Sosialisasi Atraumatic Care sebuah Pendekatan Dalam Manajeman Keperawatan
Program Profesi Ners Uncen Angkatan 8 Kelompok 4 Tahun 2017
Sistematika Penulisan Pengatar Definsi Atramatic Care Manfaat Atraumatic care Tujuan Atraumatic care Prinsip-Prinsip Atraumatic care Intervensi Atraumatic care Faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan atraumatic care di rumah sakit
Pengantar Rumah Sakit Dian Harapan menuju akreditasi Paripurna tahun 2017 sebuah tujuan yang di pajang di setiap sudut RS. Yg menjadi komitmen semua pengawai di dalammya tanpa terkecuali. Respon positif dan apresiasi dari masyarakat pelayanan rumah sakit ini mendapat penilaian Kepuasan pelanggan sebayak 99 %. Sisa 1% adalah pelayanan ttg gizi yg perlu di tingatakan. adalah hal yg membanggakan namun tuntutan akreditasi maka perlu peningkatan kualitas yang berkesinambungan dari semua aspek penilaian kepuasan pelangan. Kehadiran mahasiswa Ners selain mempelajari praktik manajeman yang telah baik ini, juga berupaya menemukan salah satu pendekatan yang mendukung peningkatan kualitas pelayanan terebut. Salah satu gagasan konsep yang ditawarkan adalah Sebuah Pedekatan Atraumatic Care di Ruang Anak. Dimana hasil observasi masih berorientasi perawatan orang dewasa. Hasil penelitian Breving, dkk, (2015) & Maghfuroh, (2016), menunjukkan penerapan atraumatic care dapat menurunkan efek hospitalisasi pada orang tua dan anak yg berkorelasi positif dg kepausan pelanggan (Klien).
1 1 Definisi Atraumatic care Atraumatic care adalah bentuk perawatan terapeutik yang diberikan oleh tenaga kesehatan(Perawat,Dokter, Nutrisionis dan Tenaga Penunjang Medis Lainnya) dalam tatanan pelayanan kesehatan anak, melalui penggunaan tindakan yang dapat mengurangi distres fisik maupun distres psikologis yang dialami anak maupun orang tua (Supartini, 2014).
2 2. Manfaat Atraumatic care Mencegah masalah psikologis pada anak dan orang tua (Supartini, 2014). Mengoptimalkan pertumbuhan perkembangan anak (Hidayat, 2012).
dan
Menurunkan respon kecemasan pada anak yang di hospitalisasi (Bolin, 2011 & Breving, et al., 2015).
3 3 Tujuan Atraumatic care Mencegah dan mengurangi stres fisik & psikologis pada anak (Supartini, 2014).
Meminimalkan distress psikologis and fisik yang dialami oleh pasien dan keluarga mereka dalam sistem pelayanan kesehatan (Wong, 2011). Mengurangi kecemasan anak atau orang tua selama proses hospitalisasi (Maghfuroh,2016).
4
4. Prinsip-prinsip
Atraumatic care
Supartini (2014) menyatakan bahwa prinsipprinsip atraumatic care dibagi menjadi empat, yaitu: 1. Mencegah atau menurunkan dampak perpisahan antara orang tua dan anak dengan menggunakan pendekatan Family Centered Care (FCC) 2. Meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anaknya,
3. Mencegah atau meminimalkan cedera fisik maupun psikologis (nyeri) serta 4. Memodifikasi lingkungan fisik ruang perawatan anak
5 5.
Intervensi Atraumatic care a. Intervensi menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga.
b. Intervensi meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak c. Intervensi mencegah atau menurunkan cedera fisik maupun psikologis (nyeri)
5.a
5.
Intervensi Atraumatic care a. Intervensi menurunkan atau mencegah dampak perpisahan dari keluarga. 1) Orang tua diijinkan tinggal 24 jam bersama anaknya at jika keadaan tidak memungkinkan ortu di berikan akses melihat anaknya setiap saat.
2) Memodifiasi ruangan seperti dirumah 3) Memfasilitasi pertemuan dg guru atau siapa saja yg anak inginkan 4) Melibatkan ortu dlm merawat anaknya
5.b
5.
Intervensi Atraumatic care b. Intervensi meningkatkan kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anak 1) Tenaga kesehatan mendikusikan dg keluarga ttg penyakit, prosedur
pengobatan, prognosis perawatan anaknya.
serta
2) Perawat menginformasikan mainan yang di ijinkan utk di bawa ke RS.
3) Membantu keluarga menyusun jadwal aktivitas perawatan anaknya. 4) Keluarga di berikan keterampilan berhubungan dg sakit anaknya.
5.c
5.
Intervensi Atraumatic care c. Intervensi mencegah atau menurunkan cedera fisik maupun psikologis (nyeri) 1) Mempersiapkan psikologis anak & org tua utk tindakan prosedur yg menimbulkan rasa nyeri
2) Lakukan permainan terlebih dahulu sblm melakukan persiapan fisik anak. a) Permainan tdk boleh bertentangan dg pengobatan yg sdg dijalankan pd anak(yg di ijinkan membaca buku komik). b) Permainan yg tdk membutuhkan byk energi, singkat, & sederhana. (mewarnai, main boneka) c) Permainan yg hrs mempertimbangkan keamanan anak(tdk merangsang utk lari) d) Permainan hrs melibatkan klmpk umur yg sama(ular tangga) e) Melibatkan orang tua(permainan di inisiasi olah perawat dan di fasilitasi olah perawat)
6
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan atraumatic care di rumah sakit Faktor internal Pengetahuan (knowledge) Petugas kesehatan memahami definisi, tujuan, manfaat, prinsip dan intervensi atraumatic care Sikap (attitude) semua petuas terampil dan mendukung serta menginisiasi pelaksanaan atraumtic care sebagai bagian terapeutic bagi klien Faktor eksternal tersedianya ruang bermain atau alat-alat permainan untuk melakukan intervensi bermain tersedianya tirai bergambar bunga atau binatang lucu, hiasan dinding bergambar dunia binatang atau fauna, papan nama pasien bergambar lucu tersedianya pakaian berwarna warni untuk perawat di ruang anak (Supartini, 2014).
Darimana kita memulai pelaksanaan Atraumatic care Sosialisasi Atraumatic care
Man
Tersediannya ruang dan peralatan yang atraumatic care Material
Modifikasi dan penyediaan sarana pendukung atraumatic care
Mesin
Menghitung kebutuhan biaya modifikasi dan pengadaan peralatan penunjuang atraumatic care
Money Analisa kepuasan Penggan
Metode
Modifikasi Termometer
Modifikasi Stetoskop
Kolaborasi dengan Gizi VIP 02
VIP 03