diperairan dalam ketersediaan oksigen lebih sedikit dibandingkan dengan perairan dangkal. 2.3 Parameter Kimia 2.3.1 pH (Derajat Keasaman) pH adalah suatu ukuran keasaman dan kadar alkali dari sebuah contoh cairan. Kadar pH dinilai dengan ukuran antara 0-14. Sebagian besar persediaan air memiliki pH antara 7,0-8,2 namun beberapa air memiliki pH di bawah 6,5 atau diatas 9,5. Air dengan kadar pH yang tinggi pada umumnya mempunyai konsentrasi alkali karbonat yang lebih tinggi. Alkali karbonat menimbulkan noda alkali dan meningkatkan farmasi pengapuran pada permukaan yang keras (ICLEAN, 2007).

2.3.2 DO (Disolved Oxigent) Oksigen adalah unsur vital yang di perlukan oleh semua organisme untuk respirasi dan sebagai zat pembakar dalm proses metabolisme. Sumber utama oksigen terlarut dalam air adalah penyerapan oksigen dari udara melalui kontak antara permukaan air dengan udara, dan dari proses fotosintesis. Selanjutnya daur kehilangan oksigen melalui pelepasan dari permukaan ke atmosfer dan melalui kegiatan respirasi dari semua organisme (Barus, 2003). Kadar oksigen terlarut juga berfluktuasi secara harian (diurnal) dan musiman, tergantung pada pencampuran (mixing) dan pergerakan (turbulence) massa air, aktivitas fotosintesis, respirasi, dan limbah (effluent) yang masuk ke dalam air (Effendi, 2003). 2.4. Parameter Biologi 2.4.1. Jenis-Jenis Plankton Plankton adalah organisme yang berkuran kecil yang hidupnya terombang-ambing oleh arus. Mereka terdiri dari makhluk yang hidupnya sebagai hewan (zooplankton) dan sebagai tumbuhan (fitoplankton). Zooplankton ialah hewan-

hewan laut yang planktonik sedangkan fitoplankton terdiri dari tumbuhan laut yang bebas melayang dan hanyut dalam laut serta mampu berfotosintesis (Dianthani, 2003). Karena organisme planktonik biasanya ditangkap dengan menggunakan jaring-jaring yang mempunyai ukuran mata jarring yang berbeda, maka penggolongoan plankton dapat pula dilakukan berdasarkan ukuran plankton. Penggolongan ini tidak membedakan fitoplankton dari zooplankton, dan dengan cara ini dikenal lima golongan plankton, yaitu : megaplankton ialah organisme plaktonik yang besarnya lebih dari 2.0 mm; yang berukuran antara 0.2 mm-2.0 mm termasuk golongan makroplankton; sedangkan mikroplankton berukuran antara 20 µm-0.2 mm. Ketiga golongan inilah yang biasanya tertangkap oleh jaring-jaring plankton baku. Dua golongan yang lainnya: nanoplankton adalah organisme planktonik yang sangat kecil, yang berukuran 2 µm-0.2 mm; organisme planktonik yang berukuran kurang dari 2 µm termasuk golongan ultraplankton. Nanoplankton dan ultraplankton tidak dapat ditangkap oleh jaring-jaring plankton baku.Untuk dapat menjaringnya diperlukan mata jaring yang sangat kecil (Nybakken, 1982).

2.4.2 Ikan Ikan adalah makhluk hidup yang hidupnya diperairan dan juga ikan merupakan parameter biologi yang dapat digunakan untuk meneliti parameter kualitas air disuatu perairan. Jika disuatu perairan memiliki jenis ikan tertentu dalam jumlah yang sedikit ini menunjukkan bahwa perairan itu tercemar atau kurang baik untuk dilakukannya budidaya ikan, begitu pula sebaliknya, jika suatu perairan jumlahnya yang terdapat didalamnya jumlah yang banyak dan beragam jenisnya, maka hal ini menunjukkan bahwa perairan tersebut tidak mengalami pencemaran dan cocok untuk pembudidayaan.

a. Suhu Air mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara bersama-sama mengurangi perubahan suhu sampai tingkat minimal sehingga perbedaan suhu dalam air lebih kecil dan perubahan yang terjadi lambat daripada di udara. b. Kecerahan Penetrasi cahaya sering dihalangi oleh zat terlarut dalam air yang membatasi zona fotosintesis di habitat akuatik. Kekeruhan disebabkan oleh lumpur dan partikel yang dapat mengendap serta organisme yang merupakan indikasi produktivitas. c. Oksigen Terlarut (DO) Oksigen terlarut adalah banyaknya oksigen yang terkandung di dalam air yang diukur dalam satuan mg / L. Oksigen terlarut digunakan sebagai tanda derajat polutan yang ada. Oksigen terlarut yang besar menunjukkan derajat pencemaran yang relatif kecil (Sugiharto 1987). Air yang mempunyai zat pencemar yang banyak akan mempunyai harga DO (Dissolved Oxygen) yang kecil. Hal ini disebabkan oleh oksigen terlarut di dalam air dipakai bakteri untuk menguraikan zat pencemar. Banyaknya oksigen yang diperlukan oleh bakteri untuk menguraikan polutan dikenal dengan Biochemical Oxygen Dissolved (DOD). Harga BOD berbanding terbalik dengan harga DO. Air bersih mempunyai harga DO yang tinggi dan harga BOD yang rendah (Boyd 1982). d. Alkalinitas

Alkalinitas merupakan petunjuk kebebasan suatu perairan terutama mengenai kandungan ion karbonat atau bikarbonat (CO3- atau HCO3-). Suatu perairan kadang mengalami penurunan pH yang drastis. Kondisi ini menyebabkan penurunan kualitas air. Keadaan ini dapat dicegah dengan sistem buffer yang ada di perairan yaitu perairan yang mengandung mineral karbonat, bikarbonat, borat dan silikat. Hal ini dapat mencegah penurunan derajat keasaman air yang terlalu cepat. e. Produsen Produsen di komunitas sungai banyak berasal dari golongan tanaman berakar (tanaman bentik) dan fitoplankton (tanaman hijau yang mengapung) yang kebanyakan ganggang / alga. Ganggang yang banyak tergolong kedalam diatom (Bacillariaceae), ganggang hijau (Chlorophyta) dan ganggang biru-hijau (Cyanophyta). f. Konsumen Konsumen pada lingkungan ini, kebanyakan dari binatang bentik, ooplankton, nekton dan vertebrata air. Nekton di zona litoral memiliki banyak jenis dan jumlahnya (Odum 1993). Air dengan cepat menyerap cahaya dan panas, dalam hal ini menyebabkan terjadinya lapisan-lapisan air yang terang dan lebih hangat di atas lapisan air di bawahnya yang lebih dalam, lebih gelap dan lebih dingin. Hal ini menciptakan berbagai kondisi fisik dan kimia, yang sesuai untuk berbagai organisme (Mackinson et al. 2000)

Perlengkapan Alat Uji Kualitas Air Alat uji kualitas air yang digunakan untuk menguji air untuk bahan kimia dan biologi, dan untuk mengukur variabel seperti kejelasan dan tingkat gerakan. Instrumen ini menyediakan alat standar yang dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi dari berbagai sumber air. Alat uji kualitas air dapat memonitor suhu air, oksigen terlarut, pH, konduktivitas, konsentrasi nitrogen / fosfor, kekeruhan, makroinvertebrata, dan tingkat pestisida dan bahan kimia beracun.

Jenis Pengukuran Kualitas Air Pengujian Alat uji kualitas air dapat digunakan untuk menguji berbagai kondisi dalam sampel air. Pengukuran ini meliputi:

  

Analisis tingkat antarmuka dirancang untuk mendeteksi tingkat antarmuka minyak dan air. Minyak di monitor air dirancang untuk mengukur jumlah minyak dalam air. Potensi hidrogen (pH) instrumen mengukur tingkat pH. pH sangat penting untuk tumbuhtumbuhan dan tanaman hidup dalam badan air. pH dapat bervariasi setiap hari dan antara musim karena fotosintesis tanaman. Mengkontaminasi dari sumber lain, seperti drainase tambang, hujan asam, atau tumpahan bahan kimia juga bisa menyebabkan perubahan drastis dalam tingkat pH. Alat uji kualitas air menggunakan elektroda dengan arus listrik kecil untuk melalui sampel air. Ketika direndam dalam air, elektroda mengembangkan potensial listrik yang terkait dengan pH larutan. Sebuah persimpangan tersumbat atau kotor merupakan sumber umum dari kesalahan pengukuran.

Perlengkapan Alat Uji Kualitas Air











Alat uji kualitas air voltametri bervariasi potensial listrik sementara mengukur arus yang dihasilkan , yang dapat digunakan untuk menentukan kimia medium melakukan . Perangkat menggunakan baik anodik voltametri stripping atau katodik stripping voltametri . Konduktivitas / padatan terlarut – Konduktivitas adalah ukuran dari kemampuan air untuk melakukan arus listrik . Konduktivitas ditentukan oleh suhu air dan konsentrasi garam terlarut atau zat lain yang dapat membawa muatan listrik . Meskipun tidak ada standar kualitas air untuk konduktivitas , dapat menjadi alat diagnostik yang berguna untuk menafsirkan informasi kualitas air lainnya . Hal ini diukur dengan meteran dan dilaporkan menggunakan satuan yang disebut micromhos / sentimeter ( mhos / cm ) . Konduktivitas meter adalah pabrik dikalibrasi , tetapi harus diuji secara berkala untuk keakuratan dalam larutan garam standar. Kekeruhan / padatan tersuspensi – Kekeruhan didefinisikan sebagai properti optik dari sampel yang menyebabkan cahaya yang akan tersebar dan diserap . Kualitas ini bervariasi dengan jumlah dan ukuran partikel hadir dalam kolom air . Kekeruhan relatif mudah dan murah untuk mengukur dan sering dasar untuk standar kualitas air . Hal ini dapat dikorelasikan dengan sedimen layang secara spesifik . Kekeruhan dapat membantu memantau kecenderungan dasar serta efek dari proyek tertentu pada kualitas air . Instrumen yang mengukur mengukur kekeruhan pencar cahaya dan melakukan yang lebih baik untuk kekeruhan tinggi dan rendah .

Oksigen terlarut – Oksigen terlarut ( DO ) mengacu pada jumlah oksigen dalam air pada suhu tertentu dan tekanan atmosfer tertentu . Sejak DO sangat penting bagi masyarakat biologis seluruh itu adalah salah satu parameter prinsip digunakan untuk mengukur kualitas air . DO biasanya diukur dalam bagian per juta ( ppm ) . Air biasanya dapat lubang lebih oksigen terlarut pada suhu lebih rendah dari pada suhu tinggi . Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur DO dalam sampel air . Meskipun DO meter dapat digunakan , pengukuran paling akurat berasal dari metode Winkler titrasi . Waktu sampel merupakan faktor penting dalam pengujian tingkat oksigen terlarut . Kebutuhan oksigen biologis ( BOD ) dapat berubah karena masukan besar bahan organik dan oksigen oleh sumber lain yang terjadi pada waktu tertentu hari tahun . BOD adalah ukuran dari jumlah oksigen yang dikonsumsi dalam proses biologi yang memecah bahan organik dalam air . Semakin besar BOD , kurang oksigen yang tersedia untuk keperluan biologis lainnya . Karbon dioksida terlarut – Karbon dioksida merupakan asam yang dapat mempengaruhi tingkat pH dalam sampel air . Tingkat karbon dioksida terlarut biasanya bervariasi sepanjang perjalanan hari karena semua organisme air menghasilkan karbon





dioksida melalui metabolisme normal makanan . Tingkat karbon dioksida yang terendah sebelum matahari terbit dan tertinggi pada malam hari . Pigmen klorofil / alga – Klorofil adalah pigmen hijau dalam tumbuhan yang menyediakan sebagian besar warna tanaman dan mendukung proses fotosintesis . Klorofil ditemukan dalam sitoplasma ganggang biru – hijau dan kloroplas sel tumbuhan . Biasanya , klorofil mendominasi lebih dari pigmen fotosintesis lainnya dan dengan demikian sangat penting dalam perangkap energi matahari untuk proses pertumbuhan alga . Klorofil menyerap cahaya dari daerah merah dan biru dari spektrum cahaya . Sejak lampu hijau tercermin daripada diserap , klorofil tanaman memberikan warna hijau karakteristik mereka . Home > Pengelolaan Kualitas Air > Pengukuran Kualitas Air > Alat dan Bahan Pengukuran Kualitas Air



Tabel 17. Parameter kualitas air untuk budidaya dan peralatan pengukuran yang dapat digunakan.



<="" ins="" data-adsbygoogle-status="done">








Related Documents

Table Parameter
July 2020 17
Parameter Polar
November 2019 35
Bsc Parameter
May 2020 15
Reading Parameter
November 2019 27
Parameter Ka.pptx
April 2020 19
Plastic Parameter
May 2020 15

More Documents from ""

Parameter Air.docx
June 2020 16
Pencemaran Air.docx
June 2020 16
703 Aggregate (002).pdf
October 2019 33
Bm Vs Ks.docx
October 2019 29
November 2019 29