TITRASI ASAM BASA DENGAN COMBITITRATOR 10 April 2018
I.
Tujuan Praktikum
:
Mengoperasikan alat Combititrator untuk berbagai cara titrasi (asam-basa, titrasi engan titik akhir yang ditentukan) II.
Deskripsi Praktikum : Peralatan combititrator tersusun atas peralatan pH meter 632, Impulsomat dan Dosigraph 625. Pusat susunan peralatan tersebut adalah impulsomat yang menerima input berupa tegangan (mV) sekaligus mengatur penambahan larutan penetrasi pada dosimat dari pH meter (alat pengukur berupa elektroda kaca kombinasi) yang memberikan output ke Dosigraph. Impulsomat menyesuaikan kecepatan titrasi (penambahan penetrasi dengan kecepatan kertas pada Dosigraph) . Dengan demikian volume larutan penetrasi (ml) dapat dihitung dari panjang kertas grafik. Sistem elektroda dapat menggantikan indikator warna yang menentukan titik akhir titrasi. Perubahan pH yang terjadi dalam larutan sampel selama titrasi berlangsung berdasarkan pada persamaan Hederson Hasselbach yang dibahas pada teori pH. pH = pKa + Log
C garam C asam
pH titrasi asam/basa ditentukan oleh perbandingan secara logaritma dari konsentrasi garam/asam, karena pKa mempunyai nilai konstan. Selama asam/basa masih banyak berlebih, logaritma perbandingan tersebut tidak banyak berupa dengan perubahan konsentrasi. Bila antara garam dan asam mendekati kesetimbangan, logaritma akan berubah banyak dengan konsentrasi.
Impulsomat dapat digunakan untuk titrasi yang berbeda, yaitu : 1. Titrasi pada titik akhir yang ditentukan (end point mode with delay) Titik akhir titrasi (pH atau mV) ditentukan terlebih dahulu. Kecepatan titrasi bisa diatur sedemikian rupa, sehingga titrasi mula-mula berlangsung cepat, lalu diperlambat bila mendekati titik akhir titrasi. Setelah titik akhir tercapai, impulsomat memerintahkan multi dosimat untuk menghentikan penambahan volume penetrasi. Letak titik akhir tergantung pada suasana larutan seperti knsentrasi garam, kekentalan, kadar pelarut organik dan sebagainya. 2. Merekam grafik titrasi (CRV mode) Rekaman akan dimulai pada pH/potensial yang diatur terlebih dahulu, kemudian akan berlangsung sesuai dengan jarak pH/potensial. Dalam hal ini elektrode tidak perlu dikalibrasi. Span dan kompensasi dan pada recorder diatur sedemikian rupa, sehingga grafik titrasi dapat direkam. Hasil rekaman berupa grafik dan untuk menentukan titik akhir titrasi dengan dua cara yaitu dua garis sejajar untuk kurva simetris dan dua lingkaran untuk kurva tidak simetris. 3. Mempertahankan nilai yang diukur (Start mode : EP with t delay = ∞) Impulsomat dapat juga digunakan sebagai alat pengukur untuk mempertahankan nilai acuan (set point). Bentuk kurva memberi informasi tentang tipe reaksi dan bisa diperoleh parameter yang berguna, misal hidrolisa anhidrida, pemisahan senyawa secara enzimatis dan denaturasi protein.
III.
IV.
V.
Alat yang Digunakan : Impulsomat 614
Gelas reaksi
Dosigraph 625
Pipet seukuran 10 ml
Ph meter 632
Boulp pipet
Elektroda kaca kombinasi
Botol semprot
Multidosimat
Magnetic stirer
Gelas kimia 50 ml
Buffer pH 4
Bahan-bahan NaOH 0,1 N
:
HCL 0,1 N
Buffer pH 7
CH3COOH 0,1 N
Buffer pH 9
Skema Kerja : A. Kalibrasi pH meter 632 pH meter dinyalakan
Tombol pH ditekan
dicelupkan
Elektroda gelas
Suhu pH meter diatur
Slope diatur pada skala 1,0
meas
Tekan tombol Ucomp untuk mengatur suhu pH
Larutan buffer pH 7
Stand by
elektroda
air
elektroda
Larutan pH 4
Slope
VI.
TITRASI NaOH-HCl dengan titik akhir tertentu Elektroda, buret
HCl 0,1 N
aquadest
Tekan tombol EP pada impulsomat
Tekan tombol dynamic diatur
Tombol pH diputar kearah 14
Tombol 12 pada impulsomat diatur ke arah pH coarse
Tombol EP diatur pada posisi 1,5
Harga pH dimasukkan (7,00)
Konsentrasi HCl
Tombol start ditekan
Volume pada dosimat
VII.
Hasil Percobaan dan Perhitungan : Tabel.1 Titrasi NaOH – HCL dengan titik akhir tertentu
Dynamic
Volume NaOH (ml)
Waktu
pH awal
pH akhir
4
11,1
00’32’’
1,74
7,41
6
11,2
01’20’’
1,76
7,02
8
11
01’40’’
1,70
7,02
Titrasi NaOH – CH3COOH dengan titik akhir tertentu
Dynamic
Volume NaOH (ml)
Waktu
pH awal
pH akhir
4
10,3
00’31’’
3,44
9,36
6
10,1
01’13’’
3,45
8,83
8
10
02’13’’
3,42
8,86
PERHITUNGAN
1. Titrasi NaOH – HCL dengan titik akhir tertentu
V NaOH x N NaOH = V HCl x N HCl
Dynamic 4 11,1 ml x 0,1 N = 10 ml x N HCL 0,111 N = N HCL
Dynamic 6 11,2 ml x 0,1 N = 10 ml x N HCL 0,111 N = N HCL
Dynamic 8 11 ml x 0,1 N = 10 ml x N HCL
2. Titrasi NaOH – CH3COOH dengan titik akhir tertentu
V NaOH x N NaOH = V CH3COOH x N CH3COOH
Dynamic 4 10,3 ml x 0,1 N = 10 ml x N CH3COOH 0,103 N = N CH3COOH
Dynamic 6 10,1 ml x 0,1 N = 10 ml x N CH3COOH 0,101 N = N CH3COOH
Dynamic 8 10 ml x 0,1 N = 10 ml x N CH3COOH 0,1 N = N CH3COOH
VIII.
Kesimpulan 1. Titrasi NaOH – HCL dengan titik akhir tertentu -
Konsentrasi HCL pada dynamic 4 adalah 0,111 N
-
Konsentrasi HCL pada dynamic 6 adalah 0,111 N
-
Konsentrasi HCL pada dynamic 8 adalah 0,11 N
2. Titrasi NaOH – CH3COOH dengan titik akhir tertentu -
Konsentrasi CH3COOH pada dynamic 4 adalah 0,104 N
-
Konsentrasi CH3COOH pada dynamic 6 adalah 0,103 N
-
Konsentrasi CH3COOH pada dynamic 8 adalah 0,1 N
IX.
KESELAMATAN KERJA
A. Asam Klorida (HCL) Identitas Produk Dan Perusahaan Nama Produk
:Asam Hydrochloric
Rumus Kimia
:HCl
CODE PRODUKSI
:-
Synonim
:Asam chloride, asammuriat, Hydroge chloride
Komposisi Bahan Bahan 36% berat CAS No.7647-01-0 Batas pemaparan : 5ppm ( 7,5 mg/m3 ) ( TLV-C ) Identifikasi Bahaya Ringkasan bahaya yang penting : Asam chloride sangat korosif dan toksik serta iritatif bila kontak dengan kulit, mata atau terhirup. Akibatnya terhadap kesehatan : Mata
: Menyebabkan iritasi bahkan dapat menyebabkan kebutaan
Kulit
: Menyebabkan luka bakardan dermatitis
Tertelan
: Menyebabkan luka bakar membrane mukosa di mulut, Esophagus dan
mulut Terhirup
: Menyebabkan bronchitis kronis
Karsinogenik : Tidak ada efek Teratogenik : Tidak ada efek Reproduksi : Tidak ada efek Tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan Terkena pada : Mata :Bilas dengan air mengalir sekurang-kurangnya 15 menit Kulit :Cuci dengan air sebanyak-banyaknya. Segera lepaskan pakaian yang terkontaminasi. Tertelan : Bilasadar, beriminum 1 – 2 gelas untuk pengenceran. Hindari pemanis buatan. Terhirup :Segera pindahkan korban ke tempat yang cukup udara, berikan pernafasan buatan atau oksigen B.
B. Natrium Hidroksida (NAOH) Sifat Fisika dan Kimia : Keadaan fisik dan penampilan : Solid. (Deliquescent padat.) Bau
: berbau.
Molekul Berat
: 40 g / mol Warna: Putih. pH (1% soln / air): [. Dasar] 13,5
Titik Didih
: 1388 ° C (2530,4 ° F)
Melting Point
: 32°C (613,4 ° F)
Spesifik Gravity : 2.13 (Air = 1) Properti Dispersi: Lihat kelarutan dalam air. Kelarutan: Mudah larut dalam air dingin. Penanganan : Kontak Mata
: Periksa dan lepaskan jika ada lensa kontak. Dalam kasus terjadi
kontak, segera siram mata dengan banyak air sekurang-kurangnya 15 menit. Air dingin dapat digunakan. Dapatkan perawatan medis dengan segera. Kontak Kulit
: Dalam kasus terjadi kontak, segera basuh kulit dengan banyak air
sedikitnya selama 15 menit dengan mengeluarkan pakaian yang terkontaminasi dan sepatu. Tutupi kulit yang teriritasi dengan yg sesuatu melunakkan. Air dingin mungkin dapat digunakan pakaian.cuci sebelum digunakan kembali. benar- benar bersih sepatu sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis dengan segera. Kulit Serius : Cuci dengan sabun desinfektan dan menutupi kulit terkontaminasi dengan krim anti-bakteri. Mencari medis segera Inhalasi: Jika terhirup, pindahkan ke udara segar. Jika tidak bernapas, berikan pernapasan buatan. Jika sulit bernapas, berikan oksigen. Dapatkan segera perhatian medis. Serius Terhirup: Evakuasi korban ke daerah yang aman secepatnya. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. jika sulit bernapas, beri oksigen. Jika korban tidak bernafas, lakukan pernafasan dari mulut ke mulut. Peringatan : Ini mungkin berbahaya bagi orang yang memberikan bantuan lewat mulut ke mulut (resusitasi) bila bahan dihirup adalah racun, infeksi atau korosif. Cari bantuan medis segera. Tertelan: JANGAN mengusahakan muntah kecuali bila diarahkan berbuat demikian oleh personel medis. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepada
korban yang sadar. Longgarkan pakaian yang ketat seperti kerah, dasi, ikat pinggang atau ikat pinggang. Dapatkan bantuan medis jika gejala muncul.
C.Asam Etanoat (CH3COOH) Identifikasi Bahan Darurat Ikhtisar : Jangan menelan. Hindari kulit dan kontak mata. Hindari pajanan terhadapuap dan kabut. Potensi Efek kesehatan : Mata
: Dapat menyebabkan iritasi.
Kulit
: Dapat menyebabkan iritasi
Tertelan : Dapat menyebabkan ketidak nyamanan pencernaan. Terhirup : Dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan . Tindakan Pertama Prosedur Darurat dan Pertolongan Pertama: Mata
: Siram dengan air selama minimal 15 menit, menaikkan dan menurunkan
Kelopak mata sesekali. Dapatkan perawatan medis jika terjadi iritasi. Kulit
: Seksama mencuci area yang terkena selama minimal 15 menit. Hapus
yang terkontaminasi pada pakaian. Mencuci pakaian yang terkontaminasi sebelum digunakan kembali. Dapatkan perawatan medis jika terjadi iritasi. Menelan: Jangan menginduksi muntah. Jika tertelan, jika sadar, berikan banyak air, segera memanggil seorang dokter atau pusat kendali racun. Jangan pernah memberikan apapun melalui mulut kepadaorang yang tidak sadar. Menghirup: Hapus untuk udara segar. Berikan oksigen jika sulit bernapas Memberikan pernapasan buatan jika napas telah berhenti. Tetap hangat, tenang, dan mendapatkan perhatian medis.
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS INSTRUMENTAL
KELOMPOK VIII Oleh : Reno Nalendra Voirruna Syafa Yurissia Wahyu KELAS 1F-D3
JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI MALANG 2018