Pak Janu Kep Primer.docx

  • Uploaded by: Chrisna Wahyu Ramadhan
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pak Janu Kep Primer.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,164
  • Pages: 13
MAKALAH KEPERAWATAN PROFESIONAL PRIMER

DISUSUN OLEH:  Chrisna Wahyu Ramadhan  Dyan Ananda  Edo Kurnia Adi Gumawang  Ericha Endrianti  Fera Arnita Sari  Nina Kurnia

SEMESTER/TINGKAT : IV/II.A

AKADEMI KEPERAWATAN DHARMA WACANA METRO TAHUN AJARAN 2018/2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada suri tauladan sepanjang jaman Rasullulah SAW. Kami ucapkan juga terimakasih kepada Ibu Ns.Janu Purwono, M.Kes. selaku dosen mata kuliah Keperawatan Profesional yang telah membimbing kami dam pembuatan makalah ini sampai dengan selesai Makalah ini membahas dan menjelaskan secara sederhana tentang “Makalah Keperawatan Profesional”. Dalam pembuatan makalah ini tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahannya, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran yang bersifat membangun dari semua pihak dan semoga makalah ini bermanfaat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Metro, 20 Februari 2019

Penyusun

i

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR ........................................................................... i DAFTAR ISI.......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................ B. Rumusan Masalah ..................................................................... C. Tujuan Makalah .........................................................................

BAB II TINJUAN PUSTAKA A. Pengertian model asuhan keperawatan primer ......................... B. Karakteristik modalitas keperawatan primer ............................. C. Kelebihan model asuhan keperawatan primer........................... D. Kelemahan model asuhan keperawatan primer ......................... E. Ketenagaan model asuhan keperawatan primer ........................ F. Tanggung jawab kepala ruangan dalam asuhan keperawatan ... G. Tanggung jawab perawat primer ............................................... H. Manajemen kasus ...................................................................... I. Kelemahan model asuhan keperawatan primer ......................... J. Modifikasi keperawatan tim primer ..........................................

BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................ B. Saran .......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kemajuan jaman menuntut perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan untuk bersikap professional. Prefesionalisme perawat dapat diwujudkan dibidang pelayanan kesehatan di rumah sakit. Salah satu usaha untuk memberikan pelayanan yang berkualitas dan profesinal tersebut adalah pengembangan model praktek keperawatan professional (MPKP) yang memungkinkan perawat professional mengatur asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang pemberian asuhan tersebut. MPKP sangat bermanfaat bagi perawat, dokter, pasien dan profesi lain dalam melaksanakan asuhan keperawatan. Dengan MPKP, perawat dapat memahami tugas dan tanggung jawabnya terhadap pasien sejak masuk hingga keluar rumah sakit. Implementasi MPKP harus ditunjang dengan sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang memadai. Banyak metode praktek keperawatan yang telah dikembangkan selama 35 tahun terakhir ini yang meliputi keperawatan fungsional, keperawatan tim, keperawtan primer, praktik bersama dan manajemen kasus. Setiap unit keperawatan mempunyai upaya untuk menyeleksi model yang palingtepat berdasarkan kesesuaian antara ketenagaan, sarana, dan prasarana dan kebijakan rumah sakit. Katergori pasien diadasarkan atas, tingkat pelayanan keperawatan yang dibutuhkan pasien, usia, diagnosa atau masalah kesehatan yang dialami pasien dan terapi yang dilakukan (Bron, 1987). Pelayanan yang professional identik dengan pelayanan yang bermutu, untuk mengingkatkan mutu asuhan keperawatan dalam melakukan kegiatan penerapan standart asuhan keprawatan dan pendidikan berkelanjutan. Dalam kelompok keperawatan yang tidak kalah pentingnya yaitu bagaimana cara metode penugasan tenaga keperawatan agar dapat dilaksanakan secara terataur, efisien, tenaga, waktu dan ruang serta meningkatkan keterampilan dan motivasi kerja. Menurut Tappen (1995) model pemberian asuhan keperawatan ada enam macam yaitu: model kasus, model fungsional, model tim, model primer, model manajemen

1

perawatan dan meodel perawatan berfokus pada pasien. Dalam makalah ini kami akan membahas lebih dalam tentang model asuhan keperawatan primer.

B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian model asuhan keperawatan primer? 2. Apa karakteristik modalitas keperawatan primer? 3. Apa saja kelebihan dan kelemahan model asuhan keperawatan primer? 4. Apa yang dimaksud dengan ketenagaan model asuhan keperawatan primer? 5. Apa saja tanggung jawab kepala ruang dalam model asuhan keperawatan primer? 6. Apa saja tanggung jawab perawat primer? 7. Bagaimana sistem asuhan keperawatan dengan model manajemen kasus? 8. Bagaimana modifikasi keperawatan tim primer?

C. Tujuan 1. Mengetahui tentang pengertian model asuhan keperawatan primer. 2. Mengetahui karakteristik modalitas keperawatan primer. 3. Mengetahui kelebihan dan kelemahan model asuhan keperawatan primer. 4. Mengetahui tentang ketenagaan model asuhan keperawatan primer. 5. Mengetahui tanggung jawab kepala ruang dalam model asuhan keperawatan primer. 6.

Mengetahui tanggung jawab perawat primer.

7. Mengetahui sistem asuhan keperawatan dengan model manajemen kasus. 8. Mengetahui modifikasi keperawatan tim primer.

2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Asuhan Keperawatan Primer Model primer dikembangkan pada awal tahun 1970-an,menggunakan beberapa konsep dan perawatan total pasien. Keperawatan primer merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana perawat primer bertanggung jawab selama 24 jam terhadap perencanaan pelaksanaan pengevaluasi satu atau beberapa klien dan sejak klien masuk rumah sakit sampai pasien dinyatakan pulang. Selama jam kerja, perawat primer memberikan perawatan langsung secara total untuk klien. Ketika perawat primer tidak sedang bertugas, perawatan diberikan /didelegasikan kepada perawat assosiet yang mengikuti rencana keperawatan yang telah disusuni oleh perawat primer. Pada model ini,klien,keluarga,staf medik dan staf keperawatan akan mengetahui bahwa pasien tertentu akan merupakan tanggung jawab perawat primer tertentu. Setiap perawat primer mempunyai 4-6 pasien. Seorang perawat primer mempunyai kewenangan untuk melakukan rujukan kepada pekerja social,kontak dengan lembaga social masyarakat membuat jadwal perjanjian klinik ,mengadakan kunjungan rumah dan lain sebagainya. Dengan diberikannya kewenangan tersebut,maka dituntut akuntabilitas yang tinggi terhadap hasil pelayanan yang diberikan. Tanggung jawab mencakup periode 24 jam,dengan perawat kolega yang memberikan perawatan bila perawat primer tidak ada. Perawatan yang diberikan direncanakan dan ditentukan secara total oleh perawat primer. Metode keperawatan primer mendorong praktek kemandirian perawat,yang ditandai dengan adanya keterkaitan kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat yang ditugaskan untuk merencanakan, melakukan dan koordinasi asuhan keperawatan selama pasien dirawat. Perawat primer bertanggung

jawab

untuk

membangun

komunikasi

yang

jelas

diantara

pasien,dokter,perawat assosiet, dan anggota tim kesehatan lain. walaupun perawat primer membuat rencana keperawatan,umpan balik dari orang lain diperlukan untuk pengkoordinasian asuhan keperawatan klien. Dalam menetapkan seseorang menjadi perawat primer perlu berhati-hati karena memerlukan beberapa kriteria,di antaranya dalam menetapkan kemampuan asertif,self 3

direction kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai keperawatan klinik, kuntabel serta mampu berkolaborasi dengan baik antar berbagai disiplin ilmu. Dinegara maju pada umumnya perawat ditunjuk sebagai perawat primer adalah seorang perawat spesialis klinik yang mempunyai kualifikasi master dalam bidang keperawatan. Dasar pertimbangan pemilihan model Metode Asuhan Keperawatan Primer (MAKP): a. Sesuai dengan visi dan misi institusi Dasar utama penentuan model pemberian asuhan keperawatan harus didasarkan pada misi dan visi RS b. Dapat diterapkan proses keperawatan Proses keperawatan merupakan unsure penting terhadap kesinambungan asuhan keperawatan pada pasien. Keberhasilan dalam asuhan keperawatan sangat ditentukan oleh pendekatan proses keperawatan. c. Efisien dan efektif dalam penggunaan biaya Setiap suatu perubahan, harus selalu mempertimbangkan biaya dan efektifitas dalam kelancaran pelaksanaannya. d. Terpenuhinya kepuasan pasien, keluarga dan masyarakat Tujuan akhir askep adalah kepuasan pasien terhadap asuhan yang diberikan oleh perawat. Oleh karena itu, model yang baik adalah model asuhan keperwatan yang dapat menunjang kepuasan pasien. e. Kepuasan dan kinerja perawat Kelancaran pelaksanaan suatu model sangat ditentukan oleh motivasi dan kinerja perwat. Model dipilih harus dapat meningkiatkan kepuasan perawat, bukan justru menambah beban kerja dan frustasi dalam pelaksanaannya

B. Karakteristik Modalitas Keperawatan Primer Karakteristik modalitas keperawatan primer adalah : a. Perawat primer mempunyai tanggung jawab untuk asuhan keperawatan pasien salam 24 jam sehari, dari penerimaan sampai pemulangan. b. Perawat primer melakukan pengkajian kebutuhan asuhan keperawatan, kolaborasi dengan pasien dan professional kesehatan lain, dan menyusun rencana perawatan. c. Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan didelegasikan oleh perawat primer kepada 4

perawat sekunder selama shift lain. d. Perawat primer berkonsultasi dengan perawat kepala dan penyedia. e. Autoritas, tanggunggugat dan autonomi ada pada perawat primer.

C. Kelebihan Model Asuhan Keperawatan Primer 1) Perawat primer mendapat akontabilitas yang tinggi terhadap hasil danmemungkinkan untuk pengembangan diri. 2) Memberikan peningkatan autonimi pada pihak perawat, jadi meningkatkan motivasi , tanggung jawab dan tanggung guguat. 3) Bersifat kontinuitas dan komperhensif sesuai dengan arahan perawat primer dalam memberikan atau mengarahkan perawtan sepanjang hopitalisasi. 4) Membebaskan manajer perawat klinis untuk melakukan peran manajer operasional dan administrasi. 5) Kepuasan kerja perawat tinggi karena dapat memberikan asuhan keperawatan secara holistic. Kepuasan yang dirasakan oleh perawat primer adalah memungkinkan pengembangan diri melalui penerapan ilmu pengetahuan. 6) Staf medis juga merasakan kepuasan karena senantiasa informasi tentang kondisi klien selalu muktahir dan komperhensif serta informasi dapat diperoleh dari satu perawat yang benar-benar mengetahui keadaan kliennya. 7) Perawat ditantang untuk bekerja total sesuai dwngan kapasitas mereka. 8) Waktu yang digunakan lebih sedikit dalam aktivtias koordiansi dan supervisi dan lebih banyak wantu utnuk aktivitas langsung kepada klien. 9) Pasien terlihat lebih menghargai. Pasien merasa dimanusiakan karena terpenuhi kebutuhannya secara individu. 10) Asuhan keperawatan berfokus pada kebutuhan klien. 11) Menjamin kontinuitas asuhan keperawatan. 12) Meningkatnya hubungan antara perawat dan klien. 13) Metode ini mendukung pelayanan professional. 14) Rumah sakit tidak harus mempekerjakan terlalu banyak tenaga keperawatan tetapi harus berkualitas tinggi

5

D. Kelemahan Model Asuhan Keperawatan Primer a. Hanya dapat dilakukan oleh perawat professional. b. Tidak semua perawat merasa siap untuk bertindak mandiri, memiliki akontabilitas dan kemampuan untuk mengkaji serta merencanakan asuhan keperawatan pada klien. c. Akuntabilitas yang total dapat membuat jenuh. d. Perlu tenaga yang cukup banyak dan mempunyai kemampuan dasar yang sama. e. Biaya relative tinggi dibandingkan metode penugasan yang lain.

E. Ketenagaan Model Asuhan Keperawatan Primer a. Setiap perawat primer adalah perawat ‘bedside”. b. Beban kasus pasien 4-6 orang untuk satu perawat primer. c. Penugasan ditentukan oleh kepala bangsal. d. Perawat primer dibantu oleh perawat professional lain maupun non professional sebagai perawat asisten.

F. Tanggung Jawab Kepala Ruangan dalam Model Asuhan Keperawatan Primer a. Sebagai konsultan dan pengendalian mutu perawat primer. b. Mengorganisir pembagian paisen kepada perawat primer. c. Menyusun jadwal dinas dan member penugasan pada perawat asisten. d. Orientasi dan merencanakan karyawan baru e. Merencanakan dan menyelenggarakan pengembangan staf

G. Tanggung Jawab Perawat Primer a. Menerima pasien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehansif b. Membuat tujuan dan rencana keperawatan c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat selama dinas d. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin lain maupun perawat lain. e. Mengevaluasi keberhasilan yang dicpai f.

Menyisipkan penyuluhan untuk pulang

g. Melakukan rujukan kepda pekarya sosial,kontak dengan lembaga social dimasyarakat 6

h. Membuat jadwal perjanjian klinis i. Mengadakan kunjungan rumah

H. Manajemen Kasus Dalam model ini setiap perwat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat berdinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Hal ini umumnya dilaksanakan untuk perawat privat atau untuk perawat khusus, seperti ruang isolasi dan intensive care. Manajemen kasus secara umum mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai berikut:  Kelebihan a. Perawat lebih memahami kasus per kasus b. Sistem evaluasi dan manajerial menjadi lebih mudah  Kekurangan a. Perawat penanggung jawab belum dapat teridentifikasi b. Perlu tenaga yang cukup banyak dengan kemampuan dasar yang sama

I. Modifikasi Keperawatan Tim Primer Model MAKP tim dan primer digunakan secara kombinasi kedua sistem. Menurut Ratna S. Sudarsono (2000) penetapan sistem model MAKP ini didasarkan pada beberapa alasan : a. Keperawatn primer tidak digunakan secara murni, karena perawat primer harus mempunyai latar belakang pendidikan S1 keperawatan/setara b. Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena tanggung jawab asuhan keperawatan pasien terfragmentasi pada berbagai tim. c. Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan komunitas asuahan keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada primer karena saat ini perawat yang ada dirumah sakit sebagian besar adalah lulusan D3, bimbingan tentang asuhan keperawatn diberikan oleh perawat primer/ketua tim.

7

Gambar 1.2 Modifikasi : Model Keperawatan Primer Catatan : jadwal diatur pada pagi, sore, malam dam libur/cuti Contoh (dikutip dari Ratna S Sudarsono, 2002). Model MAKP ini ruangan memerlukan 26 perawat. Dengan menggunakan model modifikasi keperawatan primer ini diperlukan 4 orang perawat primer (PP) dengan kualifikasi Ners, disamping seorang kepala ruangan yang juga Ners. Perawat pelaksana (PA) 21 orang kualifikasi pendidikan perawat pelaksana terdiri atas lulusan D3 keperawatan (3 orang) dan SPK (18 orang). Selain diagram di atas, untuk lebih mengetahui peran masing-masing komponen dari kepala ruangan, perawat primer, dan perawat associate, dapat dilihat dalam table berikut ini Peran Masing – Masing Komponen

Kepala Ruangan

Perawat Primer

Perawat Associate

(KARU)

(PP)

(PA)

-

Menerima pasien

-

Membuat

-

Memberikan ASKEP

-

baru

-

perencanaan ASKEP

-

Mengikuti timbang

-

Memimpin

-

Mengadakan tindakan

-

terima

kinerja

-

kolaborasi

-

Melaksanakan tugas

-

perawat

-

Mempimpin timbang

-

yang didelegasikan

-

Membuat daftar dinas

-

terima

-

Mendokumentasikan

-

Menyediakan

-

Mendelegasikan tugas

-

tindakan keperawatan

-

material

-

Memimpin ronde

-

Melakukan

-

keperawatan

-

perencanaan dan

-

Mengetahui

-

pengawasan

-

pemberian ASKEP

-

Melakukan

-

Bertanggung jawab

-

pengarahan dan

-

terhadap pasien

-

pengawasan

-

Member petunjuk jika

-

pasien akan pulang

-

Mengisi resume keperawatan

rapatMengevaluasi

8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan Keperawatan primer merupakan suatu metode pemberian asuhan keperawatan dimana perawat primer bertnaggung jawab selama 24 jam terhadap perencanaan pelaksanaan pengevaluasi satu atau beberapa klien dan sejak klien masuk rumah sakit sampai pasien dinyatkan pulang. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda untuk setiap shift dan tidak ada jaminan bahwen akan dirawat oleh orang yang sama pada hari berikutnya. Dalam managemen keperawatan primer ini memiliki kekurangan dan kelebihan dalam pelaksanaannya. Metode yang digunakan dalam management primer ini terdiri dari kepala ruangan, staff perawat dan pasien/klien.

3.2 Saran Dengan adanya makalah ini semoga dapat dijadikan sebagai acuan bagi perawat atau mahasiswa keperawatan dalam memanajemen sistem pengorganisasian asuhan keperawatan agar menjadi lebih baik disemua bidang terutama kesehatan.

9

DAFTAR PUSTAKA

Suarli, S & Yayan Bahtiar.2002.Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta: Erlangga

Related Documents


More Documents from "SyarifahSalma"

Tbc Ppt.pptx
December 2019 9
Askep Malaria.docx
April 2020 6
Leaflat Dbd.docx
December 2019 18
Ega Lusiana.docx
December 2019 10