Paper.docx

  • Uploaded by: Mega Syafira
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Paper.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,674
  • Pages: 19
PAPER ANATOMI FISIOLOGI SISTEM MUSKULOSKELETAL Dosen pembimbing : dr. Pertiwi Rosanti Sp.Pd

Disusun oleh : Mega Syafira Argonita ( 201602027 )

Program Studi Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bhakti Husada Mulia Madiun 2018

ISI

1. Muskuler/Otot 1.1 Otot Semua sel-sel otot mempunyai kekhususan yaitu untuk berkontraksi. Terdapat lebih dari 600 buah otot pada tubuh manusia. Sebagian besar otot-otot tersebut dilekatkan pada tulang-tulang kerangka tubuh oleh tendon, dan sebagian kecil ada yang melekat di bawah permukaan kulit. Fungsi sistem muskuler/otot:  Pergerakan. Otot menghasilkan gerakan pada tulang tempat otot tersebut melekat dan bergerak dalam bagian organ internal tubuh.  Penopang tubuh dan mempertahankan postur. Otot menopang rangka dan mempertahankan tubuh saat berada dalam posisi berdiri atau saat duduk terhadap gaya gravitasi.  Produksi panas. Kontraksi otot-otot secara metabolis menghasilkan panas untuk mepertahankan suhu tubuh normal. Ciri-ciri sistem muskuler/otot:  Kontrakstilitas. Serabut otot berkontraksi dan menegang, yang dapat atau tidak melibatkan pemendekan otot.  Eksitabilitas. Serabut otot akan merespons dengan kuat jika distimulasi oleh impuls saraf.  Ekstensibilitas. Serabut otot memiliki kemampuan untuk menegang melebihi panjang otot saat rileks.  Elastisitas. Serabut otot dapat kembali ke ukuran semula setelah berkontraksi atau meregang.

Jenis-jenis otot a) Otot rangka, merupakan otot lurik, volunter, dan melekat pada rangka.  Serabut otot sangat panjang, sampai 30 cm, berbentuk silindris dengan lebar berkisar antara 10 mikron sampai 100 mikron.  Setiap serabut memiliki banyak inti yang tersusun di bagian perifer.  Kontraksinya sangat cepat dan kuat. Struktur Mikroskopis Otot Skelet/Rangka •

Otot skelet disusun oleh bundel-bundel paralel yang terdiri dari serabut-serabut berbentuk silinder yang panjang, disebut myofiber /serabut otot.



Setiap serabut otot sesungguhnya adalah sebuah sel yang mempunyai banyak nukleus ditepinya.

• Cytoplasma dari sel otot disebut sarcoplasma yang penuh dengan bermacam-macam organella, kebanyakan berbentuk silinder yang panjang disebut dengan myofibril. • Myofibril disusun oleh myofilament-myofilament yang berbeda-beda ukurannya :  yang kasar terdiri dari protein myosin  yang halus terdiri dari protein aktin/actin. b) Otot Polos merupakan otot tidak berlurik dan involunter. Jenis otot ini dapat ditemukan pada dinding berongga seperti kandung kemih dan uterus, serta pada dinding tuba, seperti pada sistem respiratorik, pencernaan, reproduksi, urinarius, dan sistem sirkulasi darah. 

Serabut otot berbentuk spindel dengan nukleus sentral.



Serabut ini berukuran kecil, berkisar antara 20 mikron (melapisi pembuluh darah) sampai 0,5 mm pada uterus wanita hamil.



Kontraksinya kuat dan lamban.

Struktur Mikroskopis Otot Polos • Sarcoplasmanya terdiri dari myofibril yang disusun oleh myofilamen-myofilamen.

Jenis otot polos Ada dua kategori otot polos berdasarkan cara serabut otot distimulasi untuk berkontraksi.

 Otot polos unit ganda ditemukan pada dinding pembuluh darah besar, pada jalan udara besar traktus respiratorik, pada otot mata yang memfokuskan lensa dan menyesuaikan ukuran pupil dan pada otot erektor pili rambut.  Otot polos unit tunggal (viseral) ditemukan tersusun dalam lapisan dinding organ berongga atau visera. Semua serabut dalam lapisan mampu berkontraksi sebagai satu unit tunggal. Otot ini dapat bereksitasi sendiri atau miogenik dan tidak memerlukan stimulasi saraf eksternal untuk hasil dari aktivitas listrik spontan. c) Otot Jantung 

Merupakan otot lurik



Disebut juga otot seran lintang involunter



Otot ini hanya terdapat pada jantung



Bekerja terus-menerus setiap saat tanpa henti, tapi otot jantung juga mempunyai masa istirahat, yaitu setiap kali berdenyut.

Struktur Mikroskopis Otot Jantung •

Mirip dengan otot skelet

Otot Rangka

Otot Polos

Otot Jantung

Kerja Otot -

Fleksor (bengkok) >< Ekstentor (meluruskan)

-

Supinasi(menengadah) >< Pronasi (tertelungkup)

-

Defresor(menurunkan) >< Lepator (menaikkan)

-

Sinergis (searah) >< Antagonis (berlawanan)

-

Dilatator(melebarkan) >< Konstriktor (menyempitkan)

-

Adduktor(dekat) >< Abduktor (jauh)

1.2 Tendon

Tendon adalah tali atau urat daging yang kuat yang bersifat fleksibel, yang terbuat dari fibrous protein (kolagen). Tendon berfungsi melekatkan tulang dengan otot atau otot dengan otot.

Gambar.2 Tendon

1.3 Ligamen Ligamen adalah pembalut/selubung yang sangat kuat, yang merupakan jaringan elastis penghubung yang terdiri atas kolagen. Ligamen membungkus tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi. Beberapa tipe ligamen : -

Ligamen Tipis Ligamen pembungkus tulang dan kartilago. Merupakan ligament kolateral yang ada di siku dan lutut. Ligamen ini memungkinkan terjadinya pergerakan.

-

Ligamen jaringan elastik kuning. Merupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang membungkus dan memperkuat sendi, seperti pada tulang bahu dengan tulang lengan atas.

Gambar.3 Ligamen

2. Skeletal 2.1 Tulang/ Rangka Skeletal disebut juga sistem rangka, yang tersusun atas tulang-tulang. Tubuh kita memiliki 206 tulang yang membentuk rangka. Bagian terpenting adalah tulang belakang. Fungsi Sistem Skeletal : 1. Memproteksi organ-organ internal dari trauma mekanis. 2. Membentuk kerangka yang yang berfungsi untuk menyangga tubuh dan otot-otot yang. 3. Melekat pada tulang 4. Berisi dan melindungi sum-sum tulang merah yang merupakan salah satu jaringan pembentuk darah. 5. Merupakan tempat penyimpanan bagimineral seperti calcium daridalam darah misalnya. 6. Hemopoesis

Struktur Tulang -

Tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara material tidak hidup (matriks).

-

Matriks tersusun atas osteoblas (sel pembentuk tulang).

-

Osteoblas membuat dan mensekresi protein kolagen dan garam mineral.

-

Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan, osteoblas baru akan dibentuk.

-

Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah menjadi osteosit (sel tulang dewasa).

-

Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas (sel perusakan tulang).

Jaringan tulang terdiri atas :

a. Kompak (sistem harvesian  matrik dan lacuna, lamella intersisialis) b. Spongiosa (trabecula yang mengandung sumsum tulang dan pembuluh darah)

*Rangka manusia dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu : bagian poros tubuh (aksial) dan bagian alat gerak (apendikular). Bagian aksial terdiri atas 80 tulang pada manusia dewasa umumnya. Sedangkan bagian apendikular terdiri atas 126 tulang pada manusia dewasa umumnya. 1.

Kerangka aksial

Kerangka aksial terdiri dari 80 tulang, terkelompok pada 3 daerah yaitu 

Kranium dan Tulang Muka ( TENGKORAK )

Kranium terdiri atas 8 tulang yaitu tulang-tulang parietal (2), temporal (2),frontal, oksipital, stenoid, dan etmoid. Tulang muka terdiri atas 14 tulang yaitu tulang maksila (2), zigomatikus (2), nasal (2), lakrimal (2), palatinum (2),concha inferior (2),mandibula dan vomer.



Kolumna Vertebralis

Kolumna vertebralis terdiri atas 26 tulang berbentuk tidak teratur, terbentang antara tengkorak dan pelvis. Juga merupakan tempat melekatnya iga dan otot punggung. Kolumna vertebralis dibagi dalam 7 vertebra sevikalis, 12 vertebra torakalis, 5 vertebra lumbalis, 5 vertebra sacrum dan 4 vertebra koksigius.



Thoraks tulang

Thorak tulang terdiri tulang dan tulang rawan. Thoraks berupa sebuah rongga berbentuk kerucut terdiri dari 12 vertebra torakalis dan 12 pasang iga yang melingkar dari tulang belakang sampai ke sternum. Pada sternum terdapat beberapa titik penting yaitu supra sternal notch dan angulus sterni yaitu tempat bertemunya manubrium dan korpus sterni. Bagian-bagian tersebut merupakan penunjang kepala, leher, dan badan serta melindungi otak, medulla spinalis dan organ dalam thoraks.

2.

Kerangka Apendikular

Kerangka apindikuler terdiri atas : - Tulang extremitas superior a. korset pectoralis, terdiri dari scapula (tulang berbentuk segitiga) dan clavicula (tulang berbentuk lengkung). b. lengan atas, mulai dari bahu sampai ke siku. c. lengan bawah, mulai dari siku sampai pergelangan tangan. d. tangan - Tulang extremitas inferior: korset pelvis, paha, tungkai bawah, kaki.

2.1 Tulang/ Rangka 2.1.A. Tulang Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya yang terdiri atas hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan mineral terutama calsium kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33%. Tulang adalah jaringan yang paling keras diantara jaringan ikat lainnya yang terdiri atas hampir 50 % air dan bagian padat, selebihnya terdiri dari bahan mineral terutama calsium kurang lebih 67 % dan bahan seluler 33%.

Fungsi dari tulang adalah sebagai berikut : 1.Mendukung jaringan tubuh dan memberikan bentuk tubuh. 2.Melindungi organ tubuh (jantung, otak, paru-paru, dan jaringan lunak). 3.Memberikan pergerakan (otot berhubungan dengan kontraksi dan pergerakan). 4 Membentuk sel-sel darah merah di dalam sumsum tulang (hematopoesis). 5.Menyimpan garam-garam mineral (kalsium, fosfor, magnesium dan fluor). *Struktur Tulang - Tulang terdiri dari sel hidup yang tersebar diantara material tidak hidup (matriks). - Matriks tersusun atas osteoblas (sel pembentuk tulang). - Osteoblas membuat dan mensekresi protein kolagen dan garam mineral. - Jika pembentukan tulang baru dibutuhkan, osteoblas baru akan dibentuk. - Jika tulang telah dibentuk, osteoblas akan berubah menjadi osteosit (sel tulang dewasa). - Sel tulang yang telah mati akan dirusak oleh osteoklas (sel perusakan tulang). Tulang tersusun dari 3 jenis sel yaitu : a. Osteoblas

Osteoblas berfungsi dalam pembentukan tulang dengan mensekresikan matrik tulang. Matrik tulang tersusun atas 98% kolagen dan 2% substansi dasar (glukosaminoglikan/ asam polisakarida dan proteoglikan). Matrik tulang merupakan kerangka dimana garam garam mineral ditimbun terutama calsium, fluor, magnesium dan phosphor. b. Osteosit Osteosit adalah sel-sel tulang dewasa yang bertindak sebagai pemeliharaan fungsi tulang dan terletak pada osteon (unit matrik tulang). Osteon yaitu unit fungsional mikroskopik tulang dewasa yang di tengahnya terdapat kapiler dan disekeliling kapiler tedapat matrik tulang yang disebut lamella. Di dalam lamella terdapat osteosit, yang memperoleh nutrisi lewat prosesus

yang berlanjut kedalam kanalikuli yang halus (kanal

yang

menghubungkan dengan pembuluh darah yang terletak kurang lebih 0,1 mm). c. Osteoklas Osteoklas adalah sel-sel besar berinti banyak memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorpsi, penghancuran dan remodeling tulang. Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas mengikis tulang. Tulang merupakan jaringan yang dinamis dalam keadaan peralihan tulang (resorpsi dan pembentukan tulang). Kalium dalam tubuh orang dewasa diganti 18% pertahun.

*Jaringan tulang terdiri atas : a. Kompak (sistem harvesian atau matrik dan lacuna, lamella intersisialis) b. Spongiosa (trabecula yang mengandung sumsum tulang dan pembuluh darah) *Klasifikasi Tulang berdasarkan penyusunnya 1. Tulang Kompak a. Padat, halus dan homogen b. Pada bagian tengah terdapat medullary cavity yang mengandung ’yellow bone marrow”. c. Tersusun atas unit : Osteon atau Haversian System d. Pada pusat osteon mengandung saluran (Haversian Kanal) tempat pembuluh darah dan saraf yang dikelilingi oleh lapisan konsentrik (lamellae). e. Tulang kompak dan spongiosa dikelilingi oleh membran tipis yang disebut periosteur, membran ini mengandung: - Bagian luar percabangan pembuluh darah yang masuk ke dalam tulang - Osteoblas

2. Tulang Spongiosa - Tersusun atas ”honeycomb” network yang disebut trabekula. - Struktur tersebut menyebabkan tulang dapat menahan tekanan. - Rongga antara trebakula terisi ”red bone marrow” yang mengandung pembuluh darah yang memberi nutrisi pada tulang. - Contoh, tulang pelvis, rusuk,tulang belakang, tengkorak dan pada ujung tulang lengan dan

paha.

Berdasarkan bentuknya tulang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : 1. Tulang Panjang / Tulang Pipa Tulang ini sering terdapat dalam anggota gerak. Fungsinya sebagai alat ungkit dari tubuh dan memungkinkan untuk bergerak. Batang atau diafisis tersusun atas tulang kortikal dan ujung tulang panjang yang dinamakan epifis tersusun terutama oleh tulang kanselus. Plat epifis memisahkan epifiis dan diafisis dan merupakan pusat pertumbuhan longitudinalpada anak-anak. Yang pada orang dewasa akan mengalami kalsifikasi. Misalnya pada tulang humerus dan femur.

2. Tulang Pendek Tulang ini sering didapat pada tulang-tulang karpalia di tangan dan tarsalia di kaki. Fungsinya pendukung seperti tampak pada pergelangan tangan. Bentuknya tidak teratur dan inti dari konselus (spongi) dengan suatu lapisan luar dari tulang yang padat.

Gambar 1.2 Struktur tulang panjang 3. Tulang Pipih

Tulang ini sering terdapat di tengkorak, panggul / koxa, sternum, dan iga-iga, serta scapula (tulang belikat). Fungsinya sebagai pelindung organ vital dan menyediakan permukaan luas untuk kaitan otot-otot, merupakan tempat penting untuk hematopoesis. Tulang pipih tersusun dari tulang kanselus diantara 2 tulang kortikal. 4.Tulang Tak Beraturan Berbentuk unik sesuai dengan fungsinya. Struktur tulang tidak teratur, terdiri dari tulang kanselous di antara tulang kortikal. Contoh : tulang vertebra, dan tulang wajah. 5.Tulang Sesamoid Merupakan tulang kecil disekitar tulang yang berdekatan dengan persendian dan didukung oleh tendon dan jaringan fasial. Contoh : tulang patella (Kap lutut). Bentuk dan kontruksi tulang ditentukan fungsi dan gaya yang bekerja padanya.

B. Cartilago (tulang rawan) Tulang rawan terdiri dari serat-serat yang dilekatkan pada gelatin kuat, tetapi fleksible dan tidak bervasculer. Nutrisi melaui proses difusi gel perekat sampai ke kartilago yang berada pada perichondium (serabut yang membentuk kartilago melalui cairan sinovial), jumlah serabut collagen yang ada di cartilage menentukan bentuk fibrous, hyaline, elastisitas, fibrous (fibrocartilago) memili paling banyak serabut dan memiliki kekuatan meregang. Fibrus cartilage menyusun discus intervertebralis

articular (hyaline) cartilage halus, putih, mengkilap, dan kenyal membungkus permukaan persendian dari tulang dan berfungsi sebagai bantalan. Cartilage yang elastis memiliki sedikit serat dan terdapat pada telinga bagian luar.

2.2 Sendi Persendian adalah hubungan antar dua tulang sedemikian rupa, sehingga dimaksudkan untuk memudahkan terjadinya gerakan. 1.

Synarthrosis (suture) Hubungan antara dua tulang yang tidak dapat digerakkan, strukturnya terdiri atas fibrosa. Contoh: Hubungan antara tulang di tengkorak.

2. Amphiarthrosis Hubungan antara dua tulang yang sedikit dapat digerakkan, strukturnya adalah kartilago. Contoh: Tulang belakang 3. Diarthrosis Hubungan antara dua tulang yang memungkinkan pergerakan, yang terdiri dari struktur sinovial. Contoh: sendi peluru (tangan dengan bahu), sendi engsel (siku), sendi putar (kepala dan leher), dan sendi pelana (jempol/ibu jari).

Gambar. 4

Secara structural dan fungsional klasifikasi sendi dibedakan atas: 1. Sendi Fibrosa/ sinartrosis Sendi yang tidak dapat bergerak atau merekat ikat, maka tidak mungkin gerakan antara tulang-tulangnya. Sendi fibrosa tidak mempunyai lapisan tulang rawan dan tulang yang satu dengan lainnya dihubungkan oleh jaringan penyambung fibrosa. contohnya sutura pada tulang tengkorak, sendi kaitan dan sendi kantong (gigi), dan sindesmosis (permukaan sendi dihubungkan oleh membran).

2. Sendi Kartilaginosa/ amfiartrosis Sendi dengan gerakan sedikit, dan permukaan persendian- persendiannya dipisahkan oleh bahan antara dan hanya mungkin sedikit gerakan. Sendi tersebut ujung-ujung tulangnya dibungkus tulang rawan hyalin, disokong oleh ligament dan hanya dapat sedikit bergerak. Ada dua tipe kartilago : 1. Sinkondrosis Sendi yang seluruh persendianyan diliputi oleh tulang rawan hialin 2. Simfisis Sendi yang tulangnya memiliki hubungan fibrokartilago dan selapis tipis tulang rawan hialin yang menyelimuti permukaan sendi. Contohnya :simfisis pubis (bantalan tulang rawan yang mempersatukan kedua tulang pubis), sendi antara manubrium dan badan sternum, dan sendi temporer / sendi tulang rawan primer yang dijumpai antara diafisis dan epifisis.

3. Sendi Sinovial/ diarthroses

Sendi tubuh yang dapat digerakkan. Sendi ini memiliki rongga sendi dan permukaan sendi dilapisi tulang rawan hialin. Kapsul sendi terdiri dari suatu selaput penutup fibrosa padat, suatu lapisan dalam yang terbentuk dari jaringan penyambung berpembuluh darah banyak dan sinovium yang membentuk suatu kantong yang melapisi suatu sendi dan membungkus tendontendo yang melintasi sendi. Sinovium menghasilkan cairan yang sangat kental yang membasahi permukaan sendi. Caiaran sinovial normalnya bening, tidak membeku dan tidak berwarana. Jumlah yang ditemukan pada tiap-tiap sendi relative kecil 1-3 ml. Cairan sinovial bertindak pula juga sebagi sumber nutrisi bagi tulang rawan sendi. Tulang rawan memegang peranana penting, dalam membagi organ tubuh. Tulang rawan sendi terdi dari substansi dasar yang terdiri dari kolagen tipe II dan proteoglikan yang dihasilkan oleh sel-sel tulang rawan. Proteoglikan yang ditemukan pada tulang rawan sendi sangat hidrofilik, sehingga memungkinkan rawan tersebut mampu menahan kerusakan sewaktu sendi menerima beban berat. Perubahan susunan kolagen dan pembentukan proteoglikan dapat terjadi setelah cedera atau ketika usia bertambah. Persendian yang bergerak bebas dan banyak ragamnya. Berbagai jenis sendi sinovial yaitu sendi datar / sendi geser, sendi putar, sendi engsel, sendi kondiloid, sendi berporos, dan sendi pelana / sendi timbal balik.Gerak pada sendi ada 3 kelompok utama yaitu gerakan meluncur, gerkan bersudut / anguler, dan gerakan rotasi. Adapun pergerakan yang dapat dilakukan oleh sendi-sendi adalah fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, rotasi, sirkumduksi dan Pergerakan khusus seperti supinasi, pronasi, inversion, eversio, protaksio. Sendi diartrosis terdiri dari: 1. Sendi peluru Sendi peluru adalah persendian yang memungkinkan gerakan yang lebih bebas. Sendi ini terjadi apabila ujung tulang yang satu berbentuk bonggol, seperti peluru masuk ke ujung tulang lain yang berbentuk cekungan. Contoh sendi peluru adalah hubungan tulang panggul dengan tulang paha, dan tulang belikat dengan tulang atas.

2. Sendi engsel Memungkinkan gerakan melipat hanya satu arah, Persendian yang menyebabkan gerakan satu arah karena berporos satu disebut sendi engsel. Contoh sendi engsel ialah hubungan tulang pada siku, lutut, dan jari-jari.

3. Sendi Pelana Sendi pelana adalah persendian yang membentuk sendi, seperti pelana, dan berporos dua. Contohnya Terdapat pada ibu jari dan pergelangan tangan. Memungkinkan gerakan 2 bidang yang saling tegak lurus. misal persendian dasar ibu jari yang merupakan sendi pelana 2 sumbu.

Memungkinkan rotasi untuk melakukan aktivitas untuk memutar pegangan pintu, misal persendian antara radius dan ulna.

DAFTAR PUSTAKA

*http://images.google.co.id/imgres = (10 Februari 2008) *http://images.google.co.id/imgres?Imgurl (10 Februari 2008) *http://www.web-books.com/elibrary/medicine/ Physiology/skeletal/divisions (10 Februari 2008) *l'Ergomotricité - Le corps, le travail et la santé – Michel Gendrier - Collection Grenoble Sciencesn ”Muskuloskeletal System”. 2006. * http://www.ilo/ encyclopaedia/?print&nd=857400009&nh=0 *Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2003. Corwin, Elizabeth, J. 2009. Patologi Buku Saku. Jakarta: EGC Ganong, William F. 2009. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta: EGC Sloane, Ethel. 2003. Anatomi Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC

More Documents from "Mega Syafira"

Kwu.docx
December 2019 14
Daftar Pustaka.docx
December 2019 12
Paper.docx
December 2019 11
Vine.docx
December 2019 83