Tanaman Herbal Keji Beling (Strobilanthes crispus Bl.)
Disusun Oleh : Miranda Sarasati
(P27834116031)
Dosen pengajar : Dra. Kiaonarni, Apt.
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA PRODI D4 SEMESTER 6 ANALIS KESEHATAN 2019
Daun Keji Beling (Sericoclyx Folium)
I.
Klasifikasi Ilmiah Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Sub divisi
: Dicotyledonae (Tumbuhan berkeping dua)
Kelas
: Magnoliopsida (Tumbuhan dikotil)
Sub kelas
: Asteridae
Ordo
: Scrophulariales
Bangsa
: Solanales
Famili
: Acanthaceae
Genus
: Strobilanthes
Spesies
: Strobilanthes crispus Bl.
Sinonim
: Sericoclyx crispus L
Kandungan
: Kalsium karbonat, kalium, natrium, posfor.
Khasiat
: Diuretika
II.
Morfologi Keji Beling Berdasarkan morfologi tanaman, keji beling dibagi menjadi bagian akar, batang, daun, dan bunga.
Akar : keji beling berbentuk akar tunggang dan serabut. Akar berwarna putih kekuningan. Fungsi akar untuk memperkuat berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara dari tanah.
Batang : Tanaman ini menyerupai rumput besar. Keji beling memiliki batang beruas, bentuk batangnya bulat dengan diameter antara 0,12 – 0,7cm, berbulu kasar, percabangan monopodial. Kulit batang berwarna ungu dengan bintik – bintik hijau pada waktu muda dan berubah jadi coklat setelah tua
Daun Keji Beling : Tergolong jenis daun tunggal, berhadapan, bentuk daunnya bulat telur sampai lonjong, permukaan daunnya memiliki bulu halus, tepi daunnya beringgit, ujung daun meruncing, pangkal daun runcing, panjang helaiandaun berkisar ± 5 - 8 cm, lebar ± 2 – 5 cm, bertangkai pendek, tulang daun menirip, dan warna permukaan daun bagian atas hijau tua. Sedangkan bagian bawah hijau muda.
Bunga : bungannya tergolong bunga majemuk, bentuk bulir, mahkota bunga bentuk corong, benang sari empat, dan warna bunga putih agak kekuningan.
Strobilanthes crispus memiliki buah berbentuk bulat, buahnya jika masih muda berwarna hijau dan setelah tua atau masak berwarna hitam. Untuk bijianya berbentuk bulat, dan ukurannya kecil.
III.
Nama Tanaman Nama Simplisia : Sericocalycis Folium Nama Lokal : Strobilanthi Folium, daun kejibeling, daun Ngokilo Jawa), picah beling atau enyoh kelo (Jakarta) Nama Tanaman Asal : Sericocalyx crispus (L.) Bremeck disebut juga Strobilanthes cripcus L.
IV.
Kandungan Kimia dalam Daun Keji Beling Daun keji beling mengandung vitamin C, B1, B2 yang tinggi. Dari berbagai penelitian, diketahui daun keji beling mengandung zat-zat kimia antara lain : kalium (K) , kalsium (Ca), natrium (Na) , dan asam silikat (H2SiO3), alkaloida, saponin, flavonoid, dan polifenol. Kalium berfungsi melancarkan air seni serta menghancurkan batu dalam empedu, ginjal dan kandung kemih. Natrium berfungsi meningkatkan cairan ekstraseluler yang menyebabkan peningkatan volume darah. Kalsium berfungsi membantu proses pembekuan darah, juga sebagai katalisator sebagai proses biologi dalam tubuh dan mempertahankan fungsi membran sel. Sedangkan asam silikat berfungsi mengikat air, minyak, dan senyawa – senyawa non polar lainnya. Keji beli memilikiki rasa yang pahit karena didalamnya mengandung : •
Kalium pekat yang dapat menghancurkan batu yang ada di dalam ginjal, juga batu yang bersarang di dalam empedu, dan batu yang terdapat dalam kantung kemih.
•
Keji
beling
memiliki
kandungan
natrium,
Keji
beling
bermanfaat
meningkatkan volume darah •
Keji beling memiliki kandungan kalium, bermanfaat untuk membantu proses pembekuan darah.
V.
Sifat, Khasiat, dan Manfaat Daun Keji Beling a. Sifat Mempunyai sifat Organoleptik yaitu daunnya berbau lemah, rasa agak sepat dan pahit ; peluruh air seni (diuretik) dan meredakan kekejangan (antispasmodik) b. Khasiat •
Vitamin B1 Vitamin B1 dikenal juga dengan nama Thiamine. Vitamin ini sangatlah dibutuhkan dalam proses pemecahan lemak serta protein yang masuk ke dalam tubuh. Pemrosesan lemak dan protein yang dibutuhkan dengan tepat ini dapat menjadi senjata untuk menangkal beberapa ancaman penyakit akibat kekurangan tenaga, nutrisi, serta protein.
•
Vitamin B2 Vitamin B2 atau dikenal juga sebagai Riboflavin merupakan salah satu dari manfaat serat dan jenis vitamin yang dibutuhkan tubuh. Vitamin ini larut dalam air dan berperan penting dalam proses pembakaran lemak, karbohidrat, dan protein.
•
Vitamin C Vitamin C atau yang memiliki nama kimia Asam Askorbat ini merupakan vitamin yang mampu menangkal berbagai macam penyebaran penyakit dalam tubuh. Konsumsi vitamin C oleh karena itu sangatlah dibutuhkan. Daun Keji Beling merupakan salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan vitamin C cukup tinggi.
•
Flavonoid Flavonoid merupakan senyawa kimia yang hanya dimiliki oleh tumbuhan. Daun keji beling adalah salah satunya. Tumbuhan ini memiliki flavonoid yang sangat bermanfaat untuk mencegah atau menanggulangi radikal bebas yang terjadi dalam tubuh manusia sama halnya dengan manfaat Apel. Terpenoid
Terpenoid merupakan senyawa hidrokarbon yang hanya dihasilkan oleh tumbuhan dan beberapa kelompok hewan tertentu. Senyawa ini diketahui sangatlah bermanfaat dalam penyembuhan penyakit dengan khasiatnya yang sama dengan manfaat daun serai. Salah satu manfaat daun keji beling dalam kandungan terpenoidnya adalah sebagai antiseptic saat mengalami luka. •
Fosfor Fosfor adalah jenis mineral yang cukup langka keberadaannya. Padahal kebutuhan tubuh akan fosfor tidak dapat ditunda sedikit pun. Pada umumnya, fosfor dapat ditemukan dalam makanan seperti daging ataupun susu. Akan tetapi daun keji beling sebagai sebuah tumbuhan juga memiliki kandungan fosfor.
•
Tannin Tannin merupakan salah satu senyawa polifenol yang dapat dihasilkan oleh tumbuhan. Senyawa ini memiliki rasa yang pahit namun sangat bermanfaat bagi tubuh Lagi-lagi kandungan dalam daun keji beling ini mampu menangkal radikal bebas yang berkembang dalam tubuh, sehingga penyebaran sel kanker pun dapat dicegah.
•
Alkaloid Alkaloid adalah senyawa basa yang mengandung nitrogen. Senyawa ini umumnya berasal dari tumbuh-tumbuhan, namun terdapat juga yang berasal dari hewan. Senyawa ini memiliki manfaat juga bagi kesehatan, yaitu untuk menaikkan atau menurunkan kerja sistem saraf, ataupun tekanan darah. Untuk mendapatkan hasil yang diharapkan konsumsi dari alkaloid pun harus ditentukan sesuai petunjuk dokter.
•
Saponin Saponin merupakan senyawa glikosida yang dapat ditemukan pada tumbuhtumbuhan. Tentunya senyawa ini juga dapat ditemukan pada kandungan daun keji beling. Kandungan daun ini menyebabkan rasa pahit yang dihasilkan oleh saponin.
•
Glikosida Glikosida adalah senyawa yang menghasilkan gula sebagai produknya. Senyawa ini banyak ditemukan di alam khususnya pada tumbuhan. Glikosida juga mampu menghasilkan bukan gula dari produk hidrolisisnya.
•
Asam Silikat Asam silikat adalah salah satu turunan dari asam monosakarida. Asam ini memiliki manfaat khususnya dalam industry kosmetik dan kecantikan. Asam silikat terkandung dalam daun keji beling, sehingga manfaat daun keji beling salah satunya juga terdapat pada bidang kecantikan dan perawatan kulit.
•
Kafein Kafein pada daun keji beling tidak terlalu banyak jumlahnya. Akan tetapi kandungan kafein ini dapat memberikan manfaat yang sama baik dalam jumlah banyak ataupun sedikit. Khususnya kafein bermanfaat untuk proses penghancuran lemak dan peningkatan kinerja dan performa fisik sehari-hari.
•
Kalium Kalium adalah mineral yang dibutuhkan dalam tubuh untuk menjalankan fungsi listrik. Kandungan kalium dapat juga ditemukan dalam daun keji beling. Daun keji beling yang mengandung kalium bermanfaat untuk menjaga fungsi dan kinerja jantung, membantu proses pencernaan, dan meningkatkan fungsi kerja otot.
•
Kalsium Kalsium adalah mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga stabilitas proses metabolisme. Itulah sebabnya makanan yang mengandung kalsium sangat disarankan untuk dikonsumsi oleh manusia. Daun keji beling adalah salah satu tumbuhan yang memiliki kandungan kalsium yang cukup tinggi.
•
Natrium Natrium adalah juga jenis mineral yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga keseimbangan metabolisme dan dimiliki oleh daun keji beling.
c. Manfaat Tanaman keji beling diambil daunnya yang diolah menjadi simplisia atau daun segar, digunakan sebagai bahan racikan jamu atau obat – obat tradisional. Sebagai tanaman obat, keji beling bisa menyembuhkan beberapa jenis penyakit antara lain batu ginjal, batu empedu, diabetes, ambeien, kolesterol, sembelit, dll. Kalium pekat yang terkandung dalam keji beling bisa meluruhkan batu ginjal dan batu empedu. Unsur-unsur lainya yang terkandung dalam keji beling yang bersifat diuretic dapat memperlancar sekresi gula dalam darah, menghancurkan gumpalan
kolesterol dalam darah, membantu memperlancar proses pembuangan tinja yang keras sehingga bisa berfungsi sebagai pencahar. Disamping itu kandungan anti racun yang disinyalir dapat dalam daun keji beling dapat menyembuhkan sakit akibat gigitan ular berbisa atau semut hitam Daun keji beling juga dapat digunakan sebagai obat disentri dan diare. Daun tumbuhan ini selain direbus untuk diminum airnya juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal terkena ulat atau semut hitam. Caranya dengan mengoleskan langsung daun keji beling ke bagian tubuh yang gatal. Selain itu, daun ini juga dapat mengatasi tumor, diabetes melitus, liver, dan maag dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari.
VI.
Tehnik Budidaya Tanaman Keji Beling ✓ Syarat Tumbuh Tanaman Keji Beling Tanaman keji beling mudah berkembang biak pada tanah subur, agak terlindung`dan tempat terbuka. Tumbuhan ini dapat hidup di daerah dengan kondisi ekologis dengan syarat sebagai berikut. Hidupnya diketinggian tempat 1-1000 m diatas permukaan laut dengan curah hujan tahunan 2.500 – 4.000 mm/tahun, iklimnya bulan basah (di atas 100mm/bulan) 8 – 9 bulan, bulan kering (di bawah 60 mm/bulan) 3 – 4 bulan, hidup di suhu udara 200 – 250 C dengan kelembapan sedang, penyinaran sedang, tekstur tanah pasir sampai liat, drainase sedang baik, kedalam air tanah 25 cm dari permukaan tanah, kedalaman perakaran 5 cm dari permukaan tanah, kemasaman (pH) 5,5 – 7 dan kesuburan sedang ✓ Mempersiapkan Bibit Keji Beling Bibit tanaman keji beling dapat diperoleh dengan cara vegetatif yaitu dengan cara stek batang. Pilih batang yang tidak terlalu tua atau terlalu muda, lalu potong batang keji beling dengan ukuran 10-20 cm, setelah dipotong ambil sebagaian daun yang sudah dipotong tadi untuk mengurangi oksidasi pada bibit keji beling tadi.
✓ Tempat dan Media Tanam Keji Beling 1. Persiapan Lahan Lokasi penanaman dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau pekarangan.
2. Pembukaan dan Pembersihan Lahan Lahan dibersihkan dari tanaman-tanaman lain dan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan keji beling. Lahan dicangkul sedalam 30 cm sampai tanah menjadi gembur. 3. Pembentukan Bedengan Lahan dibuat bedengan selebar 120 – 200 cm, tinggi 30 cm dan jarak antar bedengan 30 – 40 cm. Selain dalam bentuk bedengan, lahan dapat juga dibentuk menjadi petakan-petakan agak luas yang dikelilingi parit pemasukkan dan pembuangan air, khususnya jika keji beling akan ditanam di musim hujan. 4. Pemupukan Organik (Sebelum Tanam) Pupuk kandang matang dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 1 – 2 kg. ✓ Waktu Tanam Pada umumnya keji beling ditanam pada pada permulaan musim hujan yaitu pada bulan Agustus – September, atau sesudah musim hujan yaitu pada bulan Maret – April. ✓ Cara Menanam Keji Beling 1. Penentuan Pola Tanam Penanaman dilakukan secara monokultur dan lebih baik dilakukan pada awal musim hujan kecuali pada daerah yang memiliki pengairan sepanjang waktu. Fase awal pertumbuhan adalah saat dimana tanaman memerlukan banyak air. 2. Cara Penanaman Cara penanaman keji beling adalah sebagai berikut : a. Pilih bibit yang baik dari pembibitan. b. Tanamkan bibit stek batang tegak lurus sedalam 5 cm. c. Padatkan tanah disekitar bibit dengan tangan. d. Siram media tanam sampai cukup basah. 3. Jarak Tanam Lubang tanam dibuat di atas bedengan/petakan dengan ukuran lubang
30
x 30 cm. Stek ditanam pada lubang tanah yang telah disiapkan dengan jarak tanam adalah 60 x 60 cm.
VII.
Cara dan Waktu Panen ✓ Panen Ciri dan umur panen tanaman keji beling bisa di panen setelah berumur 1 tahun dengan tinggi tanaman sekitar 50 cm. Cara panen keji beling dipanen dengan cara memetik daun menggunakan tangan, helai daun dibawahnya juga boleh ikut dipetik, sedangkan periode panen di lakukan tiap 3 bulan sekali. ✓ Pasca Panen 1. Penyortiran Basah dan Pencucian Sortasi pada bahan segar dilakukan untuk memisahkan daun dari kotoran. Setelah selesai, timbang jumlah bahan hasil penyortiran dan tempatkan dalam wadah plastik untuk pencucian. Pencucian dilakukan dengan air bersih. Amati air bilasannya dan jika masih terlihat kotor lakukan pembilasan sekali atau dua kali lagi. Setelah pencucian selesai, tiriskan dalam tray/wadah yang belubang-lubang agar sisa air cucian yang tertinggal dapat dipisahkan, setelah itu tempatkan dalam wadah plastik atau ember. 2. Pengeringan Pengeringan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu dengan sinar matahari atau alat pemanas/oven. Pengeringan dengan sinar matahari dilakukan diatas tikar atau rangka pengering, pastikan daun tidak saling menumpuk. Selama pengeringan harus dibolak-balik kira-kira setiap 4 jam sekali agar pengeringan merata. Lindungi daun tersebut dari air, udara yang lembab dan
dari
bahan-bahan
disekitarnya
yang
bisa
mengkontaminasi.
Pengeringan di dalam oven dilakukan pada suhu 50ºC – 60ºC. 3. Penyortiran Kering Selanjutnya lakukan sortasi kering pada bahan yang telah dikeringkan dengan cara memisahkan bahan-bahan dari benda-benda asing atau kotoran-kotoran lain. 4. Pengemasan
Setelah bersih, daun yang kering dikumpulkan dalam wadah kantong plastik atau karung yang bersih dan kedap udara (belum pernah dipakai sebelumnya). Berikan label yang jelas pada wadah tersebut, yang menjelaskan nama bahan, bagian dari tanaman bahan itu, nomor/kode
produksi,
nama/alamat
penghasil,
berat
bersih
dan
metode
penyimpanannya. 5. Penyimpanan
Kondisi gudang harus dijaga agar tidak lembab dan suhu tidak melebihi 30o C dan gudang harus memiliki ventilasi baik dan lancar, tidak bocor, terhindar dari kontaminasi bahan lain yang menurunkan kualitas bahan yang bersangkutan, memiliki penerangan yang cukup (hindari dari sinar matahari langsung), serta bersih dan terbebas dari hama gudang.
VIII.
Pengelolahan Simplisia
Bagian yang digunakan : Pucuk daun tanaman Sericocalyx crispus (L) Bremek. Cara Pembuatan •
:
Pengumpulan bahan : Bahan dikumpulkan dengan cara memangkas tumbuahan bagian pucuk sepanjang 20 cm sampai 30 cm. Cabang pucuk dengan daun – daunnya kemudian dicuci dengan air bersih. Selanjutnya ditiriskan untuk membebaskan dari sisa- sisa air cucian.
•
Pembuatan simplisia
: Pucuk dengan daun – daunnya yang telah bersih dan
bebas dari sisa – sisa air cucian dapat langsung dikeringkan di sinar matahari sampai kering. Setelah kering disimpan. Dapat pula daun – daun dipetik dulu, baru kemudian dikeringkan di sinar matahari sampai kering. Setelah kering disimpan.
Cara Pengujian •
:
Sederhana : Daun kejibeling berbau lemah, rasa agak sepat dan agak pahit, merupakan daun tunggal, berhadapan, bertangkai pendek. Helaian daun berbentuk jorong sampai bulat memanjang. Ujung daun dan pangkal daun meruncing: pinggir daun bergerigi. Panjang helaian daun 9 cm sampai 28 cm. Lebar helain daun 3 cm sampai 8 cm. Permukaan bawah daun kasar, berwarna hijau tua sampai hitam kelabu. Permukaan bawah daun kasar dan berwarna lebih pucat daripada permukaan atas daun.
•
Kimia : a. 2 mg serbuk daun ditambah 5 tetes asam sulfat. Terjadi warna coklat hijau b. 2 mg serbuk daun ditambah 5 tetes asam sulfat 10N. Terjadi warna coklat hitam c. 2 mg serbuk daun ditambah 5 tetes asam klorida pekat. Terjadi warna coklat hitam d. 2 mg serbuk daun ditambah 5 tetes asam klorida encer. Terjadi warna coklat e. 2 mg serbuk daun ditambah 5 tetes larutan NaOH 5%. Terjadi warna hijau tua f. 2 mg serbuk daun ditambah 5 tetes larutan KOH 5%. Terjadi warna hijau tua
IX.
Produk Tanaman Herbal a. Sediaan Serbuk Keji beling
Cara membuat : 1. Daun Keji beling diambil yang telah tua dan segar. Daun yang diambil adalah daun yang telah membuka sempurna dan terletak dibagian cabang atau batang yang menerima sinar matahari sempurna. 2. Daun dibersihkan dengan cara dicuci dengan air yang mengalir.
3. Dikeringkan dengan cara diangin-anginkan tanpa terkena sinar mataharisecara langsung, kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender b. Sedian Teh Keji beling
Komposisi: - Herba Keji Beling - Daun Teh Aturan pakaiiminum pagi dan sore hari Cara menyajikan : - Masukkan 1 kantong teh herbal Keji Beling ke dalam cangkir. - Tuangkan air mendidih kedalamnya. - Diamkan beberapa saat samapai diperoleh warna, kepekatan dan aroma yang mantap. - Aduk perlahan lalu angkat kantong teh herbal Keji Beling dengan sendok. - Tambahkan gula sesuai selera. - Kesegaran rasa dan khasiat teh herbal Keji Beling siap dinikmati. c. Sedian Kapsul
Kaspul daun keji beling dari ekstrak daun keji beling (Strobilanthes cripus folium extract).
X.
Resep Ramuan Obat Herbal
Resep tradisional Keji Beling untuk pengobatan: 1. Kencing batu: Daun Keji beling 1 gram; daun tembuyung 10 gram; Air 100 ml, Dibuat infus; diseduh; dipipis, Diminum 1 kali sehari 100 ml; Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir 2. Kencing kurang lancar: Daun segar 25 gram dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air bersih selama 15 merit. Setelah dingin disaring lalu minum sekaligus. Lakukan pada pagi atau siang hari. 3. Batu kandung kencing: Segenggam daun keji beling dan 1 tongkol jagung muda dicuci, lalu direbus dengan 2 liter air bersih sampai tersisa 1 liter. Setelah dingin disaring, lalu diminum. Lakukan pagi dan sore hari, masing-masing I/2 gelas. 4. Batu kandung empedu: Daun keji beling segar 5 lembar, daun ungu segar 7 lembar, dicuci bersih lalu di rebus dengan 3 gelas air sampai tersisa 2 gelas Minum seperti teh 5. Kencing manis: Daun segar 20 - 50 gram, direbus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, disaring. Minum 3 kali 1 gelas per hari. 6. Batu ginjal: Daun keji Beling 50 gram, meniran segar 7 batang, daun ungu 7 lembar. Dicuci dulu direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi 2 gelas dinginkan, saring, minum 3 kali 2/3 gelas per hari. atau Daun keji beling 5 lembar, daun tempuyung segar 5 lembar tongkol jagung 6 buah, dicuci lalu direbus dengan 5 gelas air bersih sampai tersisa 2 ¼ gelas. Setelah dingin disaring, dibagi
untuk 3 kali minum, habis dalam sehari. Lakukan setiap hari sampai rasa sakit menghilang. 7. Sembelit: Ambil 1/2 genggam daun keji beling segar, cuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring lalu diminum. 8. Wasir: Daun segar 20 - 50 gram, di rebus dengan 6 gelas air sampai tersisa 3 gelas, dinginkan, saring. Minum 3 kali 1 gelas per hari. 9. Tumor: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: Ikan Asin, cabai, tauge, sawi putih, kangkung, nanas, durian, lengkong, nangka, es, alkohol dan tape, limun dan vitzin. 10. Diabetes mellitus: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. 11. Liver (sakit Kuning): Daun Keeji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang mengandung lemak. 12. Kolesterol tinggi: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan yang berlemak. 13. Maag: Daun Keji Beling mentah dan segar 3 lembar. Cara Pemakaian: dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Pantangan: makanan pedas atau asam. 14. Kena Bisa Ulat dan Semut Hitam: Daun Keji Beling mentah dan segar 1 lembar. Cara Pemakaian: digosokkan pada bagian tubuh yang gatal hingga daun tersebut mengeluarkan air dan hancur. Dilakukan 2 kali setelah berselang 2 jam. 15. obat disentri, diare. Keji beling atau orang jawa menyebutnya dengan nama “sambang geteh”. Tumbuhan ini memiliki banyak mineral seperti kalium,
kalsium, dan natrium serta unsure mineral lainnya. Disamping itu juga terdapat asam silikat, tannin, dan glikosida. Kegunaannya sebagai obat disentri, diare (mencret) dan obat batu ginjal serta dapat juga sebagai penurun kolesterol. Untuk mengatasi diare (mencret), disentri, seluruh bagian dari tanaman ini direbus, selama lebih kurang setengah jam, kudian airnya diminum. Sama juga prosesnya untuk mengobati batu ginjal. Daun keji beling juga dapat mengatasi kencing manis dengan cara dimakan sebagai lalapan secara teratur setiap hari. 16. untuk mengatasi gatal, daun tanaman ini selain direbus untuk diminum airnya, juga dapat dimakan sebagai lalapan setiap hari dan dilakukan secara teratur. Daun keji beling juga kerap digunakan untuk mengatasi tubuh yang gatal kena ulat atau semut hitam, caranya dengan cara mengoleskan langsung daun keji beling pada bagian yang gatal tersebut.
XI.
Pemanfaatan Tanaman untuk Penelitian Keji Beling merupakan tanaman yang sudah jarang diketahui sebagian masyarakat, akan tetapi setelah diteliti, ternyata manfaat Keji Beling sendiri sangat besar diantaranya adalah : a. Keji Beling mengandung komposisi kimia yang sangat bermanfaat untuk kesehatan sehingga dapat mendorong kemajuan teknologi farmasi dalam mengembangkan tanaman herbal sebagai pengobatan penyakit tertentu b. Dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberikan informasi mengenai tanaman Keji Beling yang belum optimal dalam pemanfatannya dengan inovasi dapat digunakan sebagai alternatif bahan pembuatan sediaan obat yang dapat diterima oleh masyarakat c. Bagi Masyarakat, hasil penelitian dapat dikembangkan sebagai sentral usaha kecil yang dapat menambah pendapatan masyarakat d. Kandungan senyawa kimia yang terdapat pada tanaman Keji Beling dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengembangan ide untuk membuat suatu karya tulis dikemudian hari. Penelitian yang membahas tentang alang-alang diantaranya sebagai berikut :
a) UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN KEJI BELING (Srobilanthes crispa BI .) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI salmonella typi SECARA IN VITRO (https://core.ac.uk/download/pdf/45360591.pdf) b) UJI EFEK INFUSA DAUN KEJI BELING (Clerodendron calamitosum L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH KELINCI JANTAN (http://eprints.ums.ac.id/2245/) c) EKSTRAK DAUN KEJIBELING MENINGKATKAN FAGOSITOSIS DAN ROI MAKROFAG PADA MENCIT DIINFEKSI Staphylococcus aureus (https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/371) d) EFEK MUTAGENIK EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthus crispus (https://media.neliti.com/media/publications/65511-ID-none.pdf) e) PENGARUH EKSTRAK ETANOL DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispa (L) Blume) TERHADAP KELARUTAN KALSIUM DAN OKSALAT SEBAGAI KOMPONEN BATU GINJAL PADA URIN TIKUS PUTIH JANTAN (http://jurnalscientia.org/index.php/scientia/article/view/77) f) AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK HEKSANA, DIKLOROMETANA DAN METANOL DAUN KEJI BELING (Sericocalyx crispus. L) TERHADAP Artemia salina Leach (https://www.publikasiilmiah.unwahas.ac.id/index.php/Farmasi/article/view/3 82) g) PENGARUH LETAK DAUN TERHADAP KADAR KATEKIN TOTAL PADA DAUN KEJIBELING (Strobilanthes crispa (L.) Blume) (http://repository.unisba.ac.id:8080/xmlui/handle/123456789/2712) h) PENGARUH DEKOK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus) TERHADAP DIURETIK PADA TIKUS (Rattus norvegicus) Wistar Jantan (http://eprints.umm.ac.id/9856/) i) Efektivitas Perasan Daun Keji Beling (Sericocalyx crispus Linn) Dalam Menghambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus (http://journal.um-surabaya.ac.id/index.php/analis/article/view/1012) j) EKSTRAK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus L) UNTUK PENURUNAN KADAR KOLESTEROL PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Ratus norvegicus) GALUR WISTAR (http://eprints.umsida.ac.id/5708/) k) EKSTRAK DAUN KEJI BELING (Strobilanthes crispus) SEBAGAI PENURUN KADAR GLUKOSA DARAH: UJI IN VIVO PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) l) (http://prosiding.farmasi.unmul.ac.id/index.php/mpc/article/view/38)
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pdfcoke.com/doc/71527358/Farmakognosi-Laporan-Identifikasi-Simplisia Diakses 26 Februari 2019 https://www.academia.edu/8745592/tugas_praktikum Diakses 26 Februari 2019 https://dokumen.tips/documents/cara-pembuatan-simplisia.html Diakses 26 Februari 2019 https://www.faunadanflora.com/cara-menanam-dan-merawat-keji-beling-tanaman-obat-yangkaya-manfaat/ Diakses 26 Februari 2019 http://riksaaneh.blogspot.com/2014/12/apa-itu-keji-beling-by-babibank.html Februari 2019
Diakses
http://hermayanticici.blogspot.com/2018/05/1.html Diakses 27 Februari 2019 https://caramenanampohon.wordpress.com/category/tanaman/ Diakses 27 Februari 2019 https://manfaat.co.id/manfaat-daun-keji-beling Diakses 27 Februari 2019 http://eprints.ums.ac.id/2245/1/K100040050.pdf Diakses 27 Februari 2019 file:///C:/Users/admin/Downloads/1451-3742-1-PB%20(1).pdf Diakses 27 Februari 2019
27