P9 Patofisiologi Tumor Kulit Dan Kanker Kulit.docx

  • Uploaded by: Nofriza Endah
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View P9 Patofisiologi Tumor Kulit Dan Kanker Kulit.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 833
  • Pages: 4
PATOFISIOLOGI TUMOR KULIT DAN KANKER KULIT I. TUMOR KULIT A. Definisi Kata tumor secara literal mempunyai arti pembengkakan yang abnormal. Dalam bahasa kedokteran modern, kata tersebut mempunyai arti yang lebih spesifik. Tumor (neoplasma) merupakan suatu lesi sebagai hasil pertumbuhan abnormal dari sel yang autonom atau relatif autonom, yang menetap, walaupun rangsang penyebabnya telah dihilangkan. Tumor merupakan hasil transformasi neoplastik dari semua sel berinti tunggal dalam tubuh, walaupun beberapa jenis sel lebih mudah tumbuh membentuk tumor dibandingkan dengan yang lain. Sel yang telah mengalami transformasi disebut sel neoplastik. Dengan transformasi yang meliputi satu seri perubahan genetik (misal mutasi), sel melepaskan diri secara permanen dari mekanisme pengatur pertumbuhan normal. Sel neoplastik dalam tumor disebut maligna yang memiliki tambahan kemampuan khas yang mematikan yang memungkinkan sel tersebut menembus dan menyebar, atau metastasis ke jaringan yang lain. (Underwood, 1999). Tumor jinak biasanya terlokalisir. Tumor jinak merupakan suatu kelainan dengan pertumbuhan yang lambat, yang biasanya tidak menembus jaringan sekitarnya atau menyebar ke bagian lain dalam tubuh. Pada waktu tumor jinak timbul pada epitel atau permukaan mukosa, tumor akan tumbuh menjauhi permukaan, karena tumor tidak dapat mengadakan invasi, sehingga sering kemudian terbentuk polip yang bentuknya bertangkai atau tonjolan datar, pertumbuhan non-invasi ke arah luar memberikan bentuk lesi yang eksofitik. Tumor jinak pada organ yang solid , khas berbatas tegas dan sering dibatasi dengan kapsul jaringan ikat. Walaupun tumor jinak sesuai dengan definisi, letaknya terlokalisir dan berbatas tegas dengan jaringan asal, tumor jinak dapat menyebabkan masalah klinis akibat desakan pada jaringan sekitarnya (Underwood, 1999)

B. Patofisiologi Penyebab dari veruka ini adalah invasi dari Human Papilloma Virus (HPV) tipe 2, 27, dan 57 yang biasanya ditemukan pada binatang seperti ternak, anjing, kuda, dan tikus besar. Tapi hal ini ditularkan dari manusia ke manusia yang lain, tidak dari hewan yang ditularkan ke manusia. Data dari masa inkubasi virus ini adalah antara seminggu sampai dengan setahun. Sistem imun ini berperan dalam angka awitan veruka ini. Infeksi dari HPV masuk ke kulit melalui lesi dan menginfeksi keratinosis basal. Virus menginfeksi keratinosit basal dari epidermis, melalui disrupsi permukaan kulit dan mukosa. Di tempat ini, virus akan menetap di dalam sel sebagai episom sirkuler dalam jumlah yang tidak banyak. Ketika sel epidermal berdiferensiasi dan bermigrasi ke permukaan, virus akan memperbanyak diri. Proses replikasi virus akan mengubah karakter epidermis menghasilkan keluaran yang dikenal sebagai wart (kutil). Human Papilloma virus dibagi ke dalam tipe kutaneus dan mukosa, berdasarkan lokasi klinis dari lesi..Gejala viral protein biasanya terjadi di stratum dan granulosum dari squamous ephitelium. Setelah masa laten, HPV menyebabkan peningkatan pertumbuhan sel yang ditunjukkan menjadi akanthopapilloma secara histologi. Bersamaan dengan peningkatan ekspresi sel dari partikel viral, keratinosis juga menyebabkan sumber infeksi baru (Florian, 2009).

C. Manifestasi Klinis Manifestasi klinis dari tumor kulit jinak yaitu (Imam Budi Putra 2008): a. Tekanan atau desakan tumor menyebabkan sakit atau disfungsi b. Gatal c. Obstruksi saluran tubuh d. Kompresi dari pembuluh darah atau organ vital.

Keadaan umum dan penampilan penderita tumor jinak kulit pada umumnya baik. Ciriciri fisik tumor jinak pada kulit secara umum menunjukkan gambaran sebagai beriku: a. Bentuk teratur, meliputi: bulat, oval, polipoid b. Batas tegas

c. Tidak ada infiltrasi atau melekat dengan organ atau jaringan sekitarnya d. Tumbuh terbatas lokal saja, tidak menyebar e. Vaskularisasi normal.

II. Kanker kulit Kulit merupakan organ terbesar pada tubuh manusia. Fungsi utamanya adalah untuk melindungi tubuh terhadap cedera, mengatur suhu tubuh melalui keringat, dan mencegah tubuh dari dehidrasi. Kulit terdiri dari tiga lapisan utama: epidermis (lapisan atas), dermis (lapisan tengah), dan subkutis (lapisan terdalam). Epidermis terdiri dari tiga jenis sel utama, termasuk sel basal, sel skuamosa, dan melanosit. Secara umum, sel-sel kulit baru yang sehat mendorong sel-sel tua ke permukaan kulit, di mana sel-sel tua akan mati dan terkelupas. Proses ini dikendalikan oleh DNA. Walaupun demikian, jika DNA rusak, kerusakan akan terjadi selama tahapan proses ini, yang bisa menyebabkan sel-sel baru berkembang di luar kendali dan membentuk kanker. Kanker kulit biasanya berkembang pada bagian tubuh yang sering terpapar pada sinar matahari, seperti wajah, bibir, dan leher. Namun kanker ini juga bisa terbentuk pada daerah yang biasanya tidak terkena sinar matahari, seperti telapak tangan, telapak kaki, atau di antara jari-jari kaki. Kanker kulit diberi nama sesuai dengan jenis sel yang terpengaruh. Ada tiga jenis kanker kulit utama: karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa (kanker kulit non-melanoma), dan melanoma. Jenis kanker kulit lainnya, seperti tumor kulit ganas yang timbul dari kelenjar keringat dan folikel rambut, tidak begitu umum ditemui. PATOFISIOLOGI Kanker kulit merupakan kanker yang paling nampak gejalanya karena kanker kulit ituada dibagian terluar dari tubuh kita. Kanker kulit biasanya dia1ali dari sebuah bentol atautompel di bagian kulit tersebut. Kanker kulit pada hakikatnya merupakan keganasan dari sel-sel yang berkembang tak terkendali. Sel-sel tersebut akan merusak jaringan-jaringan kulit. Selain itu, sel-sel kanker tersebut tidak akan pernah mati meskipun telah memasuki usia penghujung. Karena itu terjadi penumpukan di jaringan kulit yang akhirnya menjadi suat u benjolan. Kanker kulit ini sangat berbahaya karena bisa menyebar ke daerah atau organlain

nya di dalam tubuh. &ntuk mengatasi hal ini, pengobatan kon'ensional dan terapi biologis bekerjasama untuk saling mengobati kanker kulit tersebut.

Related Documents

Tumor Kulit
June 2020 16
Lesi Pra Kanker Kulit
October 2019 30
P9
November 2019 18
P9
December 2019 16
P9
November 2019 23

More Documents from "Justine Connolly"