Paper Kelompok.docx

  • Uploaded by: Aris Rizki
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Paper Kelompok.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,028
  • Pages: 8
RELASI GURU DAN REKAN KERJA

Penerapan sebuah relasi sangatlah penting. Membangun relasi disekolah merupakan suatu hal yang diutamakan. Kegiatan belajar mengajar tidak akan berhasil tanpa adanya sebuah relasi. Guru bertugas sebagai pembangun relasi di sekolah. Ketika seorang guru sudah mampu menerapkan sebuah relasi dengan siswanya, maka guru dapat mencapai keberhasilan mengajar demikian pula siswanya dapat mencapai tujuan sekolah dengan baik. Manusia hidup tidak sendiri. Sebagai makhluk sosial pastinya manusia berhubungan dengan sesama. Idealnya, relasi mulai dari tingkat keluarga, tetangga, sekolah, hingga tempat pekerjaan dan lingkungan sosial yang lebih luas. Demikian pula halnya membangun relasi di sekolah sangatlah diutamakan. Karena di sekolah tidak mungkin kegiatan berjalan dengan sendirinya tanpa adanya relasi. Ketika koordinasi antara yang satu dengan yang lain sudah dilakukan, maka salah satu syarat keberhasilannya adalah kuatnya relasi horisontal dan vertikal. Dimana relasi secara horisontal dilakukan antara sesama siswa. Sementara horisontal dilakukan antara siswa dan guru dan sebaliknya. Bentuk-bentuk relasi yang dianggap efektif adalah melalui jalur formal dan informal. Secara formal, relasi yang dibangun semestinya sejalan dengan standar baku operasional yang ada di organisasi. Koordinasi kerja di lapangan dan rapat kerja mulai dari tingkat unit hingga organisasi adalah contoh dalam bentuk relasi formal. Selain itu jalur ini bisa dilakukan secara individual, baik antara guru dengan siswanya maupun sebaliknya. Sementara itu jalur informal bisa dilakukan dengan kegiatan-kegiatan sosial kekeluargaan; seperti darmawisata bersama, olahraga, peringatan ulang tahun, dan silaturahmi acara hari lebaran dan hari-hari besar agama lainnya. Selain relasi internal maka membangun relasi eksternal pun sangatlah penting. Guru dan siswanya harus mampu membangun relasi dengan pemangku kepentingan. Tujuannya adalah agar dapat dibangun suasana hubungan yang nyaman. Dengan kata lain memelihara hubungan yang saling memerkuat dan saling menguntungkan. Untuk itu dibutuhkan suasana keterbukaan dan kepercayaan yang membangun. Secara individual, menjaga hubungan antar sesama sangat ditentukan beragam faktor. Yang terpenting adalah kecakapan untuk menjaga dan membawa diri dalam waktu dan tempat yang tepat dengan lingungan sekitarnya. Tujuannya adalah membangun relasi yang harmonis.

Karena itu sebagai seorang guru harus memiliki ketrampilan yang disebut dengan soft skills diantaranya kecerdasan emosional, spiritual, dan kecerdasan sosial. Beberapa contoh perilaku yang perlu diterapkan adalah bersikap wajar dan menerangkan pada siswa etika pergaulan, bergaul secara sehat dalam jaringan yang sehat dan tepat dan waktu yang tepat, membangun saling pengertian, mengendalikan kehidupan diri dengan perilaku yang baik, dan pada gilirannya mampu membawa siswanya untuk sukses bersama. Di sekolah, siswa belajar ataupun tidak didasarkan pada tiga jenis relasi. Diantaranya adalah (1) relasi antara siswa dengan topik pelajaran, (2) relasi antara siswa dengan siswa lainnya, (3) relasi antara siswa dengan guru. Yang harus dilakukan seorang guru adalah membangun relasi yang positif selama pekan pertama sekolah dan mempertahankannya setiap hari dan sepanjang waktu. a.

Relasi antara siswa dengan topik pelajaran Siswa akan belajar lebih baik ketika mereka tertarik dengan topik dan isi yang mereka pelajari. Disini, seorang guru harus mampu membangkitkan, merangsang, memperluas, ataupun meningkatkan hubungan emosional siswa saat mulai tertarik dengan isi materi. Berikut adalah strategi untuk mendorong relasi yang positif antara siswa dan topik pelajaran :

1. Guru sebaiknya membangkitkan semangat siswa dengan menyampaikan kisah atau cerita yang menarik dan juga berhubungan dengan isi materi 2. Guru sebaiknya meminta siswa menemukan apa yang penting atau apa yang dapat menarik mereka ke dalam materi tersebut 3.

Guru sebaiknya memberikan penghargaan pada siswa pada setiap keberhasilan dalam proses pembelajaran

4. Memutarkan video untuk menggembirakan siswa 5.

Guru harus membuat topik pelajaran tersebut menjadi lebih personal dan relevan sehingga berkaitan dengan orangtua, rumah, teman, ataupun teknologi

6. Guru harus mengajukan berbagai gaya belajar 7. Guru disarankan memasukkan humor, lagu, ataupun permainan ke dalam kelas 8. Guru sebaiknya meminta siswa untuk membuat stimulasi tentang isi materi

b. Relasi antara siswa dengan siswa lain

Untuk mengembangkan relasi siswa-siswa yang kuat, maka seorang guru haruslah menjelaskan apa yang penting dari hubungan antara setiap siswa. Hal-hal yang dapat dilakukan seorang guru untuk menciptakan relasi ini adalah sebagi berikut: 1. Guru sebaiknya membangun suatu iklim yang positif, tenggang rasa, dan suportif di dalam kelas 2. Guru sebaiknya menetapkan secara tegas pedoman kelas untuk perilaku, contohnya sikap tidak meremehkan yang lain 3. Guru sebaiknya menyampaikan bagaimana berelasi satu sama lain dengan cara yang sopan 4. Guru sebaiknya melakukan beberapa aktifitas belajar di luar kelas seperti perjalanan lapangan, perjalanna menggunakan bis, berkemah, atau olahraga sehingga siswa dapat berada dalam suasana baru 5. Guru harus mampu membangun rasa kekeluargaan di dalam kelas 6. Guru sebaiknya meminta siswa bekerja dengan teman dalam tim atau kelompok

c.

Relasi antara siswa dengan guru Relasi antara siswa dengan guru yang jelek dalah sebab bagi banyak masalah dalam pembelajaran. Guru harus melakukan apa saja yang perlu untuk membangun relasi ini. Sebaiknya guru menciptakan hubungan yang otentik, jujur, dan peduli berdasarkan pada saling menghargai dan integritas. Maka dari itu secara tidak langsung seorang guru dapat menyelesaikan banyak masalah belajar. Berikut adalah beberapa cara untuk membangun koneksi yang cepat untuk mengembangkan hubunan dengan siswa dan relasi yang kuat selama jangka waktu yang panjang:

1. Menjadi guru yang responsif Sebagai contoh jika siswa mengacungkan tangannya, maka guru sebaiknya mengakui mereka. Segera mengajukan pertanyaan apa yang perlu dijelaskan. Dengan memperhatikan perasaan siswa maka guru akan membuat siswa merasa menjadi lebih penting perannya dalam mengikuti proses pembelajaran 2.

Mempelajari siswa Guru harus mengupayakan untuk mengenal siswa secara individual. Bisa dilakukan dengan cara meminta siswa untuk mengisi kartu indeks yang berisi tentang diri siswa itu sendiri, dimana siswa lahir, berapa banyak saudara kandung siswa tersebut, atau binatang piaraan apa yang mereka miliki, apa yang siswa suka dan tidak suka, apa yang siswa takutkan, apa masalah siswa, apa yang siswa harapkan dimasa depan, dan lain sebagainya.

Dari hal-hal tersebut yang dapat guru lakukan adalah dengan menanyakan seperti apa rasanya menjadi seorang siswa dan apa yang penting bagi mereka. Guru dapat melakukan hal tersebut secara formal. Misalnya, setiap hari Senin dua siswa tampil untuk saling berkenalan. Dapat juga dilakukan dengan cara informal. Contohnya, setiap kali siswa belajar secara kooperatif, guru menyertakan kegiatan untuk mmebangun hubungan) Memanggil siswa dengan namanya, merupakan suatu cara yang hebat untuk menunjukkan kepedulian seorang guru terhadap siswanya. Tetapi hal ini tidak boleh digunakan untuk mengingat siswa yang nakal untuk mengingat-ingat perilakunya yang buruk. Sebaiknya guru menggunakan nama siswa untuk mengapresiasi atau mempersonalisasikan komentarnya. Sebagai contoh, “seperti yang dikatakan Jhon sebelumnya, saldo defisit perdagangan kita semakin memburuk”. Hal tersebut merupakan salah satu cara yang cukup bagus untuk membangun hubungan antara guru dan siswanya 3.

Mengapresiasikan siswa Sebagai seorang guru haruslah memahami tekanan dan kesulitan untuk menjadi seorang siswa. Guru harus mengetahui jenis upaya dan dorongan apa yang diperlukan untuk bertahan sepanjang hari. Guru harus menemukan seberapa besar tekanan rekan sebaya terhadap pengalaman siswa. Guru harus mempelajari jenis tekanan akademik apa yang siswa rasakan. Melakukan tindakan ini, seorang guru membutuhkan usaha khusus untuk mendengar tanpa mengadili siswa. Ucapan “terima kasih” dari guru kepada siswa juga perlu diucapkan pada setiap kesempatan. Ada siswa yang menghabiskan waktu sepanjang hari memenuhi permintaan dari satu guru ke guru yang lain, namun banyak juga yang tidak mendapatkan kata terima kasih yang formal dari usaha mereka. Seorang guru harus mengapresiasi dunia siswa. Ucapkan terima kasih pada siswa untuk hal-hal kecil maupun besar. Apresiasi setiap hal kecil yang siswa lakukan. Guru dapat memberikan pujian yang verbal, ditulis dalam catatan, tersenyum pada siswa, dan menunjukkan gertur yang hangat pada siswa

4.

Mendengarkan Siswa Kebanyakan siswa merasa bahwa tidak ada yang mendengarkan mereka. Orang tua, guru, bahkan teman juga tidak mendengarkan. Guru diharapkan dapat membuka class time untuk membiarkan siswa berbagi cerita tentang hidup siswa, kegembiraan sampai masalah-masalah mereka. Siswa membutuhkan seorang dewasa yang peduli dan sebagai tempat curhat. Yang terjadi ketika siswa

merasa bahwa ada orang yang mendengarkan adalah siswa akan bertindak lebih sopan pada gurunya 5.

Guru yang Menghargai Siswa Dalam hal ini seorang guru sangat tidak diperbolehkan untuk mempermalukan siswa meskipun kekecewaan guru sangat dalam pada siswa. Terkadang siswa salah dalam menginterpretasikan sindiran-sindiran yang dilakukan guru. Seorang gur haruslah menjaga kata-katanya. Guru harus menghormati setiap keputusan siswa, guru membiarkan siswa membuat keputusan-keputusan yang kecil dan membangun dari sana. Penting sebuah relasi itu dibangun di sekolah. Guru dapat menguatkan relasi tersebut dengan banyak cara. Relasi siswa dengan topik pelajaran merupakan kunci, karena hal ini dapat mempengaruhi motivasi siswa dan terselenggaranya pembelajaran. Relasi siswa dengan siswa lain itu penting, karena kita adalah makhluk sosial dan bagaimana perasaan kita tentang orang lain berpengaruh besar terhadap motivasi dan pembelajaran. Tentu saja relasi siswa dengan guru juga penting karena bnyak alasan. Semakin besar relas yang guru miliki dengan para siswa, maka semakin kecil kekuasaan dan otoritas yang perlu guru gunakan. Kepuasan tersendiri sebagai guru juga akan tercapai. Cukup rumit untuk membangun sebuah relasi. Namun pada akhirnya, relasirelasi tersebut akan mendukung pembelajaran di sekolah.

KELOMPOK 1

Muhamad Fadli Kasman (Faktor Penghambat Kesadaran Berbangsa dan Berneara)

Guru berusaha menciptakan, memelihara, dan Aris Rizki meningkatkn rasa Prayitno persatuan dan (Etika dalam kesatuan dalam beragama) kehidupan berbangsa dan berneara berdasarkan

KELOMPOK 2

KELOMPOK 3

KELOMPOK 4

KELOMPOK 5

Sebagai bangsa yang menjunjung nilai Dalam menuntaskan Ketuhanan, seorang Salah satu penghambat hambatan berbangsa dan guru harus mampu terciptanya kesadaran bernegara seorang guru menuntaskan berbangsa dan bernegara tidak akan mampu hambatan akan khususnya dikalangan bergerak secara mandiri kesadaran berbangsa pendidikan adalah karena akan tetapi seorang guru dan bernegara kurangnya rasa perhatian butuh pendaping. Maka dengan tenaga pendidik akan tugas dari itulah muncullah menanamkan prinsip dan wewenangnya. Negara organisasi profesi yang dasar etika dalam ini akan mampu maju di bertujuan untuk keagamaan. Dimana bidang pendidikan apabila mendampingi seorang guru dapat menjadi semua guru mampu guru dalam contoh dalam mengimplementasikan melaksanakan tugasnya menanamkan nilaikomptensinya baik itu di sekolah maupun ketika nilai keagamaan di pedagogik, kepribadian, terjin di masyarakat. lingkungan sekolah sosia maupun profesional. maupun di masyarakat

Didalam menciptakan kesadaran berbangsa dan bernegara seorang guru harus mampu menjaga dan memperbaiki relasi atau hubungan dengan siapa pun, sehingga guru mampu menjadi jembatan untuk memberikan motivasi kepada orang disekelillingnya untuk menjadi warga yang cinta tanah air.

Guru menerima tugas2 tugas organisasi profesi kegurun sebagai suatu bentuk tanggung jawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindakantindakan profesional lainnya

Etika mengajarkan nilai baik dan buruk kepada manusia berdasarkan akal pikiran dan hati nurani sedangkan agama mengajarkan nilai baik dan buruk

Guru tidak boleh mengeluarkan pendapatpendapat dan bersaksi palsu untuk memperoleh keuntungan pribadi, yang menyebabkan kerugian dilain pihak

Pancasila dan UUD 1945

Faktor penghambat dapat Sarti Rahayu mempengaruhi (Hubungan keaktifan guru Guru dengan dalam memberikan Organisasi gagasan dan Profesinya) sumbangsi kepada organisasi profesinya

Vinni Melfionita (Materi 4)

Fungsi kompetensi kepribadian guru adalah memberikan bimbingan dan suri tauladan, secara bersamasama mengembangkan kreativitas dan membangkitkan motif belajar serta dorongan untuk maju kepada anak didik.

kepada manusia berdasarkan wahyu (kitab suci) yang kebenarannya absolut

Guru aktif dalam Seorang guru dapat melakukan pendekatan dan membentuk relasi penilaian terhadap siswa antar guru yang ada sehingga nantinya guru di sekolah lain saat akan mengetahui secara mereka menjadi mendalam dari masinganggota organisasi masing siswa profesi.

Guru aktif dalam menanamkan sikap toleransi dalam beragama kepada setiap siswanya

Guru professional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas sehari-hari. Guru yang kompeten akan lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan mampu melaksanakan tugas secara optimal untuk kepentingan pencapaian hasil belajar siswa

PGRI sebagai organisasi profesi memerlukan pembinaan, agar lebih berdaya guna dan berhasil guna sebagai wadah usaha untuk membawakan misi dan memantapkan profesi guru. keberhasilan usaha tersebut sangat tergantung kepada kesadaran para anggotanya, rasa tanggung jawab, dankewajiban para anggotanya.

Dalam pendidikan, guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pemimpin yang dapat menciptakan iklim belajar yang menarik, memberi rasa aman, nyaman dan kondusif dalam kelas.Keberadaan ya di tengah-tengah siswa dapat mencairkan suasana kebekuan, kekakuan, dan

khususnya dan pencapaian mutu pendidikan pada umumnya.

Banyaknya penghambat MUMTAZ kesadaran dan KHALIL berbangsa sangat GIBRAN berpengaruh sekali YUSUF terhadap guru. (MATERI 5) Apabila dari Hubungan generasi nya sudah atau Relasi tidak baik dan guru Keguruan gagal mencetak Rekan Kerja generasi emas, maka tunggulah nasib bangsa yang akan hancur

Persoalan etika dan agama adalah dua hal yang tidak perlu dipertentangkan. Secara sederhana guru harus mempelajari atau menanamkan motal dan etika yang baik untuk siswanya dan memberi penilaian terhadap moral

kejenuhan belajar yang terasa berat diterima oleh para siswa.

Guru harus aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat

Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan manfaat bagi kepentingan kependidikan

Related Documents

Paper
August 2019 42
Paper
October 2019 41
Paper
August 2019 43
Paper
November 2019 26
Paper
December 2019 25
Paper
June 2020 17

More Documents from ""

Paper Kelompok.docx
December 2019 16
Tugas 1 (jadi).docx
December 2019 19
Tugas Laporan 3.docx
December 2019 24