Paper_lapangan_vulkanik.docx

  • Uploaded by: prita aquilla
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Paper_lapangan_vulkanik.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,209
  • Pages: 3
Analisis Pembentukan Morfologi Cinder Cone di daerah Kendalisodo Andreas Budi Wicaksono 21100115140071 [email protected] 1

Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Sari

Daerah Kendalisodo merupakan singkapan batuan beku non fragmental yang berasal dari intrusi magma yang bersifat intermediet. Batuan beku merupakan batuan hasil pembekuan dari magma. Latar belakang dibuatnya paper ini adalah terdapat hubungan antara Gunung Ungaran dan singkapan di daerah Kendalisodo. Tujuan pembuatan paper ini adalah untuk memaparkan interpretasi terbentuknya daerah tersebut. Cinder cone adalah gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paper ini adalah observasi lapangan dan studi pustaka. Daerah Kendalisodo merupakan morfologi cinder cone dari gunung Ungaran karena letaknya yang berada di daerah gunung Ungaran yang ada saat ini namun tidak pada badan gunung. Kata kunci : Bentuklahan vulkanik, gunung Ungaran, Kendalisodo, cinder cone

Pendahuluan Singkapan di daerah Kendalisodo merupakan singkapan dengan litologi batuan beku non fragmental. Batuan beku merupakan batuan hasil pembekuan dari magma. Latar belakang dibuatnya paper ini adalah terdapat hubungan antara Gunung Ungaran dan singkapan di daerah Kendalisodo. Tujuan pembuatan paper ini adalah untuk memaparkan interpretasi terbentuknya daerah tersebut. Tinjauan Pustaka Batuan beku adalah batuan yang terbentuk langsung dari magma, baik di bawah permukaan bumi maupun di atas permukaan bumi (Turner, 1974). Ciri khasnya adalah kenampakan yang kristalin, yaitu kenampakan suatu massa dari unit-unit kristal yang saling mengunci. Batuan beku memiliki struktur dan tekstur. Struktur yang umum dijumpai adalah struktur masif. Struktur masif yaitu struktur dimana tidak ditemukan adanya lubang-lubang gas atau fragmen lain pada batuan. Sedangkan tekstur batuan beku meliputi derajat kristalisasi ukuran butir, bentuk butir, dan granularitas. Derajat kristalisasi merupakan keadaan proporsi antara massa kristal dan massa gelas dalam batuan. Derajat kristalisasi dibagi atas holokristalin, hipokristalin, dan holohyalin. Granularitas merupakan ukuran butir kristal dalam batuan beku, dapat sangat halus yang tidak dapat dikenal meskipun dengan mikroskop, dapat pula kasar. Umumnya dikenal dua kelompok tekstur ukuran butir, yaitu fanerik dan afanitik. Cinder cone adalah gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya. Geologi Regional  Fisiografi Gunung Ungaran

Awal mula pembicaraan fisiografi Gunung Ungaran adalah berasal dari fisografi Pegunungan unung Serayu Utara bagian timur.Dimana fisiografi Pegunungan Serayu Utara dibagi menjadi tiga bagian yaitu bagian barat (Bumiayu), bagian tengah (Karangkobar) dan bagian timur (Ungaran). Dalam Bemmelen (1970) diuraikan bahwa stratigrafi regional Pegunungan Serayu Utara bagian timur (Gunung Ungaran dan sekitarnya) dari yang tertua adalah sebagai berikut: 1.Lutut Beds Endapan ini berupa konglomerat dan batugamping dengan fosil berupa Spiroclypeus, Eulipidina, Miogypsina dengan penyebaran yang sempit. Endapan ini menutupi endapan Eosen yang ada di bawahnya.endapan ini berumur Oligo-Miosen. 2. Merawu Beds Endapan ini merupakan endapan flysch yang berupa perselangselingan lempung serpihan, batupasir kuarsa dan batupasir tufaan dengan fosil Lepidocyclina dan Cycloclypeus. Endapan ini berumur Miosen Bawah. 3. Panjatan Beds Endapan ini berupa lempung serpihan yang relatif tebal dengan kandungan fosil Trypliolepidina rutteni, Nephrolepidina ferreroi PROV., N. Angulosa Prov., Cycloclypeus sp., Radiocyclocypeus TAN., Miogypsina thecideae formis RUTTEN. Fosil yang ada menunjukkan Miosen Tengah. 4. Banyak Beds Endapan ini berupa batupasir tufaan yang diendapkan pada Miosen Atas. 5.Cipluk Beds Endapan ini berada di atas Banyak Beds yang berupa napal yang berumur Miosen Atas. 6. Kapung Limestone Batugamping tersebut diendapkan pada Pliosen Bawah dengan dijumpainya fosil Trybliolepidina dan Clavilithes sp. Namun fosil ini kelimpahannya sangat sedikit. 7. Kalibluk Beds Endapan ini berupa lempung serpihan dan batupasir yang mengandung moluska yang

1

mencirikan fauna cheribonian yang berumur Pliosen Tengah. 8.Damar Series Endapan ini merupakan endapan yang terbentuk pada lingkungan transisi. Endapan yang ada berupa tuffaceous marls dan batupasir tufaan yang mengandung fosil gigi Rhinocerous, yang mencirikan Pleistosen awal-Tengah. 9.Notopuro Breccias Endapan ini berupa breksi vulkanik yang menutupi secara tidak selaras di atas endapan Damar Series. Endapan ini terbentuk pada Pleistosen Atas. 10.Alluvial dan endapan Ungaran Muda Endapan ini merupakan endapan alluvial yang dihasilkan oleh proses erosi yang terus berlangsung sampai saat ini (Holosen). Selain itu juga dijumpai endapan breksi andesit yang merupakan produk dari Gunung Ungaran Muda. Menurut Budiardjo et. al. (1997), stratigrafi daerah Ungaran dari yang tua ke yang muda adalah sebagai berikut : 1.Batugamping volkanik 2.Breksi volkanik III 3.Batupasir volkanik 4.Batulempung volkanik 5.Lava andesitic 6.Andesit porfiritik 7.Breksi volkanik II 8.Breksi volkanik I 9.Andesit porfiritik 10.Lava andesit 11.Aluvium  Tektonika Pembentuk Gunung Ungaran Gunung Ungaran selama perkembangannya mengalami ambrolan-tektonik yang diakibatkan oleh pergeseran gaya berat karena dasarnya yang lemah. Gunung Ungaran tersebut memperlihat- kan dua angkatan pertumbuhan yang dipisahkan oleh dua kali robohan (Zen dkk., 1983). Ungaran pertama menghasilkan batuan andesit di Kala Pliosen Bawah, di Pliosen Tengah hasilnya lebih bersifat andesit dan berakhir dengan robohan. Daur kedua mulai di Kala Pliosen Atas dan Holosen. Kegiatan tersebut menghasilkan daur ungaran kedua dan ketiga.Struktur geologi daerah Ungaran dikontrol oleh struktur runtuhan (collapse structure) yang memanjang dari barat hingga tenggara dari Ungaran. Batuan volkanik penyusun pre-caldera dikontrol oleh sistem sesar yang berarah barat laut-barat daya dan tenggara-barat daya, sedangkan batuan volkanik penyusun post-caldera hanya terdapat sedikit struktur dimana struktur ini dikontrol oleh sistem sesar regional (Budiardjo et al. 1997). Metodologi Metodologi yang digunakan dalam pembuatan paper ini adalah observasi lapangan dan studi pustaka.

Deskripsi Bentuklahan pada daerah tersebut termasuk bentuklahan vulkanik dengan morfologi tebing. Morfologi tebing tersebut tersusun atas batuan. Dalam singkapan yang terdapat di gunung Kendalisodo terdapat litologi berupa porfiri andesit. Terdapat struktur sekunder pada singkapan berupa kekar tarik. Ciri fisik dari kekar tarik yaitu adanya retakan/rekahan berupa garis lurus yang tegas. Tata guna lahan dari daerah tersebut dapat digunakan sebagai lokasi observasi geologi. Untuk potensi positif pada daerah Kendalisodo ini dapat digunakan sebagai lahan tambang sedangkan potensi negatifnya dapat terjadinya aktifitas vulkanik yang dapat merusak lingkungan sekitar daerah tersebut serta terjadinya longsor. Tingkat pelapukan pada daerah tersebut rendah-sedang dengan bagian atas singkapan intensitas pelapukan lebih tinggi dibandingkan bagian bawah. Pembahasan Litologi yang terdapat pada singkapan di daerah Kendalisodo merupakan batuan beku non fragmental yang berasal dari intrusi magma. Intrusi magma adalah menyusupnya magma dari dapur magma ke dalam lapisan kulit bumi (litosfer) yang berbentuk padat dan keras, akan tetapi tidak mencapai permukaan bumi. Mineral yang saling terikat pada batuan beku terbentuk bukan karena hasil erupsi namun karena intrusi. Intrusi magma ini diinterpretasikan berasal dari dapur magma yang berbeda dengan gunung Ungaran. Dapat diinterpretasikan bahwa di daerah Kendalisodo ini merupakan cinder cone karena dilihat dari letaknya yang di sekitar gunung Ungaran yang ada saat ini namun tidak pada badan gunung. Gunung berapi tipe campuran atau yang biasa dikenal dengan tipe stratovulkano merupakan gunung berapi yang dibangun dari sebagian besar batuan berupa andesit dan dasit. Litologi yang terdapat di singkapan merupakan porfiri andesit karena teksturnya yang porfiroafanitik atau massa dasar tidak dapat dideskripsi. Andesit merupakan batuan beku non fragmental yang terbentuk dari magma yang bersifat intermediet. Kesimpulan Daerah Kendalisodo merupakan singkapan batuan beku non fragmental yang berasal dari intrusi magma yang bersifat intermediet. Daerah Kendalisodo merupakan morfologi cinder cone dari gunung Ungaran karena letaknya yang berada di daerah gunung Ungaran yang ada saat ini namun tidak pada badan gunung. Referensi [1] Best, Myron G. 2003. Igneous and Metamorphic Petrology. UK: Blackwell Science Ltd. [2] https://ptbudie.wordpress.com/2009/01/25/21/ (diakses pada 6 April 2016, pukul 22.30 WIB)

2

[3] http://www.gurupendidikan.com/pengertian-gunung-berapi-besertajenisnya-bedasarkan-bentuknya/ (diakses pada 6 April 2016, pukul 23.17 WIB)

Lampiran

U

Foto 1. Foto kelompok di singkapan daerah Kendalisodo

3

More Documents from "prita aquilla"