GLYCOLISIS AND GLUCONEOGENESIS
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I
Disusun Oleh : Kelompok 2 1. Adi Krisna Saputra
(010117A003)
2. ArgatamaAngeningD.P
(010117A010)
3. Emma Fiana
(010117A025)
4. Mega Widiawati Oktafiani
(010117A055)
5. Puji Astuti Retno N.
(010117A076)
6. SavytriSahdia
(010117A095)
PROGRAM STUDI SI KEPERAWATAN UNIVERSITAS NGUDI WALUYO UNGARAN 2018
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan makalah yang berjudul Glycolisis dan Gluconeogenesis dapat di selesaikan. Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman materi glycolisis dan gluconeogenesis. Dan sekaligus memenuhi tugas mahasiswa S1 Keperawatan yang mengikuti mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan I. Dalam proses pendalaman materiGlycolisis dan Glyconeogenesisini,tentunya kami mendapat bimbingan,arahan,koreksi dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang sedalam dalamnya kami sampaikan : 1. Dosen pengampu mata kuliah Falsafah dan Teori Keperawatan
Galih Adi P.
2. Rekan – rekan mahasiswa yang telah banyak memberi masukan dalam pembuatan makalah ini Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritikan supaya kedepannya akan lebih baik dari sebelumnya.
Ungaran, 2 Agustus 2018 Penyusun
Kelompok 2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... 1 KATA PENGANTAR ................................................................................... 2 DAFTAR ISI.................................................................................................. 3 BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 4 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 4 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 5 1.3 Tujuan ...................................................................................................... 5 BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Glycolisis................................................................................5 2.2 Fungsi dan hasil Metabolisme Glycolisis.................................................5 2.3 Skema Metabolisme Glycolisis............................................................ ....5 2.4 Pengertian Gluconeogenesis.....................................................................9 2.5 Fungsi dan hasil Metabolism Gluconeogenesis........................................9 2.6 Skema Metabolisme Gluconeogenesis ....................................................10 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan.............................................................................................12 3.2 Saran .... ............................................................ .....................................12 3.3 DAFTAR PUSTAKA.............................................................................13
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Glikolisis adalah proses pemecahan glukosa pada tingkat sel. Pada makalah ini saya menjelaskan tahap-tahap glikolisis yang detail setiap tahap dalam proses biokimia yang merupakan bagian dari respirasi selular. Akan melalui sepuluh tahap akan memberi Anda wawasan tentang bagaimana reaksi biokimia yang kompleks dan terkoordinasi dengan baik dapat. Glikolisis adalah rincian sistematis glukosa dan gula lain untuk kekuatan proses respirasi selular. Ini adalah reaksi biokimia universal yang terjadi dalam setiap organisme uniseluler atau multiseluler yang hidup respires aerobik dan anaerobik. Ada jalur metabolik di mana proses ini terjadi. Tahap glikolisis yang saya hadir di sini merujuk pada jalur tertentu yang disebut embden-Meyerhof-Parnus jalur. Proses ini adalah bagian kecil dari siklus respirasi seluler dan metabolisme tubuh secara keseluruhan, diarahkan untuk menciptakan ATP (Adenosine Triphosphate) yang merupakan mata uang energi tubuh. Glukoneogenesis merupakan istilah yang digunakan untuk mencakup semua mekanisme dan lintasan yang bertanggung jawab untuk mengubah senyawa nonkarbohidrat menjadi glukosa atau glikogen. Subtrat utama bagi glukoneogenesis adalah asam amino glukogenik, laktat, gliserol dan propionat. Hati dan ginjal merupakan jaringan utama yang terlibat, Karena kedua organ tersebut mengandung komplemen enzim-enzim yang diperlukan. Glukoneogenesis memenuhi kebutuhan tubuh akan glukosa pada saat karbohidrat tidak tersedia dalam jumlah yang cukup di dalam makanan. Pasokan glukosa yang terus menerus diperlukan sebagai sumber energi, khususnya bagi sistem syaraf dan eritrosit. Kegagalan pada Glukoneogenesis biasanya berakibat fatal. Kadar glukosa darah di bawah nilai yang kritis akan menimbulkan disfungsi otak yang dapat mengakibatkan koma dan kematian. Glukosa juga dibutuhkan di dalam jaringan adiposa sebagai sumber gliserida-gliserol, dan mungkin mempunyai peran di dalam mempertahankan kadar intermediat pada siklus asam sitrat dibanyak jaringan tubuh. Bahkan dalam keadaan lemak memasok sebagian besar kebutuhan kalori bagi organisme tersebut, selalu terdapat kebutuhan basal tertentu aaakan glukosa. Glukosa merupakan satu-satunya bahan bakar yang yang memasok energi bagi otot rangka pada keadaan anaerob. Unsur ini merupakan prekursor gula susu (laktosa) di kelenjar payudara dan secara aktif diambil oleh janin. Selain itu, mekanisme glukoneogenik dipakai untuk membersihkan berbagai produk metabolisme jaringan lainnya dari darah, missal laktat yang dihasilkan oleh otot dan eritrosit, dan gliserol yang secara terus-menerus diproduksi oleh jaringan adipose. Propionat, yaitu asam lemak glukogenik utama yang dihasilkan dalam proses digesti karbohidrat oleh hewan pemamah biak, merupakan substrat penting untuk Glukoneogenesis di dalam tubuh spesies ini.
B. Rumusan Masalah a) Apa Definisi dan Fungsi Glycolisis b) Bagaimana Tahapan Metabolisme Glycolisis c) Apa Yang Diketahui Tentang Definisi dan Fungsi Gluconeogenesis d) Bagaimana Tahapan Metabolisme Gluconeogenesis C. Tujuan Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1) Untuk mengetahui dan memahami Definisi Glycolisis 2) Untuk memahami tahapan metabolism Glycolisis 3) Untuk mengetahui dan memahami definisi Gluconeogenesis 4) Untuk mengetahui tahapan metabolism Gluconeogenesis
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Glycolisis Glikolisis adalah proses pemecahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat yang terjadi di sitoplasma. Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara aerob maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan ATP dan ADP pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari molekul yang satu ke molekul yang lain. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di sitoplasma(sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan energi. Glikolisis itu sendiri merupakan langkah pertama dari respirasi aerob yang bertujuan menghasilkan energi dalam bentuk ATP dari molekul glukosa. B. Fungsi dan Hasil Metabolisme Glycolisis 1) Fungsi Glycolisis a. Memetabolisme gula enam karbon sederhana untuk senyawa tiga karbon yang lebih kecil yang kemudian baik sepenuhnya dimetabolisme oleh mitokondria untuk menghasilkan karbon dioksida dan sejumlah besar ATP atau digunakan untuk sintesis lemak untuk penyimpanan. b. Untuk menghasilkan Jalur glikolitik hampir di mana-mana, yang ditemukan di setiap sel hampir semua makhluk hidup. c. Menghasilkan ATP d. Menghasilkan intermediet (senyawa antara) yang berperan sebagai prekursor untuk sejumlah jalur biosintesik. 2) Hasil Metabolisme Glikolisis merupakan tahapan pertama dari proses respirasi aerob untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. ATP yang dihasilkan dalam glikolisis akan digunakan untuk berbagai proses yang membutuhkan energi, karena ATP merupakan molekul penyimpan energi. Sedangkan NADH nantinya akan menjalani proses transfer elektron untuk menghasilkan ATP. Sebuah molekul NADH dalam transfer elektron akan menghasilkan tiga molekul ATP. Dalam tahap awalnya, proses glikolisis membutuhkan dua ATP sebagai sumber energi. Namun dalam tahap selanjutnya, glikolisis akan menghasilkan ATP yang dapat digunakan untuk membayar hutang ATP yang telah digunakan tadi dan masih ada sisa ATP yang dapat digunakan untuk fungsi yang lain. Jadi dalam glikolisis, terjadi surplus ATP, lebih banyak ATP yang dihasilkan daripada yang digunakan dalam proses tersebut. C. Skema Glycolisis
1) Tahap 1: Fosforilasi Glukosa oleh ATP Tahap pertama adalah fosforilasi glukosa atau penambahan gugus fosfat pada glukosa. Reaksi ini dibantu oleh enzim heksokinase yang memisahkan satu kelompok fosfat dari ATP dan menambahkannya ke glukosa, mengubahnya menjadi glukosa 6-fosfat. Proses glikolisis ini memerlukan satu molekul ATP dan diubah menjadi ADP karena pemisahan satu kelompok fosfat. Reaksi keseluruhan dapat diringkas sebagai berikut: C6H12O6 + ATP + heksokinase → C6H11O6P1 + ADP 2) Tahap 2: Produksi Fruktosa 6 Fosfat Tahap kedua adalah pembuatan fruktosa 6-fosfat. Proses glikolisis yang ke dua dibantu oleh enzim fosfoglukosaisomerase. Tahap ini mengubah produk dari tahap sebelumnya, yaitu glukosa 6-fosfat yang diubah menjadi fruktosa 6-fosfat. Fruktosa 6-fosfat merupakan isomer (Isomer adalah molekul yang berbeda dengan rumus molekul yang sama tetapi susunan atomnya berbeda. Reaksi kimia tahap ini sebagai berikut: C6H11O6P1 + Enzim Phosphoglucoisomerase → C6H11O6P1
3) Tahap 3: Produksi Fruktosa 1, 6-difosfat Pada tahap berikutnya, Fruktosa isomer 6-fosfat diubah menjadi fruktosa 1, 6difosfat dengan penambahan kelompok fosfat. Konversi ini dibantu oleh enzim fosfofruktokinase yang memanfaatkan satu molekul ATP. Reaksi ini diringkas sebagai berikut: C6H11O6P1 + enzim fosfofruktokinase + ATP → C6H10O6P2 4) Tahap 4: Pemecahan Fruktosa 1, 6-difosfat Pada tahap keempat, enzim aldolase memisahkan Fruktosa 1,6-difosfat menjadi dua molekul gula yang berbeda, keduanya isomer satu sama lain. Adapun gula yang terbentuk adalah gliseraldehida fosfat dan fosfat dihidroksiaseton. Reaksinya sebagai berikut: C6H10O6P2 + Enzim aldolase → C3H5O3P1 + C3H5O3P1 5) Tahap 5: interkonversi Dua Glukosa Fosfat dihidroksiaseton adalah molekul hidup pendek. Dibuat secara cepat, kemudian diubah menjadi fosfat gliseraldehida oleh enzim fosfat triose. Jadi dalam totalitas, tahap keempat dan kelima dari glikolisis menghasilkan dua molekul fosfat gliseraldehida. C3H5O3P1 + enzim fosfat triose → C3H5O3P1 6) Tahap 6: Pembentukan NADH & 1,3-Bifosfogliserat Tahap keenam melibatkan dua reaksi penting. Pertama adalah pembentukan NADH dari NAD+ dengan menggunakan enzim fosfat dehidrogenase triose dan kedua adalah penciptaan 1,3- asam bifosfogliserat dari dua molekul fosfat gliseraldehida yang dihasilkan pada tahap sebelumnya. Reaksi keduanya adalah sebagai berikut: Enzim Fosfat dehidrogenase Triose + 2 NAD+ + 2 H-→ 2NADH + 2H + Enzim fosfat dehidrogenasi Triose + fosfat gliseraldehida + 2 (C3H5O3P1) + 2P → 2 molekul asam 1,3- Bifosfogliserat (C3H4O4P2) 7) Tahap 7: Produksi ATP & 3-fosfogliserat Asam Tahap ketujuh melibatkan pembuatan 2 molekul ATP bersama dengan dua molekul asam 3-fosfogliserat dari reaksi fosfogliserokinase pada dua molekul asam 1,3-diphoshoglyceric yang dihasilkan dari tahap sebelumnya. C3H4O4P2 + 2ADP phosphoglycerokinase → C3H5O4P1 + 2ATP 8) Tahap 8: Relokasi Atom Fosfor Tahap delapan adalah reaksi penataan ulang sangat halus yang melibatkan relokasi dari atom fosfor dalam asam 3-fosfogliserat dari karbon ketiga dalam rantai untuk karbon kedua dan menciptakan asam 2 - fosfogliserat. Reaksi seluruh diringkas sebagai berikut:
2 molekul C3H5O4P1 + enzim fosfoogliseromutase → 2 molekul C3H5O4P1 9) Tahap 9: Menghilangkan Molekul Air Enzim enolase datang ke dalam untuk menghilangkan sebuah molekul air dari asam 2-fosfogliserat untuk membentuk asam yang lain yaitu asam fosfoenolpirupat (PEP). Reaksi ini mengubah kedua molekul asam 2fosfogliserat yang terbentuk pada tahap sebelumnya. 2 molekul C3H5O4P1 + enzim enolase -> 2 molekul (PEP (C3H3O3P1) + H2O 2 10) Tahap 10: Pembentukan asam piruvat dan ATP Tahap ini menghasilkan dua molekul ATP dan dua molekul asam piruvat dengan bantuan enzim piruvatkinase pada dua molekul asam fosfoenolpiruvat dihasilkan pada tahap sebelumnya. Hal ini dimungkinkan setelah terjadi transfer dari atom fosfor dari asam fosfoenolpiruvat (PEP) untuk ADP. 2 molekul PEP (C3H3O3P1) + + 2ADP + enzim piruvatkinase → 2ATP + 2 molekul asam piruvat D. Pengertian Gluconeogenesis Glukoneogenesis merupakan istilah yang digunakan untuk mencakup semua mekanisme dan lintasan yang bertanggung jawab untuk mengubah senyawa nonkarbohidrat menjadi glukosa atau glikogen. Subtrat utama bagi glukoneogenesis adalah asam amino glukogenik, laktat, gliserol dan propionat. Hati dan ginjal merupakan jaringan utama yang terlibat, Karena kedua organ tersebut mengandung komplemen enzim-enzim yang diperlukan. Sebenarnya glukoneogenesis ini adalah sintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat, contohnya asam laktat dan beberapa asam amino. Karena senyawa yang digunakan bukan karbohidrat, maka sumber karbonnya adalah sejumlah senyawa glukogenik terutama berasal dari asam amino-L, laktat atau gliserol. Proses ini terjadi jika makanan yang dimakan tidak cukup mengandung D-glukosa yang dapat menyebabkan turunnya kadar glukosa darah. D-glukosa harus dibentuk karena senyawa ini penting untuk fungsi sebagian besar sel dan mutlak dibutuhkan oleh sistem syaraf dan eritrosit. Jalur metabolisme ini terjadi terutama di hati dan ginjal, tetapi glukoneogenesis secara fisiologis tidak berarti dalam otot karena otot tidak mempunyai enzim glukosa 6-fosfatase yang mengubah glukosa 6-fosfat menjadi glukosa untuk dilepaskan ke darah. E. Fungsi dan Hasil Metabolisme Gluconeogenesis 1. Fungsi Gluconeogenesis a. Mensintesis gula heksosa dari bahan organik non-karbohidrat terutama asam piruvat. b. Mengubah senyawa nonkarbohidrat menjadi glukosa atau glikogen. c. Mensintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat, contohnya asam laktat dan beberapa asam amino. 2. Hasil Metabolisme Gluconeogenesis Proses glukoneogenesis berlangsung terutama dalam hati. Asam laktat yang terjadi pada proses glikolisis dapat dibawa oleh darah ke hati. Di sini
asam laktat diubah menjadi glukosa kembali melalui serangkaian reaksi dalam suatu proses yaitu glukoneogenesis (pembentukan gula baru). Glukoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan suplai glukosa yang tetap. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintesis glukosa akhirnya berasal dari katabolisme asam amino. Laktat yang dihasilkan dalam sel darah merah dan otot dalam keadaan anaerobik juga dapat berperan sebagai substrat untuk glukoneogenesis. Glukoneogenesis mempunyai banyak enzim yang sama dengan glikolisis, tetapi demi alasan termodinamika dan pengaturan, glukoneogenesis bukan kebalikan dari proses glikolisis karena ada tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinya diperlukan enzim lain untuk reaksi kebalikannya. F. Skema Gluconeogenesis Glukoneogenesis mempunyai banyak enzim yang sama dengan glikolisis, tetapi demi alasan termodinamika dan pengaturan, glukoneogenesis bukan kebalikan dari proses glikolisis karena ada tiga tahap reaksi dalam glikolisis yang tidak reversibel, artinya diperlukan enzim lain untuk reaksi kebalikannya.
glukokinase 1. Glukosa + ATP Glukosa-6-fosfat + ADP fosfofruktokinase 2. Fruktosa-6-fosfat + ATP fruktosa-1,6-difosfat + ADP piruvatkinase 3. Fosfenol piruvat + ADP asam piruvat + ATP Enzim glikolitik yang terdiri dari glukokinase, fosfofruktokinase, dan piruvat kinase mengkatalisis reaksi yang ireversibel sehingga tidak dapat digunakan untuk sintesis glukosa. Dengan adanya tiga tahap reaksi yang tidak reversibel tersebut, maka proses glukoneogenesis berlangsung melalui tahap reaksi lain. Reaksi tahap pertama glukoneogenesis merupakan suatu reaksi kompleks yang melibatkan beberapa enzim dan organel sel (mitokondrion), yang diperlukan untuk mengubah piruvat menjadi malat sebelum terbentuk fosfoenolpiruvat. Tiga reaksi pengganti yang pertama mengubah piruvat menjadi fosfoenolpiruvat (PEP), jadi membalik reaksi yang dikatalisis oleh piruvat kinase. Perubahan ini dilakukan dalam 4 langkah. Pertama, piruvat mitokondria mengalami dekarboksilasi membentuk oksaloasetat. Reaksi ini memerlukan ATP (adenosin
trifosfat) dan dikatalisis oleh piruvat karboksilase. Seperti banyak enzim lainnya yang melakukan reaksi fiksasi CO2, pada reaksi ini memerlukan biotin untuk aktivitasnya. Oksaloasetat direduksi menjadi malat oleh malat dehidrogenase mitokondria. Pada reaksi ini, glukoneogenesis secara singkat mengalami overlap (tumpang tindih) dengan siklus asam sitrat. Malat meninggalkan mitokondria dan dalam sitoplasma dioksidasi membentuk kembali oksaloasetat. Kemudian oksaloasetat sitoplasma mengalami dekarboksilasi membentuk PEP pada reaksi yang tidak memerlukan GTP (guanosin trifosfat) yang dikatalisis oleh PEP karboksikinase. Reaksi pengganti kedua dan ketiga dikatalisis oleh fosfatase. Fruktosa-1,6bisfosfatase mengubah fruktosa-1,6-bisfosfat menjadi fruktosa-6-fosfat, jadi membalik reaksi yang dikatalisis oleh fosfofruktokinase. Glukosa-6-fosfatase yang ditemukan pada permulaan metabolisme glikogen, mengkatalisis reaksi terakhir glukoneogenesis dan mengubah glukosa-6-fosfat menjadi glukosa bebas. Dengan penggantian reaksi-reaksi pada glikolisis yang secara termodinamika ireversibel, glukoneogenesis secara termodinamika seluruhnya menguntungkan dan diubah dari lintasan yang menghasilkan energi menjadi lintasan yang memerlukan energi. Dua fosfat berenergi tinggi digunakan untuk mengubah piruvat menjadi PEP. ATP tambahan digunakan untuk melakukan fosforilasi 3-fosfogliserat menjadi 1,3bisfosfogliserat. Diperlukan satu NADH pada perubahan 1,3-bisfosfogliserat menjadi gliseraldehida-3-fosfat. Karena 2 molekul piruvat digunakan pada sintesis satu glukosa, maka setiap molekul glukosa yang disintesis dalam glukoneogenesis, sel memerlukan 6 ATP dan 2 NADH. Glikolisis dan glukoneogenesis tidak dapat bekerja pada saat yang sama. Oleh karena itu, ATP dan NADH yang diperlukan pada glukoneogenesis harus berasal dari oksidasi bahan bakar lain, terutama asam lemak. Walaupun lemak menyediakan sebagian besar energi untuk glukoneogenesis, tetapi lemak hanya menyumbangkan sedikit fraksi atom karbon yang digunakan sebagai substrat. Ini sebagai akibat struktur siklus asam sitrat. Asam lemak yang paling banyak pada manusia yaitu asam lemak dengan jumlah atom karbon genap didegradasi oleh enzim -oksidasi menjadi asetil-KoA. Asetil KoA menyumbangkan fragmen 2-karbon ke siklus asam sitrat, tetapi pada permulaan siklus 2 karbon hilang sebagai CO2. Jadi, metabolisme asetil KoA tidak mengakibatkan peningkatan jumlah oksaloasetat yang tersedia untuk glukoneogenesis. Bila oksaloasetat dihilangkan dari siklus dan tidak diganti, kapasitas pembentukan ATP dari sel akan segera membahayakan. Siklus asam sitrat tidak terganggu selama glukoneogenesis karena oksaloasetat dibentuk dari piruvat melalui reaksi piruvat karboksilase. Kebanyakan atom karbon yang digunakan pada sintesis glukosa disediakan oleh katabolisme asam amino. Beberapa asam amino yang umum ditemukan mengalami degradasi menjadi piruvat. Oleh karena itu masuk ke proses glukoneogenesis melalui reaksi piruvat karboksilase. Asam amino lainnya diubah menjadi zat antara 4 atau 5 karbon dari siklus asam sitrat sehingga dapat membantu meningkatkan kandungan oksaloasetat dan malat mitokondria. Dari 20 asam amino yang sering ditemukan dalam protein, hanya leusin dan lisin yang seluruhnya didegradasi menjadi asetilKoA yang menyebabkan tidak dapat menyediakan substrat untuk glukoneogenesis.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Glikolisis adalah proses pemecahan satu molekul glukosa menjadi dua molekul asam piruvat yang terjadi di sitoplasma. Tahapan glikolisis ada 10 tahapan. Glikolisis merupakan tahapan pertama dari proses respirasi aerob untuk menghasilkan energi dalam bentuk ATP. Fungsi glikolisis yaitu : Untuk menghasilkan Jalur glikolitik hampir di mana-mana, yang ditemukan di setiap sel hampir semua makhluk hidup, Menghasilkan ATP, Menghasilkan intermediet (senyawa antara) yang berperan sebagai prekursor untuk sejumlah jalur biosintesik. Glukoneogenesis merupakan istilah yang digunakan untuk mencakup semua mekanisme dan lintasan yang bertanggung jawab untuk mengubah senyawa nonkarbohidrat menjadi glukosa atau glikogen. Fungsi glukoneogenesis yaitu : Mensintesis gula heksosa dari bahan organik non-karbohidrat terutama asam piruvat, Mengubah senyawa nonkarbohidrat menjadi glukosa atau glikogen, Mensintesis glukosa dari senyawa bukan karbohidrat, contohnya asam laktat dan beberapa asam amino. Hasil metabolisme glukoneogenesis berupa Glukosa. Tahapan glukoneogenesis ada tiga tahap yaitu : glukokinase, fosfofruktokinase, piruvatkinase. B. Saran Dari uraian makalah ini disarankan kepada para pembaca khususnya mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah yang terkait dengan isi makalah ini agar sebaiknya mencari literature lain baik dari beberapa referensi buku maupun internet agar materi ini dapat dikembangkan lebih luas dengan harapan wawasan dapat bertambah mengenai Glikolisis dan Gluconeogenesis.
DAFTAR PUSTAKA http://beritabag.blogspot.com/2014/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html http://www.biologionline.info/2013/02/proses-glukoneogenesis.html http://refika-dewi.blogspot.com/2013/08/makalah-biokimia-tentangglukoneogenesis.html http://my-diningroom.blogspot.com/2012/12/respirasi-aerob-glikolisis.html