Paper Analisis Morfologi Pada Bentuk Lahan Fluvial.docx

  • Uploaded by: nabila-hrp
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Paper Analisis Morfologi Pada Bentuk Lahan Fluvial.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,760
  • Pages: 8
ANALISIS MORFOLOGI PADA BENTUK LAHAN FLUVIAL : STUDI KASUS SUNGAI BANYUMENENG, DESA BANYUMENENG, MRANGGEN, SEMARANG, JAWA TENGAH. Nabilah Afifah Habni Harahap 081265211603 [email protected] Teknik Geologi Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

Sari Tujuan dari pembuatan paper ini adalah untuk menganalisis morfologi pada bentuk lahan fluvial di Banyumeng, Mranggen, Semarang, Jawa Tengah guna mengoptimalkan sumber daya air di sekitar sungai dan dapat digunakan sebagai perencanaan tata ruang khususnya dalam bidang sumberdaya air seperti pmbuatan waduk ataupun irigasi. Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tahapan dalam menganalis morfologi pada bentuk lahan fluvial yang terdapat di daerah Banyumeneng.Tahapan yang pertama adalah melakukan analisa data sekunder yang didapatkan dari referensi-referensi seperti buku, paper tentang penelitian sebelumnya atupun media-media seperti internet.Data sekunder yang dapat dipelajari adalah data-data yang berhubungan terhadap penelitian tersebut dan juga data-data daerah Banyumeneng ini.Tahapan yang kedua adalah menggunakan data lapangan langsung, yaitu dengan cara observasi langsung ke lapangan pada daerah Banyumeneng ini, untuk melakukan analisis geomorfolginya yaitu dengan cara mengamati geologi regional daerah sekitar. Dari pengamatan yang dilakukan, didapatkan data bahwa di sekitar sungai terdapat juga bentuk lahan structural yaitu berupa patahan, dan sesar. Terdiri dari litologi batuan sedimen yaitu batu gamping yang jumlahnya lebih banyak dari batulanau, batupasir, dan batulempung. Berdasarkan morfologinya yang berupa meander, pointbar, sungai ternyam, dan berdasarkan litologi batuannya maka daerah sungai di Banyumeng dapat dimanfaatkan sebagai reservoir untuk menyimpan air, yang bisa digunakan untuk menyeimbangkan aliran air di tempat yang manajemennya sangat maju, dengan menampung air saat aliran air deras dan melepaskannya kembali saat aliran melambat. Maka sungai Banyumeneng berpotensi sebagai sumber daya air yaitu dengan cara mengoptimalkan penggunanaanya dapat dengan cara pembuatan waduk ataun irigasi. Kata kunci : fluvial, geomorfologi, Banyumeneng

Pendahuluan

aspek geomorfologi yang penting dalam mendeliniasi satuan hidrologi yaitu aspek

Pada hari Minggu tanggal 18 Oktober

morfologi dan aspek morfogenesanya.

2016 dilakukan observasi lapangan Anaisis Fluvial,wilayah penelitian ini

Penelitian ini dilakukan sebagai latar

berada di sungai Banyumeneng yang

belakang untuk memenuhi tugas

terletak di daerah Desa Banyumeneng,

Praktikum Geologi Dasar dengan acara

Kecamatan Mranggen, Jawa Tengah.

Geomorfologi, yaitu berupa paper tentang

Koordinat wilayah ini berada di koordinat

geomorfologi, bentuk lahan fluvial.

7°04'51.92" S 110°30'02.48" E.

Tujuan penelitian ini adalah untuk

Daerah ini merupakan daerah dengan

melakukan analisis morfologi pada bentuk

bentang alam fluvial,daerah ini didominasi

lahan fluvial di wilayah Banyumeneng,

oleh batulempung, batupasir dan

dengan menggunakan data lapangan

batulanau, tetapi daerah ini juga terdapat

langsung.Sehingga dengan mengetahui

bentang alam strutural karena terdapat

morfologi pada bentuk lahan fluvial di

sesar dan kekar yang di akibatkan oleh

wilayah Banyumeneng ini maka dapat

gaya tektonik pada daerah tersebut. Kali

digunakan sebagai perencanaan tata ruang

Banyu Meneng dikatakan pada dahulunya

khususnya dalam bidang sumberdaya air.

merupakan sebuah lautan yang dimana laut tersebut mengalami pengangkatan(uplift) dan dipengaruhi gaya tektonik yang membuat lapisan itu bergeser-geser, lalu daerah itu mengalami deformasi sehingga permukaan itu membentuk fracture geser berupa sesar. Pada daerah ini lebih banyak di temukan batuan sedimen, lanau, dan beberapa batu gamping.Karena daerah ini tingkat sedimentasinya sangat tinggi yang di pengaruhi oleh air sehingga banyak juga terdapat batuan yang telah tertransport oleh aliran sungai.Verstappen (1983) mengemukakan bahwa satuan/unit geomorfologi dapat untuk mendeliniasi satuan hidrologi suatu daerah.Adapun

Tinjauan pustaka Geomorfologi dapat didefinisikan sebagai Ilmu tentang yang membicarakan tentang bentuklahan yang mengukir permukaan bumi, Menekankan cara pembentukannya serta konteks kelingkungannya (Dibyosaputro, 1998). Obyek kajian geomorfologi adalah bentuklahan yang tersusun pada permukaan bumi di daratan maupun penyusun muka bumi di dasar laut, yang dipelajari dengan menekankan pada proses pembentukan dan perkembangan pada masa yang akan

datang, serta konteksnya dengan

Dengan cara menganalisis morfologinya

lingkungan (Verstappen, 1983).

seperti dataran banjir, meander, sungai

Permukaan bumi selalu mengalami perubahan bentuk dari waktu ke waktu sebagai akibat proses geomorfologi, baik yang berasal dari dalam bumi (endogen) maupun yang bersal dari luar bumi

teranyam, point bar, channel bar. Sehingga dapat diketahui apakah sungai di Banyumeneng memiliiki potensi untuk dijadikan dalam pemanfaatan di bidang sumberdaya air seperti pembuatan waduk.

(eksogen). Dalam mempelajari mengenai geomorfologi penekanan utamanya adalah mempelajari bentuklahan.Bentuk lahan merupakan bentukan pada permukaan

Geologi Regional Formasi Meander Sungai

bumi sebagai hasil perubahan bentuk permukaan bumi oleh proses-proses geomorfologi yang terjadi di permukaan bumi. Proses geomorfologi diakibatkan oleh adanya tenaga yang ditimbulkan oleh medium alami yang berada di permukaan bumi.

Merupakan bentang alam fluvial struktural dengan morfologi meander.proses geomorfiknya yaitu sesar yang terbentuk akibat rekahan yang telah mengalami pergeseran, umumnya disertai oleh struktur yang seperti lipatan, rekahan yang dikenal melalui bidang sesar, deretan mata

Kondisi geomorfologi yang dimiliki suatu

air, sumber air panas. singkapan ini

daerah merupakan sumberdaya alam.Salah

berukuran 3 x 2 meter dengan litologi

satu bagian dari sumberdaya alam adalah

yaitu batu lanau berwarna abu-abu

sumberdaya lahan.Pemanfaatan

kecoklatan dengan struktur perlapisan,

sumberdaya lahan yang seoptimal

memiliki kemas tertutup, sortasi baik,

mungkin menjadi suatu keharusan agar

ukuran butir pasir kasar. Batuan yang

mendapat hasil yang optimal, namun perlu

kedua adalah batu gamping berwarnaabu-

diupayakan agar tidak terjadi kerusakan

abu, dengan struktur perlapisan, memiliki

pada lahan.Data mengenai sumberdaya

kemas tertutup, sortasi baik. Tingkat

lahan sangat diperlukan untuk dapat

pelapukan sedang, tataguna lahan sebagai

memanfaatkan potensi sumberdaya lahan

pengaliran air dan sungai. Memiliki

secara optimal.Informasi mengenai kondisi

potensi positif sebagai objek studi geologi,

geomorfologi pada suatu daerah

potensi negatifnya adalah rawan banjir

merupakan dasar utama dalam penyusunan

dan erosi, vegetasi diskitar sungai berupa

pengelolaan lahan.

lumut dan tanaman liar. Berdasarkan dari

tempat penelitian dan observasi,potensi

deskripsi batuan di atas,

negatifnya yaitu dapat terjadi banjir dan

kemungkinan batu ini terbentuk dari

erosi. Pada lokasi pengamatan ini terdapat

batuan sebelumnya yang tertransportasi

sesar

jauh sehingga ukuran butirnya halus

dimana sesar ini disebabkan adanya gaya

kemudian terkumpul dan terendapkan serta

tektonik. sesar ini dapat diketahui karenaa

tersedimentasi di lingkungan laut.

adanya perbedaan batas batuan.

Kemudian laut ini menglami pengangkatan

Sungai ini memiliki beberapa morfologi

dan membentuk daratan dan karena

yaitu meander, sungai teranyam, channel

permukaannya yang lebih tinggi dari

bar, dan point bar. Memiliki jenis batuan

daerah sekitar maka terbentuk

yang dominan yaitu batuan sedimen

lereng.Berdasarkan hal tersebut maka

dengan tingkat pelapukan sedang.

mendatar

yaitu

sesar

sinistral,

dapat disimpulkan bahwa batu ini adalah jenis batuan sedimen.

Metodologi Dalam melakukan penelitian ini dilakukan

Formasi Sesar Mendatar

beberapa

tahapan

dalam

menganalis

Litologi berupa batuan sedimen yaitu

morfologi pada bentuk lahan fluvial yang

batulempung yang berwarna coklat keabu-

terdapat di daerah Banyumeneng.Tahapan

abuan memiliki ukuran butir >1/256 mm

yang pertama adalah melakukan analisa

(lempung) dengan sortasi baik, kemas

data

tertutup.

yang

referensi-referensi seperti buku, paper

ini

tentang penelitian sebelumnya atupun

Petrogenesanya

berdasarkan

pengamatan

yaitu bartuan

sekunder

yang

didapatkan

dari

memiliki warna merah bata yang berupa

media-media

pengotor, batuan ini terdiri dari mineral

sekunder yang dapat dipelajari adalah

yang masih tampak seperti biotit dan

data-data

hornblende. Batuan ini berasal dari batuan

penelitian tersebut dan juga data-data

beku namun batuan ini

telahmengalami

daerah Banyumeneng ini.Tahapan yang

transportasi karena telah mulai terjadi

kedua adalah menggunakan data lapangan

pengikisan. Tingkat pelapukan sedang,

langsung, yaitu dengan cara observasi

memiliki vegetasi berupa pohon jati,

langsung

pohon bambu, rumput liar dan ilalang

Banyumeneng

tataguna lahan dapat digunakan untuk

analisis geomorfolginya yaitu dengan cara

pengairan,memiliki potensi positif sebagai

seperti

internet.Data

yang berhubungan

ke

lapangan ini,

terhadap

pada

untuk

daerah

melakukan

mengamati geologi regional daerah sekitar

yang terdapat pada daerah tersebut.

sehingga dapat diketahui liotlogi daerah

Setelah data-data tersebut dianalisis,

tersebut dan juga struktur-struktur lain

didapatkan sebuah geomorfologi yang

yang terdapat pada daerah pengamatan

membentuk bentuk lahanfluvial di wilayah

tersebut.

Banyumeng meliputi, dataran banjir yaitu dataran rendah di kanan kiri sungai yang terbentuk dari material hasil pengendapan

Deskripsi

banjir aliran sungai, pada saat banjir Sungai ini terletak di Desa Banyumeneng, Kecamatan

Mranggen,

Jawa

Tengah.

Koordinat wilayah ini berada di koordinat 7°04'51.92" S 110°30'02.48" E. kondisi sungai yaitu memiliki arus yg sedang dengan kondisi disekitar sungai yang banyak ditemui struktur kekar, sesar, dan lipatan yang menandakan bahwa telah terjadi gaya endogen di sekitar sungai sehingga

membentuk

bentuklahan

structural.

datang air meluap ke kanan kiri alur sungai yang membawa material sedimen yang kemudian diendapkan di kanan kiri sungai, proses ini berlangsung lama hingga terbentuk dataran banjir, disebut juga flood plain, morfologi selanjutnya adalah berupa meander yang diakibatkan karena adanya erosi di tepi sungai dan kekuatandari aliran permukaan pada sungai yangmenghantam batuan dengan perbedaan kekompakanbatuan sehingga akan terjadi pembelokan arahsungai, belokan sebelah

Pembahasan

dalammerupakan zona dimana material diendapkan yangjuga disebut sebagai point

Pada daerah Desa Banyumeneng,

bar,serta morfologi sungai teranyam yang

Mranggen, Semarang, Jawa Tengah yang

diakibatkan karena banyaknyamaterial

merupakan tempat penelitian ini termasuk

dengan ukuran butir besar dari sedimentasi

ke dalam zona kendeng.Zona ini

pada gosong sungai biasanya wilayahini

merupakan zona dari deretan pegunungan

merupakan wilayah yang landai dan datar.

yang memanjang dari barat menuju timur.keadaan morfologi pada daerah pengamatan ini adalah sebuah perbukitan bergelombang dan adanya sebuah bentuklahan fluvial structural dimana adanya sebuah sungai dengan stadia dewasa dan juga sebuah struktur-struktur

Pentingnya mengetahui morfologi bentuklahan pada fluvial ini untuk sebagai salah satu faktor dalammenentukan kesesuaian lahan sehingga terciptanyaproduktivitas lahan yang optimal.Dengan menganalisis

morfologinya maka dapat menentukan

waduk sebagai pengendali banjir

apakah layak daerah sungai ini sebagai

mengumpulkan air saat terjadi curah hujan

sumber air dan sebagai tempat untuk

tinggi, dan perlahan melepaskannya

membuat waduk yang dilihat dari

selama beberapa minggu atau bulan.

morfologinya.

Referensi Kesimpulan Baker, V.R. and Pickup, G., 1987. Flood Berdasarkan morfologinya yang berupa

geomorphology of the Katherine Gorge,

meander, pointbar, sungai ternyam, dan

Northern Territory, Australia.

berdasarkan litologi batuannya maka

Bulletin of the Geological Society of

daerah sungai di Banyumeng dapat

America, 98: 635 - 46

dimanfaatkan sebagai reservoir untuk menyimpan air, yang bisa digunakan

Lobeck, A.K .1939. Geomorphology:

untuk menyeimbangkan aliran air di

An Introduction to the Study of

tempat yang manajemennya sangat maju,

Landscapes. New York: McGraw – Hill

dengan menampung air saat aliran air

Book Company

deras dan melepaskannya kembali saat aliran melambat. Kedua, dapat mensuplai

Morisawa, Marie. Streams : Their

air ke hilir dengan cara air dilepaskan

Dynamic and Morphology. New York:

dari waduk yang lebih tinggi sehingga bisa

Graw – Hill Book Company

disaring menjadi air minum di daerah yang lebih rendah, kadang bahkan ratusan mil lebih rendah dari waduk tersebut. Ketiga, sebagai irigasi yaitu air di waduk dialirkan ke jaringan sejumlah kanal untuk

Thanden, R.T.,dkk. 1996. Peta Geologi Lembar Magelang dan Semarang 1:100.000, Jawa. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung

fungsi pertanian atau sistem pengairan sekunder. Dan yang terakhir dapatdigunakan sebagai alat pengontrol

https://www.academia.edu/22596627/Jenis

banjir atau yang juga dikenal sebagai

_Bentukan_Bentuklahan_Asal_Fluvial

atenuasi atau penyeimbangan waduk,

(Diakses pada senin 17 Oktober 2016, pukul 22.00 WIB)

Lampiran Gambar 1. Kondisi sungai di Banyumeneng

Sumber : data lapangan hasil observasi

Gambar 2. Struktur yang berada di sekitar sungai yaituSesar Dekstral

Sumber : data lapangan hasil observasi

Gambar 3. Litologi batuan di sekitar sungai Bnayumeneng

Sumber : data lapangan hasil observasi

Gambar 4. Morfologi fluvial berupameander di sungai Banyumeneng

Sumber : google map

Related Documents