Pak Adi Kuncoro 2.docx

  • Uploaded by: YudhaGusmara
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Pak Adi Kuncoro 2.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,131
  • Pages: 24
PENELITIAN MANDIR I

RANCANG BANGUN WARNING LIMIT PADA PANTAI MORO DEMAK

PENELITI : R. ADI KUNCORO, ST

NIDN : 0630077502

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS SULTAN FATAH DEMAK TAHUN 2016

1

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian

: Rancang Bangun Warning Limit Pada Pantai Moro Demak

Nama Rumpun Ilmu

: Teknik Elektro

Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. NIDN c. Jabatan Fungsional d. Program Studi e. Nomor Hp f. Alamat Surel (e-mail) Anggota Peneliti (1) a. Nama Lengkap b. NIDN c. Perguruan Tinggi Biaya Penelitian

: : : : : : : : : : : :

R. Adi Kuncoro, ST 0630077502 Teknik Elektro

Mandiri

Demak, 13 April 2016

Menyetujui, Ketua P3M UNISFAT

Peneliti

Ahmad Mufid, S.Kom

(R. Adi Kuncoro, ST) NIDN : 0630077502

2

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas hidayah, inayah serta nikmat-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan penelitian ini. Penelitian ini dapat terselesaikan dengan baik atas saran, petunjuk, dukungan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis hanya dapat mengucapkan banyak terima kasih dari hati yang paling dalam kepada : 1. Dra. Suemy, M.Si. selaku Rektor Unisfat Demak yang telah memberi arahan kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. 2. Achmad Nuruddin S, M.Kom. selaku Dekan Teknik yang telah memberi dorongan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. 3. Toyibin, ST selaku Ketua Program Studi Teknik Elektro yang telah memberi dorongan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan penelitian ini. 4. Para dosen Teknik Elektro yang telah memberikan saran dan masukan kepada penulis menyelesaikan penelitian ini. 5. Segenap civitas akademi Unisfat Demak atas dukungan dan doanya. 6. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. Hasil penelitian ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis berharap segala partisipasi semua pihak untuk memberikan masukan, saran dan kritik yang membangun demi sempurnanya penelitian ini. Akhirnya penulis berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi seluruh insan pecinta ilmu pengetahuan dan berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan. Amiin. Demak,

April 2016

Penulis

3

ABSTRAK Kondisi laut yang tidak menentu terkadang bisa sangat berbahaya, sehingga resiko terburuk bagi para wisatawan adalah rentan tersapu ombak yang mengakibatkan kehilangan nyawa. Oleh karena itu pihak pengelola dirasa perlu membuat sebuah sistem pengaman untuk pengunjung, sehingga wisatawan menjadi nyaman, tenang dan aman selama berwisata, khususnya ketika bermain di pantai atau berenang di laut. Banyaknya kasus kecelakaan (tenggelam di laut) diantaranya diakibatkan oleh lalainya para wisatawan akan batasan aman area berenang yang sudah ditentukan oleh pihak pengelola pantai serta minimnya pengawasan yang dilakukan oleh penjaga pantai. Metode peranangan menggunakan prototyping. Hasil penellitian Signal infrared yang dihasilkan lebih tahan terhadap nois dari luar, sehingga bila diterapkan dalam kondisi riil maka sistem dirasa sudah cukup handal.Jangkauan infrared hanya sekitar 35meter saja, jika nantinya digunakan untuk meng-cover seluruh area pantai maka perlu dilakukan pemasangan sensor infrared di setiap gate. Sistem yang dikembangkan hanya sebatas prototype saja, namun tidak menutup kemungkinan untuk di implementasikan secara riil, dengan catatan mengganti semua aktuator yang ada dengan skala yang lebih besar tentunya Kata kunci : Warning Limit, MIkrokontroler

4

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iii ABSTRAK .......................................................................................................... iv DAFTAR ISI ....................................................................................................... v DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi Bab I

Pendahuluan ..................................................................................... I.1. Latar Belakang ......................................................................... I.2. Rumusan Masalah..................................................................... I.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... I.4. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian .................................. I.5. . Sistematika Penulisan ..........................................................

1 1 1 1 2 2

Bab II

Tinjauan Pustaka .............................................................................. II.1. Pengertian Mikrokontroler ....................................................... II.2. Bahasa Pemrograman BASIC AVR (BASCOM AVR) ...........

3 3 3

Bab III

Metode Penelitian .............................................................................

8

Bab IV

Hasil Penelitian dan Pembahasan ..................................................... 9 IV.1. Hasil Penelitian ..................................................................... 9 IV.2. Pembahasan ........................................................................... 20

Bab V

Penutup ............................................................................................. 25 IV.1. Kesimpulan ........................................................................... 25 IV.2. Saran ..................................................................................... 25

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 26

5

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Pantai Moro Demak adalah sebuah pantai yang letaknya sekitar 8 km dari pusat kota Demak. Sehingga, pantai tersebut menjadi salah satu tempat wisata favorit warga Demak dan sekitarnya hal ini dikarenakan wisatawan tidak perlu berkendara terlalu jauh jika ingin menikmati indahnya suasana pantai. Pada kondisi liburan biasanya banyak sekali para wisatawan yang berkunjung ke pantai ini, kondisi demikian membuat pihak pengaman pantai akan sangat kerepotan dalam memantau perilaku wisatawan, sehingga pengawasan bagi wisatawan tidak bisa dilakukan secara maksimal oleh petugas pengaman pantai. Kondisi laut yang tidak menentu terkadang bisa sangat berbahaya, sehingga resiko terburuk bagi para wisatawan adalah rentan tersapu ombak yang mengakibatkan kehilangan nyawa. Oleh karena itu pihak pengelola dirasa perlu membuat sebuah sistem pengaman untuk pengunjung, sehingga wisatawan menjadi nyaman, tenang dan aman selama berwisata, khususnya ketika bermain di pantai atau berenang di laut. Banyaknya kasus kecelakaan (tenggelam di laut) diantaranya diakibatkan oleh lalainya para wisatawan akan batasan aman area berenang yang sudah ditentukan oleh pihak pengelola pantai serta minimnya pengawasan yang dilakukan oleh penjaga pantai.

I.2 Rumusan Masalah Dalam penelitian penulis ini mengidentifikasi bagaimana merancang bangun pengamanan tambahan untuk memantau para pengunjung agar tidak melewati batas renang yang sudah ada.

I.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Merancang Warning Limit Pada Pantai Moro Demak 2. Memberikan rasa aman dan nyaman pada pengunjung pantai. 3. Pengawasan akan lebih mudah dengan adanya alat tersebut, sehingga meringankan kerja dari para petugas pantai. 6

4. Meminimalisir kecelakaan yang diakibatkan lalainya pengunjung akan batas aman untuk berenang.

I.4 Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian Batasan dalam penelitian ini ditetapkan untuk mempermudah peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini adalah batas wilayah penelitian berada di Pantai Moro Kabupaten Demak

I.4 Sistematika Penulisan Penelitian ini akan terdiri dari bab pendahuluan, kajian pustaka,

metode

penelitian, hasil penelitin dan pembahasan dan penutup. Deskripsi singkat dari masing-masing bab adalah : Bab I Pendahuluan, merupakan bagian awal yang menjelaskan latar belakang pemilihan Pengaman pengunjung Pantai Moro Demak di Kabupaten Demak. Bab ini juga memuat latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingkup dan batasan penelitian dan sistematika penulisan; Bab II Kajian Pustaka, berisi tentang berbagai kajian pustaka yang meliputi pengertian mikrokontroler dan Basom AVR. Bab III Metodologi Penelitian, berisi metode yang digunakan dalam penelitian ini secara terperinci dan jelas; Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab V Penutup, yang berisi kesimpulan dan penutup.

7

BAB II KAJIAN TEORI

II.1 Pengertian Mikrokontroler Mikrokontroler sebagai suatu trobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer, hadir memenuhi kebutuhan pasar dan teknologi baru. Sebagai teknologi baru,yaitu teknologi semi konduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruangan yang lebih kecil serta diproduksi secara massal (dalam jumlah banyak) sehingga harganya menjadi lebih murah (dibanding mikroprosesor). Mikrokontroler, tidak terlepas dari pengertian atau definisi tentang komputer itu sendiri terdapat beberapa Kesamaan-kesamaan antara Mikrokontroler dengan komputer antara lain: 1. Sama-sama memiliki unit pengolah pusat atau yang lebih dikenal dengan CPU (Central Processing Unit). 2. CPU tersebut sama-sama menjalankan program dari suatu lokasi atau tempat, biasanya dari ROM (Read Only Memory) atau RAM (Random Access Memory). 3. Sama-sama memiliki RAM yang digunakan untuk menyimpan data-data sementara atau yang lebih dikenal dengan variabel-variabel. 4. Sama-sama memiliki beberapa luaran dan masukan (I/O) yang digunakan untuk melakukan komunikasi timbal-balik dengan dunia luar, melalui sensor (masukan) dan aktuator (luaran).

III.2. Bahasa Pemrograman BASIC AVR (BASCOM AVR) Sebelum dapat digunakan dalam berbagai aplikasi, pengembangan sebuah mikrokontroler

harus

hardware untuk aplikasi, bahasa

pemrograman

melewati

3

tahapan

perancangan software

yaitu

aplikasi

pembuatan menggunakan

dan pengisian softwareaplikasiyangsudah dibuatke

dalammikrokontroler. Bahasa pemrograman yang digunakan berupa bahasa pemrograman tingkat rendah

(Assembly

Language),

menengah

(bahasa

C)

maupun

bahasa

tingkat tinggi seperti Pascal dan BASIC. Software pemrograman (compiler) 8

yang digunakan adalah BASCOM AVR yang merupakan sebuah compiler BASIC. BASCOM (basic compiler) sendiri memiliki beberapa jenis berdasarkan seri mikrokontroler yang digunakan. BASCOM dikembangkan oleh MCS Electronics, dan merupakan BASIC compiler. Program yang dibuat dalam bahasa BASIC, akan dikompilasi menjadi machine code, untuk kemudian dimasukkan ke dalam mikrokontroler melalui sebuah programmer. Saat ini sesuai dengan referensi dari situs mendukung

mikrokontroler

web MCS electronics,

keluarga MCS51

BASCOM baru

(BASCOM-8051)

dan

keluarga AVR (BASCOM-AVR), keduanya produk dari Atmel Corp. Chip kelas AT89S51/52 dengan harga sangat terjangkau dan diprogram secara ISP (in-system

programming).

BASIC

adalah

bahasa interpreter

artinya

diterjemahkan ke dalam machine code saat program dieksekusi. Positifnya memberikan perintah pada command line dan langsung melihat hasilnya. Negatif-nya lambat. Namun cepat atau lambat tergantung pada keperluan. Bila jeda yang terjadi masih dalam batas yang dapat diterima, berarti kelambatan yang terjadi dapat diabaikan (Iswanto, 2008).

Gambar: tampilan IDE BASCOM-AVR

2.2.1. Tipe Data

9

Tipe data berkaitan dengan perubah atau variabel atau konstanta yang akan menunjukkan daya tampung/jangkauan dari variabel/konstanta tersebut. Tipe data dalam BASCOM ditunjukkan pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Tipe Data dan Ukurannya

2.2.2. Variabel Variabel atau peubah digunakan untuk menyimpan data sementara. Variabel diberi nama dan dideklarasikan terlebih dahulu sebelum digunakan. Aturan pemberian nama variabel sebagai berikut: a.

Harus dimulai dengan huruf (bukan angka).

b.

Tidak ada nama variabel yang sama dalam sebuah program.

c.

Maksimum 32 karakter

d.

Tanpa menggunakan spasi, pemisahan bisa dilakukan dengan garis bawah.

e.

Tidak menggunakan karakter-karakter khusus yang digunakan sebagai operator BASCOM

Variabel dapat dideklarasikan dengan beberapa cara : 1. Dengan pernyataan DIM Deklarasi ini dibuat dengan perintahDIM (singkatan dori dimension) dengan aturan sebagai berikut: Dim As <TipeData> Contoh :

10

Dim angka As Integer Dim bilangan As byte Jika beberapa variabel dideklarasikan dalam satu baris, maka harus dipisah dengan tanda koma. Contoh: Dim angka As Integer, bilangan As byte

2.

Dengan pernyataan DEFINT, DEFBIT, DEFBYTE, DEFWORD

Deklarasi dengan pernyataan tersebut secara prinsip tidak berbeda dengan "DIM", perhatikan keterangan dari masing-masing pendeklarasian tersebut: DEFINT = untuk tipe data integer, DEFBIT = untuk tipe data bit, DEFBYTE = untuk tipe data byte, DEFWORD = untuk tipe data word, DEFLNG = untuk tipe data long, DEFSNG = untuk tipe data singel, DEFDBL = untuk tipe data doubel. Cara pendeklarasianya sebagai berikut: DEFINT/DEFBIT/DEFBYTE/DEFWORD Contoh : DEFINT angka DEFBYTE bilangan Untuk variabel dengan tipe data yang sama dapat dideklarasikan dengan dipisah titik koma, missal:

11

DEFINT bil_1 ; bil 2 ; bil 3

2.2.3. Konstanta Berbeda dengan variabel, sebuah konstanta akan bernilai tetap. Sebelum digunakan, konstanta dideklarasikan terlebih dulu dengan cara (ada dua cara): Dim nama_konstanta As const nilai_konstanta Const nama_konstanta = nilai_konstanta Contoh : Dim pembagi as const 23 Const pembagi = 23

12

13

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analistik. Penelitian ini secara garis besar dapat dibagi dalam dua tahap, yakni penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan (field study). Penelitian kepustakaan merupakan tahap atau bagian awal dari kegiatan penelitian, berupa pengumpulan data-data pustaka. Penelitian lapangan, tahap ini merupakan kegiatan yang dilakukan di lapangan, antara lain meliputi: 1.

Observasi pendahuluan Observasi pendahuluan ini dilakukan dengan cara melihat pantai Moro di kabupaten Demak. Observasi pendahuluan ini sangat penting dalam menentukan berapa obyek yang akan kita teliti sehingga kita dengan mudah untuk melakukan langkah penelitian berikutnya.

2. Pengambilan data primer melalui : Setelah kita melakukan observasi pendahuluan, langkah penelitian berikutnya adalah dengan mengumpulkan data di lapangan yang dapat dilakukan dengan cara : -

Observasi/pengamatan

-

Pemotretan obyek

-

Analisa Sistem

3. Data sekunder meliputi, dokumen-dokumen sejarah baik berupa tulisan, gambar dan foto-foto.

14

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

IV.1 Hasil Penelitian Perencanaa hardware bertujuan merealisasikan ide aplikatif menjadi rangkaian elektronika yang didukung sistem mikrokontroler ATMEGA16 yang akan dilakukan dalam beberapa tahap sistematis. Perencanaan software akan mendukung kerja perangkat keras dan bisa memfungsikan perangkat keras sesuai dengan yang direncanakan.

3.1. Diagram fungsional Gambaran secara umum tentang skripsi ini dapat dilihat dari Gambar Diagram Fungsional dibawah ini:

Gambar Diagram Fungsional Sistem

3.2. Sistem Kerja Alat Prinsip kerja dari alat ini berawal dari sinar infrared yang dikirim oleh transmitter infrared kemudian diterima oleh receiver infrared, signal keluaran reciver infrared berupa kondisi 0 dan 1 dimasukan kedalam mikrokontroler melalui kaki IC. Pada mikrokontroler, sinyal input dari reciver infrared diolah menjadi data untuk menentukan keluaran berupa buzzer, LED-Bahaya dan LED-Normal. Setiap kali mikrokontroler melakukan pengecekan kondisi signal input, LED-RUN akan menyala dengan logika kebalikan (toggle).

15

Pada kondisi area antara transmitter infrared dan receiver infrared tidak terdapat halangan, signal yang berasal dari receiver infrared mempunyai kondisi 0. Mikrokontroler akan menterjemahkan kondisi tersebut menjadi sebuah kondisi normal, ditandai dengan menyalanya lampu LED hijau. Sebaliknya jika area antara transmitter infrared dan receiver infrared terdapat sebuah halangan (ada objek yang melalui area tersebut), signal yang berasal dari receiver infrared mempunyai kondisi 1. Mikrokontroler akan menterjemahkan kondisi tersebut menjadi sebuah kondisi bahaya, ditandai dengan menyalanya lampu LED merah dan bunyi Buzzer. 3.3. Perancangan Perangkat Keras (hardware) 3.3.1. Power Supply Power Supply / catu daya digunakan untuk memasok kebutuhan daya yang digunakan oleh semua perangkat yang terhubung dalam sistem.

Gambar: Rangkaian power supply Pada rangkaian tersebut, input tegangan dari PLN sebesar 220 VAC diturunkan menjadi 6 VAC melalui transformator penurun tegangan (transformator stepdown). Selanjutnya tegangan output dari transformator masing-masing disearahkan oleh rangkaian dioda bridge rectifier (penyearah jembatan). Hasil dari

penyearahan

tersebut

masih

memiliki

tegangan

ripple.

Kapasitor

3300uf/16V(untuk keluaran 6v) digunakan sebagai filter untuk mengurangi tegangan ripple dari keluaran penyearah jembatan. Keluaran dari dioda ini masuk ke IC regulator 7805 yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan searah 5V DC. 3.3.2. Sistem Mikrokontroler

16

Rangkaian sistem minimum mikrokontroler merupakan rankaian minimal agar mikrokontroler dapat bekerja. Rangkaian yang digunakan dalam skripsi ini merupakan rangkaian standar yang ada pada mikrokontroler AT-MEGA16, yaitu terdiri dari rangkaian mikrokontroler dengan clock internal, rangkaian reset (resistor), rangkaian downloader line dan indikatot power. Rangkaian sistem minimum mikrokontroler ditunjukan pada gambar berikut:

Gambar Sekematik Rangkaian Minimum Sistem

3.3.3. Rangkaian Sensor Infrared Rangkaian infrared yang digunakan dalam skripsi ini merupakan produk dari pabrikan elektronika “innovativeelectronics” yang terdiri dari dua buah modul yaitu:  DT-I/O Infrared Transmitter merupakan modul pengirim data melalui gelombang infra merah dengan spesifikasi :  Tegangan kerja: +5 VDC.  Frekuensi carrier 38 kHz (dapat ditepatkan menggunakan resistor variabel).  Panjang gelombang: 940 nm (puncak).  Sudut pancaran: +17 derajat.

17

 Jarak maksimum 16 m (teruji pada sudut 0 derajat) dan 35m (sesuai datasheet).  Memiliki input yang kompatibel dengan level tegangan TTL, CMOS, dan RS-232.  Terdapat 2 mode output: non-inverting dan inverting. untuk rangkaian elektronis dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar Rangkaian Infrared Transmitter  DT-I/O Infrared Receiver merupakan modul penerima data melalui gelombang infra merah dengan spesifikasi :  Tegangan kerja: +5 VDC.  Frekuensi carrier penerima 38 kHz.  Sensitifitas relatif puncak terjadi pada panjang gelombang 940 nm.  Sudut penerimaan: +45 derajat.  Memiliki 2 output (inverting dan non-inverting) yang kompatibel dengan level tegangan TTL, CMOS, dan RS-232. 3.3.4. Rangkaian LED

Gambar Rangkaian LED Lampu LED dihubungkan dengan sebuah resistor bernilai 330 Ohm hal ini bertujuan agar arus yang mengalir pada rangkaian maksimal 18

3.3.5. Driver Buzzer Sebagai driver dari rangkaian buzzer menggunakan transistor BC547 (general purpose NPN), pada dasarnya, buzzer di hubungkan ke tegangan Vcc 5 Volt, karena adanya transistor, maka buzzer mendapatkan arus atau tidaknya tergantung dari kondisi transistor saat itu, jika transistor ON ( karena adanya arus low pada basis, dengan pemberian logika ‘1’), maka buzzer mendapat tegangan Vcc, namun sebaliknya jika transistor OFF (karena adanya arus high pada basis, dengan pemberian logika ‘0’), maka

buzzer juga OFF. Skema

rangkaian buzzer di pelihatkan pada Gambar berikut:

Gambar : rangkaian Buzzer Tahanan 10 KOhm pada kaki basis transistor berfungsi sebagai pembatas arus yang masuk melalui basis.

3.4. Perancangan Perangkat Lunak (Software) Perancanaan perangkat lunak atau perencanaan software merupakan perancangan spesifikasi sistem yang berhubungan dengan program kinerja atau kerja mikrokontroler dalam hal pembacaan data, proses pengolahan data dan proses pengiriman data.

3.4.1. Perancangan Program LED dan Buzzer Pengujian ditujukan untuk memastikan bahwa LED dan Buzzer dapat berfungsi dengan normal, secara garis besar dilihat dari sistem pengendalian antara LED dan Buzzer adalah sama, maka dalam perancangan promgam untuk keduanya bisa

19

menjadi satu. Pengujian dilakukan dengan menyalakan masing-masing LED dan Buzzer secara bergantian. Berikut adalah source yang digunakan selama pengujian :

$regfile = "m16adef.dat" $crystal = 8000000

Infra_red Alias Pinc.0 Buzzer Alias Portc.4 Led_bahaya Alias Portc.5 Led_aman Alias Portc.6 Led_run Alias Portc.7

Config Portc.0 = Input Config Portc.4 = Output Config Portc.5 = Output Config Portc.6 = Output Config Portc.7 = Output

' matikan semua Buzzer = 0 Led_bahaya = 1 Led_aman = 1 Led_run = 1

Do

Buzzer = 1 Wait 1 Buzzer = 0 Led_bahaya = 0 Wait 1 Led_bahaya = 1 Led_aman = 0 20

Wait 1 Led_aman = 1 Led_run = 0 Wait 1 Led_run = 1

Loop

End 3.4.3. Perancangan Program Infrared Pengujian ditujukan untuk memastikan bahwa signal yang dikeluarkan oleh Infrared Receiver dapat masuk dan diolah oleh mikrokontroler, pengujian dilakukan dengan mengambil signal dan mengeluarkan dalam bentuk nyala LED. Berikut adalah source yang digunakan selama pengujian : $regfile = "m16adef.dat" $crystal = 8000000

Infra_red Alias Pinc.0 Buzzer Alias Portc.4 Led_bahaya Alias Portc.5 Led_aman Alias Portc.6 Led_run Alias Portc.7

Config Portc.0 = Input Config Portc.4 = Output Config Portc.5 = Output Config Portc.6 = Output Config Portc.7 = Output

' matikan semua Buzzer = 0 Led_bahaya = 1 Led_aman = 1 Led_run = 1 21

Do Led_run = Infra_red Loop

End

3.4.4. Flow Chart Software Sebelum software dibuat menjadi program secara utuh maka terlebih dahulu dibuat sebuah flowchart yang merupakan alur pikir dari program inti yang akan dibuat. Selanjutnya hasil dari flowchart ini akan dibuat software secara utuh.

Gambar Flow Chart Program Secara Keseluruhan

22

BAB V PENUTUP

V.1 Kesimpulan Setelah melakukan peranangan baik perangkat lunak maupun perangkat keras, maka didapatkan kesimpulan dan saran-saran yang diharapkan berguna bagi pengembangan alat yang telah dibuat.

Dari perancangan sistem yang telah

dikerjakan ini dapat diambil kesimpulan: 1. Signal infrared yang dihasilkan lebih tahan terhadap nois dari luar, sehingga bila diterapkan dalam kondisi riil maka sistem dirasa sudah cukup handal. 2. Jangkauan infrared hanya sekitar 35meter saja, jika nantinya digunakan untuk meng-cover seluruh area pantai maka perlu dilakukan pemasangan sensor infrared di setiap gate. 3. Sistem yang dikembangkan hanya sebatas prototype saja, namun tidak menutup kemungkinan untuk di implementasikan secara riil, dengan catatan mengganti semua aktuator yang ada dengan skala yang lebih besar tentunya.

V.2. Saran Dari hasil akhir dalam pembuatan alat ini ada beberapa hal yang dapat disarankan untuk penyempurnaan, yaitu : 1. Perancangan Signal infrared dirasa masih kurang fokus pada satu titik tertentu sehingga objek yang dikenali sebatas pada objek dengan ukuran besar saja. 2. Perancangan Signal keluaran masih berupa indikator yang sangat sederhana, nantinya dapat ditambah dengan indikator yang lebih bersifat komunikatif (dengan menggunakan suara pejaga pantai misalnya). 3. Perancangan buzzer dapat digantikan dengan bunyi sirine, sehingga dalam kondisi berbahaya maka antar semua pengunjung akan terjadi hubungan yang lebih komunikatif.

23

DAFTAR PUSTAKA

Admin, 2012. “LED (Light Emitting Dioda)”. http://elektronika-dasar.web.id/ledlight-emitting-dioda/. Diakses tanggal 2 Pebruari 2016. Admin. 2016. “Pengertian Piezoelectric Buzzer dan Cara Kerjanya”. http://teknikelektronika.com/pengertian-piezoelectric-buzzer-cara-kerjabuzzer/. Diakses tanggal 30 januari 2016. Budiharto, Widodo. 2010.”Robotika Teori dan Implementasi”. Andi. Yogyakarta Lingga, W. 2006. “Belajar sendiri Pemrograman AVR ATMega8535”. Andi Offset. Yogyakarta. Pratama, Reza. 2015. “Pantai Bandengan, Pantai Cantik Berpasir Putih Dekat Pusat Kota Jepara”. http://www.yukpiknik.com/jawa-tengah/pantaibandengan-jepara/. Diakses tanggal 21 januari 2016. Putra, Agfianto Eko. 2010. “Mudah Menguasai Pemrograman Mikrokontroler Atmel AVR menggunakan BASCOM-AVR”. ELINS Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Wikipedia. 2010. “Inframerah”. http://www.wikipedia.com/. Diakses tanggal 21 januari 2016. Purnomo, Eko. 2015. “Prinsip Kerja Dioda Photo”. http://www.nulisilmu.com/2015/09/prinsip-kerja-dioda-photo.html. Diakses tanggal 30 januari 2016.

24

Related Documents

Pak Adi Kuncoro 2.docx
December 2019 1
Adi
May 2020 34
Adi
December 2019 35
Pak
November 2019 67

More Documents from ""

Pak Adi Kuncoro 2.docx
December 2019 1