Panduan Kerohanian Revisi.docx

BAB I DEFINISI A. Definisi Pelayanan Kerohanian Spiritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Pencipta,menemukan arti dan tujuan hidup, (Burkhard,1993) atau sesuatu yang berhubungan dengan ke-Tuhanan, keyakinan, kekuatan tinggi, harapan multidimensi. Kesehatan spiritual adalah keselarasan / keseimbangan antara nilai hidup, keimanan dalam diri seseorang dengan orang lain dan dengan Tuhan yang Maha Tinggi. Pelayanan Kerohanian adalah bimbingan rohani yang dilakukan oleh rohaniawan kepada pasien beserta dengan keluarganya sesuai dengan agamanya masing – masing (Islam, Kristen, Khatolik, Budha, Hindu, Khonghucu) yang sedang di rawat inap di Rumah Sakit Umum Proklamasi, dalam rangka memberikan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan memberikan motivasi bagi pasien untuk kesembuhannya. Bagi pasien yang membutuhkan bimbingan rohani, terlebih dahulu menyampaikan keinginannya kepada perawat ruangan secara lisan dan tertulis dengan mengisi formulir yang telah disediakan. Petugas perawat akan meghubungi bagian pendaftaran, untuk menginformasikan bahwa ada pasien yang membutuhkan bimbingan rohani. Petugas pendaftaran akan menghubungi rohaniawan sesuai dengan agama yang diminta. Bagi pasien yang ingin membawa rohaniawan sendiri, maka rumah sakit mengijinkan untuk membawa sendiri dengan cara mengkomunikasikan secara lisan dan tertulis kepada perawat ruangan dan mengisi formulir yang telah disediakan.

Panduan Pelayanan Kerohanian

1

Faktor – faktor yang mempengaruhi 1. Terdapat 3 elemen acuan perawatan spiritual : a. Kebutuhan spiritual (pencarian arti, perasaan untuk memaafkan, kasih sayang) b. Kesadaran spiritual c. Kesehatan spiritual 2. Elemen kesehatan spiritual dapat di bentuk dan terbentuk berdasarkan karakteristik spiritual individual itu sendiri, selanjutnya karakteristik tersebut mempengaruhi pola pikir yang dapat berubah menjadi perilaku adaptive maupun mal adaptive, karena mencegah kondisi mal adaptive, maka dimensi spiritual sangat berperan dalam terapi kesehatan / kesembuhan pasien. 3. Faktor- faktor yang mempengaruhi kerohanian adalah : a. Tahapan perkembangan seseorang b. Keluarga c. Latar belakang etnik dan budaya d. Pengalaman hidup sebelumnya e. Krisis dan perubahan; krisis dan perubahan menguatkan kedalaman spiritual

seseorang.

Krisis

sering

dialami

ketika

seseorang

menghadapi penyakit, penderitaan, proses penuaan, kehilangan bahkan kematian. f. Terpisah dari ikatan spiritual misalnya menderita sakit terutama yang bersifat akut, seringkali membuat individu terpisah atau kehilangan kebebasan pribadi dan dukungan sosial, sehingga terpisahnya pasien dari ikatan spiritual berisiko terjadinya perubahan fungsi spiritual. g. Isu moril terkait terapi / proses penyembuhan pada umumnya (beberapa agama) proses penyembuhan dianggap sebagai cara Tuhan menunjukkan kebesaranNya. Beberapa tindakan medis terkadang dianggap tidak sesuai dengan keyakinan agama tertentu. Hal ini menimbulkan konflik internal bagi pasien misalnya tindakan sterilisasi pada wanita, transplantasi organ dan lain-lain.

Panduan Pelayanan Kerohanian

2

B. Tujuan 1. Tujuan Umum a.

Sebagai bentuk kepedulian yang sehat kepada yang sakit.

b.

Memberikan pengertian kepada pasien dan keluarga agar tetap bersabar dan berdoa.

c.

Membimbing perasaan pasien agar tetap tenang.

d.

Mengingatkan pasien agar tetap berbaik sangka kepada Tuhan yang Maha Esa.

e.

Memberikan pelayanan rohani kepada pasien.

2. Tujuan Khusus a.

Memberikan ketenangan batin dan keteduhan hati kepada pasien dalam menghadapi penyakitnya.

b.

Menurunkan tingkat kecemasan dalam menghadapi penyakitnya.

c.

Memberikan motivasi dan dorongan untuk tetap bersabar dan berdoa dalam menghadapi ujian dari Tuhan.

d.

Membantu pasien agar

tetap

menjalankan ibadah sesuai

keyakinannya.

Panduan Pelayanan Kerohanian

3

BAB II RUANG LINGKUP PELAYANAN KEROHANIAN Ruang lingkup kegiatan pelayanan kerohanian hanya untuk pasien rawat inap di Rumah Sakit Umum Proklamasi Karawang .Pelayan kerohanian diberikan kepada pasien sesuai dengan agama yang dianutnya. Bentuk Pelayanan yang diberikan adalah sebagai berikut : 1. Konsultasi 2. Bimbingan keagamaan 3. Bimbingan Do’a 4. Motivasi

Panduan Pelayanan Kerohanian

4

BAB III TATA LAKSANA PELAYANAN KEROHANIAN A. Keluarga pasien menyampaikan permintaan bimbingan kerohanian secara lisan dan tertulis dengan mengisi form permintaan kerohanian. B. Petugas perawatan melihat form permintaan kerohanian yang telah diisi pasien dan menanyakan apakah ingin bimbingan rohaniawan dari pihak rumah sakit atau bimbingan rohaniawan dari pihak keluarga. C. Jika pasien ingin rohaniawan dari pihak keluarga maka perawat mempersilahkan pasien membawa rohaniawannya. D. Jika pasien ingin rohaniawan dari pihak rumah sakit maka perawat ruangan menginformasikan kepada bagian pendaftaran untuk segera menghubungi rohaniawan sesuai dengan agama yang dianut oleh pasien. E. Petugas pendaftaran menghubungi rohaniawan RSU Proklamasi Karawang sesuai dengan agama pasien yang bekerjasama dengan RSU Proklamasi Karawang. F. Petugas perawatan memperkenalkan rohaniawan dengan pasien dan keluarga. G. Selama rohaniawan melaksanakan bimbingan kerohanian, pasien hanya boleh didampingi oleh 2 (dua) orang pihak keluarga. H. Setelah melaksanakan bimbingan, rohaniawan mengisi formulir pelaksanaan pelayanan kerohanian dan menyerahkan kepada perawatan untuk disimpan di rekam medis pasien.

Panduan Pelayanan Kerohanian

5

BAB IV DOKUMENTASI A. Formulir Permintaan Pelayanan Kerohanian. B. Formulir Pelaksanaan Pelayanan Kerohanian C. Daftar rohaniawan yang bekerja sama dengan RSU Proklamasi Karawang D. SPO Pelayanan Kerohanian E. Alur Pelayanan Kerohanian

Panduan Pelayanan Kerohanian

6