OUTLINE Konsep Dasar Manajemen dan Fungsi Manajemen Perencanaan
Guna memenuhi tugas mata kuliah Organisasi dan Manajemen Kesehatan
Dosen pengampu: Nadia Syukria, S.K.M., M.P.H.
Oleh: Mayang Refamala
(6411416090)
Yana Hamidah
(6411416105)
Eprileo Nugraha
(6411416110)
Laila Dwi Darmayanti(6411416112) Novita Indah Sari
(6411416129)
Wahdania Islika Peminatan: Administrasi dan Kebiakan Kesehatan
JURUSAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2018
1. Konsep Dasar Manajemen 1.1. Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kata kerja managere yang artinya manangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya, management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Hasrey dan Blanchard, menyebutkan bahwa manajemen adalah proses kerja melalui individu-individu dan kelompok serta sumber-sumber lain untuk mencapai tujuan organisasi.
Dengan kata lain, aktivitas
manajerial hanya ditemukan dalam wadah sebuah organisasi, baik organisasi bisnis, pemerintah, sekolah, industri, rumah sakit dan lain-lain. Sementara itu Haimann, Scoot dan Conner mendefinisikan: “ Management is a social and technical proses order to accompish the oganization’s goals”. Artinya manajemen adalah proses sosial dan teknik dengan memanfaatkan sumber-sumber, mempengaruhi aktivitas-aktivitas manusia dan memudahkan perubahan-perubahan dalam rangka mencapai tujuantujuan organisasi. Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik beberapa hal pokok antara lain: 1) Manajemen menekankan adanya kerjasama antar unsur dalam organisasi 2) Adanya usaha memanfaatkan sumber-sumber yang dimiliki organisasi 3) Adanya tujuan yang jelas yang dicapai oleh organisasi. 1.2. Unsur-Unsur Manajemen Menurut pendapat yang dikemukakan oleh Manullang sebagaimana dikutip oleh Mastini tentang unsur manajemen terdiri atas: a. Manusia (Man). Sarana penting atau sarana utama setiap manajer untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan oleh individu-individu tersendiri atau manusianya. Berbagai kegaitan-kegiatan yang dapat diperbuat dalam
mencapai tujuan seperti yang dapat ditinjau dari sudut pandang proses, perencanaan, pengorganisasian, staffing, pengarahan, dan pengawasan atau dapat pula kita tinjau dari sudut bidang, seperti penjualan, produksi, keuangan dan personalia. Manusia yang merancang tujuan, menetapkan tujuan dan manusia jugalah yang nantinya akan menjalankan proses dalam mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut. b. Material (Material). Dalam proses pelaksanaan kegiatan, manusia menggunakan matrial atau bahan-bahan. Oleh karna itu, material dianggap pula sebagaialat atau sarana manajemen untuk mencapai tujuan. c. Mesin (Machine). Dalam kemajuan teknologi, manusia bukan lagi sebagai pembantu mesin seperti pada masa lalu sebelum Revolusi Industri terjadi. Bahkan, sebaliknya mesin telah berubah kedudukannya menjadi pembantu manusia. d. Metode (Method). Untuk melakukan kegiatan secara guna dan berhasil guna, manusia dihadapkan kepada berbagai alternatif metode cara menjalankan pekerjaan tersebut sehingga cara yang dilakukannya dapat menjadi sarana atau alat manajemen untuk mencapai tujuan. e. Uang (Money). Uang sebagai sarana manajemen harus digunakan sedimikian rupa agar tujuan yang diinginkan tercapai. Kegiatan atau ketidaklancaran proses manajemen sedikit banyak dipengruhi oleh pengelolaankeuangan. f. Pasar (Markets). Bagi badan yang bergerak dibidang industri maka sarana manajemens penting lainnya seperti pasar-pasar atau market. Untuk mengetahui bahwa pasar bagi hasil produksi.jelas tujuan perusahaan industri tidak mustahil semua itu dapat diurai sebagian dari masalah utama dalam perusahaan industri adalah minimal mempertahankan pasar yang sudah ada. Jika mungkin, mencari pasar baru untuk hasil produksinya. Oleh karena itu. market merupakan salah satu sarana manajemen penting lainnya.
baik bagi perusahaan industri maupun bagi semua badan yang bertujuan untuk mencari laba. . 1.3. Jenis-Jenis Manajemen 1.3.1. Berdasarkan Hierarki 1) Manajemen puncak (top management) Manajer
tingkat
atas
bertanggung
jawab
terhadap
perusahaan secara keseluruhan. Biasanya, mereka terdiri atas sekelompok kecil manajer. Tugas mereka menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan secara umum, yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer di bawahnya. Mereka menentukan keputusan-keputusan strategis yang akan menentukan kelangsungan hidup organisasi, seperti membuat pabrik baru, membuat produk baru, dan memasuki pasar internasional. Nama untuk posisi tersebut dapat bermacam-macam: direktur utama dengan direksi-direksi lainnya, presiden direktur, dan wakil presiden direktur. Di Amerika Serikat, istilah yang lebih populer adalah CEO (chief executive officer). 2) Manajemen menengah (middle level management) Manajer menengah terdiri atas sekelompok manajer yang lebih besar dibandingkan dengan manajer puncak. Tugas mereka adalah melaksanakan tujuan, strategi, dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh manajer puncak serta mengoordinasikan dan mengarahkan aktivitas manajer tingkat bawah dan juga karyawan operasional. Posisi manajer menengah berada di antara manajer puncak dengan manajer tingkat bawah. Mereka menjadi jembatan antara manajer puncak dan manajer bawah. Nama untuk posisi tersebut bisa bervariasi: manajer pemasaran, manajer keuangan, dan manajer divisi. 3) Manajemen tingkat bawah (lower level atau first line) Manajer tingkat bawah mengawasi karyawan secara langsung. Mereka tidak mengawasi manajer lainnya. Tugas mereka
mengawasi dan mengoordinasi kegiatan operasional yang dilakukan oleh karyawan. Posisi tersebut biasanya dinamakan pengawas atau supervisor. Contoh manajer tingkat bawah tersebut adalah pengawas atau penyelia produksi, pengawas penjualan, dan pengawas administrasi. 1.3.2. Berdasarkan Fungsi 1) Manajer umum Manajer umum bertanggung jawab mengawasi unit tertentu yang mempunyai beberapa bidang sekaligus. Manajer suatu divisi merupakan contoh manajer umum. Manajer umum bertangung jawab terhadap aktivitas pemasaran, keuangan, dan operasi divisi tersebut. Manajer divisi, cabang internasional, dan cabang daerah tertentu merupakan contoh lain manajer umum. 2) Manajer fungsional Manajer fungsional bertanggung jawab terhadap satu aktivitas organisasi tertentu. Sebagai contoh, manajer pemasaran mengawasi aktivitas pemasaran organisasi. Dia tidak bertanggung jawab terhadap aktivitas keuangan organisasi meskipun melakukan koordinasi dengan manajer keuangan dan manajer bidang lainnya. Biasanya, manajer fungsional mencakup aktivitas fungsional perusahaan. Aktivitas yang populer adalah pemasaran, keuangan, sumber daya manusia atau personalia, dan produksi. 1.3.3. Tingkatan Manajemen dan Keterampilan Manajemen Manajer
puncak
lebih
membutuhkan
keterampilan
konseptual (conceptual skills), manajer menengah lebih banyak membutuhkan keterampilan manusiawi (human skills), dan manajer operasional lebih banyak membutuhkan keterampilan teknis (technical skills). Meskipun demikian, setiap manajer harus mempunyai tiga ketrampilan tersebut, tetapi dengan penekanan yang berbeda.
Robert L. Katz, mengartikan keterampilan konseptual sebagai kemampuan mengoordinasikan dan mengintegrasikan kegiatan serta kepentingan organisasi. Keterampilan manusiawi merupakan kemampuan memahami orang lain, bekerja sama dengan orang lain, serta mendorong dan memotivasi orang lain, baik secara individual maupun kelompok. Sementara itu, kemampuan teknis merupakan kemampuan memahami serta melakukan kegiatan operasional. 1.3.4. Keterampilan Analitis dan Konseptual Manajer dalam menganalisis persoalan diharapkan mampu memecah persoalan yang besar ke dalam bagian yang lebih kecil, kemudian memberikan solusi (pemecahannya). Sebagai contoh, manajer melihat produktivitas suatu bagian menurun. Kemudian, dia melakukan analisis apa penyebabnya. Ada beberapa kemungkinan: upah yang rendah, suasana kerja yang tidak menyenangkan, dan pengawas
yang
penyelidikan,
tidak manajer
menyenangkan. berkesimpulan
Setelah
melakukan
pengawas
tidak
menyenangkan. Manajer mengambil tindakan untuk mengganti pengawas tersebut. Setelah itu, produktivitas kembali naik. 2. Fungsi Manajemen Perencanaan 2.1. Perencanaan Perencanaan adalah kemampuan memilih satu kemungkinan dari berbagai kemungkinan yang tersedia dan dipandang paling tepat untuk mencapai tujuan. Perencanaan adalah menentukan tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu. Perencanaan dibuat harus berdasarkan beberapa sumber antara lain:
Kebijaksanaan pucuk pimpinan (Policy top management), bahwa perencanaan itu sering kali berasal dari badan-badan ataupun orangorang yang berhak dan mempunyai wewenang untuk membuat berbagai kebijakan, sebab merekalah pemegang kebijakan.
Hasil pengawasan, yaitu suatu perencanaan akan dibuat atas dasar faktafakta maupun data-data dari pada hasil pengawasan suatu kegiatan kerja.
Kebutuhan masa depan, yaitu suatu perencanaan sengaja dibuat untuk mempersiapkan masa depan yang baik ataupun untuk mencegah hambatan.
Penemuan-penemuan baru, yaitu suatu perencanaan yang dibuat berdasarkan studi faktual ataupun yang terus menerus maka akan menemukan ide-ide ataupun pendapat baru, untuk suatu kegiatan kerja.
Prakarsa dari dalam, yaitu suatu planning yang dibuat akibat inisiatif atau usul-usul
Prakarsa dari luar, yaitu suatu rencana yang dibuat akibat dari saransaran ataupun kritik-kritik dari orang-orang di luar organisasi.
Empat tahap dasar perencanaan menurut Hani Handoko (1999), yaitu:
menetapkan tujuan
merumuskan keadaan saat ini
mengidentifikasi masalah segala kemudahan dan hambatan
mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan. Suatu perencanaan yang baik, harus mengandung berbagai unsur
yang terpenting adalah : Misi Masalah Tujuan Umum dan Tujuan Khusus Kegiatan Asumsi Perencanaan Sasaran Waktu Organisasi dan Tenaga Pelaksana Biaya Keberadaan suatu rencana sangat penting bagi organisasi karena rencana berfungsi untuk:
Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai. Memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan- kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Organisasi
memperoleh
standar
sumber
daya
terbaik
dan
mendayagunakannya sesuai tugas pokok fungsi yang telah ditetapkan. Menjadi rujukan anggota organisasi dalam melaksanakan aktivitas yang konsisten prosedur dan tujuan. Memberikan batas kewenangan dan tanggungjawab bagi seluruh pelaksana. Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara intensif sehingga bisa menemukan dan memperbaiki penyimpangan secara dini. Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuaian antara kegiatan internal dengan situasi eksternal. Menghindari pemborosan. Perencanaan dapat membangun usaha-usaha koordinatif. 2.2. Pengorganisasian Pengorganisasian adalah pengelompokan berbagai kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu rencana sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan memuaskan. Penempatan
fungsi
pengorganisasian
setelah
fungsi
perencanaan
merupakan hal yang logis karena tindakan pengorganisasian menjembatani kegiatan perencanaan dengan pelaksanaannya. Suatu rencana yang telah tersusun secara matang dan ditetapkan berdasarkan perhitunganperhitungan tertentu, tentunya tidak dengan sendirinya mendekatkan organisasi pada tujuan yang hendak dicapainya. Proses pengorganisasian dapat ditunjukkan dengan tiga langkah prosedur berikut ini : a. Perincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. b. Pembagian beban pekerjaan total menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logika dapat dilaksanakan oleh satu orang. Pembagian kerja
sebaiknya tidak terlalu berat sehingga tidak dapat diselesaikan atau terlalu ringan sehingga ada waktu menganggur, tidak efisien dan terjadi biaya yang tidak perlu. c. Pengadaan
dan
pengembangan
suatu
mekanisme
untuk
mengkoordinasikan pekerjaan para anggota organisasi menjadi kesatuan terpadu dan harmonis. d. Mekanisme pengkoordinasian ini membuat para anggota organisasi menjaga perhatiannya pada tujuan organisasi dan mengurangi ketidakefisienan dan konflik-konflik yang merusak. Unsur organisasi tersebut meliputi: Manusia, unsur yang bekerjasama; ada pimpinan dan ada yang dipimpin Sasaran, yakni tujuan yang hendak dicapai Tempat, kedudukuan dimana manusia memainkan peran, wewenang dan tugasnya Teknologi, yaitu berupa hubungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya sehingga tercipta organisasi Lingkungan, yakni adanya lingkungan yang saling mempengaruhi. Manfaat pengorganisasian: Adanya pembagian tugas Menciptakan spesialisasi saat menjalankan tugas Anggota mengetahui tugas apa yang dijalankan. Fungsi pengorganisasian: Pendelegasian wewenang dari manajemen puncak kepada manajemen pelaksana Ada pembagian tugas yang jelas Mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut. Memiliki manajer puncak yang professional untuk mengkoordinasikan semua kegiatan yang dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Iqbal, Muhammad. (2013). Konsep Dasar Managemen. Makalah. Program Pascasarjana Institut Agama Islam Negeri Sumatera Utara. Medan. Hanafi, Mamduh. Modul 1 Konsep Dasar dan Perkembangan Teori Manajemen. EKMA4116/MODUL 1. https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://lontar.ui.ac.id/f ile%3Ffile%3 Ddigital/123961-S-5238-Gambaran%2520manajemenLiteratur.pdf&ved=2ahUKEwjFq66awv7dAhVEKo8KHfMWBhMQFjAA egQIARAB& usg=AOvVaw19Tu02YruFkWx8726SVChl. Diakses pada 11 Oktober 2018. https://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.undip.a c.id/41789/2/B AB_II.pdf&ved=2ahUKEwjOkbGwv7dAhWHv48KHdb7CkQFjAAegQIAhAB&usg=AOvVaw1XmNxOBptLopxRrgtTvHl6. Diakses pada 11 Oktober 2018.