RUMAH SAKIT ISLAM AISYIYAH
PANDUAN ASUHAN KEFARMASIAN TAHUN 2018
2018 Panduan Asuhan Kefarmasian 2018
0
BAB I DEFINISI Asuhan kefarmasian adalah tanngung jawab langsung pada pelayanan pasien yang berhubungan dengan pengobatan pasien yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
Panduan Asuhan Kefarmasian 2018
1
BAB II RUANG LINGKUP
Panduan ini diterapkan di lingkup Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang yang ditujukan kepada Apoteker. Pelaksana panduan ini adalah seluruh Apoteker Rumah Sakit Islam Aisyiyah Malang. Panduan yang telah dibuat adalah 1. Panduan Asuhan Kefarmasian Gagal Jantung 2. Panduan Asuhan Kefarmasian Diabetes Melitus 3.
Panduan Asuhan Kefarmasian Chemotherapy
Panduan Asuhan Kefarmasian 2018
2
BAB III TATA LAKSANA A. Prinsip 1. Identifikasi aktual dan potensial masalah yang berhubungan dengan obat Misalnya efek samping obat yang kemungkinan besar akan terjadi 2. Menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan obat (Drug Related Problem) 3. Mencegah terjadinya masalah yang berhubungan dengan obat
B. Prosedur Pengkajian terkait permasalahan obat heart failure (gagal jantung) 1. Pengertian Menurunkan morbiditas dan mortalitas dengan a) Menjaga denyut jantung pada kisaran normal b) Menjaga aktivitas jantung tetap normal (EKG) c) Menjaga kadar elektrolit darah pada kisaran normal
d) Menghilangkan atau mengurangi gejala 2. Assesmen Kefarmasian a) Mengumpulkan data dan informasi spesifik terkait pengobatan pasien b) Menentukan problem farmakoterapi dan farmakoekonomi pasien c) Menentukan kebutuhan dan tujuan farmakoterapi dan farmakoekonomi pasien d) Mendesain regimen pengobatan pasien 3. Identifikasi DRP (Drug Related Problem) a) Hentikan sementara obat-obat yang dapat memicu kekambuhan atau memperparah kondisi gagal jantung (propranolol, verapamil, diltiazem, NSAID, glukokortikoid, doxorubicin, siklofosfamid, thiazolidindion, dan lainlain) b) Kegagalan terapi obat yang disebabkan karena ketidakpatuhan pasien dalam penggunaan obat c) Dosis obat d) Potensi interaksi obat e) Potensi efek samping obat Panduan Asuhan Kefarmasian 2018
3
4.
Intervensi farmasi a) Modifikasi gaya hidup untuk meningkatkan kualitas hidup pasien b) Rekomendasi terapi farmakologi (pemilihan obat) c) Rekomendasi dosis obat d) Rekomendasi alternative terapi jika ada interaksi obat e) Pemantauan terapi obat f) Rekomendasi terapi non farmakologi
5.
Monitoring dan Evaluasi a) monitoring denyut nadi pasien b) monitoring tekanan darah pasien c) monitoring kadar elektrolit darah pasien (khususnya kalium) d) monitoring dan evaluasi efek samping obat e) monitoring dan evaluasi interaksi obat yang terjadi
6.
Edukasi dan Informasi untuk pasien a) Perubahan pola hidup meliputi pembatasan aktivitas, pembatasan konsumsi makanan yang tinggi natrium dan pembatasan cairan (minum <2,5 L/hari) b) edukasi dan motivasi untuk meningkatkan kepatuhan pasien dalam terapi obat
7.
Indikator a. EKG normal b. Tekanan darah stabil/normal c. Tidak ada reaksi obat yang tidak diinginkan d. Interaksi obat dapat dikendalikan (jika ada) e. Efek samping obat dapat diminimalkan
Pengkajian Terkait Permasalahan Obat Diabetes Melitus 1.
Pengertian
Menurunkan morbiditas dan mortalitas dengan : a) Menjaga kadar glukosa plasma dalam kisaran normal b) Mencegah atau meminimalkan kemungkinan terjadinya komplikasi DM
Panduan Asuhan Kefarmasian 2018
4
2.
3.
Assesmen Kefarmasian a)
Mengumpulkan data dan informasi spesifik terkait pengobatan pasien
b)
Menentukan problem farmakoterapi dan farmakoekonomik pasien
c)
Menentukankebutuhan dan tujuan farmakoterapi dan farmakoekonomik pasien
d)
Mendesain regimen pengobatan pasien
Identifikasi DRP(Drug Related Problem) a)
Hentikan sementara obat-obat kortikosteroid / ACTH yang rutin digunakan pada pasien PGK karena dapat memperburuk kondisi hipertensi
b) Pemberian terapi insulin jika pasien dalam kondisi gangguan fungsi ginjal berat c)
Kegagalan terapi OAD disebabkan karena ketidakpatuhan pasien
d) Potensi interaksi OAD
4.
e)
Dosis obat
f)
Potensi efek samping obat
Intervensi Farmasi a) Modifikasi gaya hidup untuk mengendalikan perilaku pasien sehingga dapat mencapai kualitas hidup yang lebih baik b) Rekomendasi pemilihan OAD c) Pemantauan terapi obat d) Monitoring Efek Samping Obat e) Rekomendasi alternative terapi jika ada interaksi obat
5.
Monitoring dan evaluasi a) Pemeriksaan kadar gula dalam darah b) Pemeriksaan HBA1C untuk melihat kepatuhan pasien
6.
Edukasi dan Informasi a) Hentikan penggunaan OAD jika pasien mengalami ciri-ciri hipoglikemi b) Rubah pola hidup pasien agar dapat mengontrol kadar gula darah dalam keadaan normal
Panduan Asuhan Kefarmasian 2018
5
7.
Indikator a) Kadar gula darah stabil/normal b) Tidak ada reaksi obat yang tidak diinginkan c) Interaksi obat dapat dikendalikan jika ada
Panduan asuhan kefarmasian terkait pemberian chemotherapy 1.
Assesmen Kefarmasian a) Mengumpulkan data dan informasi spesifik terkait pengobatan pasien : riwayat penyakit, riwayat pengobatan, tumor marker b) Menentukan problem farmakoterapi dan farmakoekonomik pasien c) Menentukankebutuhan dan tujuan farmakoterapi dan farmakoekonomik pasien d) Mendesain regimen pengobatan pasien
2.
Identifikasi DRP (Drug Related Problem) a) Kesesuaian kondisi pasien untuk mendapat chemotherapy b) Pemilihan
premedikasi
untuk
penanggulangan
nausea
dan
vomiting
berdasarkan chemotherapy yang digunakan dan kondisi pasien c) Keterjadian ROTD dan efek samping obat ketika administrasi dan post administrasi d) Potensi interaksi Chemotherapy e) Dosis Chemotherapy f)
Kontraindikasi
g) Kepatuhan pasien 3.
Intervensi Farmasi a) Rekomendasi pemilhan premedikasi beserta dosis yang digunakan b) Pemantauan chemotherapy c) Monitoring efek samping obat dan keterjadian ROTD d) Memberikan rekomendasi altrnatif terapi jika ada interaksi obat
4.
Monitoring dan evaluasi a)
Monitoring neutropenia dan infeksi
b)
Monitoring volume cairan tubuh
c)
Monitoring keterjadian diare atau konstipasi
Panduan Asuhan Kefarmasian 2018
6
5.
d)
Tanda tanda Vital (denyit nadi, RR)
e)
Monitiring efek samping obat
Edukasi dan Informasi
a) Efek samping yang sering terjadi b) Penanggulangan secara non farmakologi bila terjadi efek samping c) Kepatuhan pasien dalam chemotheray 6.
Indikator a) TTV stabil/normal b) Tidak ada reaksi obat yang tidak diinginkan c) Interaksi obat dapat dikendalikan jika ada
.
Panduan Asuhan Kefarmasian 2018
7
BAB IV DOKUMENTASI
A. Formulir catatan perkembangan pasien terintegrasi 1. Setiap pemberian asuhan kefarmasian didokumentasikan di dalam catatan perkembangan pasien terintegrasi dengan metode SOAP a. S diisi dengan kondisi / keluhan pasien. b. O diisi data pendukung yang objektif misalnya pemeriksaan penunjang (hasil laboratorium, bacaan EKG, bacaan foto/ USG) / tanda-tanda vital (nadi, suhu badan, tekanan darah,gula darah acak dll) / terapi obat yang digunakan pasien. c. A diisi hasil kajian atau permasalahan pengobatan yang ditemukan. d. P diisi usulan atau rekomendasi kepada DPJP / perawat / farmasis.
2. Formulir catatan perkembangan pasien terintegrasi didokumentasikan di dalam rekam medis pasien. 3. Laporan capaian bulanan
Panduan Asuhan Kefarmasian 2018
8
DAFTAR PUSTAKA
1.
Dipiro. 2015. Phamacotherapy Handbook 9th.
2.
ACCF/AHA, guideline for the management of hert failure,
3.
Kemenkes, Standar Pelayanan Farmasi RS no 72 Kemenkes RSI , 2016
Panduan Asuhan Kefarmasian 2018
9