PANDUAN DAURAH JANAIZ Disusun oleh : ABU UZHMA
Kerjasama : LEMBAGA DA’WAH AL-UZHMA dan TEMPAT ANDA
PERJALANAN HIDUP MANUSIA Q.S. AL-BAQARAH : 28
MATI ALAM RUH
HIDUP ALAM DUNIA
MATI ALAM BARZAH
HIDUP ALAM AKHIRAT
KEMBALI SURGA ATAU
NERAKA
DUA KEWAJIBAN TERHADAP JENAZAH Ada 2 kewajiban kita yang hidup terhadap saudara kita, yaitu : 1. Kewajiban kita sebelum saudara kita meninggal KEWAJIBAN MORAL 2. Kewajiban kita setelah saudara kita meninggal KEWAJIBAN SYARIAT
MENTALKINKAN ORANG YANG SEDANG SAKARATUL MAUT Orang yang sakit, yang hampir menghembuskan nafas terakhir, hendaklah dihadapkan ke kiblat, dibaringkan di atas lambung kanan, mukanya dan dadanya dihadapkan ke kiblat, atau boleh ditelentangkan. Orang-orang yang berada disekitarnya harus menalkin dengan Syahadat,
Hendaklah diajarkan mengucap kalimah tauhid dengan perlahan, tidak bertubi-tubi Dibacakan surah Yassin Hendaklah mendoakannya dan janganlah mengucapkan dihadapannya kecuali katakata yang baik
KEWAJIBAN SYARIAT Kewajiban syariat adalah pengurusan jenazah yang hukumnya fiqihnya FARDU KIFAYAH, meliputi : 1.
Memandikan Jenazah
2.
Mengkafankan Jenazah
3.
Mensholatkan Jenazah
4.
Mengkuburkan Jenazah
MEMANDIKAN JENAZAH A. Siapkan tempat layak dan tertutup. B. Siapkan peralatan dan perlengkapannya Dipan / bangku / Tempat memandikan jenazah Air, ember, gayung secukupnya Sarung tangan (wash lap) Handuk Kain basahan Sabun, kapur barus, air mawar, daun bidara, sisir
C. Yang berhak memandikan : Orang tua, suami/istri, anak. Kerabatnya/ orang lain yang sejenis. Ketentuan aurat tetap berlaku pada pemandian jenazah
D. Cara Memandikan Jenazah : Mulailah dengan membaca basmalah Berlakulah sopan dan lemah lembut Angkat badannya dan tekan bagian perutnya pelan-pelan Istinja'kan kubul dan duburnya, dengan sarung tangan Bersihkan mulutnya, hidungnya, dan kupingnya Memulai memandikannya dari sebelah kanan Mulai menyiram dari arah kepala Gosok dengan sabun pelan-pelan Siram sampai bersih dalam hitungan ganjil
MENGKAFANKAN JENAZAH A.Kafan yang digunakannya : Hendaknya dibeli dari hartanya, sekalipun ia tidak mewariskan kecuali harta yang digunakan untuk membeli kain kafan itu. Hendaknya kain kafan yang digunakan membungkus mayat mencukupi untuk menutupi seluruh badan. Tidak boleh bermewah-mewah dalam memberikan kain kafan. Bagi orang yang berihram maka dikafani dengan dua helai pakaian ihramnya. Tidak diperkenankan melucuti pakaian yang dikenakan seseorang yang mati syahid, tetapi harus dikuburkan bersamanya.
B. Tata cara mengkafani jenazah Kain kafan 3 helai untuk laki-Iaki, sesuaikan ukurannya dengan panjang tubuhnya, dilebihkan kearah kepala dan kakinya. Kain kafan 5 helai untuk perempuan dengan perincian sebagai berikut : a) 2 helai kain panjang sesuai panjang badannya dan dilebihkan b) 1 helai untuk kain sarungnya c) 1 helai untuk baju kurungnya d) 1 helai untuk jilbab/kerudungnya
Kain kafan 3 helai untuk lakiIaki Kain ke-1
½ hasta
Kain ke-2
Kain ke-3
Kain kafan 3 helai untuk Perempuan Kain ke-3
Kain sarung Baju Kurung
½ hasta
Kain ke-2
Kain ke-1
Kerudung/ Jilbab
MENSHALATKAN JENAZAH A. Disyariatkan menshalati ( boleh dishalatkan boleh juga tidak) jenazah sebagai berikut : Anak kecil (bayi) sekalipun akibat keguguran Orang yang mati syahid Orang yang terbunuh karena hukuman (hadd) Pelaku dosa besar tetap dishalati apabila meninggal. Hanya ulama boleh membiasakan untuk tidak menshalati, sebagai hukuman dan pelajaran bagi yang lainnya Orang yang berutang dan tidak meninggalkan harta untuk melunasinya
B. Posisi Jenazah Kepala jenazah sebelah kanan Imam menghadap jenazah laki-laki Imam menghadap jenazah perempuan
kearah kearah
kepala perut
Lebih utama membentuk 3 shaf di belakang imam
Lebih utama membentuk 3 shaf di belakang imam
Artinya : “Dari Malik bin Hubairah berkata bahwa Nabi SAW bersabda, orang mu’min yang mati lalu dishalatkan oleh segolongan kaum muslimin sampai tiga saf, pastilah diampuni Allah dosanya ( H.R. Khamzah ).
POSISI JAMAAH SHALAT JENAZAH
MAKSAIN
TATA CARA SHALAT JENAZAH 1. Niat 2. Takbir pertama, diteruskan membaca surat AI-Fatihah 3. Takbir kedua, diteruskan membaca Shalawat Nabi :
4. Takbir ketiga, diteruskan membaca do'a untuk jenazah :
Artinya : "Ya Allah ampunilah dia, kasihanilah dia, ma'afkan dia, selamatkan dia, lapangkan tempatnya, dan bersihkanlah dia dengan air salju dan embun. Sucikanlah ia dari dosa sebagaimana kain yang putih bila disucikan dari noda. Dan gantilah rumahnya dengan tempat kediaman yang lebih baik, begitupun keluarga serta istrinya dengan yang lebih berbakti, serta lindungilah dia dari bencana kubur dan siksa neraka" (H R. Muslim)
Do'a untuk jenazah anak kecil:
Artinya : "Ya,Allah, jadikanlah ia bagi kami sebagai titipan, sebagai imbuhan dan simpanan". (Diriwayatkan oleh Bukhari dan Baihaki dari ucapan Hasan).
5.
Takbir ke empat, diteruskan membaca do'a untuk yang hidup :
Artinya, "Ya Allah janganlah engkau membinasakan kami dan dua orang ibu bapaknya sepeninggalnya, dan janganlah Engkau hambat pahalanya untuk orangtuanya".
6. Salam
MENGUBURKAN JENAZAH A. Tata cara mengubur jenazah : Memasukkan jenazah dari arah kaki kubur ke liang lahat Tutuplah atas kubur jenazah perempuan Letakkan jenazah menghadap kiblat dengan lambung kanan dibawah sambil mebaca "Bismillahi wa 'alaa sunnati / millati Rasulillaahi". Berilah tanda diatas kubur pada arah kepala Disunahkan bagi orang yang mengantarkan melemparkan 3 kali genggaman tanah usai penutupan liang lahat Do'akanlah, mintakan ampunan dan
B. Tata tertib dalam mengubur Mengiring jenazah dengan diam Wanita tidak usah ikut serta ke pemakaman Bacalah salam ketika memasuki kuburan Jangan duduk hingga jenazah diletakkan Membuat kubur yang baik dan dalam Jika jenazah perempuan, orang yang turun ke liang lahat bukan orang yang malamnya bersetubuh Jangan mengubur pada waktu-waktu terlarang Jangan meninggikan kuburan lebih dari satu jengkal Jangan duduk, berdiri atau melangkahi kuburan orang lain
SEKIAN