Paper For Proceeding.docx

  • Uploaded by: Luthfi fharuq Al Fairuz
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Paper For Proceeding.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,045
  • Pages: 8
EFFECT OF PROJECT BASED LEARNING INTEGRATED STEM AGAINST SCIENCE LITERACY, CREATIVITY AND LEARNING OUTCOMES ON ENVIRONMENTAL POLLUTION SUBJECT PENGARUH PROJECT BASED LEARNING TERINTEGRASI STEM TERHADAP LITERASI SAINS, KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

Lutfi Pendidikan Biologi Pascasarjana UNM, Makassar Ismail Pendidikan Biologi Pascasarjana UNM, Makassar Andi Asmawati A. Pendidikan Biologi Pascasarjana UNM, Makassar Muhiddin P. Pendidikan Biologi Pascasarjana UNM, Makassar Abstract. The low literacy capabilities and creativity of learners is one of the critical issues facing the development of the 21st century. Therefore required an appropriate learning model in preparing learners to master these aspects, one of the alternative models is to integrate science, technology, engineering, and mathematics (STEM) with project based Learning (PjBL). This research aims to know the influence of the implementation of PjBL STEM model of the towards the ability of science literacy, creativity and learning outcomes. This research aims to know the influence of the implementation of the model PjBL STEM against the ability of science literacy, creativity and learning outcomes to the learners. This research is an experimental research with design Nonequivalent Pretest Postest Control Group Design. The population of class 10th grades of public senior high school 11 Sinjai, sample class MIA 2 as class experiments and class MIA 1 as control specified in purposive sampling. The results showed that the value of N-Gain experimental class > N-Gain control class, after a test-t known α = 0.00 ≤ 0.05 so that it can be concluded that there is influence of the implementation of learning model PjBL STEM on ability of science literacy, creativity and learning outcomes of learners on the material of Environmental Pollution. Keywords: Project based learning, STEM, Literacy science, Creativity Abstrak. Rendahnya kemampuan literasi dan kreativitas peserta didik merupakan salah satu masalah penting menghadapi perkembangan abad 21. Oleh karena itu diperlukan suatu model pembelajaran yang tepat dalam menyiapkan peserta didik menguasai aspek tersebut, salah satu model alternatif yaitu dengan mengintegrasikan science, technology, engineering, dan mathematics (STEM) dengan project based learning (PjBL). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh implementasi model PjBL STEM terhadap kemampuan literasi sains, kreativitas dan hasil belajar peserta didik. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain Nonequivalent Pretest Postest Control Group Design. Populasi kelas X SMAN 11 Sinjai, sampel kelas MIA 2 sebagai kelas eksperimen dan kelas MIA 1 sebagai kontrol yang ditentukan secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai N-Gain kelas eksperimen > N-Gain kelas kontrol, setelah dilakukan uji-t diketahui α= 0.00 ≤ 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh implementasi model pembelajaran PjBL STEM terhadap kemampuan literasi sains, kreativitas dan hasil belajar peserta didik pada materi Pencemaran Lingkungan. Kata Kunci: Project based learning, STEM, Literasi sains, Kreativitas

Pendahuluan Pesatnya perkembangan sains dan teknologi pada abad 21 di berbagai bidang kehidupan menjadi tantangan dunia pendidikan menyiapkan peserta didik untuk menguasai sains dan teknologi. Sejalan dengan perkembangan tersebut, peserta didik dituntut menguasai keterampilan yang terdiri dari empat domain utama yaitu literasi, berpikir inventif, komunikasi yang efektif dan produktivitas yang tinggi (Turiman dkk., 2012). Literasi sains (scientific literacy) merupakan hal yang penting untuk dikuasai karena aplikasinya yang luas dan hampir di segala bidang, oleh karena itu negara-negara maju terus berupaya meningkatkan kemampuan literasi sains generasi muda agar mampu lebih kompetitif dalam dunia kerja global (Amri dkk., 2017). Berpikir inventif dan produktivitas menunjang kemampuan kreativitas dalam belajar dan memahami konsep untuk mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kreativitas merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan peserta didik untuk memecahkan permasalahan, menemukan konsep dan menciptakan sesuatu yang baru dalam kegiatan belajar ataupun dalam kehidupan sehari-harinya. Kreativitas tercermin dalam kelancaran, kelenturan (fleksibilitas) dan originalitas dalam berpikir dan berinteraksi yang dapat ditingkatkan melalui pendidikan (Munandar, 2009). Pada tahun 2000 Indonesia ikut dalam program PISA untuk mengetahui kemampuan literasi sains peserta didik Indonesia. Skor literasi sains peserta didik Indonesia pada tahun 2012 yaitu 382 dari perolehan skor rata-rata seluruh peserta PISA dan menempati peringkat 64 dari 65 negara peserta, kemudian pada tahun 2015 Indonesia memperoleh skor 403 dan menempati peringkat 63 dari 72 negara peserta (Suprayitno, 2016). Hasil ini memberikan gambaran bahwa kualitas pendidikan di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara lain. Rendahnya kemampuan literasi sains peserta didik merupakan suatu alasan yang melandasi pemerintah melakukan revisi kurikulum 2006 ke 2013 (Odja & Payu, 2014). Pembelajaran sains pada kurikulum 2013 telah memberikan acuan dalam pemilihan model pembelajaran seperti Project Based Learning (PjBL), Problem Based Learning (PBL) dan Discovery Learning yang sesuai dengan pendekatan saintifik. Salah satu model alternatif untuk memenuhi tuntutan dan perkembangan tersebut yaitu dengan mengintegrasikan Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM) dalam pembelajaran. STEM penting menjadi landasan dalam pembangunan generasai bangsa Indonesia, bahkan National Science Foundation memprediksi dalam 10 tahun ke depan 80% lapangan pekerjaan akan membutuhkan kemampuan kompetensi STEM. Project based learning dan STEM memiliki kelebihan dan kekurangan yang saling melengkapi. Pada project based learning peserta didik memahami konsep dengan membuat produk, sedangkan pada pembelajaran STEM terjadi proses perancangan dan redesign (engineering design process) yang membuat peserta didik menghasilkan produk terbaiknya. Integrasi aspek-aspek STEM dapat memberikan dampak positif terhadap pembelajaran terutama dalam hal peningkatan hasil belajar peserta didik di bidang sains dan teknologi (Becker & Park, 2011). Tujuan implementasi project based learning STEM dalam pembelajaran diharapkan dapat memberikan pengaruh positif terhadap kemampuan literasi sains, kreativitas dan hasil belajar peserta didik. Sintaks project based learning terintegrasi STEM (PjBL STEM) terdiri dari lima langkah yaitu reflectiion, research, discovery, aplication dan communication yang setiap langkah bertujuan untuk mencapai proses secara spesifik (Laboy- Rush, 2010). Reflection bertujuan membawa peserta didik ke dalam konteks masalah dan memberikan inspirasi agar dapat segera mulai menyelidiki/investigasi dan menghubungkan apa diketahui dan apa yang dipelajari. Research membantu peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan dalam

mengembangkan pemahaman konseptual. Discovery bertujuan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam membangun habit of mind dari proses merancang dan mendesain. Aplication bertujuan untuk menguji produk atau mencari solusi dalam memecahkan masalah. Communication bertujuan mempresentasikan produk atau solusi dalam lingkup kelas. Metodologi Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experiment untuk melihat pengaruh implementasi model PjBL STEM terhadap literasi sains dan kreativitas peserta didik serta hasil belajar. Penelitian ini menggunakan dua kelas, satu kelas sebagai kelas kontrol dan satu kelas lainnya sebagai kelas eksperimen dengan bentuk desain Nonequivalent Pretest Postest Control Group Design. Kelas eksperimen mendapatkan perlakuan berupa pembelajaran Biologi berbasis proyek terintegrasi STEM, sedangkan kelas kontrol diberikan perlakuan berupa pembelajaran Biologi berbasis proyek tanpa integrasi STEM. penelitian ini telah dilaksanakan di SMA Negeri 11 Kabupaten Sinjai pada bulan Februari-April tahun pelajaran 2017/2018. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X, sampel adalah kelas MIA 1 sebagai kelas kontrol dan kelas MIA 2 sebagai kelas eksperimen yang dipilih secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan terdiri dari (1) lembar observasi digunakan untuk mengamati sejauh mana tahapan model pembelajaran PjBL STEM yang telah direncanakan terlaksana dalam proses belajar mengajar, diobservasi berdasarkan aktivitas guru dan peserta didik selama proses pembelajaran. (2) Test of scientific Literacy Skills (TOSLS) terdiri dari 20 soal pilihan ganda sesuai dengan indikator yang diadaptasi dan dikembangkan dari Gormally. (3) Tes kreativitas menggunakan TTCT verbal yang diadaptasi dari Torrance. (4) tes hasil belajar terdiri dari 30 nomor soal pilihan ganda dan (4) angket respon peserta didik dan guru terhadap implementasi model PjBL STEM. Data mengenai keterlaksanaan model PjBL STEM merupakan data yang diambil dari observasi. Pengolahan data dilakukan dengan cara mencari persentase keterlaksanaan model pembelajaran. Untuk melihat pengaruh model PjBL STEM dan PjBL tanpa terintegrasi STEM terhadap literasi sains, kreativitas dan hasil belajar peserta didik maka dilakukan analisis gain yang dinormalisasi (N-gain) dari skor pretest dan posttest. Perhitungan uji hipotesis atau uji beda dua rata-rata dimaksudkan untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antara skor yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol. Uji hipotesis menggunakan uji statistik parametrik uji-t (t-test), pengambilan keputusannya yaitu apabila nilai sig.
Tabel 1. Respon peserta didik terhadap implementasi PjBL STEM Indikator Pelaksanaan pembelajaran PjBL STEM Peningkatan literasi sains, kreativitas dan hasil belajar Efektifitas kerjasama dan kolaborasi dalam kelompok

∑ 87.07 85.46 83.50

Respon Sangat Positif Sangat Positif Positif

Terdapat tiga indikator yang dinilai berdasarkan angket respon peserta didik terhadap implementasi pembelajaran PjBL STEM yaitu tentang pelaksanaan pembelajaran dengan nilai rata-rata 87.07 atau respon sangat positif. Respon peserta didik terhadap peningkatan literasi sains, kreativitas dan hasil belajar rata-rata 85.46 atau sangat positif. Respon peserta didik terhadap efektifitas kerjasama dan kolaborasi dalam kelompok 83.50 atau positif. Berdasarkan tabel 1 tersebut, diketahui bahwa implementasi model PjBL STEM dalam pembelajaran memiliki respon yang sangat positif dari peserta didik pada materi pencemaran lingkungan. Keterlaksanaan sintaks model PjBL STEM Hasil observasi yang telah dilakukan pada proses keterlaksanaan pembelajaran dengan model PjBL STEM, diperoleh data yang disajikan pada tabel 2 berikut. Tabel 2. Peresentase keterlaksanaan model PjBL STEM Pertemuan I

II

III

Sintaks Pembelajaran Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti Kegiatan penutup Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti Kegiatan penutup Kegiatan pendahuluan Kegiatan inti Kegiatan penutup

Kegiatan (%) Guru PD 85.71 77.78 85,71 86.67 100 100 80 88.88 83.33 83.33 100 100 90 88.88 100 100 100 100

Keterangan Hampir seluruh kegiatan terlaksana Hampir seluruh kegiatan terlaksana Seluruh kegiatan terlaksana Hampir seluruh kegiatan terlaksana Hampir seluruh kegiatan terlaksana Seluruh kegiatan terlaksana Hampir seluruh kegiatan terlaksana Seluruh kegiatan terlaksana Seluruh kegiatan terlaksana

Berdasarkan tabel 2 di atas, diketahui keterlaksanaan sintaks model PjBL STEM. Kegiatan guru dan peserta didik pada pertemuan pertama (I) dan kedua (II) hampir seluruh kegiatan terlaksana pada kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti dan pada kegiatan penutup seluruh kegiatan terlaksana. Kegiatan guru dan peserta didik pada pertemuan ketiga (III) hampir seluruh kegiatan terlaksana pada kegiatan pendahuluan dan pada kegiatan inti dan penutup seluruh kegiatan terlaksana. Deskripsi perbedaan peningkatan literasi sains, kreativitas dan hasil belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol Penerapan model PjBL STEM dalam pembelajaran biologi untuk meningkatkan literasi sains, kreativitas dan hasil belajar peserta didik dapat di lihat berdasarkan nilai pretest dan posttest baik dari kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Adapun hasil rata-ratanya adalah sebagai berikut.

Gambar 1: Nilai pretest-posttest literasi sains, kreativitas dan hasil belajar peserta didik pada kelas eksperimen.

Gambar 2: Nilai pretest-posttest literasi sains, kreativitas dan hasil belajar peserta didik pada kelas kontrol. Berdasarkan gambar 1 dan 2, terlihat adanya perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Perbedaan yang terlihat tersebut terdapat pada pretest dan posttest. Rata-rata nilai pretest dari kelas eksperimen aspek literasi sains yaitu 26.40, kreativitas yaitu 24.50 dan hasil belajar 58.53. Sedangkan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata literasi sains yang lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen yaitu 34.84, kreativitas yaitu 27,34, hanya nilai hasil belajar yang lebih rendah dari kelas eksperimen yaitu 54.99. Selisih pretest antara kelas kontrol dan kelas eksperimen untuk kemampuan literasi sains yaitu 8.44, kreativitas yaitu 2.84 dan hasil belajar yaitu -3.54. Adanya selisih tersebut menunjukkan bahwa kelas eksperimen memiliki kemampuan awal yang tidak jauh berbeda dengan kelas kontrol bahkan berada dibawah nilai kelas kontrol. Kemampuan awal yang tidak jauh berbeda menunjukkan bahwa kedua kelas belum pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda. Adapun rata-rata kenaikan nilai N-Gain pada kedua kelas digambarkan oleh grafik di bawah ini.

Gambar 3: Grafik rata-rata nilai N-Gain literasi sains, kreativitas dan hasil belajar peserta didik antara kelas eksperimen dan kelas kontrol

Berdasarkan gambar 3, rata-rata nilai N-Gain yang diperoleh kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan selisih yang cukup jauh. Kelas eksperimen memiliki rata-rata nilai N-Gain pada aspek literasi sains 0.80, kreativitas 0.94, dan hasil belajar 0.85 yang termasuk dalam kriteria tinggi sedangkan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata N-Gain pada aspek literasi sains dan hasil belajar 0.62 yang termasuk dalam kriteria sedang hanya nilai rata-rata N-Gain kreativitas 0.82, termasuk dalam kriteria tinggi. Uji Hipotesis Sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, berikut ini adalah hasil normalitas gain dari kelas kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tabel 3. Hasil uji prasyarat pada data normalitas N-Gain Kelas Eksperimen

Kontrol

Data Literasi sains Kreativitas Hasil belajar Literasi sains Kreativitas Hasil belajar

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov 0.088 0.857 0.537 0.562 0.804 0.158

Keterangan Normal Normal Normal Normal Normal Normal

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa berdasarkan hasil uji normalitas KolmogorovSmirnov dengan SPSS v. 20, diperoleh nilai Sig. Gain peserta didik pada kelas eksperimen dan kelas kontrol ≥ 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya data berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas pada kelas kelas eksperimen dan kelas kontrol dilanjutkan dengan uji homogenitas pada gain kedua data yaitu gain kelas eksperimen dan gain kelas kontrol. Tabel 4. Hasil uji prasyarat pada data normalitas N-Gain Test of Homogeneity of Variances Levene Statistic df1 Pretest Literasi Sains .207 1 Pretest Kreativitas .236 1 Pretest Hasil Belajar 3.713 1 Posttest Literasi Sains .453 1 Posttest Kreativitas 2.521 1 Posttest Hasil Belajar 2.852 1

df2 62 62 62 62 62 62

Sig. .651 .629 .059 .504 .117 .096

Berdasarkan tabel 4 hasil uji homogenitas diketahui bahwa nilai Sig. pretes dan posttest peserta didik kelas pada eksperimen dan kelas kontrol semuanya ≥ 0,05, maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya data berdistribusi homogen. Setelah data gain dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas dua varians pada nilai pretes dan nilai postes kelas eksperimen dengan kelas kontrol, maka selanjutnya data dianalisis menggunakan statistik parametrik uji Independent sample T test untuk menentukan perbedaan dari dua variable tersebut seperti yang disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 5. Hasil uji hipotesis N-Gain Data N-Gain Literasi sains N-Gain Kreativitas N-Gain Hasil belajar

Uji Beda T-test T-test T-test

Nilai Sig. (2 tailed) 0.000 0.000 0.000

Keterangan Berbeda signifikan Berbeda signifikan Berbeda signifikan

Berdasarkan tabel 5, diketahui nilai signifikansi (Sig.) adalah 0,000 lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05), hal ini berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Perbedaan ini dapat dilihat dari perbedaan rata-rata (mean) Gain, dimana Gain kelas eksperimen didapatkan nilai rata-rata literasi sains sebesar 0.80, kreativitas sebesar 0.94 dan hasil belajar 0.85. Sedangkan pada Gain kelas kontrol dipadatkan nilai rata-rata literasi sains sebesar 0.62, kreativitas 0.82 dan hasil belajar 0.62. Sehingga selisihnya adalah 0.9. ini berarti kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kelas kontrol dalam meningkatkan hasil belajar. Pembahasan Penerapan model PjBL STEM berdasarkan tabel 1 mendapatkan respon yang sangat positif dari peserta didik terkait aspek pelaksanaan dan peningkatan literasi sains, kreativitas dan hasil belajar. model ini juga mendapat respon positif dari peserta didik pada aspek efektifitas kerjasama dan kolaborasi dalam kelompok. Ini karena PjBL STEM didukung oleh pengalaman belajar berbasis penyelidikan yang mendorong peserta didik untuk menjawab pertanyaan yang menantang dan bekerja secara kelompok untuk memecahkan masalah yang kompleks. Observasi tentang keterlaksanaan kegiatan pembelajaran PjBL STEM hanya dilakukan dilakukan pada kelas eksperimen, tidak dilakukan pada kelas kontrol sebab aspek yang di observasi adalah keterlaksanaan sintaks pembelajaran untuk melihat kefektifan implementasi miodel tersebut. Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa dalam tiga kali pertemuan hampir semua kegiatan terlaksana pada kegiatan pendahuluan dan kegiatan inti dan semua kegiatan terlaksana pada kegiatan penutup. Gambar 3 menggambarkan rata-rata nilai N-Gain secara keseluruhan terlihat adanya peningkatan literasi sains, kreativitas dan hasil belajar yang tinggi pada kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. Peningkatan literasi sains, kreativitas dan hasil belajar dipengaruhi oleh STEM yang mendorong peserta didik untuk belajar tentang alam melalui eksplorasi, penyelidikan, dan pemecahan masalah (Asghar dkk., 2012). Melalui pembelajaran STEM, peserta didik memiliki literasi sains dan teknologi yang nampak dari membaca, menulis, mengamati, serta melakukan sehingga dapat dijadikan bekal untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Uji hipotesis pada masing-masing N-gain literasi sains, kreativitas dan hasil belajar dilakukan dengan uji-T karena semua data berdistribusi normal dan homogen. Hasil dari uji hipotesis untuk masing-masing N-gain (tabel 5) menunjukan nilai signifikansi N-gain pada aspek literasi sains, kreativitas dan hasil belajar yaitu sig. 0,000, ketiganya menunjukan nilai yang <0,05 sehingga Ha diterima. Berdasarkan hasil uji hipotesis ini dapat ketahui terjadi perbedaan signifikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model PjBL terintegrasi STEM terhadap peningkatan literasi sains, kreativitas dan hasil belajar peserta didik kelas X pada materi pencemaran lingkungan di SMAN 11 Sinjai.

Kesimpulan Implementasi model PjBL terintegrasi STEM dalam pembelajaran Biologi pada mata pelajaran pencemaran lingkungan memiliki respon yang sangat positif dari peserta didik dan sangat efektif untuk diterapkan berdasarkan observasi keterlaksaan sintaks pembelajaran. Uji hipotesis N-gain menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol sehingga model ini berpengaruh terhadap meningkatnya kemampuan literasi sains, kreativitas dan hasil belajar peserta didik di SMAN 11 Sinjai. Saran Setelah melakukan penelitian ini maka penulis menyarankan beberapa hal yaitu (1) pengembangan model pembelajaran perlu mengikuti arah perkembangan sains dan teknologi serta kebutuhan dunia kerja, (2) guru mata pelajaran Biologi dapat menerapkan model pembelajaran PjBL STEM sesuai dengan lingkup materi Biologi yang mendukung dan (3) peserta didik diharapkan dapat mengembangkan kemampuan literasi sains dan kreativitasnya dalam kehidupan sehari-hari. Referensi Amri, M. Y. B., Rusilowati, A., & Wiyanto. (2017). Penerapan Model Pembelajaran Conceptual Understanding Procedures untuk Meningkatkan Kemampuan Literasi Sains Siswa SMP di Kabupaten Tegal. Unnes Physics Education Journal, 6, 80–93. Asghar, A., Ellington, R., Rice, E., Johnson, F., & Prime, G. M. (2012). Supporting STEM Education in Secondary Science Contexts. Interdisciplinary Journal of Problem-Based Learning, 6(2). https://doi.org/10.7771/1541-5015.1349 Becker, K. H., & Park, K. (2011). Integrative Approaches among Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) Subjects on Students Learning: A Meta-Analysis. Journal of STEM Education, 12(5 & 6), 23–37. Munandar, U. (2009). Pengembangan kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka Cipta. Odja, A. H., & Payu, C. S. (2014). Analisis Kemampuan Awal Literasi Sains Siswa Pada Konsep IPA (hlm. 40–47). Dipresentasikan pada Seminar Nasional Kimia, Surabaya: Universtias Negeri Surabaya. Suprayitno, T. (2016). Peringkat dan Capaian PISA Indonesia Mengalami Peningkatan. Kemendikbud. Toharuddin, U., Hendrawati, S., & Rustaman, A. (2011). Membangun Literasi Sains Peserta Didik. Bandung: Humaniora. Turiman, P., Omar, J., Daud, A. M., & Osman, K. (2012). Fostering the 21st Century Skills through Scientific Literacy and Science Process Skills. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 59, 110–116. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2012.09.253 Lutfi Ismail Andi Asmawati A Muhiddin P

S.Pd, Mahapeserta didik Pascasarjana, Universitas Negeri Makassar, BTN Tabaria Blok D5/10 Makassar. Email: [email protected] Dr., M.S, Dosen Biologi FMIPA, Universitas Negeri Makassar, BTN Minasa Upa Blok K16/16 Makassar. Email: [email protected] Dr., M.Si, Dosen Biologi FMIPA, Universitas Negeri Makassar, BTN Minasa Upa Blok E7/8 Makassar. Email: Dr., S.Pd., M.Pd, Dosen Biologi FMIPA, Universitas Negeri Makassar, BTN Saumata Indah Blok D/9 Sungguminasa. Email: [email protected]

Related Documents


More Documents from ""