PANDUAN RENCANA PEMULANGAN PASIEN (DISCHARGE PLANNING)
DI RSIA SITTI KHADIJAH III MAMAJANG
SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR Nomor : 099/KEP/IV.6.AU/H/2014 Tentang PANDUAN RENCANA PEMULANGAN PASIEN (DISCHARGE PLANNING) RSIA SITTI KHADIJAH III MAMAJANG Direktur Rumah Sakit Sitti Khadijah III Mamajang : Menimbang
:
1. Bahwa rencana pemulangan pasien adalah suatu proses perencanaan kepulangan pasien yang terintegrasi. Di dalamnya terkandung perencanaan dan kerjasama antara para pemberi asuhan yang terlibat dalam pelayanan pasien sebelum dan setelah pemulangan. 2. Bahwa agar pengaplikasian rencana pemulangan pasien dapat terlaksana dengan baik dan terkoordinasi maka di perlukan panduan rencana pemulangan pasien di RSIA Sitti Khadijah III Mamajang. 3. Bahwa agar panduan rencana pemulangan pasien mempunyai kekuatan hukum, perlu di tetapkan melalui Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Sitti Khadijah III Mamajang.
Mengingat
:
1. Undang-undang RI nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit. 2. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan 3. Undang-Undang RI Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran. 4. Permenkes
No
290/Menkes/Per/III/2008
Persetujuan Tindakan Kedokteran.
ii
Tentang
5. Permenkes No.280/Menkes/Per/III/2008/Tentang Rekam Medis 6. Permenkes RI No 169/Menkes/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Kerja 7. Buku Standar Akreditas Rumah Sakit, Yang Diterbitkan Oleh
Direktorat
Jenderal
Bina
Upaya
Kesehatan
Kementerian Kesehatan RI Dengan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), Tahun 2011.
MEMUTUSKAN MENETAPKAN : PANDUAN
RENCANA
PEMULANGAN
PASIEN
(DISCHARGE PLANNING) DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK SITTI KHADIJAH III MAMAJANG Pertama
:
Memerintahkan kepada semua unsur dan bagian terkait di RSIA Sitti Khadijah III Mamajang untuk melaksanakan panduan
rencana
pemulangan
pasien
sebagaimana
terlampir. Kedua
:
Mengamanatkan kepada kepala bidang rawat inap untuk melakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan panduan ini.
Ketiga
:
keputusan ini berlaku tahun sejak tanggal ditetapkannya.
Keempat
:
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Surat Keputusan
ini,
maka
akan
diadakan
perbaikan
dan
perubahan seperlunya. Ditetapkan di : Makassar Tanggal
: 14 Dzulhijjah 1935 H
Tetap Tanggal : 01 Oktober 2014 M Direktur RSIA Sitti Khadijah Mamajang
dr. Hj. Darmawati Djalil, MM.DPDK NBM: 972 620
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas segala berkat dan anugerah_Nya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan Rencana Pemulangan Pasien (Discharge Planning) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah III Mamajang ini dapat selesai disusun.
Panduan ini merupakan panduan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam memberikan Rencana Pemulangan Pasien (Discharge Planning) kepada pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah III Mamajang.
Dalam panduan ini diuraikan tentang pengertian dan tatalaksana Pelayanan Rencana Pemulangan Pasien (Discharge Planning)di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah III Mamajang.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan Rencana Pemulangan Pasien (Discharge Planning) di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah III Mamajang.
3 iv
DAFTAR ISI Halaman Judul ............................................................................................. SK
Direktur
RSIA
Sitti
Khadijah
III
Mamajang
i
nomor
:
099/KEP/IV.6.AU/H/2014Tentang Panduan Rencana Pemulangan Pasien (Discharge Planning) RSIA Sitti Khadijah III Mamajang ....................
ii
Kata Pengantar .............................................................................................
iv
Daftar isi .......................................................................................................
v
BAB I
:
DEFINISI ...........................................................................
3
BAB II
:
RUANG LINGKUP .............................................................
4
BAB III
:
TATALAKSANA .................................................................
5
BAB IV
:
DOKUMENTASI ................................................................
13
BAB V
:
PENUTUP .........................................................................
14
KEPUSTAKAAN ..........................................................................................
15
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Formulir rencana pemulangan pasien ...............................................
16
Petunjuk teknik pengisian ........................................................... ......
18
v 4
3
Lamp.
:
Surat
Keputusan
Direktur
RSIA
Sitti
Khadijah
Pasien
RSIA
III
Mamajang Nomor
:
099/KEP/IV.6.AU/H/2014
Tentang
:
Panduan
Rencana
Pemulangan
Sitti
Khadijah III Mamajang
PANDUAN RENCANA PEMULANGAN PASIEN DI RSIA SITTI KHADIJAH III MAMAJANG
BAB I DEFINISI 1. Definisi Rencana Pemulangan Pasien (Discharge Planning) Rencana pemulangan pasien (discharge planning) adalah suatu proses untuk perkiraan, persiapan dan koordinasi yang dilakukan oleh para pemberi asuhan yang terlibat dalam pelayanan pasien untuk memfasilitasi perbekalan perawatan kesehatan pasien sebelum dan setelah pemulangan. 2. Tujuan Rencana Pemulangan Pasien (Discharge Planning) Tujuan rencana pemulangan pasien (discharge planning) sebagai berikut:
Mengurangi hari rawatan pasien
Meningkatkan kemajuan perkembangan kondisi kesehatan pasien
Menurunkan komplikasi penyakit
Menurunkan angka mortalitas dan morbiditas
Mencegah kekambuhan
Menurunkan beban perawatan pada keluarga
Membantu pasien untuk mencapai kualitas hidup optimum sebelum di pulangkan
Meningkatkan kualitas perawatan
Memaksimalkan manfaat sumber pelayanan kesehatan
4
BAB II RUANG LINGKUP
1. Pemberi Layanan Rencana Pemulangan Pasien (Discharge Planning) Proses rencana pemulangan pasien (disharge planning) harus dilakukan secara komprehensif dan melibatkan multi displin, mencakup semua pemberi layanan kesehatan kepada pasien (perry & potter, 2006). 2. Penerima Layanan Rencana Pemulangan Pasien (Discharge Planning) Semua pasien yang rawat inap dilakukan discharge planning (discharge planning
association,
2008),
namun
ada
beberapa
kondisi
yang
menyebabkan pasien yang beresiko tidak dapat memenuhi kebutuhan pelayanan yang berkelanjutan setelah pasien pulang, seperti pasien yang menderita penyakit terminal atau pasien dengan kecacatan permanen (Rice, 1992 Dalam Perry & Potter, 2005). 3. Kapan Dilakukan Rencana Pemulangan Pasien (Discharge Planning) Rencana pemulangan pasien (discharge planning) merupakan suatu proses yang berkesinambungan. Untuk pasien dengan kebutuhan yang sederhana (simple)
sehingga
rencana
perawatannya
dapat
direncanakan
sebelumnya/efektif, rencana pemulangan pasien (disharge planning) sudah di mulai sejak awal pasien datang kerumah sakit (pre-admission). Sedangkan pada
pasien
dengan kebutuhan kompleks dan
pasien
emergensi, sehingga rencana perawatannya belum dapat direncanakan sebelumnya, rencana pemulangan pasien (discharge planning) dilakukan sesegera mungkin.
5
BAB III TATA LAKSANA
1. Sebelum Pasien Di Ruang Rawat Inap (Pre-Admission) a. Dilakukan asesmen pasien
Semua pasien yang dilayani rumah sakit untuk pelayanan rawat inap harus di identifikasi kebutuhan pelayanannya melalui suatu proses
asesmen,
meliputi
asesmen
medis
dan
asesmen
keperawatan.
Asesmen pasien terdiri atas 3 proses utama : mengumpulkan informasi dan data (anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang/pemeriksaan yang lain), melakukan analisis informasi dan
data
sehingga
menghasilkan
suatu
diagnosa
untuk
mengidentifikasi kebutuhan pelayanan kesehatan pasien, membuat rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi.
Proses asesmen pasien yang efektif akan menghasilkan keputusan tentang pengobatan pasien yang harus segera dilakukan dan kebutuhan pengobatan berkelanjutan untuk emergensi, efektif atau pelayanan terencana, bahkan ketika kondisi pasien berubah.
Dari hasil asesmen didapatkan antara lain: -
Identitas pasien, kondisi fisik, mental, emosional, dan spiritual pasien, aspek sosial, budaya, etnis, dan finansial pasien.
-
Identifikasi siapa pendamping utama / penanggung jawab perawatan pasien.
-
Menetapkan diagnosa awal, diagnosa banding, dan indikasi pasien masuk rumah sakit.
-
Identifikasi kebutuhan pasien, apakah sederhana (simple) atau kompleks.
-
Menetapkan rencana pelayanan untuk memenuhi semua kebutuhan pasien yang telah diidentifikasi (rencana diagnosis, rencana
terapi,
rencana
monitoring,
rencana
edukasi/penyuluhan). Rencana pelayanan ini harus terencana dalam waktu 24 jam setelah masuk Rumah Sakit.
6
b. Dilakukannya asesmen risiko yaitu asesmen untuk mengidentifikasikan pasien dengan risiko tinggi. Hal ini karenakan pasien dengan risiko tinggi membutuhkan rencana pemulangan pasien (discharge planning) yang baik dan adekuat. Berikut adalah pasien dengan risiko tinggi: -
Usia 65 tahun
-
Tinggal sendirian tanpa dukungan sosial secara langsung
-
Pasien dengan alamat tidak diketahui atau berasal dan luar kota
-
Tunawisma
-
Dirawat kembali dalam 30 hari
-
Percobaan bunuh diri
-
Pasien tidak dikenal/tidak ada identitas
-
Korban dan kasus kriminal
-
Trauma multipel
-
Tidak bekerja/tidak ada asuransi.
c. Setelah asesmen pasien dilakukan, maka dapat dimulai merancang perencanaan pasien pulang. d. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) dan perawat penanggung jawab pasien harus memahami mengenai rencana pemulangan pasien (discharge planning). e. DPJP dan perawat penanggung jawab pasien berkoordinasi tentang kebutuhan pasien dan keluarga pasien/penanggung jawab perawatan pasien, menetapkan prioritas, dan merancang perencanaan pasien pulang. f.
Libatkan pasien dan keluarga pasien/penaggung jawab perawatan pasien dalam rencana pemulangan pasien (discharge planning).
g. Tanyakan mengenai keinginan/harapan pasien dan/atau keluarga pasien/penanggung jawab perawatan pasien. h. Jika pasien menolak keterlibatan keluarga dalam diskusi, staf harus memberitahukannya kepada keluarga dan menghargai keinginan pasien. i.
Selalu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga pasien/penanggung jawab perawatan pasien.
7
j.
Diskusikan tentang kondisi kesehatan pasien. Informasikan tentang hasil asesmen medis yang meliputi antara lain : diagnosis, rencana pelayanan/penatalaksanaan, komplikasi, dan prognosis.
k. Jika direncanakan tindakan medis/operasi, maka diskusikan tentang tindakan medis/operasi, indikasi, tata cara, tujuan tindakan mediis yang dilakukan, alternatif tindakan lain dan risikonya. Risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan yang dilakukan, dan tarif. l.
Diskusikan rencana pemulangan pasien dengan pasien dan/atau keluarga pasien/penanggung jawab perawatan pasien. -
Pada pasien yang rencana perawatannya dapat direncanakan sebelumnya/efektif, rencana pemulanggannya ditentukan dalam 24 jam setelah pasien mendapatkan perawatan rawat inap, selanjutnya ditinjau ulang dan disesuaikan dengan kondisi perkembangan pasien setiap hari oleh DPJP.
-
Untuk pasien dengan kebutuhan kompleks dan pasien emergensi, sehingga
rencana
sebelumnya,
perawatannya
rencana
belum
pemulangannya
dapat
direncanakan
ditentukan
sesegera
mungkin tergantung kondisi perkembangan pasien dan ditijau ulang setiap hari oleh DPJP. m. Informasikan rencana pemulangan pasien berdasarkan indikasi medis kapan pasien di perbolehkan pulang atau di rawat di rumah. 2. Saat pasien diruang rawat inap a. Lakukan
asesmen
terhadap
pasien
tersebut,
terutama
tentang
perkembangan pasien. b. Tentukan rencana pelayanan selanjutnya, buat prioritas mengenai halhal yang dibutuhkan oleh pasien dan keluarga. c. Menggunakan pendekatan multidisiplin dalam menyusun rencana pemulangan pasien. Yang dimaksud tim mutidisiplin ini adalah para pemberi asuhan dengan disiplin ilmu yang berbeda-beda. Seperti dokter, perawat, fisioterapis, farmasi klinis, dietisien, dan lain-lain. d. DPJP dan perawat penanggung jawab pasien harus memastikan pasien memperoleh perawatan yang sesuai dan adekuat serta proses rencana pemulangan pasien (discharge planning) berjalan lancar.
8
e. DPJP, perawat penanggung jawab pasien, dan kepala ruangan harus memahami mengenai rencana pemulangan pasien (discharge planning). f.
DPJP, perawat penanggung jawab pasien, dan kepala ruangan berkoordinasi dengan case manager terkait rencana pemulangan pasien (discharge planning).
g. Pastikan bahwa pasien dan keluarganya berperan aktif dalam rencana pemulangan pasien (discharge planning). h. Jika pasien menolak keterlibatan keluarga dalam diskusi, staf harus memberitahukannya kepada keluarga dan menghargai keinginan pasien. i.
Jika terdapat konflik antara keinginan pasien dan keluarganya dalam merancang rencana pemulangan pasien (discharge planning), staf harus melakukan peninjauan ulang mengenai rencana perawatan dan mencari solusi realistik dan masalah yang akan timbul. Salah satu cara adalah dengan konferensi, kasus yang melibatkan multidisipliner.
j.
Selalu menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien dan keluarga pasien/penanggung jawab perawatan pasien.
k. Diskusikan tentang perkembangan pasien selama di ruang rawat inap, hasil pemeriksaan lanjutan, dan rencana pelayanan selanjutnya. l.
Jika direncanakan tindakan medis/operasi, maka diskusikan tentang tindakan medis/operasi, Indikasi, tata cara, tujuan tindakan medis yang dilakukan, alternatif tindakan lain dan risikonya, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis, terhadap tindakan yang dilakukan, dan tarif.
m. Rencana pemulangan pasien didiskusikan dengan pasien dan/atau keluarga pasien/penanggung jawab perawatan pasien. -
Pada
pasien
yang
perawatannya
dapat
direncanakan
sebelumnya/efektif, rencana pemulangannya ditentukan dalam 24 jam setelah pasien mendapatkan perawatan rawat inap, selanjutnya ditinjau ulang dan disesuaikan dengan kondisi perkembangan pasien setiap hari oleh DPJP. -
Untuk pasien dengan kebutuhan kompleks dan pasien emergensi, sehingga
rencana
sebelumnya,
perawatannya
rencana
belum
pemulangannya
9
dapat
direncanakan
ditentukan
sesegera
mungkin tergantung kondisi perkembangan pasien dan ditijau ulang setiap hari oleh DPJP. n. Informasikan tentang tanggal rencana pemulangan kepada pasien dan/atau keluarga pasien/penanggung jawab perawatan pasien. Tetapi jika kesulitan memberikan tanggal, maka informasikan tentang indikasi medis kapan pasien diperbolehkan pulang atau dirawat di rumah. o. Diskusikan tentang tanda dan gejala dari penyakit yang diderita pasien, yang perlu diwaspadai/dilaporkan selama di rumah sakit maupun jika di rumah. p. Diskusikan tentang tindakan/pengobatan yang dapat dilakukan sebelum ke rumah sakit. q. Memberikan nomor telepon ruangan rawat inap (ruangan dimana pasien menjalani perawatan). Nomor telepon ini dapat dihubungi saat pasien membutuhkan informasi kesehatan/bantuan. r.
Diskusikan tentang batasan aktivitas yaitu jenis aktivitas yang boleh dilakukan di rumah dan yang tidak boleh dilakukan di rumah.
s. Identifikasi pasien-pasien yang membutuhkan alat bantu. Jika diperlukan alat bantu maka diberikan pelatihan penggunaan alat bantu tersebut: Berikut adalah beberapa alat bantu yang dapat digunakan pasie : -
Peralatan yang portabel dan sederhana : mudah digunakan, instruksi penggunaan minimal. Contoh : toilet duduk.
-
Peralatan
yang
membutuhkan
pelatihan
mengenai
cara
menggunakannya. Contoh : tempat tidur khusus, pengangan terfiksasi (grab rails), oksigen. t.
Kursi roda (manual dan listrik).
Identifikasi pasien-pasien yang memerlukan perawatan khusus/ekstra seperti : kebutuhan perawatan personal hygiene (mandi, BAB, BAK, dan lain-lain), cara mengenakan pakaian, cara perawatan luka, perawatan selang nasogastrik atau nasogastric tubes, kateter, dan lain-lain. Usahakan untuk memenuhi kebutuhan pasien dan berikan dukungan tambahan.
u. Diskusikan tentang obat-obatan yang diberikan pada pasien selama di rumah sakit maupun di rumah, meliputi antarra lain : nama obat,
10
kegunaan obat, efek samping obat, dosis, waktu pemberian obat/cara pemberian obat dan lain-lain. v. Diskusikan dan latih tentang pengaturan diet dan nutrisi, meliputi antara lain : batasan makanan, pengaturan pola makan, cara pemberian makan/minum, pengaturan berat badan jika diperlukan, dan lain-lain. 3. Saat pasien akan di pulangkan dari rumah sakit: a. Saat, pasien tidak lagi memerlukan perawatan rumah sakit, pasien sebaliknya
dipulangkan
dan
memperoleh
rencana
pemulangan
(discharge planning) yang sesuai. b. Yang berwenang memutuskan bahwa pasien boleh pulang atau tidak adalah DPJP. c. Pastikan bahwa pasien dan keluarganya berperan aktif dalam pelaksanaan pemulangan pasien. d. Sebelum pasien di pulangkan, lakukan asesmen pasien secara menyeluruh (holistik). Nilailah kondisi fisik, mental, emosional, dan spiritual pasien. Pertimbangkan juga aspek sosial, budaya, etnis, dan finansial pasien. e. Tentukan tempat perawatan selanjutnya (setelah pasien di pulangkan dari rumah sakit) yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien. Penentuan tempat ini dilakukan oleh DPJP dan para pemberi asuhan yang lain bersama dengan pasien dan keluarga/penanggung jawab perawatan pasien. f.
Jika tempat perawatan selanjutnya tidak memadai (tidak dapat memenuhi kebutuhan pasien). Maka diskusikan dengan pasien dan keluarga/penanggung jawab perawatan pasien. Dan buat kesepakatan tentang tempat perawatan selanjutnya setelah pulang.
g. Sebelum di transfer ketempat perawatan yang lain, pastikan terjadinya komunikasi efektif antara pelaksanaan perawatan primer, sekunder, dan sosial untuk menjamin bahwa setiap pasien menerima perawatan dan penanganan yang sesuai dan adekuat. h. Hasil-hasil pemeriksaan yang akan dibawa pulang i.
Obat-obat untuk di rumah
j.
Alat bantu/peralatan kesehatan untuk di rumah
11
k. Diskusikan rencana kontrol, termasuk tempat, waktu (hari, tanggal. Jam), dan dokter. Sertakan surat kontrol, beri penjelasan tentang alur kontrol di poliklinik, dan leaflet tentang layanan yang disediakan di RSIA Sitti Khadijah III Mamajang. l.
Diskusikan alat transportasi yang digunakan untuk pulang, disesuaikan dengan kondisi pasien, pilihlah trnsportasi yang dapat digunakan adalah: -
Ambulans
-
Kendaraan umum, misalnya : mobil sewaan, taksi, dan lain-lain.
-
Mobil pribadi
-
Pesawat terbang atau helikopter (bila diperlukan) : biasanya digunakan untuk pasien dengan penyakit akut yang berat dan harus di transfer kerumah sakit lain.
m. Informasikan tentang prosedur pengurusan administrasi n. Finalisasi rencana keperawatan dan aturlah proses pemulangan pasien o. Perencanaan pasien pulang ini di susun dalam bentuk ceklis perencanaan pasien pulang. Ceklis rencana pemulangan pasien ini di selesaikan dalam waktu 48 jam sebelum pasien di pulangkan. p. Pada pasien yang ingin pulang atas permintaan sendiri atau pulang paksa (dimana bertentangan dengan saran dan kondisi medisnya). Dapat di kkategorikan sebagai berikut : -
Pasien memahami risiko yang dapat timbul akibat pulang paksa
-
Pasien tidak kompeten untuk memahami risiko yang berhubungan dengan pulang paksa, di karenakan kondisi medisnya.
-
Pasien tidak kompeten untuk memahami risiko yang berhubungan dengan pulang paksa, dikarenakan gangguan jiwa.
4. Evaluasi Rencana Pemulangan Pasien (Discharge Planning) Monitor dan evaluasi efikasi dan kelayakan rencana perawatan pasien secara periodik, dengan cara: a. Peninjauan ulang rekam medis/catatan pasien b. Gunakan ceklis untuk menilai perkembangan dan kemajuan rencana pemulangan pasien (discharge planning) c. Lakukan perencanaan ulang, jika diperlukan
12
5. Audit Dan Jaminan Mutu Audit dilakukan untuk mengevaluasi dann memastikan bahwa panduan berjalan dengan lancar dan diterapkan oleh staf rumah sakit.
13
BAB IV DOKUMENTASI
Dokumentasi rencana pemulangan pasien di ceklis perencanaan pasien pulang dalam rekam medis pasien.
14
BAB V PENUTUP
Demikian panduan rencana pemulangan pasien di RSIA Sitti Khadijah III Mamajang ini di buat sebagai standar agar mengaplikasikan pemulangan pasien dapat terlaksana dengan baik. Mudah-mudahan dengan adanya panduan ini, dapat lebih memudahkan semua pihak yang terkait dengan pelayanan pasien dan hubungan antar manusia di RSIA Sitti Khadijah III Mamajang. Semoga Allah senantiasa memberikan kita semua limpahan Taufik Dan Hidayah_Nya kepada hamba-hamba yang selalu berlomba dalam kebaikan dan berusaha secara terus menerus memperbaiki amaliyahnya, amiin.
Ditetapkan di : Makassar Tanggal
: 14 Dzulhijjah 1935 H
Tetap Tanggal : 01 Oktober 2014 M Direktur RSIA Sitti Khadijah Mamajang
Dr. Hj. Darmawati Djalil, MM.DPDK NBM: 972 620
15
KEPUSTAKAAN
Admissions And Discharge Guidelines. http://www.dohe.ie/issues/health_strategy/action84.pdf?direct=1
CMS
Updates
Discharge
Planning
Guidelines.
https://www.cms.gov/outreach-and-education/medicare-learning-networkMLN/MLNProducts/dowmnloads/discharge-planning-booklet-ICN908184.pdf Discharge from hospital : pathway, process and practice. Departement Of Health.
http://webarchive.nationalarchives.gov.uk/20130107105354/http://www.dh.go v.uk/prod_consum_dh/group/dh_digitalssets/@dh@dh/documents/digitalass et/dh_4116525.pdf
Discharge
Planning.
http://www.institute.nhs.uk/quality
improvement_tools/quality_and
service_improvement
and
service
tools/discharge
planning.html 11
Best
Practices
Of
Discharge
Planning
From
CMS.
http://www.beckershospitalreview.com/quality/11-best-practices-fordischarge-planning-from-cms.html.
Hospital Discharge And Carers. http://www.nhs.uk/carersdireet/guide/practicalsupport/pages/hospitaldischarge.aspx
Nice Clinical Guideline Recommedations. http://www.nice.org.uk/usingguidance/commissioningguides/assdissvepatient scopd/recommendations.jsp
Standardized Discharge Planning Focusing On Patient Education And Care Coordination Increases Understanding Of Postdischarge Needs And Likelihood
Of
Follow-Up
Http://www.innovations.ahrg.gov/content.aspx?id=1777
16
Care.
17
Lamp.
:
Surat
Keputusan
Direktur
RSIA
Sitti
Khadijah
III
Mamajang Nomor
:
…./KEP/IV.6.AU/H/2014
Tentang
:
Panduan
Rencana
Pemulangan
Pasien
(Discharge
Planning) RSIA Sitti Khadijah III Mamajang RSIA SITTI KHADIJAH III
IDENTITAS
MAMAJANG Cepat, Bermutu, Terjangkau Dan Islami RENCANA PEMULANGAN PASIEN (DISCHARGE PLANNING)
CEKLIS RENCANA PEMULANGAN PASIEN A.
Informasi kesehatan
1.
Informasi tentang kondisi kesehatan pasien/diagnosis
2.
Informasi tentang tindakan medis/diagnosis
3.
Rencana pemulangan pasien didiskusikan dengan keluarga atau penanggung jawab perawatan pasien di rumah
4.
Pemberitahuan tentang tanggal rencana pemulangan pasien, tanggal..............
5.
Tanda dan gejala dari penyakit yang di derita pasien, yang perlu diwaspadai/dilaporkan adalah : ………………………………………………………………
6.
Tindakan pengobatan yang dapat dilakukan sebelum kerumah sakit : ………………………………………………………………
7.
Pemberian nomor telepon ruangan yang bisa di hubungi saat pasien Membutuhkan informasi kesehatan/bantuan : ………………………………………………………………
B.
Pemberian informasi pada pasien dan/atau keluarga atau penanggung Jawab perawatan pasien di rumah
1.
Jenis aktivitas yang boleh dilakukan di rumah
2.
Alat bantu yang digunakan
18
√
TANGGAL
PETUGAS
3.
Pelatihan untuk aktivitas dan penggunaan alat bantu
4.
Edukasi dan latih tentang perawatan khusus di rumah Edukasi tentang pengaturan diit dan nutrisi di rumah sakit
5.
dan di rumah
6.
Edukasi tentang obbat-obatan di rumah sakit dan di rumah
C.
Persiapan pemulangan
1.
Tempat perawatan selanjutnya setelah pukang
2.
Hasil-hasil pemeriksaan yang akan di bawah pulang
3.
Obat-obat untuk di rumah
4.
Alat bantu/peralatan kesehatan untuk di rumah
5.
Rencana kontrol (sertakan surat kontrol) : Klinik .................................................................... Hari/thgl/jam :.............................................
6.
Alat transportasi yang digunakan untuk pulang : ambulan rumah sakit/ Kendaraan umum/mobil pribadi.
7.
Lain-lain : ................................................................
19
Lamp.
:
Surat
Keputusan
Direktur
RSIA
Sitti
Khadijah
III
Mamajang Nomor
:
…./KEP/IV.6.AU/H/2014
Tentang
:
Panduan
Survei
Kepuasan
Pelanggan
RSIA
Sitti
Khadijah III Mamajang PETUNJUK TEKNIK PENGISIAN CEKLIS RENCANA PEMULANGAN PASIEN (DISCHARGE PLANNING) RSIA SITTI KHADIJAH III MAMAJANG 1. Identitas
:
bubuhkan identitas pasien (label print out) yang sudah Tersedia
2. Ruang/kamar
:
tulis ruang/kamar pasien di rawat saat dilakukan rencana pemulangan pasien (discharge planning).
3. Cek
:
beri tanda ( √ ) pada kolom ceklis bila item-item informasi tersebut sudah di informasikan kepada pasien dan/atau keluarga atau penanggung jawab perawatan pasien di rumah.
4. tanggal
:
tulis tanggal saat memberikan item-item informasi tersebut, di perbolehkan menggunakan kurung kurawal jika beberapa item informasi diberikan dalam tanggal yang sama.
5. petugas
:
tuliskan nama petugas yang melakukan ceklis item-item informasi tersebut.
A. Informasi kesehatan
Pemberian informasi tentang kondisi kesehatan pasien yang meliputi diagnosis, penatalakasanaan/rencana pelayanan oleh DPJP.
Jika dilakukan tindakan medis/operasi : pemberian informasi tindakan medis/operasi yang meliputi : indikasi, tata cara, tujuan tindakan medis yang dilakukan, alternatif tindakan lain dan risikonya, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan yang dilakukan, dan tarif oleh DPJP.
Rencana pemulangan pasien didiskusikan DPJP dengan keluarga atau penanggung jawab perawatan pasien di rumah.
20
Pemberian tentang tanggal rencana pemulangan pasien, dan tulis tanggal rencana pulang pasien oleh DPJP.
Informasikan dan tulis tanda dan gejala dari penyakit yang akan di derita pasien, yang perlu di waspadai/dilaporkan oleh DPJP.
Informasikan dan tulis tindakan/pengobatan yang dapat dilakukan sebelum ke rumah sakit pada pasien oleh DPJP.
Pemberian nomor telepon staf yang bisa di hubungi saat pasien membutuhkan informasi kesehatan/bantuan oleh perawat ruangan.
B. Pemberian Informasi Pada Pasien Dan/Atau Keluarga Atau Penanggung Jawab Perawatan Pasien Di Rumah.
Informasikan dan tulis jenis aktivitas yang boleh dilakukan pasien dirumah oleh petugas ruang perawatan
Informasikan dan tulis alat bantu yang digunakan pasien dirumah oleh petugas ruang perawatan
Jika pasien memerlukan alat bantu, maka informasikan dan latih aktivitas dan penggunaan alat bantu oleh dokter spesialis rehabilitasi medis dan/atau fisioterapis
Jika pasien memerlukan perawatan khusus selama di rumah, seperti : personal hygiene ( mandi, BAB, BAK, dan lain-lain ), perawatan luka, perawatan selang kateter, dan lain-lain, maka edukasi dan latih oleh perawat ruangan.
Pemberian informasi tentang pengaturan diet dan nutrisi selama di rumah sakit dan di rumah oleh petugas dietisien.
Pemberian informasi tentang obat-obatan selama di rumah sakit dan di rumah oleh petugas farmasi klinis, seperti : nama dan kegunaan obat, efek sampinh obat, dosis dan waktu pemberian obat, dan lain-lain.
C. Persiapan Pemulangan
Tempat perawatan selanjutnya setelah pulang
Hasil-hasil pemeriksaan yang akan di bawah pulang
Obat-obat untuk di rumah
Alat bantu/peralatan kesehatan untuk di rumah (jika di perlukan)
21
Rencana kontrol : tulis tempay kontrol/klinik, hari/tgl/jam oleh petugas ruangan, sertakan surat kontrol.
Alat transportasi yang di gunakan untuk pulang : ambulan rumah/ sakit/kendaraan umum/mobil pribadi.
Lain-lain.
22