Panduan Perlindungan Harta Benda.docx

  • Uploaded by: Sally Na
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Panduan Perlindungan Harta Benda.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,711
  • Pages: 18
PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA

Disusun Oleh : RSA St. Khadijah Kabupaten Pinrang

RUMAH SAKIT AISYIYAH ST. KHADIJAH PINRANG 2016

MOTTO

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segalla berkat dan anugrah-Nya yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Buku panduan perlindungan harta benda Rumah Sakit Aisyiyah ST Khadiha Pinrang ini dapat selesai disusun. Buku panduan ini merupakan kerja bagi semua pihak yang terkait dalam memberikan pelayanan kepada pasien RSA ST Khadija Pinrang Dalam panduan ini diuraikan tentang pengertian dan tatalaksana dalam memberikan perlindungan pada harta benda. Tidak lupa penyusun menyampaikan terima kasih yang sedalamdalamnya atas panduan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan panduan perlindungan harta benda RSA ST Khadijah Pinrang. Pinrang,

Oktober 2016

penyusun

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul…………………………………………………………….. i Motto………………………………………………………………………… ii Kata Pengantar……………………………………………………………. iii Daftar IsI……………………………………………………………………. iv Surat Keputusan Direktur RSA ST Khadijah Pinrang…………………. v BAB I

DEFINISI…………………………………………………………. 1 Ruang Lingkup………………………………………………….. 2

BAB II Kewajiban dan Tanggung Jawab……………………………… 3 BAB III Tatalaksana Perlindungan Harta Benda……………………… 5 A. Perlindungan………………………………………………………. 5  Pasien………………………………………………………. 5  Pengunjung………………………………………………… 6  Karyawan..…………………………………………...…….. 7 B. Tatacara Identitas…………………………………………...…….. 9  Jenis Perlindungan………………………………………… 9  Menitipkan Harta Benda…………………………………... 9 BAB IV Penutup………………………………………………………….. 10

iv

RUMAH SAKIT AISYIYAH ST.KHADIJAH KABUPATEN PINRANG Jl. A. Abdullah No. 1-3 Tlp (0421) 921406 – 924990 Pinrang SulSel

e-mail : [email protected]

SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT AISYIYAH ST. KHADIJAH PINRANG Nomor :031/ RSA-PDA/KEP/I/2016 TENTANG PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA DI RUMAH SAKIT AISYIYAH ST. KHADIJAH PINRANG Direktur Utama RSA ST Khadijah Pinrang Menimbang : a. Bahwa RSA ST Khadijah Pinrang sebagai institusi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan harus mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat setinggitingginya. b. Bahwa dengan berlakunya peraturan perundangundangan yang mengatur secara eksplisit mengenai hak dan kewajiban pasien, maka Rumah Sakit berkewajiban menjamin bahwa ada mekanisme pemenuhan hak dan kewajiban pasien dan keluarga di RSA ST Khadijah Pinrang c. Bahwa salah satu pemenuhan hak dan kewajiban tersebut adalah perlindungan terhadap harta benda selama dirumah sakit. d. Bahwa sehubungan dengan tujuan poin (a), (b) dan (c) diperlukan panduan yang mengatur tentang perlindungan terhadap harta benda milik pasien/keluarga pasien sebagai acuan dalam rangka perlindungan kepada semua orangselama berada di lingkungan RSA ST Khadijah Pinrang e. Bahwa agar panduan perlindungan terhadap harta benda milik pasien/keluarga pasien mempunyai kekuatan hukum perlu ditetapkan melalui surat keputusan Direktur RSA ST Khadijah Pinrang

v

Mengingat

: Surat keputusan Pimpinan Daerah Aisyiyah Nomor 13/SK-PDA/A/IX/2015 tentang struktur organisasi Rumah Sakit Aisyiyah St.Khadijah Pinrang

Memperhatikan

: a. Undang-undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan b. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit c. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran d. PerMenKes RI Nomor 1438/MenKes/Per/IX/2010 Tentang Standar Pelayanan Kedokteran e. PerMenKes RI Nomor 1691/MenKes/Per/Vlll/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit f. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1165.A/MenKes/SK/X/2004 Tentang Komisi Akreditasi Rumah Sakit g. Buku Standar Akreditasi Rumah Sakit yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan Kementrian Kesehatan RI dengan Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) tahun 2011 MEMUTUSKAN

Menetapkan : SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RSA ST KHADIJAH PINRANG TENTANG PANDUAN PERLINDUNGAN HARTA BENDA Pertama

: Panduan perlindungan harta benda di RSA ST Khadijah Pinrang sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini

Kedua

: Panduan perlindungan harta benda di RSA ST Khadijah Pinrang sebagaimana terlampir dalam surat keputusan ini dimaksud dalam Diktum pertama harus dijadikan acuan dalam memberikan pelayanan di RSA ST Khadijah Pinrang

Ketiga

: Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari ternyata terdapat hal-hal yang vi

perlu penyempurnaan akan diadakan perbaikan dan penyesuaian sebagaimana mestinya.

vii

Ditetapkan di : Pinrang Pada tanggal : 20 Januari 2016 Direktur,

dr. H. Rifai, MARS NBM :1012772

viii

BAB I DEFINISI Seringkali terjadi banyak kasus atau peristiwa secara mendadak atau tiba-tiba misalnya kecelakaan, pingsan, bencana alam yang mengakibatkan timbulnya korban. Hal dapat mengakibatkan suatu yang cukup berbeda yakni kepanikan, kacau, kecurigaan. Baik korban yang mengalami orang yang melihat atau menolong. Kadang kala sering juga dalam kesempatan tersebut kewaspadaan kurang akibat situasi yang tidak menentu. Sehingga dapat berakibat adanya kehilangan barang atau benda terutama dari korban yang mengalami bencana. Negara Indonesia mempunyai landasan hukum yang cukup kuat untuk dapat melundungi hak pribadi seseorang untuk mendapat perlindungan yang layak tanpa terkecuali baik untuk diri pribadi maupun barang atau benda pribadi seseorang untuk mendapatan perlindungan yang layak tanpa terkecuali baik untuk diri pribadi maupun barang atau benda yang dimilikinya. Sehingga setiap orang yang berada di tempat manapun tidak merasa terancam baik secara fisik ataupun non fisik akibat kehilangan barang atau benda. a. Perlindungan adalah proses menjaga atau perbuatan untuk melindungi. b. Harta benda pasien adalah segala hak milik pasien yang dibawa selama dalam masa perawatan atau selama mendapat pelayanan di RSA ST Khadijah Pinrang. c. Harta benda pasien yang dititipkan adalah harta/benda milik pasien selama dalam masa perawatan dan atau selama mendapat pelayanan di RSA ST Khadijah Pinrang yang dititipkan kepada Security RSA ST Khadijah Pinrang, Seperti: (a) Uang minimal Rp. (b) Perhiasan berharga senilai atau seberat : min 3 gram / senilai lebih dari RP. (c) Handphone,Leptop,Smartpnone,Surat berharga. (d) Kriteria pasien yang mendapat perlindungan harta benda:  Pasien tidak sadarkan diri yang tidak dapat mengambil/berkuasa atas dirinya sendiri (Pasien gangguan mental, pasien mabuk, pasien lumpuh) Yang tidak didampingi keluarga maka semua barang bawaan korban/pasien tersebut diamankan oleh pihak Security RSA ST Khadijah Pinrang 1



Pasien yang akan menjalani tindakan kedokteran diruangkhusus atau situasi khusus misalnya operasi yang tidak didampingi keuarga mak boleh menitipkan semua barnag bawaan pasien tersebut kepada pihak Security RSA ST Khadijah Pinrang dengan memenuhi kriteria point C.

RUANG LINGKUP Ruang Lingkup :  Panduan ini diterapkan kepada semua pasien, karyawan selama berada dalam rumah sakit  Pelaksana panduan ini adalah semua karyawan yang bekereja dirumah sakit (medis ataupun non medis) 1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadi adanya kehilangna harta benda pribadi pada psaien/pengunjung/karyawan selama berada di rumah sakit 2. Mengurangi kejadian yang berhubungan dengan adanya kecurigaan dari pihak dalam atau luar pada pasien/pengunjung/karyawan Prinsip : 1. Setiap pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus bertanggung jawab dan berusaha menjaga harta benda pribadi masing-masing 2. Semua pasien/pengunjung/karyawan yang berada dalam rumah sakit harus mendapat perlindungan harta benda pribadi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama berada di rumah sakit 3. Tujuan utama perlindungan harta benda adalah untuk menjaga keamanan harta benda yang dimiliki 4. Perlindungan harta benda digunakan pada proses pasien/pengunjung/karyawan masuk dalam rumah sakit atau selama dalam lingkungan rumah sakit.

2

BAB II KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB 1) Seluruh Staf Rumah Sakit a. Memahami dan menerapkan prosedur perlindungan harta benda pribadi milik pasien/pengunjung b. Memastikan prosedur perlindunngan harta benda pribadi milik pasien/pengunjung dilaksanakan dengan benar ketika pasien/pengunjung selama berada dirumah sakit c. Melaporkan jika ada kejadian yang berpotensi menyalahi prosedur perlindungan harta benda milik pasien/pengunjung/karyawan 2) SDM yang bertugas Perawat/Bidan ; a. Bertanggung jawab memberiakn penjelesan kepada pasien pada saat orientasi tentang perlindungan harta bendapasien dan memastikan perlindungan tersebut b. Memastikan pasien dan keluarga menyimpan harta benda dengan baik jika terdapat kesalahan penyimpanan makan penyimpanan harus dipindah tempatkan Petugas keamanan/Satpam : a. Bertanggung jawab memberikan pengamanan harta benda pasien dan memastikan pengamanan tersebut tercatat pad buku penitipan barang. b. Memmastikan harta benda tersimpan dengan baik jika terdapat kesalahan penyimpanan maka harus dipindah tempatkan 3) Kepala Ruangan (KaRu) : a. Memastikan seluruh staf di unit terkait memahami prosedur perlindungan harta benda pasien b. Menyelidiki semua insiden salah prosedur perlindungan harta benda pasien dan memastikan terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali kejadian tersebut. 4) Direktur : a. Memantau dan memastikan panduan perlindungan harta benda dikelola dengan baik oleh kepala ruanngan/Unit b. Menjaga Standarisasi dalm menerapkan panduan perlindungan harta benda pasien/pengunjung/karyawan 5) CCTV a. Mendiskrisikan prosedur untuk memastikan dan membuktikan tindak kriminal atau kesalahan di RSA ST Khadijah Pinrang 3

b. Merekam kejadianyang berhubungann dengan adanya tindakan kriminal atau kesalahan prosedur jika diperlukan untuk proyuridisial selanjutnya.

4

BAB lll TATALAKSANA PERLINDUNGAN HARTA BENDA A. PERLINDUNGAN PASIEN Berlaku untuk pasien yang berada dirawat inap dimana dalam hal ini pasien mengenakan perhiasan atau barang berharga lainnya dan sedeng dalam kondisi akan dilakukan tindakan medis 1. Tatalaksana perlindungan harta benda pasien a. Semua pasien sebelum masuk rawat inap harus diinformasikan bahwa rumah sakit tidak bertanggung jawab jika ada harta benda yang hilang sebab pada saat masuk rawat oleh perawat b. Pastikan bahwa pasien sudah menyetujui dan mengerti tentang informasi yang disampaikan tentang perlindungan harta benda c. Pastikan pasien memberikan surat pernyataan tidak akan menuntut apapun pada pihak rumah sakit apabila terjadi kehilangan harta benda karena sudah diinformasikan bahwa rumah sakit tidak bertanggung jawab atas harta benda pribadi milik pasien d. Pastikan adanya proses serah terima penyimpanan sementara untuk harta benda pribadi milik pasien apabila pada pasien tersebut tidak ada keluarga yang mendampingi dan akan dilakukan tindakanpelayanan kesehatan e. Segera hubungi pihak keamanan untuk kasus kehilangan harta benda milik pasien jika ada peristiwa kehilangan f. Jika perlu hubungi pihak yang berwajib untuk menangani kasus kehilangan harta benda milik pasien jika kasus tersebut berlanjut 2. Tindakan/proseduryang membutuhkan perlindungan harta benda pasien a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda pasien : 1). Pada saat pasien tidak ada keluarga yang mendampingi sedangkan pada pasien tersebut akan dilakukan tindakan pelayanan kesehatan 2). Pada saat pasien mengalami hilang kesadaran/hilang ingatan b. Para Staf RSA ST Khadijah Pinrangharus memberikan perlindungan harta benda pasien dengan benar dengan menanyakan kejelasan informasi yang disampaikan oleh perawat/bidan untuk tidak meninggalkan harta benda khususnya yang berharga diluar pengamatan pasien, kemudian 5

membandingkan dengan adanya surat pernyataan yang tercsntum di rekam medis. Jangan menyebutkan semua informasi tentagn perlindungan dan meminta pasien menginformasikan penjelasan informasi dengan kalimat yang terbuka dengan ya/tidak c. Jangan melakukan prosedur apapun terkait perlindungan harta benda pasien ( tanda tangan surat pernyataan, serah terima penitipan barang dll ) jika pasien belum memahami bagaimana menjaga harta bendanya sendiri. Informasi mengenai bahwa rumah sakit tidak bertanggung jawab atas barang benda milik pasien diinformasikan ulang oleh perawat/bidan yang bertugas menangani pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur d. Perlindungan harta benda sebaiknya mencakup pendataan harta benda berharga yang dibawa pasien masuk PENGUNJUNG 1. Tatalaksana perlindungan harta benda pengunjung a. Rumah sakit memastikan pada pengunjung agar menjaga harta benda yang dibawanya dan jelaskan bahwa tidak ada penitipan harta benda yang dibawanya b. Perlindungan harta benda harus diberikan pada semua pengunjung jika terjadi kecelakaan, bencana atau hilang kesadaran/ingatan pada diri pengunjung tersebut dan tidak ada pengecualian selama berada dalam lingukungan rumah sakit c. Jika terjadi kecelakaan/bencana atau hilang kesadaran/ingatan pada pengunjung secara tiba-tiba pastikan segera berikan perlindungan terhadap diri dan harta benda pengunjung, kemudian catat pada buku laporan dan laporkan pada pihak manajemen rumah sakit d. Pada situasi dimana tidak dapat diberiakn perlindungan terhadap hata benda harus dipastikan dititpkan/ditinggalkan pada pihak keamanan dan kemudian dikoordinasikan pada pihak manajemen e. Harta benda pengunjung tidak boleh dititipkan kepada pihak rumah sakit walaupun bersifat sementara dan kondisi pengunjung masih memungkinkan untuk menjaga harta bendanya sendiri karena rumah sakit tidak bertanggung jawab memberikan perlindungan hata benda tersebut kecuali dalam kondisi tertentu. 2. Tindakan/prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda 6

a. Berikut adalah prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda pengunjung : b. Para Staf RSA ST Khadijah Pinrang harus menginformasikan pengunjung dalam perlindungan harta benda dengan dengan menanyakan nama dan harta benda yang akan dilindungi, kemudian membandingkannya dengan data berdasarkan informasi yang didapat dari laporan petugas keamanan. Jangan menyebutkan nama dan harta benda yang dilindungi dan meminta pengunjung untuk menginformasikan dengan jawaban ya/tidak c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pengunjung tidak mau diberikan perlindungan pada harta benda yang dibawanya. Perlindungan harta benda harus dipastikan diberikan ulang oleh petugas keamanan yang bertugas menangani pengunjung secara personal pada saat pengunjung datang KARYAWAN 1. Tatalaksana perlindungan harta benda karyawan a. Semua karyawan harus bertanggung jawab sendiri atas harta benda yang dibawanya b. Pastikan pada karyawan agar menjaga harta benda yang dibawanya dan jelaskan bahwa tidak penitipan harta benda yang dibawanya c. Perlindungan harta benda diberikan pada semua karyawan jika terjadi kecelakaan, bencana atau hilang ingatan pada diri karyawan tersebut d. Jika terjadi kecelakaan/bencana atau hilangingatan pada karyawan secara tiba-tiba pastikan segera berikan perlindungan diri dan hatra benda karyawan, kemudian catat pada buku laporan dan laporkan pada pihak manjemen e. Pada situasi dimana tidak dapat diberikan perlindungan terhadap harta benda maka harus dipastikan harta benda dititpkan/ditinggalkan pada pihak keamanan dan kemudian dikoordinasikan pada pihak keamanan f. Harta benda karyawan tidak boleh dititipkan kepada pihak rumah sakit walaupun sifatnya sementara dan kondisi karyawan masih memungkinkan untuk menjaga harta bendanya sendiri karena rumah sakit tidak bertanggung jawab terhadap perlindungan harta benda tersebut kecuali dalam kondisi tertentu 7

g. Pengecekan buku laporan dilakuikan tiap kali pergantian jaga petugas keamanan h. Unit yang menbebrian perlindungan pad harta benda karyawan harus menanyakanulang identitas karyawan dan membandingkan data yang diperoleh dari verifikasi pihak keamanan i. Pada kasus karyawan yang tidak mau diberikan perlindungan harta benda : 1). Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam sebab,seperti :  Menolak diberikan perlindungan harta benda  Tidak ada kepercayaan diri karyawan 2). Proses perlindungan harta benda diinformasikan akan risiko yang dapat terjadi jika tidak dilakukan. Alasan karyawan harus dicatat pada buku laporan petugas keamanan  Jika karyawan menolak untuk diberikan perlindungan harta bendanya, petugas harus lebih waspada dan mencari cara lain untuk memberikan perlindungan pada harta benda karyawan dengan benar sebelum dilakukan tindakan pelayanan kesehatan 2. Tindakan/prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda a. Berikut adalah beberapa prosedur yang membutuhkan perlindungan harta benda :  Pada saat terjadi bencana (kebakaran, gempa)  Pada saat evakuasi karena terjadinya bencana  Pada saat terjadi kasus pencurian  Pada saat karyawan hilang kesadaran b. Para Staf RSA ST Khadijah Pinrang harus menginformasikan pengunjung dalam perlindungan harta benda dengan dengan menanyakan nama dan harta benda yang akan dilindungi, kemudian membandingkannya dengan data berdasarkan informasi yang didapat dari laporan petugas keamanan. Jangan menyebutkan nama dan harta benda yang dilindungi dan meminta pengunjung untuk menginformasikan dengan jawaban ya/tidak c. Jangan melakukan prosedur apapun jika pengunjung tidak mau diberikan perlindungan pada harta benda yang dibawanya. Perlindungan harta benda harus dipastikan diberikan ulang oleh petugas keamanan yang bertugas menangani pengunjung secara personal pada saat pengunjung datang 8

B. TATACARA IDENTITAS Jenis perlindungan Perlindungan yang ada di RSA ST Khadijah Pinrang adalah sebagai berikut : 1. Perlindungan harta benda pasien 2. Perlindungan harta benda pengunjung, dan 3. Perlindungan harta benda karyawan Menitipkan harta benda Proses perlindungan harta benda yang tersedia di RSA ST Khadijah Pinrang adalah sebagai berikut :  Pasien a. Proses perlindungan harta benda dilaksanakan jiak pasien dalam kondisi akan ada tindakan pelayanan kesehatan dan tidak ada keluarga yang mendampingi atau dalam kondisi tidak sadar di rawat inap b. Perlindungan harta benda milik pasien yang datang ke UGD dalam keadaan tidak sadarkan diri tanpa keluarga dengan identitas. Berita acara diketahui oleh pengantar pasien, perawat UGD, keamanan/satpam c. Perlindungan harta benda milik pasien yang datang dalam keadaan meninggal/tidak sadarkan diri tanpa keluarga dan tanpa identitas. Berita acara diketahui oleh pengantar pasien, perawat UGD, satpam dan dilaporkan kepolsek setempat d. Perlindungan harta benda milik pasien yang berurusan dengan lawan pasien (KLL). Berita acara diketahui oleh kedua belah pihak yang bersangkutan, perawat UGD dan satpam e. Perlindungan harta benda milik pasien yang berurusan/disita polisi. Berita acara diketahui oleh pemilik, satpam dan polisi yang menyita f. Perindungan harta benda milik pasien yang menjadi barang bukti suatu kejadian (proyuridisial). Berita acara diketahui oleh pemilik, satpam dan polisi yang mengambil barang bukti.  Pengunjung Proses perlindungan harta benda dilaksanakan jika pengunjung menjadi korban kecelakaan/hilang kesadaran secara tiba-tiba dan tidak ada keluarga yang mendampingi  Karyawan Proses perlindungan harta benda dilaksanakan jika pengunjung menjadi korban kecelakaan/hilang kesadaran secara tiba-tiba dan tidak ada keluarga yang mendampingi

9

BAB IV PENUTUP Perlindungan terhadap perlindungan harta benda merupakan salah satu unsur pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan peningkatan kesadaran hukum, hak asasi manusia serat cara berfikir yang kritis dan rasional. Untuk itu Rumamh Sakit harus dapat memberikan pelayanan yang lebih baik termasuk pelayanan perlindungan harta benda semua orang yang berada dilingkungan Rumah Sakit. Pengaman perlindungan berlaku untuk siapapun yang berada dalam lingkungan Rumah Sakit baik untik pasien/pengunjung ataupun karyawa. Namun untuk lebih menguatkan hak perlindungan tersebut maka baik pasien, pengunjung atau karyawan harus memberikan surat pernyataan perlindungan harta benda secara tertulis sehingga jelas sejauh mana pengamanan akan diberikan. Panduan perlindungan terhadap perlindungan harta benda ini dipakai sebagai acuan oleh Rumah Sakit dalam mengembangkan pengamanan sehingga dapat diketahui Sumber Daya Manusia dan fasilas yang dimiliki oleh Rumah Sakit dapat menunjang pengaman tersebut.

10

Related Documents


More Documents from "Nicholas Martinez"