Paragraf naratif Matahari bersinar terik kala itu, aku dan satu orang temanku Ahmad Fauzy pergi meninggalkan ruangan kuliah untuk pergi ke perpustakaan. Kami menghadiri acara “ Kajian Cara Cepat Baca Kitab Kuning dan Bahasa Arab. Sebagai perwakilan dari kelompok kami sendiri. Acara tersebut dipimpin oleh K.H Dawam Mualim dengan ciri khasnya memakai kacamata biru yang nyentrik. Sekitar pukul 14.00 siang kami baru menemukan ruangan untuk acara tersebut , sebanyak 13 orang pun ikut hadir diantaranya 8 orang perempuan dan 5 orang laki-laki. Ketika acara berlangsung kami dituntun untuk membaca kata yang telah diucapkan oleh beliau dengan gayanya yang khas. Kata demi kata yang tadi kami pelajari dan ucapkan pun diterjemahi , sehingga tidak sulit bagi kami untuk memahiminya. Cara belajarnya pun cukup menyenangkan , kami duduk disebuah bangku dengan meja oval cokelat di depannya. Setelah selesai membahas materi tersebut, kami diberi sebuah buku. Namun kali ini bukunya berisi bacaan yang harus kami baca. Ustadz pun mengetes bacaan kami, sejauh mana kami bisa memahami dan membaca bacaan yang ada dibuku tersebut. Selama 1 jam lebih kami di-tes oleh beliau. Tak terasa jarum jam kala itu menunjukan angka 6 , dan langit pun mulai gelap pertanda bahwa siang akan berganti malam. Acara tersebutpun ditutup oleh beliau, namun sebelum ditutup kami mempelajari sebuah buku kembali. Buku ke-3 ini isinya cukup berbeda dengan yang pertama dan kedua. Kali ini berisi tentang bacaan doa-doa , dan kembali ustadz menuntun kami dengan membaca doa-doa tersebut. Banyak ilmu yang kami ambil dari acara kajian tersebut , mulai dari cara membaca , memhami kitab kuning dan bahasa arab , hingga berbagai macam doa.