Oleh -Anggun s damanik (1181113019) -Sika a tarigan (1182113014) -Revina br tarigan (1183313002) Pg. paud c stambuk 2018
PENGERTI AN POLA PENGASU HAN ANAK
Menurut Kohn, pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anakanaknya.
M. Shochib (1998: 14) mengatakan bahwa pola pertemuan antara orang tua sebagai pendidik dan anak sebagai terdidik dengan maksud bahwa orang tua mengarahkan anaknya sesuai dengan tujuannya, yaitu membantu anak memiliki dan mengembangkan dasar-dasar disiplin diri
Jadi, dapat disimpulkan bahwa pola asuh adalah sebuah cara orang tua dalam berinteraksi dengan anaknya yang tujuannya memberikan penjagaan, perawatan, pendidikan, dan pembimbingan yang diberikan dalam intensitas waktu yang cukup konstan
Pola Asuh Harus Dinamis
Pola Asuh Harus Sesuai Dengan Kebutuhan Dan Kemampuan Anak
SYARAT POLA ASUH KELU ARGA YANG EFEK TIF
Ayah Dan Ibu Mesti Kompak
Pola Asuh Mesti Disertai Perilaku Positif Dari Orang Tua
Komunikasi Efektif
Disiplin
Orang Tua Konsisten
FAKTOR DAN YANG MEMPENGARU HI POLA ASUH ANAK
Budaya
Pendidikan Orang Tua
Status Ekonomi Sosial
Pola Pengasuhan Anak Dalam Adat Kebudayaan Karo sebelum anak lahir, diadakan acara 7 bulanan dalam adat Karo disebut namanya “Mbaba Manuk Mbur setelah anak lahir diadakan acara rembah ku lau (memandikan bayi) pola pengasuhan membendung si anak, menyusui, menyapih dan meninaobokkan si anak. orangtua mendidik anak dengan pola demokratis dimana orangtua lebih memprioritastas kepentingan sianak, orangtua tidak memaksakan kehendak kepada anak.
memperkenalkan bahasa Karo yang baik dan benar pola pengasuhan anak dalam Karo sang ibulah yang mempunyai peran ganda mengasuh, mendidik, dan bekerja ke lading, sedangkan ayah hanya bekerja ke lading saja. ketika anak beranjak remaja, anak diajarkan bahwa di rimah jika ayah di rumah, harus memakai “abit” (sarung) untuk menjaga kesopanan dan hormat kepada ayah. anak dibawa ke pesta acara adat agar anak mengenal adat dan mengenal keluarga yang jauh maupun yang dekat, dari ayah atau ibu. dalam acara kerja tahun(pesta tahunan) anak diwajibkan ikut untuk “mantek” untuk melestarikan kebudayaan karo.
anak diajarkan merga silima, tutur siwaluh,rakut sitelu, ras perkade-kaden sepuluhdua ( mengenal keluarga). jika anak sudah dewasa, dan siap untuk menikah, jika dia laki-laki, dia harus merembukkannya dengan bibi dan bengkilanya( adik dari ayah dan suami adik dari ayah), jika perempuan, merembukkan dengan kedua orangtuanya. dalam acara pernikahan anak, orangtua wajib untuk memberikan nasihat kepada anaknya.