Pak Fahrun.docx

  • Uploaded by: Muh Anhar Akbar N
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pak Fahrun.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 895
  • Pages: 4
MATERI KMB PERSIAPAN BNO/IVP,COLON IN LOOP,BARIUM ENEMA,ENDOSKOPI DAN USG

A. IVP (Intra Venous Pyelography) merupakan salah satu pemeriksaan radiografi pada sistem urinaria (dari ginjal hingga kandung kemih) dengan menyuntikkan zat kontras melalui pembuluh darah vena. Persiapan pemeriksaan IVP bagi pasien diantaranya: 1.

2. 3. 4. 5.

1-2 hari sebelumnya sebaiknya berhenti merokok, makan makanan yang rendah serat dan gas. Hal ini bertujuan agar makanan mudah dicerna dan tidak menyebabkan feses keras. Contohnya bubur kecap dan air putih atau juice. Puasa pada malam harinya (8 jam sebelumnya) Pada malam harinya pasien diminta minum laksatif (dulcolax) untuk mengeluarkan sisa makanan dalam usus Pada pagi hari (saat pemeriksaan) pasien akan diberikan dulcolax suppositoria (dimasukan lewat anus) Selama pemeriksaan pasien tidak boleh banyak bicara agar tidak banyak gas yang masuk ke saluran cerna

B. Colon in loop

1. 2. 3. 4. 5.

Hanya boleh makan berserat rendah Makan terakhir 8 jam sebelum pemeriksaan. Konsumsi obat pencahar 10-12 jam sebelum pemeriksaan. Tidak boleh makan apa-apa lagi ya sejak makan malam. tidak boleh kebanyakan merokok

C. Barium Enema adalah jenis pemeriksaan radiologi untuk memeriksa kelainan di usus besar. Prosedur ini memeriksa dengan cara memasukkan campuran Barium dan udara ke dalam dubur. Sesudahnya, diambil foto x-ray. Prosedur:  Pasien akan diminta untuk memakai baju rumah sakit. Suster akan memasukkan pipa enema ke dalam dubur. Kemudian campuran barium akan mengalir ke dalam dubur, memenuhi seluruh usus besar. Dalam banyak kasus, udara akan digunakan untuk mendorong barium dan menggelembungkan

lambung. Foto sinar x-ray akan diambil dan dokter radiologi akan melaporkan hasilnya.  Tujuan untuk mencari kelainan pada usus besar seperti tumor, kanker, atau kerusakan pada usus besar, dst.  Resiko 



 

Setelah pemeriksaan, pasien mungkin akan merasa sembelit. Karena itu, setelah pemeriksaan, sangat direkomendasikan untuk mengkonsumsi air dan sayur-sayuran dalam jumlah besar. Dalam kasus di mana pasien pernah memiliki sejarah sembelit, obat pencahar bisa digunakan untuk mencegah sembelit. Dokter radiologi akan memutuskan sesuai dengan kasusnya. Dalam kasus yang langka, beberapa pasien mungkin memiliki reaksi alergi terhadap beberapa merek barium sulfat. Karena itu, jika ada sejarah reaksi alergi, pasien harus konsultasi dulu dengan dokter radiologi. Karena pemeriksaan ini menggunakan x-ray, tidak direkomendasikan kepada pasien yang sedang mengandung. Dalam kasus yang langka, terdapat risiko perforasi usus. Barium sulfat mungkin saja bocor dari usus besar dan masuk ke dalam rongga perut dan bisa menyebabkan infeksi. Dalam kasus yang beresiko tinggi, dokter akan mempertimbangkan menggunakan media lain (yang larut dalam air) atau prosedur lain.

D. Endoskopi Merupakan terapi khusus untuk mengatasi masalah pencernaan baik diagnostik serta terapeutik, Endoskopi adalah teknik pelayanan canggih untuk memeriksa saluran cerna secara visual dengan cara melihat langsung pada layar monitor untuk mendeteksi berbagai kelainan pada saluran cerna atas (mulut, esofagus, lambung, usus halus 12 jari) dan saluran cerna bawah (anus, colon, dan usus besar). Dengan alat ini juga dapat dilakukan tindakan langsung seperti pengambilan jaringan/biopsi pada bagian yang sakit (tumor, polip, atau kelainan yang dicurigai) sehingga pengobatan dapat lebih cepat. Saat ini Rumah Sakit Awal Bros menggunakan layanan endoskopi yang dapat menunjang pelayanan untuk menghasilkan diagnostik yang canggih, mudah, dan cepat.

 Tindakan Endoskopi Saluran Cerna Atas Endoskopi pada saluran cerna atas disebut juga esophago gastro duodenoscopy. Pemeriksaan endoskopi ini dilakukan pada pasien yang memiliki keluhan:

      

Pucat (anemia) Rasa kembung, mual, nyeri ulu hati, sendawa (dyspepsia) yang berkepanjangan Muntah-muntah tanpa sebab yang terus menerus Kesulitan menelan Muntah darah atau buang air besar kehitaman Tertelan benda asing Dugaan adanya tumor di saluran cerna atas pendarahan dari pemeriksaan X-Ray

Pada pemeriksaan esophago gastro duodenoscopy tenggorokan akan disemprot dengan suatu bius lokal. Tenggorokan kemudian menerima obat melalui urat darah halus (vena) untuk membantu lebih santai selama dilakukan pemeriksaan. Pasien akan dibaringkan ke samping pada kondisi nyaman ketika endoskopi dimasukkan dengan hati-hati melalui mulut. Setelah tindakan ini dilakukan, pasien harus istirahat paling tidak 15-30 menit dan boleh melakukan pola makan normal lagi setelah 1 jam. Pasien harus ditemani oleh keluarga atau teman yang bisa bertanggung jawab dan dilarang mengemudi/mengoperasikan mesin/minum alkohol selama 24 jam. Pasien mungkin merasa tidak nyaman pada tenggorokan selama 1-2 hari.

 Tindakan Endoskopi Saluran Cerna Bawah Pasien yang membutuhkan endoskopi saluran cerna bawah atau colonoscopy adalah pasien yang memiliki gejala berikut:    

Mencret-mencret yang berlangsung lebih dari 2 minggu Keluar darah dari lubang anus atau dubur Memastikan kelainan yang ditemukan pada pemeriksaan X-Ray Nyeri atau ketidaknyamanan perut terus menerus disertai perubahan pada buang air besar

Pada tindakan colonoscopy dokter akan memberikan obat melalui urat darah halus / vena untuk membantu pasien menjadi santai. Pasien akan berbaring ke samping atau ke depan (terlentang) saat colonoscope dimasukkan naik melalui usus besar. Tindakan ini biasanya berlangsung sekitar 15-45 menit. Setelah colonoscopy selesai dilakukan, pasien membutuhkan istirahat selama 1-2 jam. Jika obat penenang digunakan, sebaiknya pasien ditemani keluarga. Dokter akan memberitahukan kepada pasien apa yang dilihat pada saat prosedur dilakukan. Jika dilakukan biopsi, hasil akan selesai selama 3-5 hari kerja.

 Persiapan Tindakan Endoskopi 

 

 

Pasien perlu memberitahu dokter atau perawat jika memiliki kondisi medis seperti diabetes, kencing manis, hipertensi, atau sedang mengonsumsi obat-obatan atau memiliki alergi Puasa. Pasien tidak boleh makan dan minum selama 6-8 jam sebelum dilakukan tindakan Diet rendah residu, ditambah dengan obat pencahar untuk membersihkan usus besar pada pemeriksaan colonoscopy agar dinding usus bagian dalam terlihat dengan jelas Melepaskan gigi palsu, kacamata, perhiasan, dan benda-benda berlogam Didampingi oleh keluarga jika obat penenang digunakan pada tindakan endoskopi

Related Documents

Pak
November 2019 67
Pak
July 2020 40
Pak Bblr.docx
May 2020 25
Pak Said.docx
June 2020 17
Pak Study.docx
December 2019 42
Pak Carlos.docx
June 2020 19

More Documents from "Adjie Pranatama"