Outline Kajian.docx

Judul

: Rendahnya Kemampuan Analitis Matematika Siswa SMA dalam Materi

Trigonometri 1. Latar Belakang Masalah Memasuki era revolusi industri 4.0 tentunya membawa perubahan yang signifikan pada kehidupan sehari – hari umat manusia tak terkecuali di Indonesia. Hal yang dahulu dirasa sangat sulit bahkan tidak mungkin dilakukan kini dapat dilakukan dengan mudah dengan adanya perkembangan teknologi yang terjadi pada era revolusi industri 4.0 ini. Tentu saja hal ini mempermudah semua kegiatan manusia. Namun, di sisi lain, perkembangan teknologi dapat mengakibatkan masalah yang lumayan serius, yaitu tergantikannya tenaga manusia oleh teknologi canggih di beberapa lapangan pekerjaan. Kemampuan manusia yang dianggap kurang bisa bersaing bersama teknologi dapat mengakibatkan kenaikan tingkat pengangguran, khususnya di Indonesia mengingat sumber daya manusia nya yang cukup rendah, tentu akan dengan mudah tergantikan oleh teknologi yang terus berkembang. Untuk mencegah kenaikan tingkat pengangguran ini, maka kemampuan dari sumber daya manusia ini harus terus ditingkatkan sesuai dengan perkembangan zaman. Kemampuan – kemampuan yang menunjang dalam memasuki era revolusi industri ini salah satunya adalah kemampuan analitis matematika. Sayangnya, kemampuan analitis matematika di Indonesia masih terbilang rendah untuk disandingkan dengan era revolusi industri 4.0 ini. Siswa – siswa masih merasa kesulitan untuk menganalisis suatu permasalahan mengenai matematika, khususnya dalam materi trigonometri.

2. Uraian Masalah Kemampuan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan untuk melakukan sesuatu. Sedangkan analisis berarti penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebabmusabab, duduk perkaranya, dan sebagainya) namun juga memiliki arti pemecahan

persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya. Maka, kemampuan analisis dapat diartikan sebagai kesanggupan untuk memecahkan persoalan yang dimulai dengan sebuah dugaan. Kemampuan analisis matematika merujuk pada kemampuan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang ada, pemecahan masalah, serta membuat keputusan. Trigonometri berasal dari dua kata yaitu trigonos yang berarti segitiga, dan metros yang berarti ukuran. Menurut kedua arti ini, trigonometri membahas mengenai ukuran – ukuran segitiga baik ukuran sisi – sisinya maupun ukuran sudut – sudutnya. Materi trigonometri sendiri berisi perbandingan trigonometri; perkalian, penjumlahan, dan pengurangan sinus dan kosinus; identitas trigonometri. 3. Kajian Masalah Matematika sebagai mata pelajaran wajib di sekolah menjadi hal yang dianggap menakutkan dan dihindari bagi sebagian besar siswa. Banyak siswa yang merasa kesulitan dalam matematika. Kemampuan analitis dan rendahnya minat siswa pada matematika ini sangat berhubungan satu dengan lainnya. Salah satu alasan siswa menganggap matematika sulit adalah mereka tak dapat menyelesaikan masalah matematika yang membutuhkan kemampuan analitis mereka. Siswa tak dapat menganalisis informasi yang ada pada soal, sehingga mereka tak dapat menyelesaikan masalah yang ada. Hal ini juga sebenarnya disebabkan karena rendahnya minat siswa pada mata pelajaran matematika itu sendiri. Tenaga pendidik yang hanya memberikan deretan rumus, tidak memberikan penjelasan secara mendetail mengenai alasan mengapa rumus itu menjadi demikian, serta apa saja yang harus dipahami sebagai konsep yang kemudian membuat siswa kewalahan. Khusus dalam materi trigonometri, hal ini menjadi lebih rumit karena siswa akan menemukan istilah – istilah asing seperti sinus, cosinus, tangen, dan sebagainya. Siswa yang telah kewalahan dalam mengingat rumus akan semakin merasa tidak dapat memahami matematika dan akhirnya kehilangan kepercayaan diri dalam memecahkan masalah trigonometri.

4. Rekomendasi Solusi Kemampuan analitis sangat diperlukan dalam memasuki era revolusi industri 4.0, maka masalah mengenai kemampuan analitis harus segera diatasi, pada hal ini rendahnya

kemampuan analitis siswa pada materi trigonometri. Strategi yang dapat digunakan dalam mengatasi masalah ini di antaranya adalah dengan mengubah metode pembelajaran yang digunakan. Masih banyak tenaga pendidik yang menggunakan metode konvensional dalam mengajar matematika, tentu hal ini tidak sepenuhnya salah. Namun, apabila metode konvensional dijadikan satu – satunya metode yang digunakan dalam pembelajaran, maka siswa akan kesulitan dalam memahami materi. Pembuatan peta konsep (mind map) oleh siswa akan mempermudah siswa dalam memahami materi trigonometri, serta mengkategorikan rumus – rumus yang ada. Dari pembuatan peta konsep ini pula tenaga pendidik dapat melihat sejauh apa pemahaman siswa terhadap materi trigonometri. Apabila terdapat kesalahan pun, tenaga pendidik dapat mengoreksi kesalahan tersebut dan menjelaskannya kembali di dalam kelas. Selain itu, dalam proses pembelajaran sebaiknya tenaga pendidik memulai dari hal yang diketahui dan dimengerti oleh siswa seperti segitiga, kemudian tenaga pendidik juga sebaiknya menjelaskan mengenai konsep dari trigonometri itu sendiri agar siswa memahami apa yang sedang mereka pelajari.

5. Referensi Doyle, Alison.(2019). Analytical Skills Definition, List, and Examples. https://www.thebalancecareers.com/analytical-skills-list-2063729. (Diakses 18 Maret 2019)

Kbbi.web.id. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/mampu.html. (Diakses 18 Maret 2019)

Kbbi.web.id. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/analisis.html. (Diakses 18 Maret 2019)

Pelajaran.co.id.(2016). Materi Lengkap Trigonometri dengan Fungsi, Rumus, dan Pembahasan Contoh Soal. https://www.pelajaran.id/2016/17/materi-lengkaptrigonometri-dengan-fungsi-rumus-dan-pembahasan-contoh-soal.html. (Diakses 19 Maret 2019)