Paper Biokimia Lanjutan
PERANAN MINERAL KALSIUM, SULFUR DAN POSFOR DALAM SEL DAN METABOLISMENYA
KELOMPOK V MUHAMMAD FATHIR HASYIM (H031171304) TAUFIK HIDAYAT (H031171306) RAFIQI BARID (H031171308)
DEPARTEMEN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2019
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mineral berasal dari dalam tanah. Tanaman yang di tanam di atas tanah akan menyerap mineral yang di buthkan untuk pertumbuhan dan kemudian di simpan dalam akar, batang, daun, bunga, dan buah. Hewan makan tanaman dan akan menyimpan mineral dalam tubuhnya. Manusia memperoleh mineral melalui konsumsi pangan Nabati maupun Hewani. Mineral di dalam tubuh manusia terdiri dari kalsium, yodium, besi, magnesium, Fosfor, Kalium, Flor, Mangan, Nikel, Selenium, Silikon, dan Seng. Mineral di golongkan menjadi mineral Makro dan mineral mikro. Mineral makro adalah mineral yang di butuhkan tubuh 100 mg sehari, sedangkan mineral mikro di butuhkan kurang dari 100 mg sehari (Almatsier, 2001). Di samping itu mineral berperan dalam berbagai tahap metabolism, terutama sebagai kofaktor dalam aktifitas enzim – enzim. Keseimbangan ion – ion mineral di dalam cairan tubuh di perlukan untuk pengaturan pekerjaan enzim – enzim, pemelihara keseimbangan asam basa, membantu transfer ikatan – ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan kepeka’an otot dan saraf terhadap rangsangan (Kristani, 2010). Makro
mineral
terdiri
dari
Natrium,
kalsium
;kalium,klor,
magnesium,fosfor,sulfur. Setiap jenis makro mineral mempunyai fungsi dan sumber pangan baik dari hewani maupun nabati.
1.2. Tujuan 1. Untuk mengetahui jenis, sumber, dan fungsi makro mineral dalam tubuh. 2. Untuk mengetahui absorpsi dan ekskresi makro mineral dalam tubuh. 3. Untuk mengethui kelebihan dan kekurangan makro mineral dalam tubuh.
BAB II PEMBAHASAN
A. MAKRO MINERAL
Mineral merupakan bagian tubuh yang memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Selain itu makro mineral juga berperan dalam berbagai tahap
metabolisme,
terutama
sebagai
kofaktor
dalam
aktivitas
enzim-
enzim (Almatsier, 2001). Mineral merupakan senyawa esensial untuk berbagai proses selular tubuh. Tanpa adanya mineral, tubuh tidak mungkin dapat berfungsi dengan semestinya. Mineral juga berperan penting dalam pembentukkan struktural dari jaringan keras dan lunak, kerja sistem enzim, kontraksi otot dan respon saraf serta dalam pembekuan darah. Mineral yang diperlukan tubuh dapat dibagi menjadi 2 kelas, yaitu makromineral dan mikromineral (Yuniastuti, 2008). Mineral merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagaian enzim dan sangat penting dalam pengandalian komposisi cairan tubuh 65 % adalah air dalam bobot tubuh (Proverawati, 2009). Makromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah yang cukup besar, sebaliknya mikromineral adalah mineral-mineral yang diperlukan dalam jumlah yang sedikit. Yang termasuk di dalam kelas makromineral adalah kalsium, fosfor, magnesium, besi, iodin, dan kalium,. Saat tubuh kekurangan asupan mineral-mineral tersebut, tubuh mengambilnya dari otot, hati dan bahkan tulang (Purwitasati, 2009).
B. KEBUTUHAN MINERAL
Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral dalam jumlah tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal dengan nama mineral makro dan mineral mikro. Intake (asupan) makanan seharihari, membantu manusia mendapatkan zat yang diperlukan tubuh.Yodium, yang ditengarai banyak tidak dijumpai pada garam yang beredar di daerah Jepara, termasuk salah satu zat gizi mikro yang sangat diperlukan tubuh. Dinamakan mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg saja. Jumlah yang sangat kecil memang, tapi sudah mencukupi bagi tubuh. Akibat kekurangan yodium adalah munculnya penyakit gondok. Bahkan tidak tanggung-tanggung, Lembaga Konsumen Indonesia (LKI) Jepara mengutip UNICEF (Suara Merdeka, 18 April 2007) mengatakan bahwa dampak kekurangan yodium ada hubungannya dengan penurunan IQ 10ñ15 poin pada anak-anak. Remaja pun, apabila kekurangan asupan yodium tidak lepas dari kemungkinan itu. Dampak lain, di antaranya keguguran pada ibu hamil. Pada orang dewasa, bisa menyebabkan gangguan fungsi mental (Paath, 2005).
1. KALSIUM (Ca) Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane
sel.
Kalsium
pertumbuhan (Suryo, 2010).
mengatur
kerja
hormon-hormon
dan
faktor
1.1 Sumber Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang, kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun lamtoro.
1.2 Fungsi a. pembentukan tulang dan gigi b. kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium. c. Mengatur pembekuan darah d. Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin. e. Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin. f. Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan. g. Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui membrane organel sel.
1.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut
terjadi osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress (Sari, 2007). Standar kebutuhan kalsium sebagai berikut (Mubarak, 2007): a. Ibu hamil Dan menyusui
: 1200 mg/ hari
b. Anak-anak usia 0-8 tahun
: 600 mg/ hari
c. Umur 9-14 tahun
: 700 mg/hari
d. Umur 15-17 tahun
: 600 mg/ hari
e. Orang dewasa
: 500-800 mg/ hari
f. manula
: 500 mg
1.4 Absorbsi dan Ekskresi Kalsium Absorbsi kalsium terjadi di bagian atas usus halus yaitu duodenum absorbsi kalsium terutama di lakukan secara aktif dengan menggunakan alat angkut protein pengikat kalsium. Sedangkan absorbsi kalsium pasif terjadi pada permukaan saluran cerna. Kalsium yang tidak di absorbsi di keluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium melalui urine meningkat pada asi dosis dan pada konsumsi fosfor tinggi, juga terjadi melalui sekresi cairan yang masuk ke dalam saluran cerna, dan melalui keringat (Almatsier, 2001).
1.5 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro Konsumsi Ca yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar dan mengganggu penyerapan mineral seperti zat besi, seng, dan tembaga. Kelebihan Ca dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena hiperkalsemia, pembentukan batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium jauh di atas kebutuhan sebaiknya di hindari.
2. FOSFOR (P) Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
2.1 Sumber Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein, seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.
2.2 Fungsi a. kalsifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang. b. mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin B. c. absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer. d. bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid. e. Mengatur keseimbangan asam basa.
2.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan serta AKG Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak cairan melalui urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang. Standar kebutuhan posfor 800 mg/ hari (Purwitasari, 2009). Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga dapat menimbulkan kejang (Irawan, 2007).
2.4 Absorbsi dan Ekskresi Fosfor Fosfor dapat di absorbsi secara efesien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah di hidrolisis dan dilepas dari makanan. Absorbsi aktif di bantu oleh bentuk aktif vitamin D (Yuniastuti, 2008).
2.5 Pengaruh Kelebihan dan Kekurangan Mineral Makro Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunya di tentukan oleh rasio antara kalsium dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1 : 1 kelebihan fosfor terjadi bila rasio fosfor lebih kecil dari ½ atau 1 : 2. Kelebihan fosfor dapat megganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng serta dapat pula memicu timbulnya hiposalsemia
3. SULFUR (S) Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan biotin serta asam amino metionin dan sistein. Rantai samping molekul sistein
yang mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein. Sulfur terdapat dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku. 3.1 Sumber Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein. 3.2 Fungsi Sulfur Sulfur berasal dari makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur yang diperlukan untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida. 3.3 Dampak Kelebihan dan Kekurangan (AKG) Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein. Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan yang akan menghambat pertumbuhan.
BAB III PENUTUP
a.
Kesimpulan Mineral makro terutama natrium, klor dan kalium berperan dalam menjaga
keseimbangan cairan tubuh. Natrium, kalium, kalsium dan magnesium diperlukan untuk transmisi saraf dan kontraksi otot. Fosfor dan magnesium terlibat dalam metabolisme energi. Kalsium, fosfor dan magnesium berperan dalam memberi bentuk tulang. Selain itu, mineral makro memegang peranan khusus dalam tubuh. Makro mineral terdapat secara natural, homogen, bahan ini organik yang dibutuhkan oleh manusia dan berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian dari struktur sel dan jaringan Dampak negatif dari kelebihan makro mineral berpengaruh terhadap kesehatan, dan kekurangan makro mineraljuga berpengaruh terhadap gangguan kesehatan b.
Saran Dalam Pembahasan kami di atas, Mineral merupakan bagian tubuh yang
memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, oleh karena itu perlu diperhatikan keseimbangan cairan tubuh yang di perlukan dalam beraktifitas sehari – hari khususnya Mineral Makro dimana berfungsi sebagai bagian zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai struktur sel sdan jaringan.